Fraternal

By rubymatcha

271K 43.2K 5.7K

Tidak ada kata selamanya dalam dunia ini. Baik pertemuan ataupun perpisahan. Karena pada akhirnya, ada saat d... More

00. Their Life
01. Minimarket
02. Dinner
03. School
04. Social Caste
05. Club
06. Aid
07. Fray
08. Phobia
09. Problem
10. Presence
11. Apologies
12. Complement
13. Recall
14. Plan
15. Confide
16. Drunk
17. Suspicion
18. Trouble
19. Devil
20. Bicker
21. Offer
22. Rampage
23. Slap
24. Conversation
25. She Knows
26. Look For
27. The Past
28. Discover
29. Remorse
30. Realized
31. Trying To Fix
32. Why
33. Improve
34. Second Chance
35. The Truth
36. Responsible
37. Undecided
38. Worries
39. Spent Time
40. Start Of Game
41. Crestfallen
42. Cigarettes and Liquor
43. Grace and Punishment
44. "I can't remember anything."
45. Threat
47. Her Game
48. Chaos
49. That Night
50. Guilty Feeling
51. Something Happened

46. The Show

5.2K 627 163
By rubymatcha

"Anak manis, lihat ke sini sayang. Rekaman ini akan ku tunjukkan pada Ayah mu nantinya." mata cokelat itu terpejam dengan tarikan nafasnya yang memberat.

Lampu sorot yang terasa mencolok matanya itu seakan membangkitkan ingatan lama Rosé yang terasa begitu mirip. Belum lagi banyaknya pasang mata yang tertuju padanya membuat tubuh gadis Uhm itu mendadak dingin.

Dari ribuan orang di depannya itu. Sosok keluarganya berkumpul duduk bersama, menanti dirinya untuk segera memulai pertunjukkan.

Tapi sosok Adik kembarnya itu justru memilih untuk berdiri di dekat pintu seakan tak ingin menyakiti Rosé dengan kehadirannya "Satu-satunya alasan aku berada di sini sekarang karena diri mu, Lisa."

Rosé menarik nafasnya panjang. Ia tak ingin membuat semua orang kembali menaruh kekecewaan padanya.

Perlahan, jemari lentiknya itu mendarat di atas tuts piano dengan mulus. Menekannya secara lembut dan tegas.

Rosé menghentikan lagu singkatnya yang ia siapkan sebagai awal dari penampilan singkatnya malam ini. Sesuai intruksi, gadis itu meminta waktu 15 menit sebelum ia memulai inti penampilannya.

Gadis itu hanya takut jika dirinya merusak acara karena trauma masa lalunya "Kau memang jahat ternyata."

Suara tajam dengan nada datar itu meremangkan sekujur tubuh Rosé "Kau memilih kabur daripada menyelesaikan semua permasalahan ini? Betapa pengecutnya diri mu."

Gadis bersurai blonde itu berbalik memberanikan diri untuk menatap sang Adik kembar, tapi yang membuat rahangnya mengeras bukan sosok Lisa yang berdiri sambil menatapnya nyalang.

Melainkan sosok Naeun yang berdiri di belakang Lisa dengan senyum liciknya "Hellow"
Kata itu ter-eja tanpa suara dari gerak bibir Naeun.

"Dan yang lebih parahnya lagi aku tahu semua hal itu dari orang lain di saat kau menyembunyikannya dengan rapat dari semua orang."

"Lisa, aku bisa jelaskan---"

"Selesaikan penampilan ini dan pergilah--- oh atau pergilah sekarang juga jika kau mau." ujar Lisa mengakhiri pembicaraan mereka secara sepihak.

Disusul dengan Naeun yang tersenyum puas sambil berjalan mendekati Rosé "Ini baru permulaan sayang. Tunggu sampai ku mulai permainnnya. Start from your twin---"

"Seujung kuku saja kau berani menyentuhnya, akan ku lempar kau dari gedung ini!"

Rosé berlalu setelah menghempas kasar lengan Naeun yang semakin mengembangkan senyumnnya "Aku lupa memberitahumu kata kunci permainnya...,"

"Boomerang."

****

Kembali menekan tuts dengan chords yang berbeda, Rosé bersiap untuk kembali mengeluarkan suaranya dalam suasana hati yang gunda. Pikirannya bercabang antara Lisa dan penampilannya.

Entah apa yang Naeun rencanakan, Rosé hanya berharap ia bisa menyelesaikan penampilannya secepat yang ia mampu.

Rosé menutup matanya rapat. Menenggelamkan dirinya dalam setiap bayang menyakitkan yang tersimpan di ingatannya.

Mengulik luka terdalamnya, mengelupas semua hal palsu yang menutupi luka besarnya. Membiarkan luka tak berdarah itu menyekaratkan dirinya perlahan.

Sepintas bayang pertengkarannya dirinya dan Lisa terhapus akan momen hangat mereka berdua selama hampir 17 tahun.

Pelukkan hangat Lisa setiap kali ia hendak tidur atau melakukan suatu aktifitas, usapan lembut itu yang selalu menyapa hangat punggung rapuhnya atau bahkan saat Adiknya itu memanggil manja dan lembut nama lahirnya 'Chaeyoung'.

Hela nafas berat itu menjadi pengujung dari pentas Rosé. Riuhnya tepuk tangan membuat gadis itu kembali membuka matanya secara perlahan.

Tapi yang membuat Rosé menegakkan tubuhnya adalah hilangnya sosok Lisa yang semula berdiri di dekat pintu masuk. Pikiran aneh itu mulai datang memenuhi kepalanya.

"Rosé kau baik-baik saja?" suara Eunwoo dari backstage terdengar menarik perhatinnya.

Rosé bangkit, memberi hormat singkat sebelum pamit dari atas panggung megah itu. Tapi sesaat sebelum gadis itu melewati gorden merah besar, ia tersungkur.

Beberapa penonton yang terlihat panik. Tak terkecuali anggota keluarganya serta Jungkook dan Eunwoo yang secara spontan menghampiri gadis itu.

"Kau baik-baik saja?" Eunwoo dilanda khawatir saat mendapati wajah Rosé yang memucat.

Salah satu tangan gadis itu meremas kemeja bagian dadanya erat "Lisa..."

****

Lisa tengah tenggelam dalam lamunannya. Menyaksikan untuk pertama kalinya suara Rosé dipertunjukkan dihadapan umum membuat Lisa merasa cemburu.

"Suara indah mu itu mutlak punya ku." gerutu gadis berponi itu menendang udara.

Bungsu Uhm itu masih tak bisa mengontrol rasa posesifnya. Ia merasa jika Rosé hanya miliknya. Apa lagi selama 17 tahun ini suara Kakak kembarnya itu hanya diperdengarkan khusus untuk dirinya.

Tapi memikirkan perdebatannya bersama Rosé barusan membuat gadis itu mendadak sesak. Bagaimana jika Kakak kembarnya itu benar-benar pergi karena ucapannya barusan.

Bahkan lebih parahnya lagi mungkin Lisa tak akan pernah bisa melihatnya lagi "Kenapa, aku merasa lagu itu seakan kau tunjukkan untuk ku."

"Lisa!" Suara lantang seorang gadis menarik perhatiannya.

Tubuh Lisa menegak saat menemukan sosok yang baru saja memanggilnya tadi "Mina?"

"..., Bukankah kau dinyatakan kritis waktu itu?"

"Ceritanya panjang, lupakan itu. Sekarang yang terpenting adalah Rosé." mendengar nama Kakak kembarnya disebut membuat Lisa sontak menegang.

"Apa yang terjadi padanya? Rosé baik-baik saja kan?!" gadis Uhm itu mengguncang bahu Mina tak sabar.

"Entahlah, aku melihat Naeun menyerat Kembaran mu ke rooftop—"

Lisa melesat tak perduli jika Mina belum menyelesaikan kalimatnya atau bahkan menggerutu mengatainya "Chaeyoung~ah... tunggu aku sebentar."

****

Kedua tungkainnya itu tergerak ke sana dan ke mari tanpa arah mencari sosok Adiknya yang hilang entah kemana "Rosé, tenangkan diri mu!"

Eunwoo membentak, menghentikan pergerakkan Rosé yang tak terkendali. Gadis itu terlihat kebingungan dan tak tahu arah.

"Kita cari Lisa bersama, okay?" setelah mendapatkan anggukan tenang Eunwoo bergerak menarik jemari Rosé untuk pergi.

"Wait, lebih baik jika kita berpencar. Akan lebih cepat untuk menemukannya. Pergi ke lantai bawah, aku akan berkeliling."

Eunwoo pasrah menatap kepergian gadis kesayangannya itu pergi dalam kebisuan "Mengapa... firasatku terasa sesak dan sakit melihat mu pergi, Rosé? Pertanda apa yang sedang ku abaikan?"

****

Rosé berlari menyusuri setiap lorong yang ada. Yang ia mau adalah mengetahui keberadaan Adik kembarnya baik-baik saja.

"Rosé..." gadis bersurai blonde itu terpaku sesaat. Keningnya mengernyit dengan tatapan yang tak menentu.

"Mina? Kau Mina, 'kan? Kau sempat di kabarkan kritis karena Adik ku, bagaimana kau bisa terlihat begitu sehat sekarang?"

"Aku di ancam Rosé."

Sesaat pertanyaan itu muncul dibenah Rosé
"Aku tidak mengeri."

"Naeun lah yang menyekapku malam itu setelah Lisa melepaskan ku. Aku mohon maafkan aku, Rosé. Jika aku tak melakukannya, Naeun akan melakukan hal yang lebih buruk pada ku."

Jujur saja Rosé masih kurang mengerti dengar arah pembicaraan yang sedang Mina jelaskan padanya "Ku mohon maafkan aku—"

"Apa kau melakukan sesuatu?"

Mina yang semula tertunduk kini mengangkat kepalanya dengan raut ketakutan "Maaf Rosé..,"

"Naeun memaksa ku menjebak Lisa dan menyuruhnya pergi ke rooftop dengan mengatasnamakan dirimu."

Tungkai putihnya itu langsung berlari secepat yang ia bisa menuju rooftop. Bayang-bayang mengerikan menghampiri isi pikirannya.

"Jangan! Ku mohon jangan Adik kembar ku, Tuhan."

****

Lisa berdecak pada pintu rooftop yang macet "Kenapa pintu ini seakan tak membiarkan ku masuk, sialan!"

Gadis berponi itu menatap nyalang sesaat pintu didepannya "Tak biasanya pintu ini macet."

Jika saja Lisa mengerti bahwa Tuhan sedang mencegahnya untuk menerima takdir buruk, mungkin Lisa tak akan menendak gagang pintu rooftop hingga terbuka.

Kosong.

Bungsu Uhm itu berusaha mendekat pada tembok pembatas rooftop. Sinar matahari siang itu sedikit mempengaruhi pengelihatan Lisa.

"Ck, darah rendah ku sepertinya kambuh." dumalnya berusaha menajamkan pengelihatannya.

"Rosé!" gadis Uhm itu sedikit memekik.

Dibawah sana begitu ramai orang yang berlalulalang, Mungkin apa yang Mina katakan padanya hanyalah kabar burung. Tapi saat Lisa hendak berbalik—

PRANG!

Sesuatu yang keras itu pecah setelah membentur kepalanya. Sesuatu yang mengalir dengan bau anyir menyerbak pada tengkuknya.

Lisa berbalik, mengernyit mendapati sosok gadis yang entah dari mana muncul dan baru saja menyerangnya.

"Na..eun?" Lisa memegangi kepalanya yang terasa berputar dan sakit bukan main.

Tubuhnya mulai limbung dan tak terkendali, gadis itu bersandar pada tepi rooftop.

Naeun tersenyum licik membayangkan bagaimana tubuh kurus Lisa sebentar lagi terhempas dan jatuh. Menikmati wajah menggila Rosé karena kehilangan Adik kembarnya dalam imajenasinya sendiri.

"LISA!"

Fraternal
Jakarta, 4 May 2023

Note :

Wow rekor terlama aku ninggalin wattpad, kayanya hampir 1 tahun? Well i wanna say sorry to you guys, karena aku baru aja mulai kuliah dan jadwalnya padet banget. Buat selajutnya aku usahakan sebisa mungkin untuk update.

And, gimana nih kabarnya? Kira-kira  bakalan masih ada yang munggu dan baca gak, ya?

Continue Reading

You'll Also Like

439K 44.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
36.1K 5.3K 34
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
98.9K 11.9K 37
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
50.7K 5.4K 20
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...