My Day || Hyunsuk x Heejin [S...

By HyunsukID

17.3K 3.1K 6.7K

Dua orang yang mewakili cahaya dan kegelapan di masa muda. Berbeda dalam setiap aspek, latar belakang, maupun... More

01. Exclusive Birthday Gift!
02. Hyunsuk
03. Drizzling
04. Three Colour Hair
05. Class Room
06. Problem
07. Naughty Boy I
08. Naughty Boy II
09. Trouble Maker
10. On The Way
11. Friendship
Mampir yuk :)
12. Sad or Happy I
13. Sad or happy II
14. See u
15. The Homework
16. I Love My Shoes
17. Something
18. Departure
19. Shadow
20. The Secret
21. Hyunsuk House
22. The Little Devil
23. Cherry Lips
24. Stupid
25. Here We Go!
26. A-Team
27. Beautiful Girls
28. Sweet Umbrella
29. Two Voices one Heart
30. Jealousy
31. HeartCold
32. Bad Boy
33. I Need my Space
34. Memories
35. Make it Fast
36. Don't go Anywhere
37. A Snake in the Grass
38. I Do Love You
39. I know U can do it || END
🥳[MY DAY] TERBIT🎉🎉🎉💖

40. I like the story || EPILOG

407 62 134
By HyunsukID

Selagi ada, jagalah ... Karna jika telah hilang, harganya ia akan terasa sangat nyata.



[1 tahun berlalu]

21 April 2020, Di mana tepat tanggal inilah Hyunsuk dilahirkan, ketahuilah ini ulang tahun pertamanya setelah debut, kebahagiaan Hyunsuk bertumpah ruah, mendapat ucapan dari para penggemar, serta mendapat doa dari banyaknya orang sekitar.

Tahun ini menjadi momen yang berkesan. Bukan hanya itu, bahkan Hyunsuk sangat berterima kasih pada Tuhan atas hadiah yang diterimanya.

Setelah mengalami beberapa fase sulit di masa lalu, melewati sulitnya tahapan menjadi seorang idol. Saat dirinya mendengar bahwa perusahaan sudah menandainya dalam daftar hitam, Hyunsuk putus asa.

Tak ada tempat lagi untuknya mengejar mimpi.

Ia marah, marah pada semua orang yang telah berperan dalam kegagalannya. Dia sendiri bahkan melukai hati gadis yang sama sekali tak bermaksud menyakitinya, sekarang Hyunsuk tahu, Heejin hanya melindungi dirinya agar tak terus-menerus sakit.

Saat itu Hyunsuk terlalu egois hingga menoreh luka pada gadis yang sejujurnya dia idamkan sejak awal.

Tanpa tahu, setelah perdebatan hari itu, Heejin terisak dan akhirnya keluar dari rumah Hyunsuk, betapa pengecut dirinya membiarkan seorang gadis rapuh itu berjalan tanpa arah.

Saat itu Heejin pergi ke perusahaan. Entah bagaimana caranya tiga hari setelah kepulangan Heejin, Hyunsuk kembali dipanggil untuk mengikuti latihan.

Laki-laki itu jelas terkejut, tapi juga senang.

Dan dia baru mengetahui, Heejin lah sosok yang andil dalam penarikan Hyunsuk kembali hingga sekarang jadi debut.

Dia menceritakan pada ayahnya, lalu ayahnya terpikirkan pada hal lain. Bahwa itu bukan karena kebetulan.

Tiga hari yang lalu saat Heejin hendak pulang, ia menelepon Hyunbin berniat untuk pamitan. Heejin mengatakan ingin pulang sendiri karena tak ingin merepotkan, Hyunbin jelas tak mengizinkan, tapi beliau memerintahkan pegawainya agar mengantar Heejin sampai rumah.

Saat itu Hyunbin bertanya titik lokasi Heejin, ternyata dia ada di daerah perusahaan tempat Hyunsuk.

Dari awal Hyunsuk sudah salah kaprah karena memojokkan gadis itu. Bahkan dia tak sempat melakukan apa pun saat Heejin seharusnya tak merasa bersalah.

Sekarang, saatnya ia memperbaiki semuanya, menjelaskan yang sebenarnya dan meminta maaf atas perlakuan buruknya.

Tunggulah sebentar lagi Heejin, karena Hyunsuk akan kembali dan mengetuk rumahmu seperti tiga tahun yang lalu.

[Minggu 27 Desember]

"Hey hey di mana tasku?"

"Tolonglah ... Ini nasi kotak siapa yang menghalangi jalan?"

"Hyung! Kau menginjak sepatuku!"

"Kenapa macet begini? Yang di depan sedang melakukan pertunjukan topeng monyet, apa!?"

Keriuhan itu berasal dari mobil Van hitam yang terparkir di area kosong pekarangan Desa Namwon. Setelah menempuh perjalanan 6 jam, akhirnya semua artis dan staff sampai di tempat tujuan.

Sehabis ribut mengantre keluar dari dalam mobil, akhirnya dua belas laki-laki tampan di sana tersenyum. Menghirup udara segar pagi hari di sebuah Desa yang sudah lama tak mereka pijak setelah tiga tahun.

Semuanya masih sama, rumah, suasana, pekarangan yang menjadi saksi kebersamaan tak disengaja oleh mereka semua.

"Hyunsukie hyung, rumahmu masih berdiri di tempat yang sama." Sebuah dorongan tangan menonyor kepala Jeongwoo.

"Kau pikir rumah mana yang bisa berpindah dengan sendirinya?" -Jaehyuk.

Hyunsuk tertawa kecil. "Kupikir, rumah itu akan digusur karena tak ada yang menempatinya. Ayahku juga sudah berpesan seperti itu, tapi Paman Jeon tetap mempertahankannya."

"Tapi, bagus 'kan? Berkat rumah ini kita tak perlu menyewa tempat untuk menginap," Yedam mengimbuhi.

Dari satu Minggu lalu, perusahaan sudah merencanakan tempat kunjungan Treasure yang akan dijadikan untuk bahan konten. Alih-alih mengunjungi negara lain, para member lebih setuju jika mengunjungi tepat terpencil yang bisa dipromosikan.

Inilah, desa tempat bersemayamnya Hyunsuk di tiga tahun yang lalu. Kota Namwon di desa Pallang lebih tepatnya. Pandangan sekitar antara lain pepohonan rindang, serta hamparan bunga Royal Azalea yang menjadi ciri khas kota itu.

Hyunsuk tak akan pernah lupa.

Tepat terparkirnya 2 mobil Van dari perusahaan elit itu, semua orang kini sibuk membereskan barang bawaan untuk dibawa masuk ke dalam rumah. Rumah yang dulu atas nama Hyunsuk, sekarang berpindah pada nama keluarga dengan marga Jeon.

Hyunsuk memberikan senyuman hangat kala mendapati pemilik marga itu datang sumringah menyambut kedatangannya.

"Aigoo ... Choi Hyunsuk, lama tidak bertemu. Kenapa mendadak sekali memberitahu akan datang? Kami jadi tak menyiapkan banyak hal untuk kalian."

"Tidak Ahjussi, tidak usah repot-repot. Rumah itu masih terjaga dengan baik saja saya sangat berterima kasih," jawab Hyunsuk.

Hyemi datang dan memberi pelukan. Tidak bisa dipungkiri betapa rindunya ia pada sosok pemuda di depannya ini yang sudah ia anggap sebagai putranya sendiri.

"Ayo masuk dulu. Rumahnya masih dalam penataan."

Setelah dapat izin dari sang meneger, 12 member itu mengunjungi rumah keluarga Jeon. Baru saja masuk, sudah disambut oleh suara mengalun indah entah dari mana asalnya. Suara itu tak terlalu kentara, namun jelas terdengar itu adalah suara nyanyian seorang wanita.

Hyemi jadi tak enak hati. "Aaah.... Maaf ya, itu suara putriku. Sepertinya dia tidak tahu sedang ada tamu."

"Apa itu Heejin?" tanya Hyunsuk spontan.

"Iya, dia suka menyanyi." Jawab sang ayah.

Dan saat itulah Treasure Member berekspresi tak percaya. "Nenek Lampir itu?" Junkyu berdesis.

"Ssshhhtttt Junkyu mulutmu!!"

Untung Jihoon dan Junkyu duduk di bagian paling pojok, jadi bisikan itu semoga saja tak didengar oleh siapa pun.

"Dari dulu memang suaranya sudah bagus...." Hyunsuk tak kaget lagi dengan fakta yang Haewon katakan.

Mereka tampak asik berbincang satu sama lain. Para member menikmati obrolan itu bersama ayah Heejin. Sementara Hyunsuk tak luput pengamatannya dari nyanyian samar-samar yang masih terdengar.

Selang beberapa saat, ada yang menoel bahu Hyunsuk. Pemuda itu menoleh menemukan Hyemi, beliau berbicara pelan, "Temui Heejin sebentar."

Hyunsuk mengikuti langkah bibinya. Tanpa membuyarkan obrolan teman-temannya, perbincangan mereka tetap meriah dengan ayah Heejin yang memimpin.

Setelah menunjukkan ruangannya, Hyemi kembali turun karena harus membawa suguhan untuk tamunya di lantai bawah.

Hyunsuk termenung sejenak, suara Heejin terdengar semakin jelas, merdu dan mendayu indah bak penyanyi internasional.
Pintu ruangan itu sedikit terbuka, pantas saja nyanyiannya terdengar ke mana-mana. Hyunsuk menarik ujung bibirnya, dari celah pintu dia bisa melihat gadis itu sedang berhadapan dengan mic diiringi alunan nada.

Hyunsuk menyandar disisi pintu. Dia sengaja menunggu nyanyian gadis itu sampai selesai, barulah saat Heejin berhenti, Hyunsuk melebarkan pintu perlahan kemudian menghadiahi tepukan tangan.

Heejin terkejut, terdiam saking tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Selang beberapa detik gadis itu refleks menutup wajahnya dengan tangan padahal masih menggenggam kertas, lalu meringkuk di lantai.

Hal itu membuat Hyunsuk menghampiri dan ikut berlutut. "Hey, hey, why you cry?" Hyunsuk menyentuh pundak gadis itu. Melihat Heejin terisak hebat Hyunsuk jadi khawatir. Ia ingin sekali memeluknya namun rasanya lancang, ini baru pertemuannya lagi setelah sekian lama.

"You know? ... Dulu kau tak sepayah ini." Hyunsuk akhirnya berani menggenggam satu tangan Heejin.

Heejin memukulkan tangannya pada bahu Hyunsuk. Meski wajahnya masih disembunyikan, tapi gadis itu berusaha berulang kali dengan pukulan kecilnya. "Jadwalmu padat! Kenapa sekarang ada di sini, bodoh!"

Alis Hyunsuk menaik, diikuti senyuman yang terlukis rapi. "Ini baru Heejinku ...." katanya sambil menepuk pucuk kepala Heejin.

Sontak Heejin mendongak, menarik ingusnya kasar. "Heejinku? Siapa yang mengizinkanmu memanggilnya seperti itu?"

"Ibumu."


****

[16.00 KST]

Senja menghiasi langit, samar-samar lingkaran rembulan terlihat di atas awan. Walau sinar matahari belum redup anehnya lingkaran putih itu sudah ada seolah mengiringi perginya sang Matahari.

Jalanan desa pada sore hari begitu sepi, hanya terdengar bunyi dengungan serangga kecil di semak-semak belukar.

Sekarang ... dunia seperti milik berdua, bukan kedua pejalan kaki biasa yang sedang dibicarakan, melainkan dua sosok yang telah berpisah namun bertemu kembali setelah sekian lama.

Rasanya baru kemarin Hyunsuk mengenal wanita di sampingnya ini. Si sosok yang ia kenal tangguh dengan seribu misteri. Namun, ia baru saja mendapati sosok itu lemah untuk kesekian kalinya.

Masih dengan mata sembab, hidung yang memerah, Heejin berjalan dengan kepala menunduk. Ia mulai merasa aneh karena terus diperhatikan, tak menutup kemungkinan Heejin juga merindukan sosok Hyunsuk, tapi bagaimanapun juga Ia harus menutup kebahagiaannya hari ini agar tak diketahui oleh Hyunsuk.

Sebelumnya, memang gadis itulah yang mengajak Hyunsuk keluar karena tak ingin orang rumah tahu kalau dirinya habis menangis. Sejujurnya hati Hyunsuk terluka jika melihat Heejin seperti ini.

Hyunsuk mengambil napas dalam. Matahari tenggelam di ujung jalan membuat ketenangan dalam benaknya, ia terkesima pada pemandangan tersebut. Sampai saat ia menoleh ke samping kiri menemukan ladang luas yang masih dipanen padahal sudah menjelang petang.

“Eoh, sebentar... Itu seperti Changbin?” Hyunsuk menyipitkan matanya.

Melihat ke arah yang sama, Heejin menghela napas pelan. “Sebenarnya ... Keluarga mereka sedikit mengalami masalah.”

Hyunsuk terkesiap dan menoleh, “Maksudmu?”

Tangan Heejin menunjuk ke tempat Changbin lagi, di sana ada Sungjin yang berjalan sambil menggendong bayi.

“Tunggu dulu, Sungjin?” Hyunsuk semakin terkejut.

“Itu yang kumaksud, kau tahu perusahaan yang hampir saja menaungimu tiga tahun yang lalu?”

“S.C Entertainment?”

“Ya, presdir tertinggi perusahaan itu memakan uang perusahaan. Sahamnya pun terus menurun, semua pekerja perlahan mengundurkan diri. Seluruh artisnya diakui sisi oleh perusahaan lain.”

“Presdir tertinggi, bukankah itu ayah Sungjin sendiri?”

“Iya ....”

Oh shitt! Bagaimana mungkin?” Hyunsuk menutup mulutnya tak percaya.

“Karna kebangkrutannya itu, Sungjin jadi dijodohkan dengan mantan klien kepercayanya dulu. Sungjin dijadikan istri ke dua dengan alasan akan memperbaiki kehidupannya.”

Mendengar hal itu Hyunsuk memegang dadanya. Semakin aneh dan tak percaya.

“Kenapa? Kau merasa terkhianati?” tanya Heejin entah kenapa menjadi sinis.

“Tidak, maksudku bagaimana bisa ada orang tua sekejam itu?”

“Lihatlah itu buktinya sekarang.” Heejin menoleh kembali ke ladang padi yang sedang di panen oleh Changbin, di sana Sungjin sedang menimang buah hatinya.

Masih dengan rasa penasarannya, Hyunsuk melemparkan pertanyaan lagi, “Jadi_ itu anak Sungjin? Lalu bagaimana tanggung jawab suaminya, katanya menyelesaikan ekonomi keluarga?”

“Itu semua omong kosong, bahkan Ayah Sungjin menuntut tanggung jawab malah berakhir di masukkan ke penjara oleh menantunya sendiri.”

Oke stop! Aku tidak bisa membayangkan jika diposisi Changbin.” Hyunsuk menggeleng dengan kedua alis menaik.

“Sekarang dia yang jadi tulang punggung. Dia menjaga Sungjin dengan baik, mereka berjuang bersama. Dan kudengar, Changbin akan segera menikah di bulan depan.”

“Benarkah? Ow baguas kalau begitu. Ehm, Maksudku__ pernikahan itu semoga membawa kemudahan untuk Changbin, hehee....”

“Emm ... Hyunsuk, ngomong-ngomong tentang Changbin, aku benar-benar minta maaf.”

Heejin menunduk lalu mengambil napas panjang. "Aku tak akan lelah untuk mengatakan ini meski harus sampai seribu kali pun. Kalau aku ... Benar-benar minta maaf. Aku___"

"Shhttt, Heejin listen to me!" Hyunsuk membawa tubuh Heejin untuk berhadapan.

"Aku yang harusnya mengatakan ini, maaf karena telah membuatmu bersalah sampai akhir, karena aku, semuanya terjadi karena kehadiranku. Kuharap kau berhenti menyalahkan dirimu sendiri, dan maaf ... Aku terlambat menjelaskan semuanya dan membuat luka baru di hatimu."

Hyunsuk menatap Heejin intens.

"Aku egois sampai membiarkan wanitaku menderita sendirian."

Melihat Hyunsuk dengan wajah bersalahnya Heejin jadi khawatir. "Hyunsuk, aku tidak papa!"

"No!! You bad liar."

"Aku mati-matian menghubungimu tapi kau tak pernah ada jawaban. Setelah ayahmu menceritakan semuanya, ternyata aku baru sadar. I didn't make it ... karena sudah menjadi alasanmu hancur untuk ke dua kalinya." (aku gagal)

"Sekarang ... Apa maafku masih bisa diterima?"

Ada sesuatu yang menuntun Heejin hingga berani mendekat dan memeluk Hyunsuk seperti sekarang. Meski dengan kaki yang berjinjit, Heejin tetap seimbang seraya memberi usapan lembut dibagian belakang rambut Hyunsuk.

Setelah beberapa detik yang menenangkan. Heejin mengeluarkan suara bisikan, "Ibumu sendiri yang mengatakan ini padaku, bahwa kita dapat pelajaran masing-masing. Kita sama merasakannya, Hyunsuk. Jadi, jangan merasa bersalah sendiri. Kita sudah meminta maaf satu sama lain. Tak perlu memperpanjang. Kau sudah memaafkanku otomatis aku juga sudah memaafkanmu."

Hyunsuk mengurai jarak. "Artinya ... Aku termaafkan?"

Meski tak mendapat respons anggukan, tapi Hyunsuk bahagia saat mendapat segaris senyum melengkung di bibir Heejin.

"Heejin, you're perfect! Mau jadi kekasihku?" katanya sambil terpaku. (kau sempurna)

"Apa?" Heejin refleks bingung.

"Saat itu kau bilang menyukaiku, apa itu masih berlaku? Can we get started? Ayo pacaran!" (Bisa kita mulai?"

"Akk .... " Satu tamparan kecil mendarat di pipi Hyunsuk, gadis itu berjalan meninggalkannya.

"Hei Heejin, aku serius!" Hyunsuk sampai menjangkau lengan Heejin agar berhenti. "I can't stand having to always questioning what i mean to you." (aku tidak tahan selalu bertanya-tanya apa sebenarnya arti diriku untukmu)

Heejin mengambil napas panjang sebelum menjawab. "Kau memang penting, tapi tidak untuk dijadikan kekasih."

"A whatttt?! Apa masih ada yang kurang dariku? Katakan!!" Hyunsuk menantang.

"Aku yang masih kurang, kurang dalam segala hal dan tak seharusnya menyukaimu." Perkataan itu berhasil membuat Hyunsuk bungkam. "Kita tidak berada di satu titik yang sama, Hyunsuk."

"Kalau begitu aku akan membuatmu setara. Debutlah di agensi bersamaku. Aku bisa mengatur semuanya."

"Tidak!" jawab Heejin cepat.

"Aku tidak mau masuk melalui orang dalam." Lagi-lagi senyum Heejin terbit.

Dejavu.

Orang dalam? Hyunsuk tertawa ironis. Apa Heejin baru saja menyindirnya? Dan apa baru saja Heejin meng_klaim bahwa dirinya akan menjadi trainee?

Heejin melangkah mendekati Hyunsuk. Dia meninggikan dagunya angkuh. "Aku bisa masuk sendiri dan debut tanpa bantuan siapa pun, dan aku akan membuktikan padamu, bahkan semua orang ... Bahwa aku pantas untuk berdiri di samping Tuan Muda Choi Hyunsuk."

Hyunsuk bersiul kagum. Bagaimana tidak mabuk jika mengetahui ada wanita yang sedang memperjuangkan kebersamaannya?

"Baiklah, saya tunggu persaingan kita di atas panggung, Jeon Heejin!"

Coba tebak, kenapa mereka gak berakhir bersama.

1. Sulit disatukan karena keadaan yang tidak memungkinkan?

2. Bakal disatukan di Season II?

🌝🤡

(jangan berharap banyak karena aku cuma ngibul)
😭🤚

_bai-baiii, sampai bertemu diceritaku selanjutnya. 😍 Love Readers banyak-banyak😘💖💖💖💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

108K 8K 62
Hanya karna kesalahan kecil membuat seorang perempuan yang terus mendapatkan Bullying dari seorang laki-laki yang Bernotabe anak pemilik sekolah "Maa...
499K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
41.6K 5.4K 51
SEQUEL SUDAH ADA Kak Jaehyuk cuma cowo dingin, cuek, posesif tapi gue sayang. "Nih coklat. Katanya bisa bikin kita ga sedih lagi." "Emang siapa yang...