Krisyeol; The Immutable Truth

By OctbrNvmbr

24.5K 3.4K 1.4K

I was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness. More

🥀
01 ◕ Three Longing Hearts
02 ◕ a Loser
03 ◕ I Know What the Best for Him
04 ◕ Everything for Him
05 ◕ Please...
06 ◕ Come to me...
07 ◕ What is Love?
08 ◕ The Name (🇬🇧 vers)
08 ◕ The Name (🇮🇩 vers)
09 ◕ The Warmth (🇬🇧 vers)
09 ◕ The Warmth (🇮🇩 vers)
10 ◕ It's Different (🇬🇧 vers)
10 ◕ It's Different (🇮🇩 vers)
11 ◕ His (🇬🇧 vers)
11 ◕ His (🇮🇩 vers)
12 ◕ An Information (🇬🇧 vers)
12 ◕ An Information (🇮🇩 vers)
13 ◕ Coming Home (🇬🇧 vers)
13 ◕ Coming Home (🇮🇩 vers)
14 ◕ You're my Home (🇬🇧 vers)
14 ◕ You're my Home (🇮🇩 vers)
15 ◕ He could be (🇬🇧 vers)
15 ◕ He could be (🇮🇩 vers)
16 ◕ Cold (🇬🇧 vers)
16 ◕ Cold (🇮🇩 vers)
17 ◕ Bad Parents (🇬🇧 vers)
17 ◕ Bad Parents (🇮🇩 vers)
18 ◕ A Man Beyond His Memory (🇬🇧 vers)
18 ◕ A Man Beyond His Memory (🇮🇩 vers)
19 ◕ Fallen Heart (🇬🇧 vers)
19 ◕ Fallen Heart (🇮🇩 vers)
20 ◕ I can't even Remember (🇬🇧 vers)
20 ◕ I can't even Remember (🇮🇩 vers)
21 ◕ Whoever you are (🇬🇧 vers)
21 ◕ Whoever You Are (🇮🇩 vers)
22 ◕ Sorry (🇬🇧 vers)
22 ◕ Sorry (🇮🇩 vers)
23 ◕ "We need Time" pt1 (🇬🇧 vers)
23 ◕ "We need Time" pt1 (🇮🇩 vers)
24 ◕ "We need Time" pt2 (🇬🇧 vers)
24 ◕ "We need Time" pt2 (🇮🇩 vers)
25 ◕ "I saw God in you" (🇬🇧 vers)
25 ◕ "I saw God in you" (🇮🇩 vers)
26 ◕ "Go, find your happiness" (🇬🇧 vers)
26 ◕ "Go, find your happiness" (🇮🇩 vers)
27 ◕ "You are not alone." (🇬🇧 vers)
27 ◕ "You are not alone." (🇮🇩 vers)
28 ◕ Hesitation (🇬🇧 Vers)
28 ◕ Hesitation (🇮🇩 Vers)
29 ◕ His Love (🇬🇧 Vers)
29 ◕ His Love (🇮🇩 Vers)
30 ◕ Love is... (🇬🇧 vers)
30 ◕ Love is... (🇮🇩 vers)
31 ◕ Love Alone (🇬🇧 vers)
31 ◕ Love Alone (🇮🇩 vers)
32 ◕ I can't Give Up (🇬🇧 Vers)
32 ◕ I can't Give Up (🇮🇩 Vers)
33 ◕ Speculations (🇬🇧 Vers)
33 ◕ Speculations (🇮🇩 Vers)
34 ◕ Him (🇬🇧 Vers)
34 ◕ Him (🇮🇩 Vers)
35 ◕ Dream in a Dream (🇬🇧 Vers)
35 ◕ Dream in a Dream (🇮🇩 Vers)
36 ◕ Going Crazy (🇬🇧 Vers)
36 ◕ Going Crazy (🇮🇩 Vers)
37 ◕ Will Never Change (🇬🇧 Vers)
37 ◕ Will Never Change (🇮🇩 Vers)
38 ◕ Lucid Dreams (🇬🇧 Vers)
38 ◕ Lucid Dreams (🇮🇩 Vers)
39 ◕ My Angel (🇬🇧 Vers)
40 ◕ How (🇮🇩 Vers)
40 ◕ How (🇬🇧 Vers)
41 ◕ Ego (🇬🇧 Vers)
41 ◕ Ego (🇲🇨 Vers)
42 ◕ Secret pt A (🇲🇨 Vers)
43 ◕ Secret pt B (🇲🇨 Vers)
44 ◕ Choices (🇲🇨 Vers)
42 ◕ Secret pt A (🇬🇧 Vers)
43 ◕ Secret pt B (🇬🇧 Vers)
44 ◕ Choices (🇬🇧 Vers)
45 ◕ Your Dream (🇲🇨 Vers)
45 ◕ Your Dream (🇬🇧 Vers)
46 ◕ He's Here (🇲🇨 Vers)
46 ◕ He's Here (🇬🇧 Vers)
47 ◕ Expectation (🇲🇨 Vers)
47 ◕ Expectation (🇬🇧 Vers)
48 ◕ Park Chanyeol and Sehun Wu

39 ◕ My Angel (🇮🇩 Vers)

202 36 2
By OctbrNvmbr

“HEY!!!”

Tubuh Chanyeol ditarik hingga berputar. Ia mengerjap bingung dan juga terkejut. Tak berbeda, Joohyuk juga terkejut ketika tangan istrinya ditarik hingga tubuhnya berputar kebelakang.

“Hai. Aku Kyuhyun. Secara kebetulan, apa kau— Chanyeol?”

Chanyeol menatap dokter yang tampak muda itu lalu membungkuk sopan. “Ya, aku Chanyeol” ucapnya. Dokter itu tersenyum penuh.

“Aku Kyuhyun. Aku—

Kyuhyun menatap tatapan tajam yang dilayangkan Joohyuk dengan sekali lirikkan. Ia juga menatap kertas printer USG ditangan Chanyeol. Ia langsung mengerti.

“Aku Kyuhyun, dokter spesialis kulit dan kecantikkan. Aku mendapatkan namamu dari Dokter Choi. Kau baru saja kembali dari ruangannya bukan?”

Chanyeol dan Joohyuk mengangguk. Tatapan mata Joohyuk sudah tidak tajam lagi pada Kyuhyun. Kyuhyun bersyukur setidaknya ia hafal nama dokter kandungan yang sedang bertugas hari ini.

“Jika kalian ingin melakukan konsultasi, bisa langsung menghubungiku. Kulit ibu hamil sangatlah sensitif. Terutama jika sudah memasuki trimester ketiga. Ketika perutmu sudah membesar biasanya akan gatal, jadi kau bisa datang menemuiku untuk konsul. Dokter Choi menyuruhku memberitahumu ini”

Joohyuk menerima kartu nama itu. “Baiklah, terima kasih Dokter Cho” ucapnya lalu tersenyum dan merangkul Chanyeol.

Chanyeol juga menunjukkan senyuman dan menunduk sopan. “Sekali lagi terima kasih atas informasinya dokter Cho” ucapnya lalu berbalik melanjutkan langkahnya bersama Joohyuk.

Chanyeol menatap Wu sunbae yang berjalan didepannya. Namun ia melangkah mundur karna kini ia berdiri menghadapnya.
  

“Kau merasa seperti mengenalnya?”
 

Chanyeol melirik Joohyuk, ketika Joohyuk tampak tidak memperhatikannya ia mengangguk mengiyakan dengan anggukkan kecil.
 

“Kau punya nomor telfonnya. Kau bisa menghubunginya nanti” ucap Wu sunbae sebelum menghilang dari pandangan Chanyeol.

“Kita ke pantai?”

Chanyeol menengadah dan menatap Joohyuk kemudian mengangguk setuju. “Ya” ucapnya lalu tersenyum kekanakkan membuat Joohyuk gemas dan mencubit pipinya.










“Wow”

“Bagus?”

“Eum. Apa kita akan menginap?”

“Ya. Aku sudah menyewa satu kamar disana. Lihat?”

Chanyeol menatap arah telunjuk Joohyuk. “Kita tidak bawa baju ganti”

“Tak apa. Kita bisa beli”

Joohyuk melangkah mendekat pada bibir pantai. Membuka sepatunya dan melangkah memasuki bibir pantai. Menunggu ombak datang dan menyapu kakinya. Menyeret pasir yang dipijaknya turun lebih dekat dengan perairan.

“Hyuuuuuungg!!! Siniiiiiiiiiiii!!!”

Chanyeol membuka sepatunya dan menyusul Joohyuk. Joohyuk mengulurkan tangannya. Chanyeol meraihnya dan ia ditarik oleh Joohyuk mendekat hingga tubuhnya menubruk tubuh Joohyuk yang kekar dan tegap.

Sepasang mata mereka bersitatap. Chanyeol menatap mata itu memandangnya penuh cinta dan kagum. Saat jemari tangan Joohyuk menyentuh wajahnya juga anak rambutnya. Saat itu getaran dalam dadanya begitu kuat. Chanyeol panik dan memutuskan pandangan keduanya.

“Kau tahu, hyung?”

Chanyeol menoleh. Matanya menatap Joohyuk dalam. Tangan Joohyuk memeluk pinggangnya erat dan keduanya berdiri pada tepi pantai. Ombak baru saja menyapa mereka. Angin bertiup dengan kencang menerpa mereka.

Chanyeol tidak berbohong. Ia sungguh merasakan nyaman yang teramat sangat dalam pelukkan Joohyuk saat itu.

“Terima kasih karna sudah menolongku hari itu, di basement rumah sakit”

Chanyeol tidak mengingatnya. Basement rumah sakit? Menolong Joohyuk? Dari apa?

“Kau sudah menjadi malaikat dalam hidupku sejak detik itu. Hingga detik ini. Jadi…”

Joohyuk berlutut. Ia membuka sebuah kotak beludru merah berisikan kalung dengan bandul sayap berwarna putih.

“Maukah kau menjadi malaikatku hingga akhir hayatku, hyung?”















❥◉











❥◉



















Kris memijat pangkal hidungnya. Ia membuka kemasan obat sakit kepala lalu meminumnya dengan air mineral botol.

Ia menatap diagram data di layar pcnya lalu menghela nafas panjang. “Sial, kapan ini semua selesai” kesalnya sembari membenturkan tubuhnya pada sandaran kursinya.

“Ge”

Kris menoleh. Ia menatap Tao dengan alis yang memicing dan mata menatap tajam. Ia menghela nafas panjang.

“Kau tidak tampak baik-baik saja. Ayo istirahat”

“I’m fine”

“Kau tidak istirahat cukup selama 1 bulan lebih. Berhenti menyiksa tubuhmu sendiri”

Kris menatap Tao lalu mengangguk setuju. Ia diam saat lengannya diseret oleh adik sepupunya dan dibawanya menuju mobil yang kemudian melaju cepat menuju sebuah aunit apartemen yang Kris beli dua tahun lalu.

Kris menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang dengan telungkup. Ia diam saja ketika Tao susah payah membukakan jas hitam, serta kemeja dan sepatunya. Hingga hanya menyisakan celana dan kaus yang melekat tubuhnya.

“Obat sakit kepala itu mengandung obat tidur dengan dosis tinggi. Tidurlah dengan cukup”

Kris mengangguk kemudian memejamkan matanya. Deru nafasnya teratur sebelum ia kembali memasuki dunia mimpi.
Yang sialnya.

Itu adalah bagian dari ingatannya yang bertahan, tidak ingin melepaskan. Tersaji kembali bagai sebuah film dalam rekaman yang lengkap dan apik tanpa kurang sedikitpun.

Kris menghembuskan nafas panjang.
 
 
  
 
  
    
  
  
   
   
BRAK!!!

Kris menengadah. Ia menatap Chanyeol yang membuka pintu aprtemennya dengan mata melotot. “Apa kau sudah tidur selama dua hari ini?”

“Aku tidak mengantuk—

“WU YI FAN!!”

Kris buru-buru menyimpan pekerjaannya dan menutup layar laptopnya. Ia berlari dari sofa ke ranjang kingsize yang tak jauh dari sofa.

Chanyeol menatap Kris dengan tajam. Ia menghampirinya. Tangannya memegang kening Kris kemudian menghela nafas keras. 

“Kau sakit lagi? Astagaaa kenapa kau ini lemah sekali huh?!!”

Kris tertawa mendengar suara itu mengomelinya. Ia hanya dapat diam tanpa tubuh yang dapat bergerak ketika jemari Chanyeol dengan cekatan membuka pakaiannya dan menggantinya dengan piyama berpola unicorn berwarna merah muda dan kuning.

“Sudah makan?”

“Sudah”

“Bohong!"

Chanyeol bergegas menuju dapur untuk membuatkan makanan bagi Kris. Kris menatap Chanyeol lalu menghela nafasnya.

“Bagaimana castingnya bocah itu?”

“Dia lolos audisi. Mulai shooting minggu depan”

“Sungguh? Bocah itu bisa?”

Chanyeol tak menjawab. Hanya tertawa kecil mendengar ucapan kekasihnya yang terdengar snagat tidak percaya itu.

“Kau sudah bilang padanya kalau kita berkencan?”

“Belum. Tapi bukankah lebih baik membuatnya tahu sendiri?”

“Jika dia tahu sendiri, itu bagus. Jika dia tahu dari orang lain, itu akan membuatnya merasa seperti tidak dihargai”

Kris menyeret tubuhnya yang luar biasa nyeri untuk bersandar pada headboard ranjang. Ia menatap Chanyeol yang masih sibuk membuat bubur.

“Kau tahu? Setelah kau berkencan denganku, bisakah kau lebih tegas terhadapnya?”

“Dia tidak akan melakukan apapun, Sunbae. Aku kekasihmu”

“Aku memiliki feeling kuat bahwa meskipun ia tahu kau kekasihku, dia akan tetap mencintaimu dan berusaha mendapatkanmu”

Gerak tangan Chanyeol berhenti. “Baik, aku akan coba mengatakan hal ini padanya” ucapnya penuh keyakinan.

Alis Kris mengerut. Tidak yakin bahwa Chanyeol dapat menghadapi Joohyuk sendiri. Namun karna sakit kepalanya semakin terasa, ia tidak menanggapi ucapan Chanyeol barusan.

chanyeol datang dan duduk disisi Kris. Ia menyuapi Kris dengan bubur daging buatannya. Kris makan dengan lahap.

“Habis makan, lalu minum obat, dan tidur”

“Tapi email—

Chanyeol menatap tajam pada Kris dan Kris mengangguk cepat. “Arraseo. Aku minta maaf” ucapnya dengan terpaksa.

“Seriously! Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak datang?! Terus bekerja?! Sampai kapan mau begini terus hyung?! Kau bisa mati muda!!”

“Aku bukannya 24/7 di depan laptop untuk bekerja. Ini karna baba memintaku untuk mengurusnya, babe”

“HM!”

“Aisshh.. sini kaauuuu!!”

Kris menarik tangan Chanyeol bergabung untuk berbaring disisinya. Ia memeluk tubuh tinggi semampai itu dengan erat.

“Maka dari itu, tetaplah disisiku”

“Apa?”

“Aku tidak bisa tanpamu, jadi tetaplah disisiku dan rawat aku”

Chanyeol menatap iris mata Kris lalu mengangguk setuju. Ia mengusap kepala Kris dengan lembut.

“Now, sleep!”

Continue Reading

You'll Also Like

102K 12.3K 37
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
33.5K 4.4K 42
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
124K 8.9K 56
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
42.9K 6K 36
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...