Lost [End]

By wsa_sunflower

642 151 46

Yang hilang akan digantikan dengan yang lebih baik🍃 . . . . Cerita ini hanya fiksi jadi gak ada sangkut... More

Prolog
Ku bahagia
Selamat datang jagoan
Anniversary dan kejutan tak terduga
Kepergianmu
Kalung dengan liontin bunga matahari
Setelah kau pergi
Ayah dan papa
Kakak hutang cerita sama kita
Ulang tahun miko
Miko juga butuh sosok ayah
Ayah Tian
Papa Yuda
Buna sakit
Get well soon
Buna harus memilih
Buna sudah memilih
Pertemuan
Masa lalu
Selamat om tante
Papa juga harus bahagia
Tian Abisatya
Haikal Chandra Purnama
Resmi
Liburan
Selamat berbahagia Papa
Miko sekolah
Adik miko
Hampir kehilangan
Deeptalk
Anisya salsabila abisatya
Miko sayang sama adek-adek
Ayah Haikal
Maaf Miko baru datang
Ayah harus kuat
Winan Ardhito
Cepat bangun mas
Welcome back mas
Perempuan penyayang
Akhir yang bahagia (end)
Bonus chapter 1
Bonus chapter 2
Bonus chapter 3
Bonus Chapter 4 (Last)

Ikhlas

6 3 1
By wsa_sunflower

Setelah kemarin dihadapkan dengan pilihan yang cukup sulit, kini Kiran sudah menjalani hari-harinya seperti biasa. Kini tak ada lagi yang membuatnya bingung ketika mengingat pilihan itu. Dan setelah keputusan yang Kiran buat malam itu, kini ia mulai menjalani hubungan nya dengan Tian.

Seperti sore ini Tian berjanji untuk menjemput Kiran yang kebetulan lembur di kantornya. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung bergegas menuju kantor tempat Kiran bekerja. Untungnya jalanan tidak terlalu ramai sore ini, jadilah tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk sampai di depan kantor Kiran. Rupanya Kiran sudah menunggunya.

"Udah lama nunggu? " Tanyanya setelah turun dari mobil yang dikendarainya, lalu menghampiri Kiran yang sedang menunggunya.

"Belum kok mas, aku baru aja keluar. Mas udah selesai emang jam kerjanya?"

"Udah kok, kebetulan hari ini gak terlalu sibuk makanya bisa pulang agak cepet"

"Yaudah kalo gitu yuk masuk" Ajak Tian lalu membukakan pintu mobilnya.

"Ekhem.. Ada calon pasangan baru nih" Ucap seseorang yang baru saja keluar, lalu menghampiri keduanya. Lantas keduanya hanya saling pandang lalu membalasnya dengan senyuman.

"Gak usah kaku gitu, tenang aja lagi. Saya beneran gak kenapa-napa kok, saya ikhlas" Ucapnya lagi berusaha mencairkan suasana yang menjadi sedikit canggung.

"Oh iya, Kiran mas mau izin buat ajak Miko main besok bolehkan? Soalnya waktu itu sempet janji sama dia, dan karena kebetulan besok libur jadi mas mau ajak dia main ke rumah" Tanya laki-laki yang tak lain adalah Yuda. Setelah kejadian kemarin, tidak membuat kedekatan Yuda dengan Miko berkurang, Yuda masih sering datang kerumah untuk sekedar mengajak Miko bermain. Walau bagaimana pun Yuda sudah menyanyangi Miko.

"Iya mas boleh kok, mas jemput aja besok, nanti aku bilangin sama Miko nya juga" Jawab Kiran.

"Yaudah kalo gitu, kalian hati-hati ya di jalannya"

"Bang, jangan lupa jagain Kiran nya ya" Tambahnya lagi, lalu beranjak pergi setelah mendapat balasan anggukan dari Tian.

Sejujurnya mereka masih merasa tidak enak pada Yuda, padahal Yuda sendiri seperti sudah tidak mempermasalahkan itu. Buktinya ia masih sempat-sempatnya menggoda mereka. Mungkin memang benar Yuda ikhlas menerima semua itu.
Tian pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan kantor.

"Bagaimanapun saya harus ikhlas melihat kalian berdua yang semakin dekat, walaupun itu berat, tapi tidak semua hal yang kita inginkan harus selalu kita dapatkan. Mungkin untuk saat ini yang harus saya lakukan hanya ikhlas" Batin Yuda saat melihat mobil itu melaju semakin jauh.

🌸🌸🌸

 

Menjelang malam, akhirnya Tian dan Kiran sampai di depan rumah Kiran. Rupanya jalanan kembali ramai ketika menjelang malam, mungkin karena sekarang malam minggu, jadilah banyak orang yang keluar sekedar untuk berjalan-jalan ataupun menghabiskan waktu bersama dengan orang yang mereka sayangi. Atau istilah kerennya 'malam mingguan'. Kebetulan juga cuaca malam ini mendukung, bulan mulai bersinar terang, tak ada tanda-tanda akan turun hujan malam ini.

"Mampir dulu yuk mas, tadi Narda chat aku katanya ada Gita dirumah, jadi kita makan malam bareng dulu. Biar rame aja gitu" Ajak kiran sebelum membuka seatbelt nya.

"Yaudah kalo gitu, kebetulan saya juga kangen sama Miko" Lantas Tian mengikuti Kiran masuk ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Kiran ketika masuk ke rumahnya, lalu disambut Miko yang berlari menghampiri nya.

"Bunaaa.. " Pekiknya lalu berlari menghampiri Kiran, namun saat Miko melihat kehadiran Tian, ia tidak jadi memeluk ibunya dan malah menghampiri Tian.

"Ayah.. Miko kangen" Ucapnya sembari memeluk kaki Tian.

"Ayah juga kangen sama Miko" Tian menyamakan tingginya dengan Miko lalu mencubit hidung Miko.

"Sama bunda gak kangen nih? Mentang-mentang ada ayah jadi bunda nya dicuekin gitu" Goda Kiran, lantas Miko menggeleng.

"Ndak gitu buna, kan setiap hali Miko sama buna, jadi Miko ndak kangen sama buna, Miko lebih kangennya sama ayah" Lantas Tian memangku Miko, mendengar penuturan polos Miko itu Kiran hanya tersenyum.

"Yaudah kalo gitu bunda marah" Ucap Kiran.

"Marah tuh bunda nya, bunda kamu iri kayaknya" Goda Tian, sementara Miko malah semakin mengeratkan pelukannya pada Tian.

"Eh kak? Baru pulang? Kok tumben agak malem?" Tanya Gita yang baru saja datang dari arah dapur, dengan membawa 2 gelas teh manis.

"Iya nih, soalnya lembur, lagi agak banyak kerjaannya. Terus tadi dijalan juga agak macet, biasalah malam minggu" Jawab Kiran.

"Narda mana? " Tanya Kiran.

"Tadi mau mandi kayaknya kak, oh iya ini aku buatin teh manis diminum ya kak" Lalu Gita meletakkan 2 gelas teh manis itu di meja.

"Makasih ya, kamu jadi nginep kan malam ini? " Tanya Kiran lagi.

"Iya kak, soalnya dirumah gak ada orang, mama papa lagi ke luar kota" Jawab Gita.

"Yaudah, kamu bebas mau kapanpun nginep disini, asalkan jangan dulu tidur sama Narda, nanti dulu ya kalo itu, sekarang tidurnya sama kakak dulu aja" Ucap Kiran.

"Oh iya, aku udah masak kak, jadi kita makan malam bareng aja yuk. Sekalian Kak Tian juga ikut aja" Ucap Gita.

"Makasih ya, maaf jadi ngerepotin" Ucap Tian.

"Gak sama sekali kok kak. Yaudah aku mau siapin dulu meja makannya ya kak" Pamit Gita lalu berjalan menuju ruang makan.

"Aku tinggal dulu ya mas, mau ke kamar terus bantuin Gita nyiapin makanannya" Kiran lalu beranjak meninggalkan Tian dan Miko.

"Miko kamu disini dulu ya, awas jangan nakal" Tambahnya.

"Iya buna" Jawab Miko.

"Wah ada tamu nih" Ucap Narda yang baru keluar dari kamarnya, dengan rambut yang masih basah.

"Apa kabar kak? Udah lama gak ketemu" Tanya Narda ketika menyalami Tian.

"Alhamdulillah baik, kamu apa kabar? " Timpal Tian.

"Baik juga kak" Merekapun mulai mengobrol, entah apa yang mereka bicarakan. Miko yang tidak mengerti akan apa yang kedua orang dewasa itu bicarakan hanya diam sembari memainkan mainannya, namun masih duduk dipangkuan Tian.

"Mas, Na, yuk kita makan" Panggil Kiran lantas kedua orang itu menghampiri Kiran.

"Miko, duduk sendiri ya, ayah nya mau makan dulu. Terus Miko juga harus makan, oke? " Ucap Kiran.

"Iya, tapi Miko mau duduk dekat ayah ya bun, mau disuapin ayah juga makannya" Jawab Miko yang langsung mendudukkan dirinya di samping Tian.

"Bunda aja yang suapin ya? " Tawar Kiran.

"Ndak mau, Miko mau sama ayah aja" Tolak Miko.

"Yaudah, ayah suapin Miko, tapi harus yang banyak makannya" Timpal Tian lalu Miko mengangguk antusias.

"Tapi mas-"

"Udah gapapa kok" Ucap Tian.

"Miko manja banget kak sama kakak, biasanya dia makan sendiri soalnya katanya dia udah besar malu kalo disuapin, tapi ternyata beda kalo ada kak Tian" Ucap Narda.

"Iya, waktu itu aja mau aku suapin dia gak mau, katanya kan bentar lagi Miko sekolah jadi harus belajar makan sendiri" Ujar Gita.

"Ayah, malam ini bobo sama Miko yah? Miko mau dibacain dongeng kancil sama ayah" Timpal Miko di sela-sela makannya.

"Miko, nanti sama bunda aja ya dibacain nya, atau gak sama om Narda aja. Soalnya ayah kan harus pulang" Ucap Kiran, mendengar itu Miko merengut.

"Gapapa, nanti saya temenin dulu Miko sampe tidur" Ujar Tian.

"Tapi nanti mas kemaleman pulangnya? " Kiran merasa tak enak, terlalu merepotkan Tian.

"Gapapa, lagian besok saya libur kok, jadi gak masalah"

"Udah kak, gak usah merasa gak enak gitu, kak Tian nya juga gak masalah, kan harus membiasakan dulu ya gak kak? " Sela Narda.

"Iya betul, saya mau membiasakan biar nanti terbiasa" Jawab Tian lalu tersenyum.

"Tapi Miko jangan malem-malem ya tidurnya, abis ini Miko cuci tangan cuci kaki terus gosok gigi, nanti ayah dongengin Miko" Ucap Tian lagi. Mendengar itu Miko lalu memekik kegirangan.

"Yeay.. Makasih ayah" Ucap Miko.

"Iya sama-sama sayang"





Gimana nih next enggak?

Jujurly aku bingung pas mau nulis chapter ini😭😂
Tapi semoga suka💚
Jangan lupa Voment yaaa😍💕❤😘💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 78 10
Cinta itu banyak bentuknya :v . . . hallaahhh cinta cinta lo ! pikirin tuh! lo mau jadi apa nanti ! Ini fiksi tapi ga fiksi fiksi amatt . Lo pasti...
3.5K 439 6
bagaimana rasanya jika kamu berada di posisi Haidan setelah membaca cerita ini? ~•0•~ ini kisah seorang adik Kaka yang dipisahkan oleh kedua orang t...
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
81.1K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...