[2] š—”š—Ÿš—£š—›š—” š—©š—¦ š—Ÿš—Øš—”š—”...

By instargaze

15.6K 2.7K 251

[ Treasure series Book 02] Apa yang pertama kali terpikirkan saat mendengar kata 'Alpha dan Luna?' Werewolf? ... More

šŸŒŸ STARRING
0.1 āž– Alfa Vs Luna
0.2 āž– Rebutan poin
0.3 āž– Sorry
0.4 āž– Aluna's dad
0.5 āž– Amanah
0.6 āž– Gara gara seblak
0.7 āž– Mall
0.8 āž– Ulangan fisika
1.0 āž– Perkara mogok
1.1 āž– Licik
1.2 āž– Minta maaf
1.3 āž– Peliharaan ceunah
1.4 āž– Kumbang
1.5 āž– Sorry
1.6 āž– Postingan
1.7 āž– Pendapat
1.8 āž– Susulan
1.9 āž– Rencana
2.0 āž– Cookies
2.1 āž– Foto aib
2.2 āž– Purna paskibraka
2.3 āž– Lomba
2.4 āž– Tugas Sejarah
2.5 āž– Nugas
2.6 āž– Diskusi
2.7 āž– Karen's Diner
2.8 āž– Buku tahunan
2.9 āž– Internal rapat
3.0 āž– Bad mood
3.1 āž– Rapat lagi
3.2 āž– Foto individu

0.9 āž– Pulang bareng

498 84 4
By instargaze


Karena wali kelas mereka memutuskan untuk mengambil cuti jadilah kondisi kelas sangat tidak terkendali.

Di tambah lagi belum ada tugas baru yang di berikan.

"Tumben busa kalem, biasanya ga pernah absen ngasih tugas." Ucap Justin seraya memainkan rubiknya.

"Nah itu heran gue juga." Balas Sam yang sedang memainkan pulpennya.

"Al, Lun ini seriusan free class? Bu Sarah ga ada ngasih tugas apapun? Literally nothing?"

"Belum deh kayaknya." Jawab Aluna yang sedari tadi hanya scroll scroll room chat berharap ada pesan masuk dari sang guru.

"Tugasnya di kumpul ga sih? Gue belum kelar ngerangkum yang kemaren."

"Di kumpul. Nanti waktu bu Sarah balik dari cuti." Jawab Aluna.

"Suer lo?"

Aluna mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya bersamaan.

"Suer Tin. Lo tanya aja sama temen lo itu." Aluna menunjuk Alfa menggunakan dagunya.

"Suer di kumpul Al?"

"Iye."

"Anjir, ay liat dong." Pintanya pada sang kekasih yang sedang menggambar-- ah tidak. Lebih tepatnya mencoret coret buku.

"Kamu kira aku udah?"

Justin beralih menatap Aluna. "Lun liat."

"Liat apa?"

"Rangkuman lo kemaren."

"Belum." Bohong. Tentu saja.

"Ga boleh pelit pelit sama temen sendiri Lun."

Aluna mendengus kesal. "Ambil sendiri di tas gue."

"Nah cakep gitu dong." Justin pun beranjak dari kursinya.

"LUN YANG MANA???"

"Yang sampul coklat."

Justin mengangguk kemudian membawa buku itu ke tempat duduknya tadi.

"Anjir banyak bener." Ucapnya setelah menghitung jumlah lembarnya.

"Ini mah lo copy paste bukan lo ringkas Lun." Timpal Sam.

"Gue ringkas itu udah paling singkat, lo liat aja di buku."

"Serius? 8 Lembar?"

"Iya. Di bukunya 19 lembar malah."

"Gue males ngerjain sekarang, buku lo gue bawa ya."

Aluna hanya mengangguk sebagai respon, jika tidak seperti itu sudah di pastikan Justin akan terus mengomel.

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧

Aluna memutuskan untuk menunggu supirnya di halte yang terletak di sebrang jalan hingga--

Pak Suryo is calling..

"Halo pak?"

"Halo non, ini ban mobilnya bocor jadi saya ke bengkel dulu kalo kelamaan nunggunya non naik gojek aja."

"Oh gitu ya pak? Oke deh kalo gitu Luna pesen gojek aja."

"Iya non, hampura atuh ya."

"Iya pak gapapa, kalo gitu saya tutup ya."

"Iya non hati-hati."

*Tutt~

Baru ingin membuka aplikasi berwarna hijau itu sebuah motor berhenti tepat di hadapannya.

"Naik."

"Ga usah. Gue di jemput sama supir gue sekarang lagi otw."

Alfa mengernyit. "Oh yaudah pak kalo gitu Luna naik gojek aja." Ucapnya menirukan suara Aluna.

Meskipun tidak ada mirip-miripnya tak apa, mari kita apresiasi usahanya.

"Nguping ya lo?!"

"Ga nguping, cuma ga sengaja denger."

"Ga jelas."

"Naik buru."

"Emang gue bilang kalo gue mau pulang bareng sama lo?"

"Emang gue ngasih lo pilihan?" Balas Alfa telak.

"Bodoamat. Gue ga mau."

"Lo mau naik sendiri at--"

"Gak dua duanya." Potong Aluna cepat. Ia jelas paham kemana arah pembicaraan pria itu.

"Oke berarti yang kedua."

Aluna bangkit dari duduknya dan mau tak mau naik ke motor pria itu.

Bukan apa.

Sekolah masih ramai, dan tak sedikit pula yang nongkrong di warung depan sekolah tepatnya di sebelah halte.

Apa jadinya jika Alfa benar-benar melakukannya dan dilihat oleh banyak orang.

"Jalan."

Bukannya melajukan motornya Alfa justru melepas jaket kulit hitamnya kemudian memberikannya pada Aluna.

"Tutupin."

"Hah apanya?" Bingung Aluna.

Pria itu memakai seragam sekolah biasa dan tidak ada yang salah dengan itu jadi apa yang harus di tutupi?

"Rok lo."

Sadar bahwa roknya sedikit tersingkap Aluna segera meraih jaket itu untuk menutupi pahanya.

Setelah di rasa aman baru lah Alfa melajukan motornya.

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧

Butuh waktu sekitar dua puluh menit dari sekolah menuju rumah keduanya.

Aluna turun dari motor pria itu. "Thanks."

"Bang Saga beli mobil baru?" Tanya Alfa ketika melihat mobil asing terparkir di depan rumah tetangganya itu.

Aluna mengikuti arah pandang pria itu kemudian menggeleng.

"Itu mobilnya kak Stella."

"Stella? Yang kemaren ketemu di Indomaret?"

"Iya itu."

"Kok beda? Perasaan kemaren mobilnya bukan itu."

"Ini mobil lamanya dia, yang kemaren itu mobilnya kak Grace kayaknya."

Alfa mengangguk mengerti.

"Terus lo ngapain masih disini?"

"Lo juga ngapain?"

"Lah ini kan rumah gue."

"Lah sebelah rumah lo juga rumah gue, masalah kalo gue diem disini doang?"

"Ya ga sih, tapi aneh aja gitu."

"Kenapa lo ga mau ikut jogging di PIK Sabtu ini?" Tanya Alfa lagi.

"Ya ga mau aja gue kan udah bilang gue males."

"Tumben."

"Dih lagak lo kalo ngomong seakan akan lo tau segalanya tentang gue."

"Percaya diri itu bagus, cuma kalo overconfident juga ga bagus."

"Apaan sih ga jelas banget lo."

"Udah tau ga jelas ngapain masih lo ladenin?"

"Dih pd." Aluna memutar bola matanya malas kemudian melangkah masuk ke dalam rumahnya.

Sedangkan Alfa tak langsung masuk ke dalam rumahnya melainkan menatap rumah gadis itu.

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧

Aluna baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambutnya.

Niat awalnya adalah ingin bersantai dengan menonton drama Korea favoritnya.

Namun sepertinya ia harus mengurungkan niatnya karena ketukan pada pintu kamarnya.

"Kenapa kak?"

"Dibawah ada Alfa tuh."

"Hah ngapain?"

"Ga tau deh, coba kamu samperin sana kayaknya penting."

Aluna mengikuti langkah sang kakak setelah menutup kembali pintu kamarnya.

"Ngapain lo kesini?"

"Huss kok gitu ngomongnya sama tetangga sendiri." Tegur Saga.

"Coba liat gc."

"Gc?"

"Gc sama bu Sarah."

Aluna bingung namun tetap mengikuti perintah pria itu. Ia mendengus kasar setelahnya.

"Yaudah bentar."

Tak lama ia kembali dengan hoodie oversize nya. "Kak Luna keluar bentar ya."

"Mau kemana Lun?" Tanya Stella.

"Disuruh beli sapu sama kemoceng karena punya kelas udah pada ilang."

"Oh yaudah hati-hati kalo gitu."

Aluna mengacungkan jempolnya dan berjalan terlebih dahulu di ikuti Alfa di belakangnya.

"Ini cuma beli sapu sama kemoceng aja kan?" Tanya Aluna seraya menatap berbagai macam alat kebersihan di sekitarnya.

"Disuruhnya itu doang tapi gatau kalo yang lain juga udah pada ilang."

"Pel ada sih masih aman sama ember embernya juga masih ada."

"Yaudah sapu sama kemoceng aja."

"Wipol iya ga?"

"Iya."

"Cling?"

"Hah?"

"Cling pembersih kaca iya apa engga?"

"Oh...lah gue kira wipol yang untuk bersihin kaca."

"Bukan dongo."

"Ya mana gue tau."

"Jadi ini sapu sama kemoceng aja?" Aluna mengulang pertanyaannya.

Alfa mengangkat bahunya acuh. "Maybe."

"Cling sama Wipol beli deh ntar di Alfamart untuk jaga-jaga aja."

"Yaudah."

Setelah di rasa tidak ada yang perlu di beli lagi Aluna pun memutuskan pergi ke kasir untuk membayar.
.
.
.

Alfa

Aluna

Saga

Stella

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧

© instargaze, 2022

Continue Reading

You'll Also Like

113K 2K 13
Setelah cukup lama menetap di kota. Alin, gadis berusia 23 itu akhirnya kembali ke kampung tempat di mana kedua orang tuanya menetap. Tentu alasan ia...
115K 4.1K 35
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah #bxb #homo jika salah lapak langsung...
954K 94.8K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
375K 5.9K 15
suka suka saya.