◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢
Ruisha merasa bahwa dirinya sekarang benar-benar menyedihkan. Rencana nya menyangkut Kinney telah gagal dan sekarang ia marah sampai merasa terbakar hingga siap meledak.
'Ini penghinaan'
Semua orang perlahan menjauhinya. Hanya tersisa beberapa orang bodoh yang masih menganggap dirinya seorang dewi. Tetapi itu semua belum cukup.
Reputasi dan popularitas nya harus kembali di puncak. Dan sekarang bahkan Vira mulai bergerak menyerangnya.
Selain Kinney, ia juga membenci Vira, yang selalu ingin mengejar dirinya dan merebut segala hal yang di miliknya dalam popularitas.
Para penggemarnya di sekolah mulai memperlakukan nya seperti orang asing yang tidak di kenali. Bahkan di beberapa akun media sosial miliknya telah hilang ribuan penggemar. Ini semua begitu menyedihkan.
Ia merasa benar-benar marah dan kesal. Sebagai seorang putri Hayston yang berharga ia seharusnya menjadi seorang Dewi.
Di kagumi, di puji dan menarik banyak perhatian. Anggun, lugu dan cantik tetapi sekarang ia tidak bisa berbuat apa-apa setelah video nya tersebar begitu pula rekaman suaranya.
Karena kesal. Ia melemparkan ponselnya hingga hancur. Ia tidak pernah merasa se-terpuruk ini.
Sebelumnya nya Ruisa tidak pernah tertangkap basah dalam hal apapun yang merugikan dirinya. Tetapi kali ini seseorang bahkan menargetkan perusahaan ayahnya juga dirinya.
Perusahaan mengalami penurunan. Beberapa pengusaha bahkan mulai memperebutkan posisi awal keluarga Hayston.
Nenek dan kakek Ruisha juga tidak bisa berbuat apa- apa sama seperti dirinya sekarang bahkan ibunya memarahi dirinya.
'Ulah siapa sebenarnya? ' Ruisha hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri.
Kinney? Gadis ini, setelah rencana bunuh dirinya dia apakah mendapat sebuah penerangan atau kepalanya terbentur hingga otak tumpulnya mulai terisi.
Ia selalu begitu sulit di hadapi. Tidak lemah dan tidak mudah di tindas seperti dulu.
Selain itu, Ruisha merasa bahwa ada sesuatu dari Kinney yang berbeda yaitu aura dominasi yang kuat serta intimidasi yang ia miliki sekarang.
Ruisha memang tidak pernah tahu dimana Kinney tinggal ia bahkan tidak ingin melihatnya. Hanya dengan melihat Kinney dan ibunya ia muak.
Awalnya ia merasa bahwa Kinney menyedihkan tetapi sekarang ia beruntung. Wajah cantik serta ibu yang tulus menyayanginya.
Ibunya bahkan tidak pernah menanyakan keadaannya kecuali jika sesuatu terjadi. Ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk memperbaiki diri dan wajah di hadapan publik. Itu menyakitkan tetapi Ruisha tidak pernah protes ia tahu bahwa kehidupan nya sudah sempurna.
Tetapi setelah melihat Kinney, ia merasa bahwa kebahagiaan tidak diukur dari ekonomi hidup tetapi kasih sayang keluarga.
"Kinney... Mengapa kau begitu memuak,kan "
⚜⚜⚜
Suasana kantin di sekolah ramai. Baik di lantai satu ataupun dua.
Kinney mencibir setelah melihat segerombolan monyet bodoh yang berkerumun di hadapan nya.
Melihat Vira dengan wajah angkuh, Kinney sedikit mual. Mengapa gadis badut ini menatapnya dengan aura permusuhan di setiap saat.
'Apa setelah mengidolakan seekor anjing, sekarang mereka mengidolakan babi? mereka tidak mempunyai mata.'
Melihat gerak gerik Vira ia segera tahu bahwa gadis itu akan menciptakan masalah kembali. Tidak cukup kah ia malu saat di mall?
"Oh lihat, ini Kinney mungkin, kah uang mu habis dan hanya bisa makan di lantai satu? " Vira menatap Kinney, bodoh. Ia tidak pernah di salahkan atas segala tindakan nya. Tetapi pada malam itu tepat saat dirinya pulang, kedua orang tuanya menunggu dengan raut wajah jelek dan asam.
Saat itu Vira adalah satu satunya orang yang membuat perusahaan ayahnya terguncang. Seseorang melakukan penyerangan pada sistem operasi perusahaan serta membobol seluruh rahasia perusahaan ke publik.
Vira tidak ingat kapan ia pernah memprovokasi seseorang ia hanya bertemu dengan Kinney dan beberapa teman sekumpulan nya.
Apakah itu Kinney atau bukan, jelas bahwa seseorang itu adalah orang yang kuat.
Dan mengatakan Kinney seorang simpanan adalah jalan terbaik juga tuduhan terbaik.
Kinney berkedip, lalu menatap Vira dengan antek-anteknya acuh.
"Uangku habis? Jika kau tidak ingat, wanita di mall waktu itu membungkuk hormat di hadapanku. Oh ya aku tidak lupa bagaimana rupa wajah seorang gadis bodoh yang berubah menjadi babi hijau pada saat itu," Mendengar hal itu Vira menggeretak, kan giginya.
Dia juga mulai merasakan bahwa hawa dingin menyebar di sekitar tubuhnya, menusuk pada punggung tulang.
"Ma-maksudmu... Kau jalang! Aku tahu kau menjadi seorang simpanan " Vira tidak bisa menyangkal perkataan Kinney dan hanya bisa mengatakan kalimat ini.
"Astaga apa ini? Jalang lagi? "
"Apa benar Kinney mempunyai ayah gula? "
"Aku merasakan bahwa ucapan Vira sedikit tidak masuk akal. "
"Menurutmu apa Kinney itu bodoh? "
"Tidak. Lihat wajah Vira yang pucat sepertinya ada sesuatu tentang keduanya. "
"Jalang? Baiklah ada satu hal yang perlu kau tahu," Senyum di wajah Kinney menghilang. Kerumunan hanya bisa diam dan tidak berani untuk ikut campur.
"Pertama aku benci babi, kedua aku juga benci anjing. "
Prang
Vira melempar gelas di salah satu meja. Ia berteriak "Kinney...! Kau bit*h "
Kinney mengangkat sedikit alisnya. Ia bertanya. "Ada apa? Aku tidak pernah mengatakan bahwa kau anjing atau babi. "
Vira tertegun ia selalu merasa bodoh dan bertambah
marah
'Jalang ini! '
"Ahahahah wajah Vira terlihat bodoh. "
"Itu benar Kinney hanya mengatakan bahwa ia benci anjing dan babi lalu apa hubungannya dengan nya? "
"HAHAHAHAHA ini menarik aku suka teruskan. "
"Aku... Bit*h bit*h " Vira hanya bisa mengutuk di hadapan Kinney.
"Bagaimana bisa kau tersinggung apa kau nenek moyang seekor babi. Oh Ternyata begitu. "
Kalimat Kinney terlihat seperti tamparan untuknya. beberapa orang yang berada di sekitar nya mulai menjauh.
Ruisha yang berada tepat di sudut kantin sedikit merasa tenang ternyata Kinney dapat di andalkan. Ia buru buru datang di sana.
"Kinney, cukup itu berlebihan sebaiknya jangan kau ladeni. " Ruisha berperan sebagai pelindung menggunakan topeng di wajahnya.
Kinney mendelik kemudian matanya menyipit kesal mengapa beberapa orang bodoh selalu memulai keributan dengan dirinya?
"Mengapa ada begitu banyak anjing menggonggong di sekitarku. "
Kata kata Kinney bahkan mengejutkan Ruisha.
"Kinney...., "
"Kau...., "
Baik Vira dan Ruisha keduanya siap meledak.
"Lihat mereka siap menyerang. " Kinney berkata acuh tak acuh. Kemudian ia berbalik untuk pergi dari kerumunan.
Kinney tidak ingin melakukan apa apa ia malas dan hanya ingin ketenangan. 'Mereka berdua benar-benar bodoh!uang dan popularitas bukan segalanya, tolong ingat itu. '
TO BE CONTINUED
Jangan lupa vote + comment + share + follow
🔶 See you next part 🔶
Omong-omong ceritaku sudah sampai 8k yeyyy👏👏