Beginning of the End | Attack...

By CIA395

23.1K 3.4K 365

- End - . . . Budayakan baca deskripsi sebelum membaca! :) Biar nggk salah lapak :D •°•°• Ash yang sedang ber... More

| Prolog |
| 1 |
| 2 |
| 3 |
| 4 |
| 5 |
| 6 |
| 7 |
| 8 |
| 9 |
| 10 |
| 11 |
| 12 |
| 13 |
| 14 |
| 15 |
| 16 |
Not Up! Just Promotion New FF!✨
| 17 |
| 19 |
| 20 |
| 21 |
| 22 |
💤 23 💤
| 24 |
| 25 |
| Special Chap! |
Announce‼️

| 18 |

618 114 29
By CIA395

Buat klean yang masih setia nunggu book gaje Cia kukasih pisang bwat klean!! -by Zenyed🐒🍌

-

Setelah sekian lama hiatus dah degdegan gada yang baca lagi eh ini gercep banget dong baru pub langsung baca plus vote huhuu

Kuterharu sekalee aa!! Arigato dah baca and vote cerita daku yang GJ ini(〃゚3゚〃)

Ada juga yang setia nunggu sma nyemangatin uhh.. terlope lope deh pokonya aaa ♡(> ਊ <)♡

Buat kalian semua juga, yang masih setia nunggu, baca, komen and vote hoonto arigato gozaimasuu!🛐



Here we go!

'Jaga dan tetaplah bersama Ash bagaimanapun caranya! Kar*na ka**u ka* g****, ****** ****-******* ***** *** ***** **** ***** ********* ***!'

Beneran deh ntu yang disensor apaan oy!? Ada yang bisa nebak nggak? Duhh.. wkwk

"Jaga dan tetaplah bersama Ash bagaimanapun caranya! Karena kalau kau gagal, dialah satu-satunya ***** dan ***** dari semua.. (9 huruf).. ini!"

Ishh.. gatau 9 huruf kelanjutannya aaargh!?!? ntu abis (,) napa (*) semua si!? Gada clue huruf lagi his nsjdndjsn." //pundung dipojokan ngitung debu.

Yang 5 huruf udah tau tapi emng sengaja kusensor karena ternyata mengandung sopiler wkwk. Abis baca ulang beberapa kali cma tinggal yang 9 huruf bingung apaan itu dah??

Dan setelah baca ulang juga.. ternyata aku sering banget late up helah wkwk mana alesannya hampir sama semua hwhw🙈 gomen! Apalagi ceritanya juga gaje plus typo bertebaran dimana-mana ugh.. unpub dulu aja kali yak?ಥ‿ಥ

Tapi tenang klo ttp lanjut, next juga bakal sering late kok apalagi klo otak mampet mls mikir plus ngetik wkwk😂 🙏







Warn!! Panjangggg!!!




Enjoy and happy reading!!
\(ϋ)/♩

••

|Key of the end|

°°°
Hajime Isayama © SnK
Akimi Yoshida © Ash [Banana Fish]

°°°
OOC, OC, Shounen Ai, GJ
Typo

°°°
|Story by me|

••




"Berhenti! EREN!!!" Teriak Ash sangat kencang hingga terdengar sampai dinding Rose bagian dalam tempat regu suplai dan regu umpan yang sedang bertugas, meski hanya samar-samar.

"Ash.."

Rico yang sebelumnya sudah bersiap menembakkan suar asap merah tanda gagal pun langsung terdiam setelah mendengar teriakan Ash, dan Eren juga yang tiba-tiba berhenti bergerak dengan tangan yang sudah hancur mengambang bersiap memukul atap tempat Mikasa berdiri sebelumnya.

Wush- tap!

Haah.. haah..

'Syukurlah dia berhenti'

"Apa kau baik-baik saja, Mikasa?" Tanya Ash segera setelah sampai dan berdiri disamping Mikasa.

"Um, aku baik-baik saja, tapi Ash kau.." khawatir Mikasa melihat Ash yang cukup babak belur dengan luka sayat dimana-mana.

"Ah, aku baik-baik saja, hanya luka kecil karena sempat kehabisan gas- "

Drrrk-

"Gempa..?" Gumam Ash merasakan adanya getaran yang bisa dibilang cukup kuat, dan setelah ditelusuri ternyata berasal dari sebagian Titan yang berbondong-bondong datang kearah mereka, yang sebelumnya sudah berkumpul dipojok tembok berkat regu umpan.

'Apa yang- kenapa mereka datang kearah sini?' batin Ash terkejut sekaligus bingung. 'Sadarlah Ash, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkanya prioritas utama adalah melindungi Eren-'

"..."

"Sial.. kau pasti bercanda, kan?" Gumam Ash melihat beberapa Titan baru yang masuk dan menuju kearah mereka dari lubang tembok.

"Eren.."

"Ash- itu berbahaya!" Ucap Mikasa berusaha menghentikan Ash yang berlari kearah titan Eren yang masih diam mematung.

"Eren! Sadarlah EREN!" Teriak Ash tepat didepan muka Eren dengan berdiri diatas tangannya yang menjulur kedepan, namun Eren tidak bergeming sedikitpun.

Drrk- Drrk-

"Sial mereka semakin mendekat.."

Sementara itu Rico masih ragu harus mengirim sinyal tanda gagal atau tidak, apalagi sekarang terjadi anomali para Titan yang tiba-tiba berbondong-bondong kearah mereka.

"Kapten Ian!" Teriak Ash melompat keatap namun yang dipanggil masih termenung menatap kosong para Titan yang sedang berjalan kearah mereka dengan raut wajah putus asa.

'Ck!'

"Mikasa!" Panggil Ash dan dengan segera Mikasa berbalik menatap Ash. "Aku yakin Eren pasti bisa mengendalikanya, kau juga pasti berpikir begitu kan?" Tanya Ash yang langsung diangguki mantap oleh Mikasa.

"Bagus! Kalau begitu aku menyerahkan sisi kanan (arah lubang tembok) padamu, aku akan mengatasi yang sisi kiri (arah regu umpan)"

"Tapi- ...baiklah.." ragu Mikasa karena Titan yang datang dari sisi regu umpan jumlahnya hampir 2x lipat dari titan yang datang dari arah lubang tembok, namun melihat raut tegas Ash, Mikasa pun mau tak mau hanya menyetujuinya. "Hati-hati"

"Um, kau juga"

Setelah itu mereka berdua terbang dengan cepat menggunakan 3DMG berlawanan arah.

Ctak! Wush-

"Rencana ini.. gagal.." gumam Rico ngeri saat melihat banyaknya Titan yang berjalan kearah mereka dengan seringaian lebarnya, dengan tangan gemetar ingin menembakan asap merah (gagal) namun-

Srat! Crash! Boom!/Brak!

!?

Suara dari tebasan dan jatuhnya Titan ukuran 15m dari arah regu umpan diikuti Titan berukuran 12m yang oleng menimpa atap rumah dari arah lubang tembok.

'Satu..' batin Mikasa dan Ash bersamaan setelah berhasil menumbangkan satu Titan dengan sangat cepat.

Bersamaan dengan para pasukan elit yang atensi mereka berhasil teralihkan dari renungan putus asa, beralih fokus melihat tindakan Ash dan Mikasa yang menurut mereka sangat nekat.

'Selanjutnya..' -Ash dan Mikasa.

Ctak! Crash! Boom!



Grrt-

'Maaf Ash, Mikasa..'

"Perhatian! Semuanya!" Teriak Ian.

'Aku sebagai kapten malah termenung karena ketakutan melihat para Titan yang beralih menuju kesini dan dengan bodohnya membiarkan kalian bertarung sendiri..' batin Ian cukup kesal dengan kelalaiannya dan mengabaikan panggilan Ash sebelumnya karena terlalu fokus menatap para Titan dengan pikiran putus asa.

"Prioritas kita adalah melindungi Jaeger dialah satu-satunya kesempatan berharga bagi umat manusia. Tak seperti kita, dia tak bisa digantikan oleh yang lainnya. Regu Rico kau akan pergi kesisi kanan untuk membantu Mikasa, Regu Mitabi dan Reguku akan kesisi kiri untuk membantu Ash!"

"Tapi-" sanggah Rico namun dipotong.

"Memanganya ada cara lain agar umat manusia bisa menang melawan Titan? Apa kau tau cara lain untuk mengatasi ini, Rico?!" Potong Ian yang sekatika membuat Rico terdiam. "Mereka berdua maju tanpa ragu sedikitpun dan percaya kalau Jaeger akan bisa mengendalikan tubuh Titannya. Kita para senior yang seharusnya memberi dukungan pada para kyuhai (junior) untuk tetap berjuang justru mematung saat melihat para Titan datang bergerombol, melihat mereka dengan tatapan putus asa seperti orang bodoh bukankah kita menjadi prajurit adalah untuk saat-saat seperti ini? Mempertaruhkan nyawa dan berusaha sekuat tenaga! Menyedihkan bukan? Sebagai umat manusia hanya itulah yang bisa kita lakukan! Jadi bagaimana? Hanya inilah cara agar kita bisa bertarung.."

Crash! Boom!

"Hanya ini yang masih bisa kita berjuangkan!"

Grrt-
"Aku tak bisa menerimanya" geram Rico mengepalkan tangannya erat.

"Rico!?"

"Aku akan mengikuti rencananya. Menurutku apa yang kau katakan itu benar. Tapi, saat aku berjuang akan kutunjukan pada mereka betapa mengerikannya umat manusia.. aku tak mau mati seperti anjing, Reguku akan segera bergabung dengan Mikasa. Aku tidak akan membiarkan kyohai bersenang-senang sendiri." Ucap Rico dan berjalan pergi untuk segera membantu Mikasa.

"..." Ian hanya diam melihat kepergian Rico tertegun akan jawaban yang tidak terduga.

"Ayo, kita juga harus segera membantu Ash.." ucap Mitabi berjalan kemudian berlari pergi kearah berlawanan dengan Rico.

"Ah, iya"











Ctak!

Wush-

Crash! Boom!

Tap!

'Haah.. haah.. 5..' batin Ash mendarat diatas atap sambil berusaha mengatur nafasnya yang memburu karena mulai kelelahan.

"Ash!"

Tap!

!?

"Kapten Ian?"

"Ash!"

!?

"Armin? Jean.. Connie.. minna? Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah kalian harusnya dibelakang bersama regu suplai dan umpan?" Bingung Ash melihat teman-teman (Armin Jean Connie) dan entah siapa para pemeran sampingan :)

"Terjadi anomali yang pasti kau sudah tahu, jadi komandan Pixis segera memberi perintah untuk membagi masing-masing regu suplai dan umpan menjadi 2 dan membentuk regu bantuan." Jelas Armin. "Ash sebaiknya kau mundur dulu untuk mengobati lukamu dan istirahat-"

"AAAA!" Teriak seseorang yang tertangkap oleh Titan dan akan segera dimakan.

Ctak! Wush~!

"Oi! Ash!?" Teriak Armin.

"Lepaskan dia kau Titan sialan!" Geram Ash dengan cepat berputar dan menebas tengkuk Titan tadi

Crash! Boom!

Srakk- Tap!

"Haah.. haah.. hei, apa kau baik-baik saja?" Tanya Ash pada prajurit yang sempat tertangkap tadi yang sekarang jatuh terduduk.

"I- iya aku baik-baik saja" jawab prajurit tadi masih sedikit gemetaran.

Bum! Bum! Bum!

Suara langkah Titan yang tidak jauh dari tempat Ash berdiri sekarang, Ash segera bersiap untuk menghabisinya

"Ada Titan berukuran 13 meter yang sedang mendekati Jaeger!! Dan beberapa Titan berukuran 15 meter yang jaraknya semakin dekat!!" Teriak salah satu pasukan elit.

!?

"Kapten Ian, Armin, Minna! Aku akan mengurus Titan 13 meter sisanya aku serahkan pada kalian-"

"Dan satu Titan berukuran 10 meter.. yang sepertinya.. ABNORMAL!" teriak pasukan elit itu baru menyadara satu titan yang sejak tadi hanya diam mengamati mereka dari atas bangunan yang tinggi seperti tugu. Mengamati mereka..? Tidak, lebih tepatnya mengamati Ash!?

"Huh?" Bingung Ash ingin menoleh untuk melihat keberadaan Titan abnormal namun

WUSH! BRAK!

?!!!

"ASH!!"











-
Deg.. Deg.. Deg..

'Aku ini.. sedang apa? Aku.. tak bisa melihat apa-apa.. hari apa sekarang?

'Aku perlahan membuka mataku, dari cahayanya.. itu sudah senja. Ayah.. ibu.. dan Mikasa.. oh, sekarang aku sedang dirumah?'

'Hoaam.. aku merasa sangat mengantuk. Aku akan tidur saja?'

"EREN!!!"

!?

'Ash..? Benar juga, dimana Ash?' batin Eren dialam bawah sadarnya menengok kesana kemari kesekeliling ruangan namun tidak menemukan keberadaan Ash. Sampai ia kemudian berbalik dan menatap keluar jendela yang ada dibelakangnya.

'Oh, ternyata dia sedang membaca buku diluar..' Lega Eren tersenyum kecil, kemudian ingin tidur kembali karena entah mengapa dia merasa sangat mengantuk, namun sebelum kembali duduk dan menyamankan diri untuk tidur Eren samar-samar melihat sesosok bayangan raksasa yang mendekati Ash dari belakang.

!?

'Dibelakangmu..! Ash! Dibelakangmu!!' teriak Eren menggedor jendela mencoba memberitahu Ash yang masih dengan santainya membaca buku.

"Ash..!! ASH!!" teriakan Eren seperti tidak terdengar sama sekali oleh Ash. Dan tiba-tiba saja ingatan saat ibunya dimakan Titan kembali berputar dipikirannya seperti kaset rusak yang terus berulang, juga dengan pesan ayahnya yang sebelumnya ia ingat samar-samar saat akan dieksekusi.. 'Jaga dan tetaplah bersama Ash bagaimanapun caranya! Karena kalau kau gagal, dialah satu-satunya kunci dan akhir dari semua ********* ini!'

Ukh..

"Tidak.. Ash!!" Teriak Eren frustasi saat melihat sosok bayangan raksasa menggenggam Ash erat dengan seringai lebarnya

Ups-


Samar-samar Eren melihat Ash yang sudah digenggaman bayangan besar- Titan itu berbicara, namun dia tidak tahu apa yang sedang Ash bicarakan dengan pandangan datarnya melihat Titan yang menangkap dan menatapnya lekat dengan seringai lebarnya.

"Ahak! Ukh.. si..al.. apa.. apaan.. kau.." rintih Ash yang sekarang berada digenggaman Titan abnormal berukuran 10 meter, yang sekarang sedang hinggap diatas bangunan yang cukup tinggi dengen beberapa Titan berukuran 12-15 meter yang mengelilingi mereka.

'Akh! Aku.. tidak bisa menggerakan tubuhku sedikitpun' batin Ash frustasi berusaha bergerak, namun nihil karena Titan itu menggenggam tubuh beserta tangannya bersamaan dengan cukup erat yang membuat rasa sakit dari luka-luka ditubuhnya semakin terasa.

"ASH!!" Teriak Armin, Jean, Connie dan beberapa pasukan elit yang berusaha menolongnya namun beberapa pasukan elit justru berhasil ditangkap dan dimakan oleh beberapa Titan yang mengelilinginya.

"AAA!"
Crash! Crat!
"Tidak.. TIDAK!"

"Tidak.. tunggu.. hentikan.."

Crat!

"Lepaskan.. lepaskan aku SIALAN!" Teriak Ash semakin frustasi saat melihat beberapa prajurit termakan tepat didepan matanya.. tiba-tiba saja ingatan tentang tempat mewah namun dingin yang ada dimimpinya berputar.. yang beberapa saat kemudian dia melihat lantai yang awalnya dibaluti karpet cukup tebal dan putih bersih, perlahan berubah merah dengan beberapa mayat seseorang(?) yang menumpuk diatasnya.

Haah.. haah.. haah..

Ukh..

"Hentikan.. kumohon hentikan itu.." rintih Ash dengan manik yang mulai berkaca-kaca dan badan gemetar. Yang mana membuat Titan yang sedang menggenggam Ash menatapnya intens.

-
"Dimana..aku? Ah, benar juga bukankah harusnya aku sekarang harusnya bertugas mengangkat batu besar untuk menutup lubang tembok- tunggu.. Ash..? dimana Ash?!"
-

"Ne.. kalau kau ingin memakanku, bisakah kau melakukannya dengan cepat?" Lirih Ash menatap datar dan dingin Titan yang menggenggamnya tanpa ekspresi dengan pandangan sebelah matanya yang mulai merah karena matanya terkena darah yang perlahan mengalir dari kepalanya karena tertimpa puing bangunan.

Bum! Bum! Bum!

"Tidak.. ASH!!" //GRAAA!!!

Buak! Boom!

"Ah.." gumam Ash merasakan genggaman Titan itu mengendur dan menjatuhkan dirinya karena dipukul keras oleh Eren yang berlari kearahnya sambil berteriak kencang. Kemudian Eren dengan cepat menangkap Ash sebelum jatuh mencapai tanah. "Eren.." lanjut Ash terduduk ditelapak tangan Eren, menatapnya dan kemudian tersenyum kecil. "Aku tahu kau pasti bisa mengendalikannya.."

"Eren!" Teriak Armin, Jean, Connie senang kemudian kembali fokus menghadapi Titan berukuran 12 meter didepan mereka.

"AAAK!" Teriak Mahito salah satu teman angkatan mereka yang tertangkap kemudian dimakan oleh titan.

Crash!

!?

Saat Ash ingin memastikan situasinya, pandangannya tertutup jempol Eren yang sengaja menutupi pandangannya.

Eren perlahan meletakkan Ash dengan hati-hati diatas atap, sedikit menggeram untuk memperingati Ash agar dia beristirahat dengan tenang diatap. Ash yang untuk menggerakan tubuhnya saja sudah sulit hanya mengangguk pasrah mengerti maksud geraman Eren.

Setelah melihat anggukan pasrah Ash, Eren mengangguk dalam hati sambil tersenyum kecil. Kau tahu, meski tubuh Ash cukup babak belur dengan bekas darah menempel dibeberapa bagian pakaian dan wajahnya Eren merasa adiknya itu sangat menggemaskan saat mengangguk pasrah dengan sedikit cemberut, apalagi sekarang Eren melihat Ash seperti mini human yang bisa ia sentuh dan genggam dalam tangan Titannya- tunggu, sekarang bukan saat yang tepat untuk memikirkan itu.

Sebelum pergi Eren ingin mengusak kepala Ash dengan jarinya, namun melihat darah yang mengalir dari kepala sampai mengenai mata kanannya ia pun mengurungkan niatnya dan segera pergi menuju batu besar yang ada ditengah kota.

"Eren.." gumam Ash melihat Eren berjalan pergi.

Beberapa saat kemudian suasana kembalu ricuh karena banyaknya Titan yang datang, apalagi kebanyakan pasukan semakin sulit untuk menghabisi mereka karena jarak mereka yang berjalan menuju kemari cukup berdekatan.

Crash! Boom!

"Armin.. Jean.. Connie.." senang Ash melihat mereka bertiga berhasil menumbangkan satu titan berukuran 13 meter. Setelah itu mereka bertiga terbang dan berhenti diatap tepat didepan Ash. "Kalian bertiga hebat juga" ucap Ash sambil tersenyum kecil.

"Haha.. tentu saja, meski tidak sehebat kau yang mengakahkan 5 Titan sendirian." Ucap Jean dan Connie bersamaan membalas dengan senyuman lebar merasa senang dipuji oleh Ash.

"Ayo, kami akan membawamu mundur untuk istirahat dan mengobati luka-lukamu." Lanjut Armin yang ikut tersenyum senang mendapat pujian.

Mereka hanya berbincang sebentar namun beberapa Titan dengan cepat sudah hanya beberapa belas meter dari atap tempat mereka berdiri.

Crak! Boom!

"Apa yang kalian lakukan bergerombol disini?" Tanya seseorang dengan sedikit ngegas, berhasil menumbangkan satu Titan dan berhenti didepan mereka bertiga belum menyadari keberadaan Ash yang terduduk dibawah dan tertutupi oleh mereka bertiga.

"Rainer? Bertold?"

"Ash?!" Kejut Rainer mendekat dan berjongkok didepan Ash untuk memeriksa keadaannya dengan lebih jelas. "Lukamu lebih banyak dari sebelumnya" gumam Rainer berbalik memberi tanda untuk naik kepunggungnya. "Naiklah, aku akan membawamu mundur"

Me: ambis kali ni orang pen pegang-pegang, bukan muhrim oy!
Sorry ntah kenapa aku agak dendam dan klz sama Rainer :)

'Apa-apaan!? Padalah aku dan Jean/Connie baru akan memutuskan siapa yang akan membawa Ash' batin Connie dan Jean bersamaan, merasa kesal dengan Rainer yang baru sampai langsung seenaknya ambil bagian.

Ctak!

Wush-

Crash! Crak! Crash!

Boom! Boom! Boom! Boom!

Tap!

"Oy, apa yang sedang kalian lakukan diam bergerombol disini? Apa kalian memutuskan untuk dimakan Titan bersama-sama?" Ucap seseorang setelah mengalahkan beberapa Titan yang sebelumnya mengelilingi mereka.

!?

"Heichou..?" Ash menoleh dan berhenti bergerak dengan tangan yang sudah menggenggam pundak Rainer saat akan naik kepunggungnya.

"Apa yang terjadi padamu? Apa kau melakukan perbuatan nekat dan bodoh lagi?" Selidik Levi berjalan mendekat dan berhenti tepat didepan wajah Ash setelah berjongkok, hanya berjarak beberapa cm. Mengeluarkan sapu tangan dan mengelap darah hampir kering yang mengalir dikepala Ash.

Gulp-

"Tidak, tentu saja tidak.." gugup Ash menelan ludahnya kasar dan mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan langsung dengan Levi. 'Dia belum tahu soal "itu" kan?'

Gulp-

"Hahh.. apa kau bisa berdiri?" Tanya Levi setelah berdiri dan mengulurkan tangannya. Mengabaikan Rainer yang masih jongkok didepan Ash.

Me: Pfft-

"Oh um, kurasa aku bisa-" jawab Ash menggenggam tangan Levi dan mencoba berdiri-

BUM! BUM! BUM!

!?

"Aku tahu kau bisa melakukannya" gumam Ash tersenyum kecil setelah berdiri, dengan Levi yang berusaha menyeimbangkan Ash agar tidak jatuh dengan memegang pinggangnya.

Mikasa dan Regu Rico sudah mengalahkan Titan yang menghalangi jalan Eren, namun mereka terus bermunculan seperti tidak ada habisnya.

"Heichou" panggil Ash pelan yang hanya didengar oleh Levi, sedangkan yang lain masih fokus melihat batu besar berjalan yang diangkat oleh Eren.

"Hm?"

"Bisakah kita lebih mendekat- auch!"

"Apa yang ingin kau lakukan dengan tubuh babak belur yang nyaris tidak bisa bergerak ini, huh?" Selidik Levi dengan suara beratnya (yang sering kali buat kaum hawa doki-doki gajelas😌), sengaja menekan bagian tubuh Ash yang terluka.

"Aku tidak akan melakukan apapun sungguh, aku hanya ingin melihat dari dekat.. dan mencoba sesuatu yang entah itu akan berhasil atau hanya angan-anganku saja." Jawab dan gumam Ash diakhir.

Haah..

"Kalian kembalilah lebih dulu!" Teriak Ash sedikit tersenyum senang karena meski Levi hanya menanggapinya dengan helaan nafas namun dia menuruti permintaannya.

"Apa? Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku dan Heichou akan pergi untuk melihat dan memeriksa dari dekat, tenang saja aku akan aman selama Heichou bersamaku-"

"Tidak, kami juga akan ikut" ucap Jean memberanikan diri, dan diangguki oleh yang lain.

"Tapi- waa!" Kaget Ash saat Levi tiba-tiba menenteng tubuhnya dengan satu tangan dan langsung pergi mendekati tempat Eren, Mikasa, dan Regu yang lain berada. Diikuti oleh Armin, Jean, dan yang lain.

Ctak! Wush-

Tap!

Setelah sampai dan berhenti diatas atap, Ash dan mereka semua dapat melihat dengan jelas saat pasukan survey corps yang baru saja kembali, terbagi menjadi 2 tim, tim yang menjaga pasukan yang terluka diatas dinding luar dan tim bantuan yang masih sanggup bertarung langsung bergerak turun menjadi regu bantuan untuk ikut mengatasi beberapa Titan.

'Fuu.. haaa... Haruskah aku mencobanya sekarang?' batin Ash menarik dan mengeluarkan nafasnya untuk tenang dan fokus melihat 5 Titan berukuran 7-12 meter yang baru memasuki dinding. 'Kuharap ini akan berhasil'













Bum! Bum! Bum!

'Berat.. batu ini sangat berat sampai rasanya tubuhku akan remuk dan hancur' batin Eren setelah berhasil mengangkat batu dan mulai berjalan perlahan menuju lubang tembok.

Bum! Bum! Bum!

'Hanya sedikit.. lagi.. dan aku akan kembali untuk membawa Ash ketempat yang aman dan mengobati lukanya'

"Menyingkilah dari jalan Eren.." gumam Ash yang entah mengapa terdengar dengan jelas oleh Eren yang notabene nya jaraknya cukup jauh untuk bisa mendengarnya dengan jelas.

'Ash..'

5 Titan tadi tiba-tiba berhenti bergerak, dan kemudian menyebar pergi dari hadapan Eren.

!?

"Ikke.. Eren!" Lanjut Ash, yang kesadarannya mulai mengabur.

GRAAA!!!

BOOM!!

--
"Itu.. benar-benar 'dia'?! Kau juga merasakannya kan?"

"Iya"

To be continue




Baru pertama kali ngetik ni hampir 3k word (2975), sorry klo kepanjangan plus bikin boring wkwkwk

PR buat kalian, Eren itu marganya Yaeger atau Jaeger?
Dah itu doang agak bingung soalnya wkwk


See u next!
(≧▽≦)づ ~♡

Continue Reading

You'll Also Like

101K 7.4K 50
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
28.5K 3.2K 14
«Jika dunia tidak menerima kita,mari kita buat dunia kita sendiri,hanya kau dan aku didalam nya» Lalisa Manoban. +++ GIP area! jangan ditiru 🔞
179K 19.6K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
264K 20.9K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...