[2] π—”π—Ÿπ—£π—›π—” 𝗩𝗦 π—Ÿπ—¨π—‘π—”...

By instargaze

15.6K 2.7K 251

[ Treasure series Book 02] Apa yang pertama kali terpikirkan saat mendengar kata 'Alpha dan Luna?' Werewolf? ... More

🌟 STARRING
0.1 βž– Alfa Vs Luna
0.2 βž– Rebutan poin
0.4 βž– Aluna's dad
0.5 βž– Amanah
0.6 βž– Gara gara seblak
0.7 βž– Mall
0.8 βž– Ulangan fisika
0.9 βž– Pulang bareng
1.0 βž– Perkara mogok
1.1 βž– Licik
1.2 βž– Minta maaf
1.3 βž– Peliharaan ceunah
1.4 βž– Kumbang
1.5 βž– Sorry
1.6 βž– Postingan
1.7 βž– Pendapat
1.8 βž– Susulan
1.9 βž– Rencana
2.0 βž– Cookies
2.1 βž– Foto aib
2.2 βž– Purna paskibraka
2.3 βž– Lomba
2.4 βž– Tugas Sejarah
2.5 βž– Nugas
2.6 βž– Diskusi
2.7 βž– Karen's Diner
2.8 βž– Buku tahunan
2.9 βž– Internal rapat
3.0 βž– Bad mood
3.1 βž– Rapat lagi
3.2 βž– Foto individu

0.3 βž– Sorry

617 106 37
By instargaze

Saat ini kelas 12 MIPA1 sedang ada jadwal pelajaran olahraga.

Mereka pun disuruh untuk lari keliling lapangan sebagai bentuk pemanasan.

Yang putra lima putaran, dan yang putri tiga putaran.

Tidak adil memang.

"Kalo gini caranya lama lama gue pengen transgender aja deh njing. Cape amat jadi cowok." Dumel Justin.

Pletakk

"Kasian Jihan jadi ngelesbi bodoh." Maki Sam.

"Ya gue suruh juga dia transgender jadi cowok."

"Sayang bener punya cewek cakep-cakep disuruh transgender mending buat gue."

"Lo mau ambil cewek gue?"

"Boleh?"

"Ambil aja."

"Sumpah ini kudu di rekam. Sedia kamera Al." Suruhnya pada Alfa.

"Pertanyaan gue gini ya, LO MAMPU GA BOSS..???" Justin ngegas.

"Njing."

"Cewek gue cakep gitu manis imut gemesin yakali gue kasih ke lo."

Sam mencibir.

Sedangkan Alfa yang sedari tadi menonton hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Lo udah punya Alika juga."

"Kalo bisa dua kenapa harus satu?"

"LIKA LIAT COWOK LO-mmphhh" Cepat-cepat Sam membekap Justin.

Alika yang merasa namanya di panggil pun menoleh, begitu juga dengan Jihan dan Aluna.

Sedangkan Sam hanya mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya secara bersamaan membuat gesture 'peace'

Alika memutar bola matanya malas, kalau sudah begini ia tau mengarah kemana.

"Dasar buaya buntung." Cibirnya.

"Jih, lo mau tuker tambah sama cowok gue ga?" Tanyanya pada Jihan.

Jihan menggeleng. "Walaupun rada gelap gitu gitu juga gue sayang sama dia."

Alika mendengus tatapannya beralih.

"Apa?" Tanya Aluna yang merasa ditatap.

"Tuker tambah sama cowok lo aja deh."

Aluna mengernyit. "Gue? Lo ga salah? Gue punya cowok aja engga."

"Arah jarum jam dua, yang lagi ketawa-ketawa itu kan cowok lo."

Aluna mengikuti arah pandangan dan...

"Gila lo. Najis gue sama dia amit-amit jangan sampe."

"Biasanya yang gini jodoh sih."

"Gak. Big no. Males banget gue."

"Lo berdua tuh cocok tau, Mr. perfect dan Miss Perfect."

Jihan mengangguk setuju. "Kan seru nanti bisa triple date."

"Terus juga gue yakin kalo lo berdua nikah nanti anaknya bakal jadi the next Robert Einstein." Timpal Alika.

"Albert Einstein dongo." Celetuk Jihan

"Gak deh, bayanginnya aja gue geli sendiri. Dia tuh jauh dari type gue."

"Type lo yang begimane? Yang spek Zayn Malik?"

Aluna menggeleng. "Yang perhatian, yang pengertian, yang baik, yang pinter, yang tinggi, yang pasti bukan dia."

"Tiati lo ke makan omongan sendiri."

Aluna mengangkat bahunya acuh. "Gak bakal."
.
.
.

Hari ini materi mereka adalah Voli.

Oleh sebab itu mereka disuruh untuk membuat tim berisi enam orang. Putra putri pisah.

Tim Aluna terdiri dari Aluna, Jihan, Alika, Laras, Ara, dan Zahra.

Yang pertama adalah putri melawan putri, dan yang putra melawan yang putra.

Tim Aluna menang tiga kali berturut-turut, begitu juga tim Alfa.

Di finalnya kedua tim ini akan melawan satu sama lain.

Seperti saat ini.

"ALFAAA..."

"ALUNA..."

"ALFAA SEMANGAAATTT...."

"LUNA CANTIK SEMANGAT."

"ALFA GUE YAKIN LO BISA."

"LUNA KALO MENANG FIX KITA PACARAN."

Suara teriakan penonton pun terdengar.

Mengapa hanya nama Alfa dan Aluna yang di sebut? Kenapa yang lain tidak?

Itu karena sejak tadi keduanya hanya fokus berdua saja.

Alfa melempar bolanya dan selalu di tangkap oleh Aluna, begitu juga Aluna melakukan hal yang sama.

Jadilah keduanya hanya bermain berdua, yang lain tidak dikasih giliran untuk memukul bolanya.

"ALFA ALUNA." Panggil pak Andre.

Namun di abaikan oleh keduanya yang memang terkenal berambisi mengalahkan satu sama lain.

Tapi hey, ini sudah keterlaluan. Apa-apaan itu hanya mereka saja yang bermain dan teman satu tim lainnya hanya menonton?

Merasa di abaikan, sang guru pun meniup peluitnya.

Barulah keduanya berhenti.

"Apa-apaan kalian? Kalian kira kalian hanya main berdua saja?"

Keduanya bungkam.

Sang guru memijit pangkal hidungnya.

"Saya mau ngambil nilai, kalau cuma kalian berdua aja yang main otomatis yang lain tidak mendapatkan nilai."

"Maaf pak." Aluna membungkuk sopan sedangkan Alfa hanya berdiri dengan tatapan datarnya.

"Lanjut. Tapi kasih kesempatan buat yang lain juga. Paham?"

"Paham pak."

Permainan pun di lanjutkan, kali ini semua mendapat giliran.

Namun tetap saja permainan ini di dominasi oleh Alfa dan Aluna.

Karena memang hanya merekalah yang paling menguasai olahraga bola tersebut.

Pertandingan berlangsung sengit, karena keduanya yang sama-sama tidak mau mengalah.

Sampai bel istirahat berbunyi pun mereka masih belum juga berhenti.

Hingga peluit kembali di tiup.

"Baik. Segini saja pertemuan kita kali ini. Silahkan istirahat dan ganti baju."

"Saya tidak mau mendapat komplain dari guru lain kalau kalian tidak berganti baju setelah jam olahraga selesai. Paham?"

"Paham pak."

"Untuk Alfa dan Aluna, temui saya besok di Kantor pada saat jam istirahat."

Alfa dan Aluna mengangguk bersamaan. "Baik pak."

Sang guru pun pergi.

Di ikuti para siswa dan siswi yang berjalan keluar dari lapangan.

Setelah selesai berganti baju, mereka pun berjalan menuju Kantin untuk mengisi perutnya.

Tak terkecuali Alfa.

ketika di Kantin ia tak langsung duduk, melainkan celingukan mencari orang.

Ketemu.

Alfa berjalan menghampiri orang tersebut dan menutup matanya dari belakang.

"Alfa...aku tau itu kamu."

Alfa tersenyum dan beralih duduk disebelah gadis itu. "Hai." Sapanya ramah.

"Hai."

"Lo gak pesen?"

"Aku nunggu kamu."

"Mau pesen apa? Biar sekalian aja."

"Mmmm...apa ya..."

Alfa dengan sabar menunggu.

"Bakso aja deh."

"Oke tunggu disini ya."

Abel mengangguk kemudian memilih untuk memainkan ponselnya.

Setelah mengantri hampir sekitar lima menit akhirnya Alfa keluar dengan membawa nampan di tangannya.

Karena tak memperhatikan jalan ia pun..

BRUKK

PRANGG

Ia menatap nampan beserta mangkuk yang sudah pecah itu kemudian mendongak dan..

"Lo lagi. Lo lagi."

"Jalan tuh pake mata."

"Lo yang harusnya jalan pake mata. Lo yang nabrak lo yang marah-marah."

Aluna mencoba membersihkan bajunya yang terkena tumpahan kuah.

Tak hanya bajunya, kulitnya juga ikut terkena panasnya kuah tersebut.

"Lo buta? Lo yang nabrak gue."

"Lo liat baju gue kotor gara-gara lo." Aluna menunjuk bajunya.

Ia meringis karena merasakan pedih pada kulit perutnya yang terkena kuah panas.

"Dan lo liat bakso gue jatoh."

Aluna mendongak dan menatap Alfa nyalang. "Bakso bisa beli lagi. Lo liat baju gue."

"Lo bisa cuci nanti dirumah..Ribet amat." Ucapnya kemudian terkekeh.

"Oh iya, lo kan anak manja yang baju aja masih di cuciin mami ya?" Lanjutnya menatap remeh.

Alfa mengeluarkan dompet dan beberapa lembar uang berwarna merah.

Ia melempar lembaran uang tersebut tepat di depan wajah gadis itu.

Aluna yang merasa harga dirinya di injak-injak pun mengambil uangnya dan melemparnya kembali tepat di depan wajah pria itu.

Sama seperti yang Alfa lakukan padanya tadi.

"GUE GA BUTUH DUIT LO...yang gue minta cuma permintaan maaf dari lo. Susah mulut lo untuk ngucapin 4 huruf di banding ngerendahin orang dengan seribu kosa kata?"

Setelah itu Aluna pergi dengan emosi yang yang ia tahan

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧

Berkali-kali Alfa menoleh pada Aluna yang hanya menunjukkan tatapan datarnya.

Jelas sekali suasana hati gadis itu sedang buruk.

Alfa ingin meminta maaf, ia sadar ia memang sudah keterlaluan tadi.

"Sstt... gausah di liatin mulu kali. Ga bakal kemana-mana kok Lunanya." Bisik Justin.

Alfa mengangkat bahunya acuh.

Aluna yang merasa perih di perutnya tak kunjung hilang pun memutuskan untuk izin.

"Bu, saya izin ke uks bentar."

"Ya silahkan Aluna."

Mengapa sang guru mengizinkan tanpa bertanya alasan?

Tentu saja semua guru percaya pada Aluna, bahkan jika gadis itu bolos seminggu pun ia tidak akan ketinggalan materi.

Terlalu jenius memang.

Saat tiba di uks Aluna menyingkap sedikit seragamnya dan mengoleskan minyak kayu putih.

Ia berkali-kali meringis karena merasakan pedih dan panas secara bersamaan.

"Sorry."

Suara itu.

Aluna mendongak dan menemukan Alfa yang berdiri tepat di sebelah brankar.

Dengan cepat ia menutup kembali seragamnya yang tadi sedikit terangkat.

"Ngapain lo disini?"

"Minta maaf." Jawabnya santai.

"Pergi."

Alfa menggeleng dan tangannya tergerak untuk menyingkap kembali seragam milik gadis itu.

Aluna yang terkejut pun hampir saja menjerit ia berusaha menyingkirkan tangan pria itu namun tangannya di tahan.

"Mau mesum ya lo?!!"

"Sstt..Ini lukanya jangan di tutup ntar makin perih." Alfa mendongak.

Sekitar tiga detik tatapan keduanya bertemu keduanya mengalihkan pandangannya.

"Tangan lo awas. Kalo ada yang liat bisa bisa salah paham."

Alfa pun menjauhkan tangannya.

"Lo tunggu disini."

"Ngapain?"

Alfa berlari keluar uks tanpa menjawab.

Aluna mengangkat bahunya acuh dan memilih untuk memainkan ponselnya.

Tak lama Alfa kembali dengan lidah buaya di tangannya. Ia pun mencampurkan minyak kayu putih dengan lidah buaya itu.

Tangannya tergerak ingin menyingkap kembali seragam gadis itu namun di tahan.

"Gue bisa sendiri."

Aluna mengangkat sedikit kepalanya untuk mengoleskan lidah buaya serta minyak tadi.

Namun ia sedikit kesulitan melihat karena tertutup seragamnya.

Alfa berdecak dan mengambil alih.

Aluna hampir menjerit ketika merasakan tangan besar pria itu menyentuh permukaan kulit perutnya.

Sadar dengan kekhawatiran gadis itu Alfa pun bersuara.

"Biasa aja muka lo, gue ga bakal nafsu sama badan lo yang tepos mirip triplek gini."

Aluna mengernyit kesal tapi juga lega karena itu artinya Alfa tidak akan macam-macam.
.
.
.

Alfa

Aluna

Justin

Sam

Jihan

Alika

Abel

Tim mana?

Alfaluna

Or

Alfabel

𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔

© Instargaze, 2022

Continue Reading

You'll Also Like

807K 42.2K 47
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
387K 522 4
21+
272K 17.3K 53
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
113K 4K 35
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah #bxb #homo jika salah lapak langsung...