I'm Sorry | Completed [✓]

lussiana_ tarafından

22.8K 3.3K 1.7K

[헨드리 - NCT Hendery] Follow Dulu Sebelum Baca! *** Hidup di keluarga yang menjadikan kesempurnaan adalah patok... Daha Fazla

Part 1 - Awalnya
Part 2 - Tentang Dia
Part 3 - Kesalahpahaman
Part 4 - Flashback
Part 5 - Ballerina
Part 6 - Accident
Part 7 - Haruskah Mati?
Part 8 - Tragedi Apartemen
Part 9 - Jangan Mati Dulu Dong!
Part 10 - Fakta Mengejutkan
Part 11 - Perkara Ranjang
Part 12 - Traumatik
Part 13 - Ketakutan Kirana
Part 14 - Siapa Pelakunya?
Part 15 - Arti Berharga
Part 16 - Ada Apa? Ini Aneh
Part 17 - Kamila Adinata
Part 18 - Dari Jauh
Part 19 - Deja Vu
Part 20 - Alergi
Part 21 - Aku Siapa?
Part 22 - Sepatu Ballet
Part 23 - Sebuah Paket
Part 24 - Ini Tidak Mungkin!
Part 25 - Jangan Gila, Ran!
Part 26 - Siapa itu Adinata?
Part 27 - Tes DNA
Part 28 - Meja Hijau
Part 29 - Andai Semuanya Terkuak Lebih Cepat
Part 30 - I'm Sorry
Part 31 - Hasil USG
Part 32 - Dilanda Bimbang
Part 33 - Penggerak Hati
Part 34 - Sebuah Pilihan
Part 36 - Aku Rakus, Ya?
Part 37 - Pesta BBQ
Part 38 - Maafin Agas!
Part 39 - Mood Swing
Part 40 - Merajut
Part 41 - Kamu Berhasil, Kirana
Part 42 - Tentang Kejujuran
Part 43 - Happy Ending

Part 35 - Soda Atau Permen Kapas?

394 61 0
lussiana_ tarafından

Kirana dan Ellena kini menghabiskan waktu di kantin, setelah mendapatkan pengumuman tentang kapan mereka akan melaksanakan upacara kelulusan. Rasanya baru kemarin ia menginjakkan kaki di SHS, tapi sekarang sudah lulus saja.

"Mau pesen apa?" tanya Ellena.

"Kayak biasa, sama soda juga, ya!"

"Okay."

Kirana menunggu Ellena sambil bermain ponsel, namun tiba-tiba sebuah notifikasi pesan masuk. Kirana mengernyitkan dahi heran, yang punya nomornya adalah orang-orang tertentu saja. Lantas yang mengirimnya pesan ini siapa?

Unknown
[Jaga diri baik-baik.]
[Jaga pola makan, kamu gak boleh setres apalagi kelelahan.]

Sekarang Kirana tahu siapa pelaku pengirim pesan, ia segera menyimpan nomor tersebut.

[Iya.]

D.Bagaskara
[Udah makan? Mau aku pesenin makanan?]

[Gak perlu, gue udah di kantin sama Ell.]

D.Bagaskara
[Oh, tunggu bentar, ya.]

Kirana bingung, apa yang ditunggu? Karena tak ada balasan dari Derran, ia meletakkan ponselnya. Dan tak lama Ellena datang sambil membawa pesanannya, ia tadi sudah bercerita tentang keputusannya pada Ellena. Respon Ellena selalu baik, gadis itu senang tentu saja.

"Ini, makan yang banyak, bumil. He-he," ledek Ellena.

Kirana menatap datar ke arah Ellena. "Gak akan gue bayarin!"

"Eh, jangan dong! Maaf, deh!" Ellena meminta maaf, ia sudah memesan banyak makanan karena ditraktir Kirana. Tidak lucu jika nanti malah ia yang akhirnya membayar, ia tak punya uang, karena Bos nya belum memberikan gaji bulan ini. Yah, Ellena berkerja paruh waktu di restoran kecil.

Kirana ingin megambil soda yang tadi ia pesan, tapi sebuah tangan merebutnya. Sontak ia menoleh. "Lo?"

Derran, cowok itu memandang soda di tangan kanannya. "Kamu lagi hamil, Ran."

"Tapi gue pengen minum sodaaa!" Kirana merengek bak anak kecil.

"Kasihan tahu, Der!" celetuk Leon yang baru saja datang, Ellena juga setuju dengan hal itu.

"Dia lagi ngidam minum soda." Malvin datang bersama Arjuna, langsung mengambil tempat duduk di samping Ellena.

Tapi sepertinya Derran tak mempedulikan kata-kata temannya, atau bahkan rengekan Kirana. "Gak! Lihat, di sini udah diberi peringatan kalo gak boleh dikonsumsi untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Biar aku yang minum, kamu tunggu di sini!"

Tanpa persetujuan Kirana, Derran meminum soda yang tadi ia pesan. Ia kesal dengan tingkah Derran.

"Tapi ada benarnya juga kata dia, Ran. Udahlah, dengerin Derran sekali-kali!" setuju Arjuna. Sepertinya hanya cowok itu yang setuju dengan Derran.

Tak!

Derran meletakkan satu kaleng susu di meja, "minum itu aja, lebih sehat!" Namun karena terlalu kesal, Kirana malah pergi dari tempat mereka.

"Ran!" Panggil Derandra.

"Kejar! Dia marah, tuh!" saran Malvin, dengan segera Derran berlari mengikuti Kirana. Tak lupa membawa susu yang tadi ia beli.

"Ran, tunggu!" Derran mencekal lengan Kirana, mereka tengah berada di depan laboratorium anak IPA. Di sini cukup sepi, jadi aman jika mereka berdua di sini.

"Apa, sih!" Kirana menghempaskan tangan Derran.

"Kamu marah?"

"Gak!"

Kirana masih tetap ingin melanjutkan langkahnya, tapi ia kembali ditahan oleh Derran. "Maaf, deh. Itu juga buat kebaikan kamu dan ... Anak kita," cicit Derran di akhir kata.

"Iya kebaikan, tapi lo ngelarang gue buat minum apa yang gue suka, Derandra!" Emosi Kirana sedang naik turun, ia tadi pagi saja marah-marah tak jelas pada tanaman di balkonnya karena menghalangi pemandangan. Matanya berkaca-kaca, ia persis seperti anak kecil sekarang.

"Ya udah, kamu mau apa? Aku turutin, asal kamu maafin aku, okay!"

"Soda."

"Yang lain."

"Mau sodaaaa," rengeknya.

"Permen kapas mau gak?" Sebuah tawaran yang cemerlang. setahu Derran, Kirana sangat suka permen kapas. Bukan sulap bukan sihir, Kirana kini mengerjap polos ke arah Derran.

"Mau," jawab Kirana. Derran tersenyum gemas. "Nanti aku ke rumah kamu, kita sekalian beli permen kapas. Mau beli yang lain juga boleh."

"Okaayy," ucap Kirana setengah memekik senang. Jadi, semudah itu membuat Kirana bahagia?

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

278K 22.9K 45
[COMPLETED] Pria yang lebih dari sekedar perhatian, hingga membuat si gadis tak mampu berpaling. Protektif adalah caranya melindungi gadis kesayangan...
4.7K 413 57
BENCI jadi CINTA itu memang benar adanya!! Gadis cantik bernama Cherry yg terkena kutukan kebencian berubah jadi rasa cinta kepada seorang pria bern...
21.6K 2.3K 36
Sejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki...
168K 12.2K 58
[END] suka sama waketos wajar kan? [Highest rank #2 Bbh (23-11-18)] #3 yoora (14-7-19)