lavender vs wisteria [II]

51 11 0
                                    

Keduanya berakhir tertidur diatas ranjang yang sama malam itu.

Misoo tersenyum miris membayangkan betapa menyedihkan dirinya dimata nanami.

Dan tidak mungkin jika pria ini belum tahu tentang masa lalunya setelah kejadian ini.

Gadis itu menghembuskan napasnya berat, memandangi nanami yang masih tertidur.

Hingga akhirnya sang pria terbangun dari tidurnya, menyapa selamat pagi pada sang gadis sebelum melingkarkan tangannya dipinggang gadis itu dengan penuh hati-hati, takut melukai sang gadis.

"Nanami-sama."

Setelah apa yang terjadi, ia merasa tak pantas diperlakukan seperti ini oleh nanami, ia tidak pantas menerima perasaan pria itu terhadapnya.

Ia tidak pantas.

Nanami selalu memperlakukannya dengan baik, terutama semenjak pengakuan yang dilakukan pria itu saat melakukan perjalanan panjang beberapa minggu yang lalu. Pria itu tidak segan-segan untuk menunjukan perasaannya. Dimanapun dan kapanpun.

Sementara ia, berusaha mati-matian menutupi semuanya dari nanami. Bayangkan apa yang pria iu rasakan saat mendengat semua ini?

Dan ia tidak tahu apa ia bisa membalas perasaannya atau tidak. Ia tahu batassn antara dirinya dan nanami.

Ia tidak bisa menjamin kebahagiaan nanami jika bersama dengan orang sepertinya dimasa yang akan datang.

"Kau tidak boleh seperti ini, kumohon," ucapnya lirih, menyentuh tangan sang pria.

"Semuanya akan baik-baik saja," ucap nanami, "tidak akan ada yang bisa menyakitimu lagi misoo."

Perkataannya berhasil membuat gadis itu tersenyum lirih ketika merasakan hatinya berdenyut nyeri.

Bagaimana bisa pria ini mengucapkan itu semua?

Rasa bersalah terhadap nanami mulai menyerangnya. Perasaan bersalah karena semua ini dan rasa takut tidak bisa membalas perasaan pria disampingnya.

Nanami melepaskan pelukannya dan menarik gadis itu agar menghadap kearahnya.

Dan hal yang selanjutnya nanami katakan berhasil membuat jantungnya terhenti untuk sepersekian detik.

"...zenin misoo."

Kedua matanya membelalak lalu segera menundukan kepalanya mendengar nama tersebut disebut.

Benar. Nanami mungkin sudah tahu hingga sejauh itu, pria ini tidak bodoh. Ia pasti mencari tahu soal latar belakangnya melewati informasi milik kakanya yang ia mohon padanya untuk memasukin hansol kedalam instansi pemerintahan.

"Aku berhasil memasukan kakamu kedalam sana."

Nanami terkejut ketika melihat gadis itu bersimpuh dihadapannya, "maafkan aku, nanami-sama."

Pria itu mengangkat kepala misoo, menatapnya dalam-dalam.

"Apapun yang kau rencanakan. Aku akan membantumu," ucap nanami, berhasil membuat kedua mata misoo melebar.

Jemarinya mengusap pelan sisi wajah gadis itu, "libatkan aku didalamnya."







¿¿¿








Setelah kejadian itu. Keadaan misoo mulai membaik, berkat yuji dan nanami yang rutin memastikan jika gadis itu makan dengan baik dan meminum obat-obatan yang diberikan tabib.

Kondisi mental gadis itu. Bisa dibilang membaik.

Setelah sebulan lamanya menangisi dalam diam janin yang dikubur dihalaman belakang kediaman nanami, misoo akhirnya bisa kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa.

𝐕𝐞𝐧𝐠𝐞𝐚𝐧𝐜𝐞 | jjk x oc (Draft)Where stories live. Discover now