Meracik minuman akan mudah jika kau belajar dengan sungguh sungguh, saat dulu pun Porsche melakukan semua itu atas keinginan hatinya yang sangat menggebu nggebu, menurut nya menjadi peracik minuman hanya di lakukan oleh seseorang yang hebat, dan dia akhirnya di paksa untuk belajar, dia berusaha dengan giat dan akhirnya Porsche bisa menjadi yang paling di Minati di dalam club, racikan nya, wajah yang menawan menurut mereka dan juga godaan nya
Tidak akan ada yang tau jika dia adalah jodoh dari tuan anakinn theerapanyakul sang mafia, dia hanya mahluk rendahan yang tidak bisa di banding kan dengan kekayaan kinn
Jika tamu adalah seorang raja mengapa raja membeli minuman di tempat kumuh seperti sekarang, tetapi jika penjual adalah seorang dewa, mengapa seorang dewa berjualan, teori yang membuat Porsche benar benar pusing
"Apakah benar jika pembeli adalah seorang raja" Tanya nya pada kinn
"Lantas penjual adalah dewa" Sinis kinn bisa menebak isi di dalam Kepala istri nya seperti cenayang
"Tetapi tidak ada dewa yang memasuki sebuah club" Ujar Porsche kesal
Kinn ingin menjitak dahi manis sang istri, tetapi dia terlalu sayang jika melakukan hal itu, akan lebih baik dia menciumnya
"Kitten, semua itu adalah keyakinan masing-masing dan asal kau tau saja, di dunia ini juga terdapat panggilan untuk dewa mabuk"
Porsche tersentak dan tersenyum malu, bagaimana dia bisa lupa dengan hal itu, yaa.. Dia memang pernah mendengar nya dari saat dia bersekolah namun sekarang dia melupakan semua itu
"Lupakan" Decak Porsche karena malu
"Tentu saja untuk apa harus selalu mengingat itu"
Porsche menepuk keras tangan kinn yang bertengger di bokongnya
Plak
"Diam" Teriak Porsche
"Terserah aku karena aku adalah penguasa tempat ini" Kekeh kinn mengeluarkan smirk remeh
Porsche menatap kinn dengan tajam kini Porsche memeluk kinn dengan erat dan bertanya dengan manja
"Daddy~~" Panggil nya
"Hemm"
"Apa tempat ini ber atasnamakan diriku" Rengek Porsche dan menggoyangkan badanya
Kinn mencium kuat pipi kenyal Porsche di pelukan nya, ya.. Tempat ini memang atas nama istrinya
"Ya, ini adalah milik mu seutuhnya"
Porsche dengan cepat melepaskan pelukan kinn padanya, kini Porsche sedikit menjauh dari kinn dan berucap cukup lantang
"Aku ada penguasa di sini, karena aku adalah pemiliknya yang asli" Ujarnya bangga
Kinn mengusap telinga nya yang berdenging, entah apa yang di makan oleh istrinya hingga mempunyai suara seperti itu, atau mungkin ini semua karena Porsche terlalu sering bersama dengan tae, ya.. Mungkin saja dia adalah teman yang buruk untuk Porsche nya
"Kecilkan suaramu kitten" Decak kinn yang membuat Porsche takut
"Maaf" Sesalnya
"lebih baik teriakan mu keluar saat aku menghentak milikku pada lubang mu" Batin kinn kesal
Porsche kini menghadap minuman di hadapan nya dan menuangkan sedikit di botol yang tersedia dan juga Porsche tidak lupa untuk mencampur nya dengan air jeruk untuk menambah kesegaran, setelah berada di dalam 1 tampat Porsche mengocok nya dengan kecepatan yang selalu dia lakukan di dalam club, Porsche tidak meracik cocktail ataupun minuman yang biasanya ada di club, dia hanya akan membuat minuman segar saja, akan sangat repot jika nantinya kinn mabuk di hadapan nya dengan pakaian seperti jalang sekarang
Air yang di alirkan oleh Porsche di gelas kecil membuat kinn tersenyum dan menidurkan Kepala nya di meja bar
"Berikan minuman untuk ku manis" Ucap kinn main main
"Baiklah tuan, ini adalah minuman khusus untuk mu" Ujar Porsche sangat ramah
Tangan kinn mengambil dan meminum sekali tegukan dan itu membuat adam apple kinn bergerak naik turun, Porsche kini meneguk salivanya saat merasakan rasa kering di lehernya sendiri
"Em tuann kinn"
"Ya"
"Apakah aku boleh memegang itu"
Kinn celingak celinguk mencari apa yang di inginkan oleh istrinya, dan dia tidak mendapati apapun yang di minta, apa yang ingin di pegang oleh Porsche di dekatnya
"Apa yang kau inginkan" Tanya kinn cepat
"Lehermu tuan" Kekeh Porsche tersenyum malu
Kinn mendongakkan wajahnya dan memperlihatkan dadanya dan segera saja Porsche menyentuh kecil leher sang kekasih
"Ini sangat keras" Lirih Porsche
Uhuk
Uhuk
Perlakuan Porsche membuat nya terbatuk kecil, Porsche menekan lehernya sedikit kuat
"Akhhsss"
"Aku sangat gemas" Geram Porsche menggigit bibirnya
"Kau membuat ku terbatuk kitten"
"Aku memang sengaja karena aku kesal memakai kostum ini" Ujar nya dengan polos
Kinn memainkan cerutu di tangan nya dan menghidupkan api dari koreknya untuk menikmati nikmat nya cerutu, kinn memberikan asap kepada Porsche main main, pria manisnya sangat cantik dan mempesona, kinn mengabaikan saja ucapan Porsche yang tidak nyaman memakai kostum itu
"Kau sangat manis"
"Aku tau jika aku manis, dan kumohon tuan aku sangat lelah jadi aku ingin duduk di pangkuan mu" Pekik Porsche sinis dan kesal
"Kemarilah duduk dengan ku, asal kau jangan menyesal setelah nya Hem" Kekeh kinn, dia memang ingin segera menyodok batang nya pada lubang Porsche saat Porsche sedang meracik minuman, tetapi karena dia ingin agar Porsche menikmati waktunya, kinn menghentikan pikiran kotornya
"Tidak"
Bruk
Kinn menggigit bibirnya kuat saat Porsche duduk dengan kasar di pangkuan nya, ketahuilah bokong Porsche itu sangat besar dan miliknya pun juga sangat besar, batang nya seolah Tertimpa sarangnya namun dengan kekuatan penuh
"Pelan pelan" Ujar kinn
Porsche tersenyum aneh, membuat ulah saat sedang di waktu bahagia seperti sekarang mungkin kinn tidak akan marah padanya, dan kini bokong nya bergoyang untuk menggoda kinn
"Diam kitten"
"Aku ingin bergoyang" Kekeh Porsche senang
Kinn mendecakkan bibirnya namun tangan nya memegang pinggang ramping Porsche erat agar mereka tidak terjatuh dari kursi, goyangan Porsche di rasa kinn semakin kuat hingga membuat nya panas
"Ahhh jangan menggodaku"
"Terserah ku tuan"
Porsche yang tidak bisa diam membuat kursi yang mereka duduki oleng, kinn yang sedang memegang cerutu menyala mencoba membuangnya ke sembarang arah tidak peduli akan terjadi kebakaran karena kinn tidak ingin tubuh mulus Porsche terkena api kecil di ujung nya
Brak
"Akhhhhh" Teriak Porsche kencang
Kejadian yang terjadi sangat cepat, mereka memang duduk bukan di sofa, tetapi di kursi yang biasanya ada di dekat meja bar , jadi saat Porsche berlaku seenaknya kinn yang hanya diam memegang pinggang Porsche tidak bisa menahan dengan tubuhnya dan alhasil mereka terjatuh
Tetapi Kinn dengan cekatan melihat tangan Porsche yang seperti nya mengenai bawahan meja, itu yang sekilas Berkelebat di pandangan kinn
"Lihat tangan mu, bukankah sudah kubilang untuk diam, jika kau terluka bagaimana" Ujar kinn menyentak dingin
"Ahhh sakit"
"Bukankah sudah kubilang untuk diam"
Kinn tidak mengurusi tanganya sendiri yang tertimpa tubuh Porsche, yang patut dia cek terlebih dahulu adalah tubuh istrinya
"Aku hanya terjatuh dari kursi bukan gedung" Lirih Porsche yang masih bisa di dengar kinn
"Jangan menyepelekan keadaan" Bentak kinn kasar
Porsche memeluk kinn, tubuh besar kinn sangat hangat dan Porsche juga jujur saja sangat nyaman dengan semua ini, kekasih nya hanya memarahi nya karena dia berlaku ceroboh, ketahuilah kinn memang marah namun dia mengecek tubuhnya yang hanya terjatuh dari kursi, padahal yang Porsche rasakan adalah tangan kinn menahan tubuhnya, jadi bisa di pastikan tangan kinn lah yang tertimpa tubuh nya
"Tangan mu pasti juga sakit"
"Tidak penting" Ucap kinn datar
Porsche memaksa melihat tangan kinn, keras, ada jalan urat saking kekarnya tangan kinn dan jangan lupakan telapak tangan kinn yang lebar, selalu dan selalu meremas dadanya atau pun bokong nya
"Aku akan memeriksaknya, aku takut jika tangan mu sudah tidak berfungsi daddy kinn"
"Bukankah kau memanggil ku dengan sebutan tuan" Koreksi kinn
"Tidak tidak, mafia ini sudah jatuh hati padaku dan tentu saja kau seharusnya menawarkan kesepakatan untuk menjadi sugar daddy" Bisik Porsche dan mengusap rahang tegas kinn
"Baiklah"
Porsche tersenyum pongah, kini dia menuntut kinn untuk meramat dadanya yang gatal
"Coba remat ini" Pinta Porsche sok polos
Mata Porsche kini sudah terpejam, dia terlena karena kinn meremat dadanya cukup kuat, bibirnya menggigit kecil dan metanya terpejam rapat
"Akhhhhssss jangan keras keras" Seru Porsche kaget
"Kau ingin kita ber cinta" Tanya kinn kalem
"Ya, tapi kau harus pelan jika sedang melakukan nya, bokong ku masih bisa merasakan rasa perih karena kegiatan panas kita di mansion" Papar Porsche menjelaskan
Kinn mengangguk dan mencoba berdiri dengan tangan yang juga menarik pinggang ramping Porsche untuk dia bantu, dan kinn meminta agar mereka berdua lebih baik berada di kamar saja daripada di lantai
"Kita akan ke kamar"
Porsche menatap sekeliling bangunan indah ini, pasti jika adiknya datang dan tinggal disini mungkin adiknya akan senang, pasti meminta pada kinn jelas dia akan mendapatkan penolakan
"Bolehkah kapan kapan aku membawa che ke tempat ini"
"Hem, tentu saja, bawa dia jika kau ingin"
"Kau serius"
"Hem"
Tidak jauh hanya di tempuh dengan jalan 20 kaki, kini mereka telah sampai di kamar yang sangat luas, jujur kamar ini sangat maskulin karena mungkin saja kinn menginginkan desain ini
"Ini semua adalah milikmu, tidak udah melihat seperti seseorang yang tidak pernah tinggal di mansion" Sindir kinn
"Aku hanya melihat desain kamar ini, itu saja" Jawab Porsche mendecak
Kinn mendorong tubuh sekal Porsche pada ranjang
Bruk
"Eughhhh" Lenguh Porsche merasakan empuknya kasur di bawahnya
"Jika kau tidak menyukai nya, kau bisa merubah sesuai keinginan mu, aku tidak akan melarang nya kitten"
Porsche menarik kuat kemeja kinn yang berada di atas tubuhnya hingga terlepas 2 kancing
"Aku tidak ingin itu semua"
"Lalu"
Sebenarnya Porsche ingin menghabiskan waktu berbelanja di luaran sana dengan bebas,. Tetapi saat keinginan nya itu ingin dia minta pada kinn, kinn selalu sudah terlebih dahulu memenuhi lemarinya dengan baju desainer langganan kinn
"Aku ingin pergi berbelanja"
"Ada ponsel, kau bisa meminta desainer mana untuk datang, atau aku bisa menghubungi ceo brand itu jika kau mau"
"Tapi aku ingin keluar" Rengeknya kecil
"Kitten" Sentak kinn tidak suka
"Aku ingin" Paksanya
"Baiklah kita akan Pergi nanti, sekarang urus urusan lain yang lebih penting"
Ciuman yang menuntut dari kinn di sambut dengan baik oleh Porsche, sedikit merengek dan terus menerus berucap pada kinn, Porsche yakin... Kinn akan mengabulkan permintaan nya
Tangan yang tadinya hanya bertengger di pinggang kini sudah meremat kasar dada Porsche yang tidak sebesar dada wanita namun kinn sangat sangat menyukai nya
Srek
Krek
Tubuh bagian atas Porsche sudah terkoyak akibat ulah kinn yang tidak sabaran
Dan tentu saja, nomer satu yang di sambar kinn adalah niple montok Porsche
"Emmhhhhhhhkkk"
"Shhhhhhh perihhh" Desah Porsche kencang
Dan pasti tanpa perlu di beritahu kalian akan tau apa yang akan di lakukan pasangan suami istri kinn Anakinn theerapanyakul
Sebenarnya ga up kak, tapi keknya pasti di tungguin maaf banget aku habis keluar, dan untuk beberapa komen yang ingin kinn gini gitu, aku akan baca ulang habis ini di chapter sebelum nya, kak... Terlebih dulu aku minta maaf, jika di paksa untuk membuat konflik ringan pasti reader yang lain akan komen "kok ada lagi konflik" Tetapi kalo kita membuat permulaan kinn terluka ataupun Porsche terluka, pasti harus ada konflik
Cerita terlalu di paksa, aku takut akhirannya pecah dan jelek kak, jujur aku memang gak membuat karakter nya kinn bisa di kalahkan siapapun, aku membangun karakter kinn dari s1 s2 s3 dia jiwa pemimpin yang teliti tapi mempunyai sifat manis untuk Porsche tapi tidak terlalu berlebihan karena label kinn adalah mafia, aku gbisa bikin kinn letoy kak
2 konflik panjang usai💙💙💙