ALKISAH (STEFAN & YUKI)

By ChiMaggie

5K 797 615

Akan ku ceritakan satu kisah, bagaimana semua bermula More

Alkisah : 01
Alkisah : 02
Alkisah : 03
Alkisah : 04
Alkisah : 05
Alkisah : 06
Alkisah : 07
Alkisah : 08
Alkisah : 09
Alkisah : 10
Alkisah : 11
Alkisah : 12
Alkisah : 13
Alkisah : 14
Alkisah : 15
Alkisah : 16
Alkisah : 17
Alkisah : 18
Alkisah : 19
Alkisah : 20
Alkisah : 21
Alkisah : 22 (Flash Back)
Alkisah : 23
Alkisah : 24

Alkisah : 00

748 62 36
By ChiMaggie

Surabaya, 2012

Laboratorium Parasit, kedokteran

"Sampai disini penjelasan saya. Apakah ada yang ingin ditanyakan?"

Seusai pernyataan itu terlontar, banyak pasang mata yang sedang menatapnya, ada yang sibuk memikirkan pertanyaan apa yang ingin ditanyakan, tak sedikit pula pasang mata yang memandangnya takjub —– pandangan itu kebanyakan berasal dari kaum adam.

"Bu dokter! Saya mau bertanya!" Menunggu hingga kesekian detik, ada satu mahasiswa yang berniat bertanya. Mahasiswa itu tampak terdiam sejenak dengan sedikit senyum terbingkai diwajah, sebelum akhirnya mulai melontarkan kata-kata selanjutnya. "Bu dokter kok cantik banget sih! Sudah cantik pintar lagi, hati adek rasanya mau melayang, cius!"

Semua pasang mata kini tertuju pada sang penanya. Suara riuh mulai terdengar.

"Cok! Tak pikir arep takon opo, tibakno ngegombal!"

Ku pikir mau tanya apa, ternyata menggombal!

"Kresna ki lambene, ngisin-ngisini cak!"

Kresna nih mulutnya, malu-maluin!

"Yuh, lihat sing bening-bening ae, lambene lemes."

Melihat seisi ruangan berpotensi akan menyebabkan keributan tak berarti, gadis yang dipanggil bu dokter mengangkat tangannya. Meminta atensi pada seisi ruangan.

"Sebelumnya, saya mengucapkan terimakasih. Tapi KRESNA saya mau ingatkan, kalau saya belum sah menjadi dokter."

Seketika seisi ruangan menjadi hening. Mahasiswa bernama Kresna yang sempat membuat keributan, seakan terdiam menatap wajah si gadis  yang tidak pernah menampilkan ekspresi berarti —–membuat suasana saat itu menjadi canggung.

"Baiklah, kalau tidak ada pertanyaan, sekian praktikum hari ini. Selamat mengerjakan tugas." Ucap si gadis, menutup perjumpaan mereka kala itu.

Semua mahasiswa berbaris rapi menuju pintu untuk meninggalkan ruangan sembari mengucap salam perpisahan pada si gadis.

"Pancen ayu sih sih tapi jutek."

Memang cantik sih, tapi jutek.

"Iyo tak akoni ayu dee. Baik kebangetan tapi mosok ya ra senyum blas. Kon pernah a ndelok dee senyum?"

Iya aku akui dia cantik. Baik banget tapi masak ya gak pernah senyum. Kamu pernah ngelihat dia senyum?

"Wong e kaku, koyok kanebo kering. Padahal yo ayu bening kulite, apik ra pelit nilai yo ra tau marah i. Aku ra pernah ndelok mbak iku senyum ket kene masuk kuliah sampe saiki."

Orangnya kaku, kayak kanebo kering. Padahal ya cantik putih kulitnya, baik gak pelit nilai ya gak tau marah tuh. Aku gak pernah lihat mbak itu senyum dari kita mulai masuk kuliah sampai sekarang.

"Ngunuh kuh, bestie-bestine piye yo? Opo enak nduwe kanca modelan ngunuh. Prik."

Gitu tuh, teman baiknya gimana ya? Apa enak punya teman modelan begitu. Freak.

"Nduwe yangyang-an ora yo?"

Punya pacar gak ya?

"Heh wis wis, meneng o cangkem mu kui, wong e lho nang kene, iso denger kon ngomong opo wae, wis bubar."

Heh sudah sudah, diam mulut mu itu, orangnya lho disini, bisa dengar kalian ngomong apa aja, udah bubar."

Saat seluruh mahasiswa sudah meninggalkan ruangan. Si gadi tersenyum tipis.

Apa mereka tahu bahwa dibalik sosok cantik itu terdapat masa lalu yang kelam?

Akan ku ceritakan satu kisah, tentang bagaimana semua bermula. Tentang si gadis cantik dan masa lalunya.

000

Pengenalan Tokoh

Yuki Kato as Yuki Anggraini

Malang, 02 April 1991

Mahasiswa coass yang menyambi sebagai asisten dosen.

Tidak banyak ekspresi, hanya senyum atau tertawa pada saat tertentu dan pada orang tertentu juga.

Disini saya buat tinggi badan Yuki hanya 160 cm (biar mendalami peran)

Stefan William as Stefan Avery

Yogyakarta, 11 Agustus 1991

Seorang Kontraktor tamatan UGM Yogyakarta.

Disini saya buat tinggi badan Stefan 181 cm (biar mendalami peran)

Al Ghazali as Al Giffari

1 September 1987

Seorang Arsitek Tamatan UNBRA Malang.

000

Sekilas tentang cerita ini.

Kalian pasti malas banget baca bagian ini, tapi percayalah, wahai kawan-kawan, kalau kalian gak baca cuap-cuap saya yang ini, kalian pasti gak akan dapat feel ketika baca lanjutannya

Cerita ini saya ambil berdasarkan kisah nyata teman saya semasa kuliah dulu. Bisa dibilang sahabat rasa saudara.

Sobat saya itu cantik, jujur saya sebagai kaum hawa aja takjub sama kecantikan dia, kulitnya putih banget, terus badannya emang gak langsing sih, dengan tinggi badan 160, berat badan teman saya tuh sekitar 68 kg-an. Kenapa saya bisa tau? Soalnya dulu dia tuh selalu bilang kalau dia gendut, lah saya sih ngelihatnya gak gendut ya, cuma berisi karena postur badannya yang seksi, karena saya gak percaya akhirnya dia nimbang bb nya dan ngasi tau hasilnya ke saya.

Point utama dari semua di atas yang buat saya takjub sama teman saya adalah otaknya yang top cer. 

Bayangkan di saat kita lagi sibuk-sibuk buat skripsi, dia masih sempat-sempatnya bantu buatin skripsi empat teman kami jadi kalau tambah skripsinya dia total dia buat 5 skripsi. Gila gak tuh? Satu skripsi aja buat kepala pening. Ini 5 skripsi! 5 skripsi! Jurusan kedokteran woy!

Saya tuh sampe terheran-heran sama dia. Ini bantuinnya bukan bantuin yang nanggung ya, nggak gitu, dia bantuinnya tuh mulai dari judul, proposal, sampe tuntas pokoknya.

Pas saya main ke kosnya, Saya sampe nanya ke dia, otak mu itu dibuat dari apa? Dia cuma senyum dan bilang, selagi dia bisa bantu, gak masalah (kebetulan 4 orang yang dia bantu itu udah mau kena do, karena bertahun-tahun belum lulus kuliah, jadi hatinya kayak tergugah buat bantu gitu).

Saya bilang lagi ke dia, kamu itu sudah cantik pintar lagi. Terus tiba-tiba dia ketawa dan bilang gini ke saya. (Saya masih ingat bener).

"Kamu tau Mag, kalau kamu satu SMA sama aku, kamu pasti gak akan bilang gini."

"Dulu aku sering di bilang gendut, jelek dan bodoh, ya memang sih nggak secara terang-terangan, tapi aku tau kok di belakang aku mereka itu gimana. Cuma ya udah sih, itu hak mereka mau menilai gimana.

Saya kaget dong pas dia bilang gitu. Maksudnya apa coba.

Nah terus dia ambil laptopnya, dia nunjukin satu video sama rapor dan ijazah SMA dia.

"Nih coba kamu lihat orang di video ini sama coba kamu llihat rapor dan ijazah ku."

Alangkah kagetnya (2) saya, ngelihat orang yang sama seperti orang di samping saya, tapi (mohon maaf sebesar-besarnya, bukan body shaming ya), kulitnya hitam bener-bener hitam, badannya gak gendut cuma berisi dan itu adalah dia zaman SMA, gila beda parah sama dia yang sekarang, cuma saya akui meskipun zaman SMA penampilannya seperti itu, tapi kalau di lihat, dia tetap cantik cuma memang tone kulitnya saja yang beda (orang buta hati aja yang bilang dia jelek). Dan kekagetan saya gak berhenti sampe situ, saya ngelihat rapor dia sewaktu SMA, nilainya tuh standar aja dan bahkan ada yang di bawah kkm terus saya tuh salfok ke bagian kehadirannya dia, di kelas X dia pernah nggak masuk alias alpa sampe 19 hari.. di kelas XI lebih barah lagi, 21 hari alpa, itu hanya di rapor kelas X sampai XI tapi pas yang kelas XII, gila (2) nilainya dan absensinya sumpah berbanding terbalik sama kelas X dan XI.

Biasanya ini kan cuma ada di novel gitu ya, tapi ini di dunia nyata.

Jarak dari kelas XI ke XII, itu berapa bulan sih? Gak banyak kan, dan di kelas XII dia berhasil menunjukan kalau absensinya bersih dari alpa dan nilainya dia di atas standar KKM. Dia bahkan juara 2 seangkatan pas lulusan sekolah dengan danem yang tinggal beberapa angka aja hampir sempurna juga.

Pencapaiannya itu lho! Luar biasa.

(Apalah daya saya yang mulai aktif  les, bimble sana sini sejak masih SD, merasa kalah 🤣)

Setelah dia ngasi tunjuk itu semua, dia bilang ke saya. "Kita nggak bisa nilai orang dari penampilan luarnya aja dan di dunia ini nggak ada yang mustahil,  usaha serta doa nggak akan mengkhianati hasil."

Di situ saya kayak mikir, oh benar juga. Sebagian manusia tuh kadang cuma menilai dari penampilan luar aja, sebagian manusia tuh suka julid, mulutnya seenak jidat kalau ngatain orang, tanpa mereka tau kalau perkataan dan perbuatan mereka itu menyakiti orang lain.

Dan benar kata dia, di dunia ini gak ada yang mustahil, asal kita berusaha disertai doa.

Dari situ dia mulai cerita kehidupan SMA-nya dia sampai kehidupan percintaannya dia.

Dan kisah hidupnya lah yang akhirnya membuat saya tergerak untuk nulis cerita ini sembari mengisi waktu luang saya.

Oh iya, buat sobat ku, maaf ya daku tak menyebut merk kok, dan yang terpenting kisah hidup mu ini bisa jadi inspriasi buat kebanyakan orang di luar sana.

Selamat membaca, kawan-kawan

(Gegayaan buat work baru padahal yang lain belum kelar) 🤣🤣








Continue Reading

You'll Also Like

323K 25.4K 36
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini โš ๏ธโ›” Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. ๐Ÿ”žโš ๏ธ. ...
16.8M 730K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
6.1M 318K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
2.1M 93.8K 53
SEQUEL "THE DEVIL WANTS ME" Bisa di baca terpisah [FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] DON'T COPY MY STORYโŒ๏ธโ€ผ๏ธ 17+ Awal dari bencana ini di mulai ketika Edel...