Destiny Line [END]

By Harefa_Halu

723K 66.5K 975

Cup Dari sanalah awal semua kehidupan gadis itu berubah... Dimana Sesha berciuman dengan mumi FIRAUN. More

🔹INTRO🔹
01🔹 KISS
02🔹 SESHA
03 🔹PERTEMUAN
04🔹 MAGANG
05🔹ASISTEN
06🔹 Halu or Real?
07🔹TEROR
08🔹CLUB
09🔹TERTINGGAL
10🔹LUKISAN
11🔹MIMPI?
12🔹BERTAMU
13🔹ARES
14🔹RATU
15🔹LUKA
16🔹KESAL
17🔹MEET
18🔹INSIDEN
19🔹KEPERGOK
20🔹BOOK
21🔹Expression
22 🔹Dinner
23 🔹Esterlla
25 🔹Punishment
26 🔹Shocked
27 🔹Dream
28 🔹Puzzle
29 🔹Something
30 🔹Kingdom
31 🔹Satire
32 🔹Candidate
33 🔹Amazement
34 🔹Tale
35 🔹Call
36 🔹Like?
37 🔹Disappear
38 🔹Found
39 🔹Destiny
40 🔹Acquaintance
41 🔹Leave
42 🔹Improve
43 🔹Memory
44🔹Reject
45🔹Fail
46 🔹Before.....
47 🔹Past
48 🔹Tandem
49 🔹Forget about
50 🔹Friend
51 🔹Incident
52 🔹END

24 🔹Jenguk

9.2K 931 2
By Harefa_Halu

Always Enjoy
Happy Reading
_________________________





"Tolong bantu bukain dong pak!"

Satpam yang sedang bersantai sambil membaca majalah terbaru langsung berdiri dari tempat duduknya. Pria paruh baya itu segera mendorong pagar besi menjulang tersebut dengan tergesa.

"Emang nona yakin bisa bawa motornya? Di sana jalan umum loh. Non bisa bapak anter aja", tutur ragu pak satpam tersebut pada Sesha yang sedang memasangkan helm pengaman kepalanya.

Sesha menyengir sambil mengancungkan jari jempolnya.
"Nggak usah pak, Sesha bisa kok bawa motornya di jalan umum", ujar Sesha.

"Yaudah, hati-hati bawa motornya non, kalau ada apa-apa langsung hubungin bapak", ujar pak satpam dengan ramah.

"Sippppp, Sesha pamit dulu. Dadah bapak genteng", ujar cengir Sesha sebelum menggas motor maticnya meninggalkan gerbang rumah.

Sedangkan pria paruh baya itu hanya menggeleng saja, melihat tingkah anak majikannya. Ia langsung menutup kembali gerbangnya dan berjalan menuju tempatnya tadi.

Sesha mengendarai motor matic milik bundanya dengan kelajuan sedang. Jika boleh jujur, dirinya sedikit gentar membawa kendaraan roda dua ini, dikarenakan sudah hampir 3 tahun vakum untuk menyentuh yang namanya motor.

Waktu masih di bangku menengah pertama, ia pernah mengalami kejadian yang sangat membuatnya merasa bersalah seumur hidup. Dimana waktu itu ia menabrak seorang pria paruh baya.

Walaupun sudah dianalis dan terbukti jika ia tidak bersalah di sini, ia masih saja merasa bersalah. Wktu itu, pria itu tiba-tiba berlari menerobos jalan yang sedang ramainya. Alhasil Sesha yang waktu itu sedang buru-buru karena sudah terlambat ke sekolah, menabrak pria itu. Gadis itu buru-buru karena sedang melaksanakan UJian Nasional, dan ia sudah sangat terlambat.

Tapi Sesha mengaku bersalah di sini. Karena waktu itu dia masih tidak diperbolehkan membawa kendaraan karena masih di bawah umur.

Bian langsung mengirim pria paruh baya itu ke luar negeri untuk berobat, serta membayar segala administrasi hingga tuntas.

Sesha kembali fokus pada jalan di depannya. Saat melihat alfamidi di samping jalan, gadis itu segera menghentikan motornya. Ia berjalan masuk tak lupa mengabil keranjang yang terletak di samping pintu masuk. Sesha melegakan beragam snack dan minuman segara ke dalamnya, lalu berjalan menuju kasir.

Sesha setia menunggu sampai pelanggan yang sedang bertransaksi di depannya itu selesai. Gadis itu memilih mengotak-atik ponselnya.

"Mbak, uang anda kurang 95.000,00_"

Terdengar suara kasir perempuan pada pelanggan di depannya dengan ramah, tak lupa senyum formal yang menjadi ciri khas mereka.

"Masa sihh mbak, saya kan cuman beli enam barang doang. Atau jangan-jangan mbaknya lagi mainin harga kan?"

Sesha mendongak sedikit. Ia seperti tidak asing dengan suara itu. Ia menatap punggung yang membelakanginya. Namun gadis itu kembali tak ambil pusing, ia tidak ingin ikut campur urusan orang lain.

"Maaf banget nihh mbak. Mbak nggak boleh nuduh selagi tanpa bukti. Saya bekerja jujur kok mbak. Mbak memang cuman membeli enam barang saja, namun harganya tinggi semua. Jika mbak masih tidak percaya, saya bisa telfon managernya mbak. Nahh disana, mbak bisa tanya langsung harga-harga yang mbak beli ini", ujar kasir wanita itu dengan siara yang masih ramah.

"Yaudah, saya ngutang aja yaa. Besok saya bakalan kembali ke sini buat bayar. Saya lagi butuh barang-barang ini", balas pelanggan tersebut.

"Maaf lagi mbak, bukannya saya tidak bisa membantu, tapi di sini tidak diperbolehkan adanya hal hutang mengutang", balas wanita kasir tersebut.

"Tapi mbak, bantu saya kali ini. Saya nggak bawa uang sisanya sekarang", ujar pelanggan tersebut.

Sesha segera mendekat, lalu menyodorkan beberapa lembar uang.
"Ini aja mbak, berapa kurangnya diambil di sini aja", ujar Sesha meletakan keranjang belanjaanya di atas sana.

"Yaudah mbak", ujar kasir tersebut dan segera menghitung belanjaan Sesha.

"Gue nggak minta bantuan lo!"

Sesha menoleh ke samping, lalu membulatkan mata saat melihat pelanggan tadi adalah ternyata Esterlla. Pantas saja jika tadi ia merasa familiar.

"Emm nggak apa-apa kok, gue cuman mau cepet aja", ujar elak Sesha yang langsung mengambil plastik yang disodorkan sang kasir berisi belanjaannya.

Sesha berjalan keluar menuju motornya. Ia memasangkan kembali motornya, melepaskan stater lalu menyalakannya.

"Berhenti lo!"

Sesha mengerem mendadak saat Esterlla datang menghalangi jalannya.
"Lo mau mati ya?!", geram Sesha, untung saja ia tidak menabrak gadis itu.

Esterlla langsung melempar barang belanjaanya ke muka Sesha. Untung saja Sesha memakai helm yang melindungi kepalanya dari sana.

"Gue nggak butuh bantuan lo! Lo pikir gue sudi?!", ujar Esterlla membuat Sesha melongo.

Gadis itu mengangkat kaca helmnya ke atas.
"Lo nggak tahu terima kasih ya jadi orang"

"Gue nggak minta lo bantu gue", balas Esterlla.

Sesha memutar mata malas. Gadis itu kembali menurunkan kaca motornya.
"Seterah lo deh. Tetep aja jadi cewek gengsian!"

Sesha langsung melanjutkan motornya menjauhi tempat itu, meninggalkan gadis cantik yang sedang mengepalkan tangan, menatap penuh kebencian pada punggung Sesha yang kian menjauh.

***

"Huaaaa Ses, akhirnya lo jenguk juga"


Sesha memutar bolaata malas, lalu segera masuk ke dalam rumah diikuti Kevin yang sedang membuka plastik bawaan gadis itu. Lelaki tampan itu berbinar cerah di wajah pucatnya.

"Tante dimana? Kok rumah sepi gitu?", tanya Sesha yang langsung menyelonong masuk ke kamar Kevin yang berada di lantai dasar. Gadis itu segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar Kevin, yang tentunya sangat nyaman dengan aroma parfum khas lelaki itu.

"Udah pergi kerja lahh, emang kemana lagi", cetus Kevin yang memilih duduk di sofa tak jauh dari sana sambilan memakan cemilan pemberian Sesha.

Sesha lalu kembali berdiri, berjalan menuju jendela besar Kevin, yang langsung menghadap ke rumah sebelah.

"Ares mana?", tanya Sesha. Matanya menatap sebuah jendela kamar di seberang sana yang terbuka lebar.

"Ya mana gue tahu", celetuk Kevin. Lelaki itu meraih tisu di atas meja, mengelap ingusnya yang meleleh keluar.


"Ses"

"Apaan"

"Pijitin kepala gue dong, kepala gue sakit ini", ujar Kevin yang melemparkan dirinya ke atas ranjang.

"Manja banget sihh, baru sakit gituan udah kek mau mati aja", celetuk Sesha.

"Ayolahh. Sebagai adik sepupu yang baik hati, cepet pijitin gue", ujar Kevin dengan memohon.

"Pijit sendiri nggak usah manja", ujar Sesha.

"Dahlah", gumam Kevin. Lelaki itu langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Dihh ngambekan", gumam Sesha.

Gadis itu akhirnya mengalah. Ia melangkah mendekati ranjang. Dan langsung menarik selimut tersebut. Namun Kevin kembali menutup tubuhnya.

"Yaudah iya, sini gue pijitin", ujar Sesha.

"Nggak butuh", ujar datar Kevin dari balik sana.

"Dihh beneran ngambek rupanya", gumam Sesha.

"Bacot anjing!"

"Owhh udah berani toxican ke gue. Oke fine, lebih baik gue balik aja", ujar Sesha.

Gadis itu segera menuju pintu. Namun sebuah bantal melayang di punggungnya.

"Orang kalo lagi ngambek dirayu kek! Bukannya malahan pergi gitu aja", ketus Kevin dengan geram.

"Yang toxican siapa?", ujar Sesha.

"Y-ya kan gue keceplosan", bela Kevin.

"Ohhh"

"Ck! Sorry", decak Kevin.

"Hemmm", dehem Sesha.

"Yaudah cepet pijitin gue bego!", ngegas Kevin.

"Ck. Dasar sepupu nggak guna, banyak maunya lagi", gumam Sesha lalu mendekat pada Kevin.

"Nggak usah misuh-misuh lo", tutur kesal Kevin.

"Siniin kepala lo Tuan manja", ujar Sesha.

Gadis itu dengan pelan memijit kepala Kevin, sedangkan lelaki itu dengan enjoynya membuka ponsel, mengscrool akun media sosialnya, untuk menutupi kebosannanya.


"Kok? Ares sama Sophia?", gumam Kevin berhenti di layar berandanya. Sesha yang masih mendengar gumaman itu segera merebut ponsel Kevin.

Mulut Sesha terbuka. Bagaimana bisa Sophia sedang bersama dengan Ares, padahal ia tahu jika temannya itu tidak suka dengan lelaki tampan itu. Wahh, ia harus mengintrogasi gadis yang sedang tersenyum di foto itu, sambil dirangkul oleh Ares.


"Lo nggak apa-apa?", tanya hati-hati Sesha sambil menatap Kevin yang diam mengunci mulut rapat.

"Nggak", balas singkat Kevin lalu merebut kembali ponselnya dan tentunya langsung menonaktifkannya.


"Jadi lo nyerah?", tanya Sesha.

"Apanya"

"Dihh lo pikir gue nggak tahu jika lo suka sama Sophia??", ujar Sesha sambil menyetil dahi sepupunya, membuat lelaki itu meringis.


"Apaan sihh? Sok tahu", celetuk Kevin.

"Halah, gue tahu kalo lo udah suka sama Sophia dari pertama ketemu. Masih nggak mau ngaku juga lo", ujar santai Sesha.

"Bodo ahh", ujar Kevin dan menelungkupkan kepalanya di atas bantal.

"Jadi nyerahnya nih?", ujar Sesha.

"Nggak tahu! Dahlah gue ngantuk", ujar Kevin.

"Dihh masih nggak mau ngaku, das-"

Sebuah bunyi ponsel menghentikan ucapan Sesha. Gadis itu segera mengambil ponselnya dari dalam saku celana. Di sana tertera nama 'Bos Kamvret'. Dengan ragu-ragu serta bingung Sesha langsung mengangkatnya.

"Halo?"

"DI MANA SAJA KAMU LUCYASESHA?! TUNGGU SAJA HUKUMAN DARI SAYA!"



***


Continue Reading

You'll Also Like

134K 6.1K 39
Tamat!! Sebelum baca wajib vote, comen, share, dan fallow Seorang wanita yang lelah akan hidupnya didunia yang kejam pada dirinya, tapi malah dipe...
1.7M 122K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3M 323K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
2.6M 179K 41
Follow dulu sebelum baca 🥰 BIASAKAN JANGAN BACA SETENGAH SETENGAH, JIKA ADA KEMIRIPAN CERITA DI AWAl MURNI KETIDAK SENGAJAAN. Tamara gadis yang beru...