Lost [End]

By wsa_sunflower

642 151 46

Yang hilang akan digantikan dengan yang lebih baik๐Ÿƒ . . . . Cerita ini hanya fiksi jadi gak ada sangkut... More

Prolog
Ku bahagia
Selamat datang jagoan
Kepergianmu
Kalung dengan liontin bunga matahari
Setelah kau pergi
Ayah dan papa
Kakak hutang cerita sama kita
Ulang tahun miko
Miko juga butuh sosok ayah
Ayah Tian
Papa Yuda
Buna sakit
Get well soon
Buna harus memilih
Buna sudah memilih
Ikhlas
Pertemuan
Masa lalu
Selamat om tante
Papa juga harus bahagia
Tian Abisatya
Haikal Chandra Purnama
Resmi
Liburan
Selamat berbahagia Papa
Miko sekolah
Adik miko
Hampir kehilangan
Deeptalk
Anisya salsabila abisatya
Miko sayang sama adek-adek
Ayah Haikal
Maaf Miko baru datang
Ayah harus kuat
Winan Ardhito
Cepat bangun mas
Welcome back mas
Perempuan penyayang
Akhir yang bahagia (end)
Bonus chapter 1
Bonus chapter 2
Bonus chapter 3
Bonus Chapter 4 (Last)

Anniversary dan kejutan tak terduga

25 4 1
By wsa_sunflower

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru kemarin mereka berbahagia dengan kehadiran Miko, kini bayi mungil itu sudah berusia 3 bulan. Dan hari ini merupakan hari yang berbahagia pula, karena bertepatan dengan hari ini pernikahan Kiran dan Haikal genap berusia 2 tahun.

Ah rasanya masih tak percaya ternyata mereka sudah 2 tahun bersama, selama 2 tahun ini mereka sudah banyak melalui berbagai rintangan bersama, hingga akhirnya kini mereka memiliki seorang putra yang menggemaskan.

Kiran berencana merayakan anniversary pernikahannya yang ke 2 dengan Haikal, saat ini ia tengah memasak beberapa makanan kesukaan Haikal karena kebetulan Miko sedang tertidur lelap, jadilah ia ada waktu untuk mempersiapkan kejutan kecil-kecilan untuk Haikal. Walaupun sederhana namun ia ingin hari ini berkesan untuk dikenang suatu saat nanti.

"Na, nanti pulang kuliah kamu ambilin kue pesanan kakak ya di toko kue langganan yang biasa" Ucap Kiran saat melihat Narda sudah siap berangkat kuliah karena hari ini ia ada kelas siang.

"Siap kak, tapi gapapa kalo misalnya sore, soalnya kayaknya aku pulangnya sore kak" Jawab Narda.

"Gapapa Na, tenang aja soalnya kan mas Haikal nya juga pulangnya sore, jadi nanti kita sekalian kumpul"

"Oh yaudah deh kak kalo gitu. Oh iya Miko tidur kak? " Tanya Narda.

"Iya, dia tidur untungnya hari ini Miko gak rewel jadi kakak bisa leluasa buat nyiapin ini"

"Kak Haikal pasti seneng kak, yaudah Narda berangkat dulu ya kak " Pamit Narda setelah mencium tangan kakaknya.

"Iya hati-hati Na, jangan lupa pesanan kakak"

"Iya kak, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah kepergian Narda, dan Kiran pun sudah selesai dengan acara memasaknya, semua makanan sudah ia tata rapi dimeja makan, Kiran berniat menelpon Haikal karena takutnya sepulang kerja Haikal membeli makanan dari luar sedangkan ia sudah memasak banyak hari ini.

"Halo, assalamu'alaikum mas" Ucap Kiran saat telponnya sudah diangkat oleh Haikal.

"Waalaikumsalam, ada apa sayang? "

"Mmm gapapa mas, cuma mau ngasih tau nanti pulang kerja jangan kemana-mana dulu ya, langsung pulang gak usah beli makanan juga soalnya aku udah masak makanan kesukaan mas"

"Wah dalam rangka apa nih kamu masak? Biasanya juga nyuruh beli dari luar" Ucap Haikal berpura-pura lupa, mana mungkin kan ia lupa dengan hari ini, bahkan sejak beberapa hari lalu Haikal sudah mempersiapkan sesuatu.

"Ada aja, pokoknya nanti jangan kemana-mana dulu ya mas, langsung pulang aku tunggu loh"

"Yaudah iya, mas juga ada kejutan buat kamu sore ini"

"Apa mas? " Tanya Kiran penasaran.

"Ya liat nanti aja sayang, kalo dikasih tau sekarang bukan kejutan lagi namanya"

"Iya juga ya mas" Kekeh Kiran.

"Yaudah kalo gitu aku tutup ya mas telpon nya, semangat kerjanya sayang"

"Iya, makasih ya bun, ayah sayang bunda"

"Bunda juga sayang ayah. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" Lantas telpon pun ditutup.

🌸🌸🌸

Haikal sudah menyelesaikan pekerjaannya, kini ia berniat untuk pulang, ia lalu membuka laci meja kerjanya untuk mengambil sebuah kotak kecil yang diberi pita berwarna merah muda lalu menyelipkan secarik kertas pada kotak itu.

"Mas harap kamu akan menyukai hadiah yang sudah mas persiapkan ini" Gumam Haikal lalu memasukan kotak kecil itu ke saku celananya.

Saat keluar dari kantornya Haikal berlari menuju parkiran, untunglah hari ini ia membawa mobil jadi ia tidak akan kehujanan, sebab ternyata sore ini hujan turun dengan begitu lebatnya.

Haikal masuk kedalam mobilnya, dengan baju yang sudah sedikit basah, tak apalah yang penting ia bisa cepat-cepat pulang dan menemui orang-orang tercintanya, ia sudah tak sabar untuk memberikan kejutan ini pada Kiran. Lalu Haikal pun melajukan mobilnya.

Ditengah perjalanan hujan malah semakin lebat, sehingga jarak pandangnya pun lebih terbatas. Saat sampai di sebuah perempatan tanpa Haikal sadari sebuah truk melaju dengan kencang kearah mobilnya, truk itu tampak kehilangan kendali dan akhirnya...

Brukkkk..

Kecelakaan tak bisa dihindarkan, bisa Haikal rasakan tubuhnya yang seakan mati rasa dan darah mulai mengalir dari tubuhnya, namun yang ada dipikirannya tetaplah putra dan juga istri tercintanya yang pasti tengah menunggunya di rumah. Tak memerlukan waktu lama, orang-orang pun berkumpul untuk menolongnya dan ada juga yang menelpon ambulans.


🌸🌸🌸

Hari sudah sore namun Haikal belum juga datang, Kiran jadi khawatir terlebih hujan lebat yang tak kunjung reda, kemana Haikal padahal kan tadi ia berjanji untuk langsung pulang, tapi sampai saat ini Haikal belum sampai juga.

"Apa mungkin karena hujan, jadi mas Haikal agak telat pulang ya. Mungkin dia nunggu hujannya reda dulu" Batin Kiran.

Namun tiba-tiba handphone nya berdering dan menampilkan nomor tak dikenal.

"Halo? "

"..... "

"Iya, saya istrinya"

"...... "

"Gak! Gak mungkin! " Teriak Kiran lalu terjatuh merosot karena lemas, rasanya ia tak mampu menopang badannya sendiri dan lantas menangis kencang.

Melihat bundanya menangis kencang, Miko yang sedari tadi anteng di pangkuan Kiran pun ikut menangis. Lalu Kiran cepat-cepat menghubungi Narda untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

"Na cepetan pulang! Anterin kakak ke rumah sakit mas Haikal kecelakaan" Tanpa menunggu jawaban Narda, Kiran lalu menutup telponnya dan kembali menangis, ia khawatir ia sangat takut terjadi hal yang tidak-tidak pada Haikal.


🌸🌸🌸

Haikal sudah sampai dirumah sakit yang berada tak jauh dari tempat kecelakaan terjadi, lantas beberapa perawat mendorong brankarnya menuju UGD.
Melihat itu dokter dan juga beberapa perawat berlari masuk menuju UGD untuk menanganinya.

"Dok, ini korban kecelakaan di perempatan, sepertinya ia kehilangan banyak darah" Ucap salah satu perawat.

"Baik, akan saya tangani sudah hubungi keluarganya? " Ucap Tian, dokter yang kebetulan sedang bertugas di UGD.

"Sudah, keluarganya sedang dalam perjalanan"

Namun saat melihat kearah korban kecelakaan itu, Tian terkejut, ternyata yang kecelakaan itu Haikal orang yang beberapa waktu lalu bertemu dengannya.

"Haikal bertahanlah" Gumam Tian.

Samar-samar Haikal mendengar suara yang ia kenali. Perlahan haikal membuka matanya, dan ternyata benar yang kini tengah menanganinya yaitu Tian, lantas haikal meraih tangan Tian.

"Haikal? Kamu harus bertahan " Ucap Tian ketika melihat haikal membuka matanya.

"Sa-saya su-dah ti-dak ku-at" Ucap haikal sangat pelan dan terbata-bata.

"Kamu pasti bisa betahan, saya akan berusaha menyelamatkan kamu haikal" Jawab Tian yang masih terus berusaha menyelamatkan Haikal.

"Mu-ngkin i-ni su-dah saat-nya sa-ya pergi"

"Sa-ya ti-tip i-ni, to-long be-ri-kan i-ni pa-da is-tri sa-ya" Haikal lalu mengambil kotak yang ada disaku celananya lalu memberikannya pada Tian.

"Sa-ya ti-tip is-tri dan ju-ga put-ra sa-ya, sa-ya per-ca-ya dok-ter o-rang ba-ik, sa-ya mo-hon to-long ja-ga is-tri sa-ya" Mendengar itu Tian lantas menangis.

"Baik, saya akan memberikan ini, tapi saya mohon kamu harus bertahan"

"Ma-af sa-ya ti-dak bi-sa, sam-pai-kan ju-ga per-min-taan ma-af sa-ya pa-da Ki-ran dan Mi-ko"

"Sa-ya sa-ngat menya-yangi me-re-ka"

"To-long ban-tu tun-tun sa-ya"

Mendengar kata-kata terakhir yang Haikal ucapkan, lantas Tian memberhentikan usahanya menolong Haikal, lalu menuntun Haikal walaupun dengan berat hati.

"Laa ilaha illallah" Bisik Tian pada telinga Haikal.

"Laa-ilaha... "

"Illa-llah... " Perlahan Haikal mengikuti ucapan Tian lalu tersenyum dan setelahnya Haikal menutup matanya.

"Semoga kamu tenang disana, maaf saya tidak bisa menyelamatkanmu" Gumam Tian lalu menutup seluruh tubuh Haikal.






Mohon maaf kalo gak sesuai ekspetasi kalian🙁atau kurang ngena soalnya baru kali ini nulis yang sedih-sedih, tapi semoga suka jangan lupa voment ya biar aku semangat nulisnya🤗😍💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

239K 36K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
102K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
36.8K 4.8K 31
Kalian pernah mendengar ilmu padi? "Tumbuhlah seperti padi, anak-anakku. Sehebat apapun kalian kelak, sepintar apapun kalian nanti, jangan pernah mer...