◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢
Keesokan harinya, Kinney terbangun dengan suasana hati, baik. Ia sama sekali tidak mendengar keributan di dalam rumah sepupunya yang sedang menjadi tranding Topik.
Langit biru indah yang dihiasi awan tipis memanjakan mata. Cahaya matahari hangat dengan udara segar membuat burung burung bernyanyi.
'Sungguh ciptaan tuhan yang begitu indah'
Pagi ini akhir pekan. Tidak banyak aktivitas di hari libur, dan memutuskan untuk pergi ke kota.
Menggunakan angkutan umum Kinney sudah berada di kota tepat sebelum pukul 11 siang. Ibunya memberi izin padanya tetapi dengan satu syarat agar pulang cepat.
Alis Kinney, berkedut melihat seseorang yang melambai ke arahnya. 'Siapa? Apa dia melambai ke arahku? '
"Kinkin lama tak berjumpa kau semakin cantik. " Lelaki tampan dengan pakaian kasual pergi menghampiri nya.
"Apa aku mengenalmu? " Tidak ada ingatan tentang lelaki ini sebelumnya. Mungkin kah dia penipu. 'Kinkin? ' mengapa dirinya tahu nama nya.
"Tentu saja. Kau menyelamatkan aku saat itu. Kami berteman kau lupa? "
"Benarkah? Dalam hal apa aku menyelamatkan mu? "
"Kau lupa? Waktu itu di depan para gadis yang menyukai ku kau mengatakan bahwa kita berkencan. "
Uhuk
'Bagaimana bisa pribadi penutup, introvert dan pemalu mengatakan hal mengerikan di depan banyak penggemar lelaki itu? '
"Kenapa? Kau tidak ingat? "
"Ekhem. Sebelumnya aku terjatuh di tangga, dan mengalami amnesia."
"Benar kah? Lalu bagaimana kondisi mu? "
"Seperti yang kau lihat aku baik baik saja.
Melihat Kinney yang berbeda, senyum di wajah lelaki itu mengembang.
" Sebelumnya kau terlihat pemalu. Seperti nya sekarang tidak. "
Mendengar lelaki di hadapannya mengucapkan kata kata penasaran Kinney, menanggapi dengan senyuman.
"Aku mengalami hal sulit sebelumnya. Dengan mengubah sedikit penampilan mungkin saja akan lebih baik. "
"Em baik. Apa yang kau cari disni. Maksud ku apa yang kau lakukan di sini? "
"Menyewa rumah. "
"Kebetulan. Aku tahu apartemen di sekitar sini. Kau mencari kelas apa? " Tanya lelaki itu , sembari memeluk bahu Kinney.
"Menyingkir! " Kinney, menggunakan ekspresi jijik di wajahnya. " Siapa namamu, "
"Jayden. Panggil saja Aiden! "
"Hm Aiden, kelas apa yang kau maksud. "
"Apartemen di kota terbagi menjadi 3 kelas. Kelas reguler, kelas unggulan, dan kelas bintang. Yang ku maksud seperi hotel mereka mempunyai bintang sesuai rating dan pengunjung. " Jelas Aiden dan dengan mudah di pahami.
Kinney, mengangguk. " Berapa biaya yang di butuhkan untuk itu? "
"Kelas apa yang kau cari? "
"Sebutkan semua! "
"8 juta untuk sewa di kelas reguler 677 juta untuk pembelian. 25 juta untuk sewa di kelas unggulan 2,7 miliar jika membelinya. 150 juta untuk sewa di kelas bintang, 270 miliar untuk di beli. Bisa di cicil selama satu tahun, sewa, maka bayar tiap bulan. Murah bukan? "
"Bagaimana bisa murah? Apakah membeli apartemen sama seperti membeli harga diri? Mengapa begitu mahal. " Kinney, mencibir. Kembali menatap Aiden sedikit jengkel.
"Tunjukan jalan! Sewa kelas reguler di sekitar sini! " Titah Kinney.
"Mari."
⚜⚜⚜
"Dimana orang yang bertanggung jawab? " Tanya Kinney, menatap Aiden tenang.
"Itu di sini tepat di hadapanmu. " Jawab Aiden menunjuk dirinya sendiri.
"Kau? " Tunjuk Kinney, pada lelaki di hadapan nya.
"Yup."
Pria menyebalkan ini sungguh membuat urat hijau Kinney, mengencang.
Jika seseorang bertanya siapa orang yang paling menyebalkan, maka ia akan menunjuk pria di hadapan nya.
Meskipun Kinney, mempunyai banyak kesabaran, tetapi saat menghadapi Aiden, ia sedikit waspada. Senyum menawan yang di tampilkan nya terlihat bodoh dan aneh.
Pria ini pintar dalam menyembunyikan ekspresi nya!
Mata Kinney, tajam meneliti apartemen yang akan ia huni. Kelas reguler? Berarti kelas rendah. Tetapi mengapa terlihat berbeda?
Aiden sudah jelas mengetahui pribadi Kinney, saat pertama kali bertemu. Tetapi ia sedikit terkejut saat tiba-tiba gadis itu tidak mengenalinya.
Beruntung dengan sedikit memutar balikan fakta ia menekan rasa malu nya.
'Ah ya! Sebenarnya bukan Kinney yang mengatakan bahwa mereka sedang berkencan. Tapi sebaliknya. '
Pada saat ini Kinney, memutuskan untuk segera menjauh setelah membereskan harga sewa. Aiden terlihat seperti pria tampan yang memukau dan tidak jahat. Tetapi sebaliknya Kinney, menyadari pria ini dapat dengan mudah memanipulasi seseorang.
"Berhenti tersenyum atau gigimu akan kering . Kau tidak akan bisa mengelabui ku hanya karena senyum manis mu. "
"Ah kau memang sedikit berbeda. Baiklah. Karena kita teman aku akan memberi sedikit harga diskon. 6 juta untuk sewa. Bukankah aku murah hati? "
"Tidak. Justru sebaliknya kau busuk hati! " Kata kata itu menusuk tepat di hati Aiden. Ia hanya bisa memaksakan senyumnya.
" Ini 6 juta untuk satu tahun. Terimakasih untuk pemberian diskon."
"Sama sama! Jika kau membutuhkan sesuatu aku tepat berada di samping mu. "
"Samping? "
"Emm, di sebelah apartemen milikmu. "
Bruk
Brak
Pintu apartemen terkunci. Sebelum itu sebuah suara terdengar "aku tidak membutuhkan bantuan mu jadi pergi! "
Bagaimana bisa begitu menjengkelkan terlebih lagi ini terlalu terlihat jelas.
'Dia bekerja disini? Atau pemilik? '
Aiden bangkit, merasakan nyeri di bagian bokongnya. Sesaat kemudian tatapannya berubah tajam. Netra hitam miliknya jernih.
"Gadis ini terlihat sangat errr seksi! " Akunya, kembali pada tatapan mata ramah. Hanya dalam sekejap.
Sosok Kinney, bergerak meneliti setiap ruangan. Seperti rumah. Apartemen ini layak dikatakan sebagai yang terbaik. Lalu, bagaimana jika di kelas bintang? Mungkinkah ada sebuah pelayanan hingga bisa begitu mahal?
Di tempat lain, seorang pria baru saja keluar dari ruang pertemuan setelah menyelesaikan rapat dengan beberapa karyawan perusahaan.
Alv corporation adalah perusahaan besar milik tuan muda Axwel. Sebagai seorang pengusaha termuda yang sukses di dunia bisnis, Arlo merajai hampir seluruh dunia pembisnis.
Terkenal sangat kompeten dan pemilih saat merekrut karyawan, Alv corporation ketat dan selalu mengawasi kinerja setiap orang di perusahaan.Hanya mereka yang mempunyai kualifikasi untuk bisa bergabung.
Sebagai CEO di perusahaan nya, Arlo terkenal kejam dan tidak berperasaan saat seseorang melanggar aturan yang telah ia tetapkan. Ia dapat menendang siapapun sesukanya.
Semua orang menghormati seorang Arlo! Mereka berjejer dengan rapih saat atasan mereka berjalan tanpa menoleh diikuti asisten setianya.
"Tuan! Nona Kinney, pergi ke kota hari ini dan mencari apartemen terdekat dari sekolahnya. " Damian, bertugas untuk terus mengawasi pergerakan Kinney. Ia tahu jika Kinney, bukan gadis biasa. Damian percaya itu saat ia dapat dengan mudah mengetahui seseorang mengawasinya.
Mengandalkan seorang dengan tingkat rendah akan sangat merepotkan. Oleh karena itu Damian menempatkan seseorang tepat di bawah pimpinan tuan nya.
Arlo mendongak untuk melihat asistennya datar. Ekspresi wajah itu sedingin es di Alaska.
"Apartemen? "
"Ya tuan"
" Berikan pelindungan! "
Damian mengangguk. Tentu saja ia paham dengan perlindungan yang di maksud.
TO BE CONTINUED
Jangan lupa vote + comment + share
🔶 See you next part 🔶