š•šžš§š šžššš§šœšž | jjk x oc...

Galing kay beforenoon-jie

2.9K 404 4

[š—š˜‚š—·š˜‚š˜š˜€š˜‚ š—øš—®š—¶š˜€š—²š—» š˜… š—¼š—°] Misoo, seorang putri dari kediaman zenin. įµ€Ź°ā±Ė¢ Ė¢įµ—įµ’Ź³Źø į¶œįµ’āæįµ—įµƒā±āæĖ¢ : į“¬įµ˜!Ź°ŹøĖ¢įµ—... Higit pa

the fucking back story of the mc
rice
suguru guy
toji
zenin
misoo
new day
your purposeĀæ
a day with old friends
tale as old as time
true as it can be
going down
down deeper
down fall
savior [II]
nanami [II]
offer [II]
player 1 [II]
confess [II]
admiration [II]
baby blues [II]
lavender vs wisteria [II]
Naoya [III]
misogynists heat [III]
step 1 [III]

wine [II]

71 11 0
Galing kay beforenoon-jie

TAK!

TAK!

TAK!

Pukulan demi pukulan gadis itu layangkan pada manekin dihadapannya, kuda-kuda, menghindar, mundur, menunduk, maju, menghunuskan pedang, menangkis.

Ia terus menerus mengulang apapun yang telah diajarkan toji padanya.

'Daging dan tengkorak manusia bisa lebih keras dari jerami ini, aku harus menambahkan massa ototku' batim misoo seraya menyeka keringat yang mengucur di dahinya. Membuat catatan mental untik betapa kerasnya tengkorak makibuto yang ia hunus pedang saat itu, dan para bandit yang menyerang nanami juga itadori berbulan-bulan yang lalu.

Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Ia telah tinggal dikediaman nanami cukup lama sekarang.

Dan sejak saat itu pula, ia bertekad untuk menjadi lebih kuat saat menemukan letak tempat latihah berpedang dikediaman nanami. Ia setiap harinya selalu memulai hariny dari pagi buta, saat bahkan matahari belum memunculkan sinarnya.

Entah itu mengasah semua teknik yang dimilikinya agar lebih tajam, atau berolahraga untuk menambah massa ototnya.

Prok prok prok

Misoo tersentak dari lamunannya, gadis itu mendelik kearah samping dan menemukan itadori yang sedant berjalan kearahnya dengan pandangan kagum dan kedua pipi bersemu merah. Entah karena apa, atau mungkin misoo terlihat lebih menawan dengan rambut yang diikat dan keringat yant bercucuran.

"Sejak kapan kau disitu."

"Sejak dua hari yang lalu!"

"Apa?"

Itadori mengangguk mantap, "ya! Dan aku suday memutuskannya!"

Misoo mengangkat sebelah alisnya, "...ya?"

"Untuk menjadi muridmu! Tolong ajari aku semua hal!" Teriaknya sembari membungkuk.

Misoo menghela napas, bahkan ia melakukan semua ini diam-diam tanpa sepengetahuan nanami. Dan kini, pemuda berisik ini mau menjadi muridnya, apa yang akan dikatakan nanami.

"Tidak. Aku belum cukup hebat, itadori-kun."

"Tapi apa kau lihat bagaimana kau mengalahkan para bandit itu?!"

Misoo memijat pangkal hidungnya, "para bandit itu kebetulan lemah, jadi aku bisa mengalahkannya. Dan, sebentar lagi semua orang akan bangun–"

"Kau selalu menyelesaikan latihanmu pukul 6 pagi! Masih ada dua jam lagi misoo-san!"

Gadis itu terdiam ditempatnya, tidak ada yang bisa ia lakukan untuk melawan pemuda ini.

"Baik, bersiaplah."

Hari ini, menjadi hari yang sangat melelahkan dikediaman nanami.

Nanami bukan orang yang menyukai untuk berpesta, namun, karena tuntutan pekerjaannya yang membuatnya harus menjamu orang-orang penting dari instansi pemerintah.

Misoo menghembuskan napasnya sembari mengelap dahinya menggunakan punggung tangannya. Ini merupakan piring-piring terakhir yang ia bawa ke tempat cuci piring.

"Itu yang terakhir! Kerja bagus semuanya! Sekarang mari kita jamu para tamu dengan wine, ayo ayo cepat! Bawakan gelasnya!"

Pergantian shift terjadi, misoo segera melarikan diri dari dapur yang panas itu. Gadis itu mengambil sebotol wine dan gelasnya.

"Hahh..."

Gadis itu segera duduk di salah satu tempat yang berada di belakang rumah utama dekat dapur.

Baru saja gadis itu menuangkan wine kedalam gelas, pintu disampingnya terbuka menunjukan nanami yang cepat-cepat menutup pintu dibelakangnya dengan ekspresi lelah.

Pria itu juga menyadari seseorang disana dan segera menoleh dan menemukan misoo yang menatapnya dengan segelas wine ditangan.

"...mau sebotol wine?"

Keduanya terdiam.

Kebetulan macam apa ini? Pikir nanami. Keduanya kembali dipertemukan di kondisi yang tidak terduga, sama-sama meninggalkan pekerjaannya masing-masing dan bertemu di halaman belakang rumah. Yah tidak untuk mispo karena shiftnya baru saja berakhir.

Lama terdiam, nanami tiba-tiba tertawa, pria itu menutup sebagian wajahnya menggunakan punggung tangannya, membuat misoo ikut tertawa kecil dibuatnya.

"Kurasa sebotol wine tidak akan buruk malam ini?" Ucap nanami, duduk disamping gadis itu dan segera menenggak wine langsung dari botolnya. Mambuat gadis itu tertawa melihat sisi baru seorang nanami kento.

"Jadi begitulah aku kembali menolak wanita yang kedua orang tua ku jodohkan."

Misoo tertawa lepas, kedua wajahnya memerah pertanda mabuk, begitu juga nanami, seringaian terus muncul diwajah pria itu.

Apalagi nanami bukan seseorang yang baik ketika berurusan dengan alkohol, dan untuk misoo, ia beberapa tingkat lebih baik dari nanami.

Keduanya kembali membuka botol kedua mereka yang misoo ambil beberapa saat yang lalu ketika botol pertama mereka telah habis.

Baik nanami maupun misoo sama-sama menikmati waktu mereka berdua, berbincang dibawah pengaruh alkohol merupakan sesuatu yang menyegarkan. Keduanya tanpa disadari duduk dengan jarak yang berdekatan.

Tidak, bahkan tangan besar pria itu bertengger di panggul sang gadis sembari sesekali meremasnya, lalu tubuh misoo sedikit bersandar pada tubuh besar nanami.

"Kau tahu nanami-sama, kau orang yang lucu," ucsp misoo, terkekeh pelan.

Nanami hanya tersenyum miring menanggapinya lalu kembali meneguk botol winenya.

Pria itu sedikit mendesah merasakan hangatnya cairan bewarna merah itu menuruni tenggorokannya.

Dan misoo, gadis itu sedikit terkejut karena menurutnya tadi itu sangat seksi.

"Nanami-sama?" Ucapnya dengan nada yang sedikit dibuat-buat.

"Mmmh?" Tanya nanami, matanya yang sudah menyipit itu menatap tepat kearah misoo dengan tangannya yang berada dipanggul sang gadis mengusapnya perlahan.

"Aku hanya ingin tau, apa yang kau lakukan... di dalam instansi pemerintah itu...?"

Nanami menyeringai kecil, "kau penasaran?" Yang dijawab misoo dengan anggukan.

Pria itu memang dalam pengaruh alkohol, dan ya, sial. Itu membuatnya tidak bisa menahan diri. Baginya misoo terlihat berkali-kali lipat begitu cantik sekarang, pria itu menarik tubuh keduanya agar lebih dekat.

"Aku... ah... bagaimana aku menjelaskannya?" Pria itu sedikit mengernyit, berusaha mengingat-ngingat dan memilih kata yang tepat untuk gadis ini pahami.

"Singkatnya, aku mengurus seluruh tatanan bangsawan? Hahaha astaga mereka semua bisa ku buat miskin dengan mudah jika bukan karena hati baikku," gerutu nanami diakhir kalimat. Lalu pria itu kembali membicarakan banyak hal.

Misoo terdiam, raut wajahnya berubah menjadi serius, sebelah sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman palsu dengan kedua mata yang mengkilap tajam.

Lalu tiba-tiba nanami menariknya sehingga misoo terduduk diatas tubuh besar pria itu, membuat sang gadis tergagap ditempatnya, bukan ini yang ia inginkan.

"N-n-nanami-sama...!" Misoo berbisik sambil sedikit berteriak dengan wajahnya yang benar-benar memerah, "kita bisa celaka jika seseorang melihatnya...!"

Nanami menyeringai, "begitu kah? Kalau begitu..." dengan itu, kedua tangan kekarnya menopang pinggang dan pantat si gadis lalu membawanys pergi dari sana.

"N-nanami-sam bukan begitu maksudku!"

Astaga, kini jantung misoo berdetak begitu cepat, bahkan kedua tanganya terasa begitu lemas, tidak ada gunanya memberontak saat ini. Hingga keduanya sampai di kamar pribadi sang pria.

Nanami menurunkan misoo dan sedikit mendorong gadis itu untuk berbaring diatas kasurnya sementara pria itu melucuti apapun yang menempel pada tubuhnya.

"Nanami-sama kau tidak mau melakukan ini–" kedua tangan pria itu menekan bahu dan pinggang gadis itu untuk menahannya ditempat.

"Misoo-san..." untuk sepersekian detik, rasanya misoo melihat dan mendengar nanami yang asli, bukan nanami yang berada dibawah pengaruh alkohol.

"Aku menyukaimu."

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

470K 47K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
461K 8.5K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
42.4K 8.6K 11
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ā€¼ļø Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
310K 23.7K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...