Memories Philosophy || Jung J...

By bshskosufhf

192K 30K 2.2K

[SEQUEL When this rain stops || NCT dream x 127] Ternyata... Kesempatan kedua itu benar benar ada, ya? "Dia... More

Cast
Prolog
1. The Beginning
2. Life
3. Lonely
4. About My Past
5. Take Care Of Yourself
6. About Someone
7. Nana
8. Something That Nobody's Know
9. Butterfly
10. My Mom
11. Lossing You
12. Let Him Go
13. Goodbye
14. Wellcome Back
15. Hello, My Past
16. Them
17. Here
18. School's Sucks
19. Kim Jeein
20. Jung Jaemin
21. Something Worthwhile
22. Someone To Stay
23. Sometimes
24. Friendship
25. He's Back
26. Him
27. About You
28. Step Brother
30. A Picture
31. Someone Else
32. Me And You
33. I'm A Child
34. I Was There
35. The Divorce Rules
36. He Was Here, With You
37. I Let You Go
38. Will You Still Be Proud?
GOOD NEWS!!!!

29. Skizo

2.9K 607 95
By bshskosufhf

"SUDAH AKU BILANG KALAU ITU BUKAN URUSANMU!!!!"

"KAU URUSANKU!!!"

Yangyang menatap Winwin marah, sedari tadi perdebatan keduanya tak dapat dihindari. Jika karena bukan sang ayah yang sedang berada di rumah, mungkin barang barang di kamar Yangyang akan menjadi sasarannya untuk melampiaskan kemarahan. Anak itu keras kepala, dia tetap menganggap Winwin sebagai orang asing yang tak seharusnya ikut campur dalam urusan pribadinya.

Meski tuan Liu sedang berada di halaman belakang dan tak akan mungkin mendengar teriakan keduanya di rumah mewah itu, tetap saja Winwin dan Yangyang berusaha agar sang ayah tak menyadari apa yang tengah mereka perdebatkan.

"Kau tahu apa?! Kau hanyalah saudara tiri! Tapi kenapa ayah selalu membanding bandingkan ku denganku?!!!"

"Kalau kau ingin menjadi sepertiku, maka berusahalah! Bukan merokok dan minum minuman keras seperti anak berandal di luar sana! Kau itu masih dibawah umur!!!"

"Kau tidak mengerti apa apa!!!"

"Aku mengerti!!! Maka dari itu aku melarangmu melakukannya!!!"

"ARGHH, SIALAN!!!" Yang yang lantas mengambil jaketnya asal dan keluar dari kamarnya.

"Kau mau kemana?!!! Kita belum selesai!!!" Winwin berusaha menghentikan adiknya itu, namun Yangyang tak menggubris nya.

"Yangyang!!!"

Motor Yangyang keluar dari garasi dan melaju kencang meninggalkan pekarangan rumah mewah itu, Winwin hanya bisa berdiri di depan pagar rumah sambil menatap nanar motor sang adik yang perlahan menjauh.

"Sudah selesai perdebatannya?"

Winwin tersentak ketika tuan Liu muncul di belakangnya. Lelaki paruh baya itu sesungguhnya mendengar apa yang kedua putranya perdebatkan, dia lantas menoleh sekilas pada motor putra bungsunya yang sudah tak lagi terlihat di jalanan.

"Baba, sebenarnya apa yang kau lakukan pada Yangyang?"

"Tentu saja membentuknya menjadi penerus keluarga Liu. Anak tiri sepertimu memangnya tahu apa?"

"Tapi Yangyang itu masih terlalu muda!"

Tuan Liu hanya memutar bola matanya jengah, tidak anak kandung, tidak anak tiri sama saja menyusahkan.

"Kalau kau memang sekhawatir itu padanya, dan ingin dia bahagia, kenapa tidak coba pergi lagi ke Cina? Kenapa harus kembali kesini? Dia seperti itu kan karena kau kembali."

"Hey, dengar dengar, Nana itu bukan anak kandung ayahnya, ya?"

"Menyedihkan sekali, ibunya juga tidak ada."

"Benarkah? Ibunya kemana?"

"Katanya sudah meninggal."

"Kalau dia bukan ayahnya, lalu dia siapa? Kenapa dia merawat Nana?"

"Benar juga, dia tidak ada niat buruk pada Nana, kan?"

"Anaknya juga berbeda dari anak anak lain. Anakku bilang, Nana itu aneh. Dia suka berbicara sendiri seperti orang gila."

"Iya, aku juga sering memperhatikannya, anak itu ada penyakit mental atau apa?"

"Kenapa harus sekolah disini? Anak anak lain kan bisa terbawa pengaruh buruknya Nana."

Jaehyun geram mendengar bisikan bisikan itu, dia melirik ke arah Nana yang sedang menggandeng tangannya. Anak itu tampak terganggu dengan ucapan ibu ibu anak anak lain yang membicarakan mereka. Dia hanya menatap lurus kedepan.

Jaehyun lantas menutup kedua telinga Nana dengan tangannya, membuat anak itu menoleh.

"Sshhtt, jangan didengar."

Nana mengangguk dan kembali berjalan keluar dari area sekolah. Mungkin bagi Jaehyun, sesekali menjemput Nana dari sekolahnya adalah ide yang buruk. Entah darimana rumor itu bisa sampai ke orang tu murid lainnya, yang pasti hal itu sangat mengganggu bagi Jaehyun. Nana juga akan merasa sangat malu, kan?

Selama di perjalanan pulang bahkan sampai di apartemen sekalipun, tak ada yang membuka suara. Situasi menjadi canggung setelah mereka mendengar gosip yang beredar tentang keduanya.

Kini Jaehyun meletakkan buah buahan yang dia beli sebelum menjemput Nana ke atas meja, sementara anak itu berniat pergi ke kamarnya.

"I'm sorry."

Nana menoleh, mendapati raut sedih Jaehyun yang masih sibuk memindahkan buah buahan dari plastik ke dalam wadah di atas meja pantry.

"Hmm?"

Jaehyun menghentikan aktivitasnya, lalu menatap anak itu.

"Nana malu ya mendengar ucapan ibu ibu itu tadi?"

Nana tampak terdiam sebentar, lalu menggeleng.

"Tidak."

"Benarkah?"

Anak itu mengangguk.

"Appa malu?"

"Tidak, appa hanya khawatir kalau kau yang akan menjadi malu."

"Tapi Nana tidak malu."

"Sungguh?"

"Tentu saja!"

Jaehyun mencoba tersenyum mengangguk mengerti, lantas kembali sibuk mengeluarkan buah buahan dari dalam plastik.

Nana mendekat, duduk di kursi dan menatap Jaehyun.

"Appa."

"Please know that i am always proud that you're my father and i am really sorry that i always made you feel disappointed."

"One day, i wish i can find someone who treat me like a princess the same way as you."

"Jadi jangan merasa bersalah dan takut kalau Nana akan malu. Itu tidak benar. Kata ibu penjual permen yang sering Nana beli, orang yang suka menggosip mulutnya akan berubah menjadi mulut kuda.

"Nanti mulut ibu ibu itu akan berubah menjadi mulut kuda karena terlalu banyak menggosip. Seperti itu."

Nana memajukan bibirnya sambil menirukan suara kuda, membuat Jaehyun sontak tergelak dibuatnya.

"Yang dikatakan ibu ibu itu kan tidak benar, jadi untuk apa malu? Seandainya meski Nana bertemu ayah kandung Nana sekalipun, Nana tidak akan mau tinggal dengannya. Nana kan punya appa."

Jaehyun mengangguk dan mengacak pelan surai anak itu. Nana benar, astaga.. Diceramahi bocah memang memalukan, namun untuk anak seusianya, logika Nana berkembang lebih capet. Anak itu tahu mana yang benar dan yang salah, lantas bagaimana cara menyikapinya.

Jaehyun jadi teringat ucapan Jaemin saat lelaki itu bermain ke rumahnya kemarin malam. Benar juga, Nana kan belum pernah bertemu Jaemin, lalu kenapa bertingkah seolah sudah sangat dekat dengan lelaki itu? Jika dipikir pikir, Jaemin juga tidak mungkin berbohong, kelihatan jelas sekali dari wajahnya.

"Nana."

"Apa?"

"Nana pernah bertemu dengan oppa yang datang ke rumah kemarin?" Tanya Jaehyun penasaran.

"Ahh, yang tampan tapi galak seperti pama Renjun itu? Nana pernah bertemu dengannya, tapi dia bilang dia tidak pernah bertemu dengan Nana."

"Memangnya dia siapa?"

"Itu... Nana kan sering cerita tentang oppa tampan yang menemani Nana menunggu bus di halte. Itu dia. Tapi dia bilang dia tidak pernah melakukannya, Nana tahu dia pasti berbohong."

Nana tampak berpikir lagi. Jika dilihat lihat, meski sekilas tampak seperti orang yang sama, namun tak bisa dipungkiri jika keduanya memiliki beberapa perbedaan yang terlalu kentara.

"Tapi matanya..."

"Mata?"

"Iya, mata oppa yang selalu menemani Nana di halte itu berwarna cokelat. Persis seperti yang Nana punya, tapi oppa yang datang ke rumah kemarin matanya berwarna hitam. Kenapa matanya bisa berganti warna, ya?"

Jaehyun terdiam.
"Cokelat?"

"Bukan cokelat, dia pernah bilang warna matanya pada Nana. Apa namanya? Ha.. Ha... Haz..."

"Hazel?"

Winwin menatap heran rekan kerjanya yang masih melamun dengan raut wajah kebingungan. Entah apa yang dia pikirkan, namun keberadaan Winwin sama sekali tak disadari sejak lelaki itu datang ke ruangan Jaehyun untuk sekedar meminum kopi sejak setengah jam yang lalu.

"Hazel?"

"Iya, rambutnya hitam, memakai hoodie yang dilapisi jaket dan mata yang berwarna hazel. Senyumnya juga manis, tutur kata lembut, dan sangat baik."

"Tidak mungkin..."

"Hmm?"

"Apa?"

"Apanya yang tidak mungkin?" Tanya Winwin heran.

Jaehyun memperbaiki posisi duduknya dan menatap Winwin serius.
"Apakah orang dengan gangguan skizofrenia itu bisa melihat mahluk tak kasat mata?"

"Skizo? Kurasa tidak. Skizofrenia dengan indigo itu berbeda."

"Benar bukan? Lalu kenapa bisa..."

"Bisa apanya?"

Jaehyun semakin pusing dengan pemikirannya sendiri, jelas sekali waktu itu ibunya Nana mengunjunginya dan memberikan beberapa data mengenai riwayat kesehatan mental anak itu. Ada gejala skizofrenia yang tertera begitu jelas disana, meski hanya dugaan, selama di New York Jaehyun juga sudah mengamatinya, tapi jika Nana membicarakan tentang Jaemin adiknya, dengan ciri ciri yang persis sama dengan yang Jaehyun tahu, rasanya itu mustahil.

Kenapa hidupnya jadi selucu ini?

Sementara itu, Nana kini duduk sendirian di halte. Sebenarnya selain menunggu bisa, dia juga menunggu sosok lelaki yang selalu menemaninya berada disana, namun sejak 5 menit dia duduk disini, lelaki itu tak kunjung datang.

"Hai, cantik."

Nana menoleh, senyumnya merekah ketika mendapati orang yang dia cari. Lelaki itu duduk disebelahnya, masih dengan senyuman yang sama dengan yang dia lihat terakhir kali.

"Oppa, kau ganti warna rambut lagi? Kenapa kau kemarin tak mau mengaku pada appa kalau kita saling kenal?"

"Hmm? Aku belum pernah bertemu ayahmu."

"Belum? Lalu kemarin?"

Lelaki itu terkekeh pelan.
"Kurasa itu bukan aku."

"Lalu siapa? Wajah kalian benar benar mirip!"

"Entahlah..."

Lelaki itu kalau menerawang ke arah langit, bersandar pada kursi halte sambil menghela nafas pelan.

"Lalu respon ayahmu apa saat bertemu dia?" Tanya lelaki itu setelah beberapa saat.

"Nana tidak tahu, tapi mereka sudah saling kenal."

Lelaki itu lalu mencoba posisi duduknya dan menatap Nana, senyuman tipis dengan pandangan yang sendu terukir di wajahnya.

"Mau kuceritakan sesuatu?"

"Apa itu?"

"Aku adalah adik ayahmu."




"Jung Jaemin, yang selama ini selalu dia tangisi."

___________

APAKAH INI?!!!

UHUYYYY 😂

Btw, author ada berita bagus untuk kalian semua. Untuk yang kemarin ketinggal PO Dear Jisung, sekarang jangan khawatir yaaaa.

Stoknya gak banyak lohh, jadi buruan hubungi nomor WA yang tertera atau CO di Shopee sekarang. Bisa COD dan gratis ongkir juga yaaa

Untuk yang dari malaysia, bisa hubungi nomor WA reseller kita khusus malaysia, okay Danee 👌🔥

Voment ya 😊

Lop u all 💚💚💚💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

176K 8.6K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
78.6K 3.6K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
202K 31.1K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
231K 21.1K 74
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan.