Destiny Line [END]

By Harefa_Halu

799K 71.1K 1K

Cup Dari sanalah awal semua kehidupan gadis itu berubah... Dimana Sesha berciuman dengan mumi FIRAUN. More

🔹INTRO🔹
01🔹 KISS
02🔹 SESHA
03 🔹PERTEMUAN
04🔹 MAGANG
05🔹ASISTEN
06🔹 Halu or Real?
07🔹TEROR
08🔹CLUB
09🔹TERTINGGAL
10🔹LUKISAN
11🔹MIMPI?
12🔹BERTAMU
13🔹ARES
14🔹RATU
15🔹LUKA
16🔹KESAL
17🔹MEET
18🔹INSIDEN
19🔹KEPERGOK
20🔹BOOK
21🔹Expression
22 🔹Dinner
23 🔹Esterlla
24 🔹Jenguk
25 🔹Punishment
26 🔹Shocked
27 🔹Dream
28 🔹Puzzle
29 🔹Something
30 🔹Kingdom
31 🔹Satire
32 🔹Candidate
33 🔹Amazement
34 🔹Tale
35 🔹Call
36 🔹Like?
37 🔹Disappear
39 🔹Destiny
40 🔹Acquaintance
41 🔹Leave
42 🔹Improve
43 🔹Memory
44🔹Reject
45🔹Fail
46 🔹Before.....
47 🔹Past
48 🔹Tandem
49 🔹Forget about
50 🔹Friend
51 🔹Incident
52 🔹END

38 🔹Found

8.1K 916 7
By Harefa_Halu

Always Enjoy
Happy Reading
__________________________







"Cari ke seluruh sisi istana! Jangan melewati satu sudut pun, dan jangan berhenti sebelum kalian menemukannya!"

"Baik Pangeran!", seru serentak para prajurit sebelum semuanya berlari ke segala arah.

Semua berpencar, meninggalkan Ratu Felicia dengan Pangeran Antares yang menyaksikan mereka berlalu.

"Apa yang masih kamu tunggu sayang, ikut dengan mereka", ujar Ratu Felicia pada Pangeran yang masih diam.

"Mereka tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan seorang gadis ibu", ujar Antares.

"Amber berkata jika Putri Aludra terakhir kali bersamamu. Bukankah ini adalah tanggung jawabmu sayang?", ujar Ratu Felicia masih tidak mau kalah.

"Ibu, aku sedang sibuk. Siapa yang mengusir Thera dari istana? Bukankah karena hal demikian, aku harus mengantar kekasihku kembali ke rumah keluarganya?", ujar Antares.

Ratu Felicia menatap tak suka pada Antares.
"Siapa kekasihmu Antares? Ingat, setelah Putri Aludra menginjakkan kaki di istana, kamu tidak ada ikatan apapun dengan gadis manapun. Dan jangan pernah melakukan hal yang dapat mencoret nama baik keluarga istana. Sekarang ibu tidak mau tahu, temukan calon istrimu. Ibu masih berbaik hati menyuruh kesatria terbaik kerajaan untuk mengantar Thera pulang"

Setelah mengatakan hal demikian, Ratu Felicia pergi meninggalkan Pangeran Antares yang terdiam di tempat yang ia injak.

"Sial"

Antares berdecak kesal. Sekarang pilihan mana yang harus ia tuju? Thera atau Aludra?

Lelaki itu berjalan cepat masuk kembali ke kediamannya. Di sana, mata gelap itu dapat melihat raut wajah sedih Thera yang baru saja mendengar titah itu, dengan Sophia dengan setia mengemas barang-barang milik gadis itu.


"Thera"

Gadis itu menoleh. Saat sudah melihat keberadaan Antares yang tidak jauh berada di sana, Thera segera berlari, menubruk lelaki itu dengan pelukan erat.


"Apa ini nyata Antares? A-aku tidak ingin berpisah denganmu. A-aku sudah cukup mendapatkan takdir hubungan kita. Lalu sekarang? Aku juga akan menjauh darimu? Sebegitu tidak ingin kah takdir pada kita? Tidak cukup kah cinta kita tak direstui? S-sekarang? Menjauh darimu?", lirih Thera dengan air mata perlahan menes setelah mengembun beberapa saat.


Antares diam tidak bisa menjawab. Thera semakin memeluk lelaki itu dengan wajah yang ia sembunyikan di dada bidang tersebut. Mencium rakus wangi tubuh yang selalu menemaninya selama ini.


"Maaf"

Hanya satu kata itu yang dapat Antares sampaikan. Lelaki itu masih diam dengan posisi masih tegak. Thera mengangkat wajahnya, memperlihatkan mata memerah tersebut.

Lelaki itu mengangkat tubuh Thera, membawanya masuk ke dalam kamar gadis itu. Dirinya tidak mau privasi keduanya didengar oleh orang lain.

Antares meletakan tubuh gadis itu, dan menutup pintu dengan rapat.

"Antares? Apa ini sudah terlambat? Apa aku benar-benar tidak ada jalan lagi? Jalan supaya aku bisa menjadi Ratumu? Apakah hubungan kita akan berakhir sekarang?", ujar tak kuasa Thera.

"Aku tidak tahu Thera, untuk sekarang kita harus berjauhan", jawab Antares yang sama sekali tidak membuat Thera puas.



"Kumohon Antares, biarkan aku tinggal di sini bersamamu. Kamu seorang Pangeran dan kediaman ini milikmu, apakah kamu tidak bisa membantah titah Yang Mulia Firaun?", ujar Thera.

Antares menarik napas panjang.
"Sophia, suruh pengawal agar mengangkat barang-barang Thera ke dalam kereta", ujar Antares dengan agak keras, agar Sophia yang berada di luar dapat menangkap sinyal suaranya.

"Baik Pangeran", ujar patuh Sophia.

Thera menggeleng keras, ini bukan yang ia harapkan. Dia tidak mau berpisah dari Antares.

"Lakukan sesuatu Antares", ujar Thera tak karuan.

Antares memegang kedua sisi bahu Thera.
"Lihat aku", ujar lembut Antares.

Thera membuang muka, menghapus air matanya dengan kasar, tanpa mau menoleh untuk menatap Antares.

"Lihat aku Thera sayang", ujar Antares dengan sangat sabar.

Thera akhirnya mengalah.

"Dengarkan aku baik-baik, sekarang kita harus mengikuti arus. Kerajaan bukan lah sesuatu yang kita anggap sepele. Aku yang hanya seorang Pangeran tidak bisa membantah sebuah titah Firaun. Jadi, kamu harus mengerti posisiku juga Thera", ujar pelan Antares.

"Lalu? Apa hubungan kita akan tetap berlanjut?", ujar lirih Thera.

Antares bungkam, namun setelah menarik napas panjang, lelaki itu mulai membuka mulut.

"Kamu tahukan? Seorang Calon Firaun yang sudah menemukan Calon Ratunya tidak boleh berhubungan dengan gadis manapun di luaran sana", ujar Antares.

"J-jadi? Kamu mengakhiri semuanya? Semua tentang kita??", ujar Thera dengan lemas.

"Maaf"

Thera langsung berjongkok tidak bisa menahan bobot tubuhnya. Ia tahu, sangat tahu malah dengan kata maaf dari Antares. Gadis itu pun menangis sejadi-jadinya, menumpahkan rasa kecewa hatinya. Impiannya dari dulu untuk menjadi Ratu kini hancur.



Antares menarik tangan gadis itu, membuat Thera langsung berdiri. Lelaki itu memeluk kekasihnya, ralat mantan kekasihnya dengan erat.

"Hubungan kita putus bukan berarti aku tidak mencintaimu lagi Thera. Hanya kamu satu-satunya yang bisa membuatku luluh, walaupun nantinya Aludra memiliki status penting di hidupku. Tenanglah, aku akan sering menemuimu nanti tapi tidak untuk saat ini. Tunggu sampai semuanya tenang", ujar Antares.

Thera tampak terdiam, gadis itu melepas pekukannya dengan Antares.
"Kita berhubungan diam-diam?", ujar gadis itu.

"Terserah padamu", ujar Antares.

"Aku ingin kita tetap menjalin hubungan spesial nantinya, walaupun kamu sudah mempunyai istri", ujar Thera dengan nada tak suka.

"Baiklah, sekarang kamu harus kembali. Pasti yang lain sudah menunggumu", ujar Antares.

"Yang lain? Siapa? Aku tidak punya siapa-siapa di dunia ini Antares", ujar Thera.

"Kamu punya aku. Sophia dan beberapa pelayan akan mengikutmu di sana. Aku juga memerintahkan kesatria Advent bersama rekannya yang lain untuk menjagamu di sana", ujar Antares membuat senyum Thera mengembang.


"Baiklah, tapi tunggu. Kamu akan mengantarku sampai ke rumah kan?", tanya pasti Thera.

"Aku sibuk, maaf", ujar Antares.

"Oh"

Setelah mengatakan itu Thera kangsung berlari keluar meninggalkan Antares sendirian di sana.

Gadis itu berlari menuju halaman istana dimana Sophia dengan yang lain sudah menunggunya.

"Ayo nona, kita akan segara berangkat", ujar Sophia. Pelayan muda itu membuka tirai kereta, mempersilahkan majikannya itu untuk naik.

Dalam diam Thera naik ke atas. Gadis itu menyikap sedikit tirai, menatap istana di depannya yang akan segara ia tinggalkan. Gadis itu menutupnya dengan sedikit kasar.
"Dia bahkan tidak menyusulku", monolog Thera dengan tangan meremas gaun mewahnya.



***


Istana di suasana subuh ini sudah ramai oleh prajurit istana yang berpatroli mencari Aludra. Biasanya dikeadaan seperti ini, istana masih sangat sepi. Setengah hari satu malam, penghuni istana sama sekali tidak menemukan keberadaan gadis itu, dan itu berhasil membuat Firaun turun tangan.

"Antares! Kerahkan pasukan untuk mencari di luar istana", ujar Firaun setelah Antares masuk ke dalam ruangannya.

"Ayah, semua sisi istana dibatasi tembok dengan tinggi sepuluh meter. Menurut ayah, apa bisakah gadis lemah itu melompatinya. Istana ini sama sekali tidak memiliki pintu rahasia kecuali pintu rahasia diruang kerja ayah sendiri. Apalagi setiap sisi tembok dijaga oleh prajurit seharian penuh. Jadi, tidak mungkin Aludra ada di luar istana", ujar Antares.


"Itu memang benar Antares, tapi masalahnya, seluruh pasukan bahkan kamu yang memiliki potensi terbaik tidak dapat menemukannya. Bukankah kalian sudah mencari di semua sudut istana? Lalu menurutmu, dimana gadis itu? Apa dirinya sudah menggalih lubang di taman istana, lalu menyembunyikan diri di sana?", ujar jengkel Firaun membuat harga diri Antares sedikit tersentil.

Detik berikutnya Antares menatap sang ayah dengan tatapan tak dapat diartikan. Lelaki itu berlari keluar dengan kaki panjangnya.

Antares menghiraukan tatapan bingung dari penghuni istana yang kaget dengan dirinya yang terus berlari. Belakang perpustakaan istana adalah tujuannya. Lelaki itu sedikit memelankan langkahnya setelah sampai.


Sangat sepi, tempat itu hanya dihuni rumput ilalang dengan sebuah pohon tua yang kurang terawat. Lelaki itu mendekat, hingga langsung berhadapan dengan pohon tersebut. Tangannya mengelus sebuah ukiran di batangnya, sebuah ukiran telapak tangan kecil.


Antares berpindah mengelilingi pohon, matanya menatap dengan kening berkerut saat melihat ayunan tergeletak di bawah pohon, yang kayunya sudah patah termakan waktu.


Ia menatap ke dahan pohon, sebuah sobekan baju terlihat menggelatung di atas sana. Antares mengikuti arah sobekan itu dengan sejajar, hingga titik fokusnya langsung sampai pada sebuah sumur kering yang sudah lama ditinggalkan.

Antares menatap ke bawah, di dalam sumur tua itu. Di dalam sana, sebuah objek gadis manis sedang tidak sadarkan diri, dengan kelinci berbulu putih dipangkuannya menjadi pemandangan utamanya.






Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

3.7M 367K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
5M 415K 52
Anastasya Inez, sosok istri yang dibenci oleh suaminya sendiri yaitu, Davidson Giovanni Bhatara. Inez adalah istri kedua yang dinikahi secara terpaks...
2.8M 151K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
Amora (END) By Mia

General Fiction

4M 193K 72
Amora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang beru...