Bahtera Cinta Gus Khafi

Od Dhiaraa_

95.5K 3.8K 625

Annasya Rafania Lila adalah gadis yang selalu dikelilingi kemewahan yang ada. Namun siapa sangka diumurnya ak... Více

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 38
Bagian 39
Bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43
Bagian 44
Bagian 45
Bagian 46
Bagian 47
Bagian 48
Bagian 49
Bagian 50
Bagian 51
Bagian 52
Bagian 53

Bagian 12

1.4K 55 1
Od Dhiaraa_


Khafi pulang ke apartment Lila sudah begitu larut. Begitu pintu terbuka nampak semua sudah sangat gelap. Mungkin sekarang Lila sudah tertidur.

Khafi masuk ke dalam apartement menutup pintu kemudian berjalan menuju kamar nya. Detik berikut nya lampu menyala terpapang Lila tengah duduk di sofa sambil melipat tangan depan dada.

"Dari mana lo? " Tanya Lila begitu dingin.

"Bukan urusan mu. " Jawab Khafi dengan nada lebih dingin, setelah itu kembali berjalan menuju kamar.

"Ini apartement milik gue. Jadi gue berhak tanya. "

"Khaf!! Gue tanya sama lo!! " Ucapan Lila seketika langsung meninggi. Lila bangkit dari tempat duduk nya. Khafi memberhentikan langkah kemudian menatap Lila.

"Apa urusan mu? Bukan kah ini yang kamu bilang kan? Kita itu cuma orang asing jadi bersikaplah seperti orang asing. Saya hanya manusia biasa, saya juga punya batas kesabaran saya.. Sudah lah hari ini saya tidak ingin berdebat dengan mu. " Ucap Khafi begitu pelan namun terdengar sangat dingin.

Lila langsung ditinggal Khafi begitu saja. Kekesalan Lila juga malah semakin bertambah.

"Cihh.. Okee kalau gitu. Gue juga ga minat mau ngomong sama lo. " Cibir Lila langsung berjalan menuju kamar nya.

Khafi menutup pintu dengan pelan. Fikiran nya benar-benar kacau. Hubungan nya dengan Lila saat ini benar-benar renggang sangat jauh, Khafi tidak punya cara untuk memperbaikinya. Khafi fikir dengan Khafi bersikap seperti itu, Lila akan sedikit merasa melemah dan kehilangan tapi nyatanya tidak, justru Lila malah semakin membatu.

"Bagaimana lagi yang dapat saya lakukan agar kamu menerima saya? " Gumam Khafi merebahkan tubuh dikasur menatap langit-langit kamar.

*****
Berhari-hari mereka lalui tanpa adanya obrolan, baik Khafi maupun Lila benar-benar menjadi orang asing yang tinggal satu atap. Khafi sebenarnya lelah dan ingin berdamai dengan Lila, tapi ia tak punya pilihan lain hatinya sudah terlanjur sakit akan ucapan Lila.

Saat ini Khafi tengah terduduk di sofa memandang pintu kamar Lila. Kamar yang sudah lama tidak terbuka, bahkan Khafi merasa seperti tinggal seorang diri saja.

Jika seperti ini terus Khafi bisa lepas kendali, lebih baik ia sibukan diri dengan mengajar di Pesantren saja, jadi setidak nya fikiran Khafi jadi lebih tenang.

Khafi pergi dari apartement ke Pesantren, dan ketika sampai di depan Ndalem kebetulan ada Fitri dan juga Amanda sedang menyapu area latar.

"Fit.. Ada Gus Khafi. " Ucap Amanda begitu melihat Gus Khafi tiba dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah tanpa memerdulikan kedua santri wati tersebut.

"Eeh iyaaa.. "

"Assalamualaikum Gus. " Sapa kedua santri itu pada saat Khafi sampai di samping mereka berdua. Terlihat sekali jika Fitri sesekali mencuri pandang dengan Gus nya.

"Waalaikumsalam. " Jawab Khafi dengan nada datar dan berniat pergi dari hadapan Fitri dan juga Amanda. Tiba-tiba saja sebuah ide terlihat dalam benak Fitri.

"Eehh Gus.. " Cegah Fitri tiba-tiba. Membuat Khafi langsung memberhentikan langkahnya.

"Ada apa? "

"Boleh minjem kitab fiqih punya Gus Khafi? " Tanya Fitri nampak ragu, takut kalau Khafi akan marah padanya.

"Kan mulai. " Gumam Amanda sangat pelan.

"Untuk apa? "

"Ada beberapa materi yang Gus terangkan yang tidak saya pahami, mungkin dengan saya pinjam kitab milik jenengan saya dapat menemukan jawaban. " Jawab Fitri dengan nada begitu lembut.

"Sebentar. " Ucap Khafi lalu pergi dari hadapan mereka dan masuk ke dalam Ndalem.

Setelah Khafi menghilang dibalik pintu Ndalem Fitri langsung loncat-loncat kegirangan. Pasalnya semua orang tau kalau Khafi tidak suka jika barang-barang milik nya disentuh orang lain.

"Wah Maan.. Apa itu tanda nya Gus Khafi suka sama aku yaa? " Ucap Fitri tersenyum kegirangan.

"Hah? "

"Liat deh tanpa mikir panjang lagi Gus Khafi langsung mengiyakan ucapan ku. Padahal kita tau sendiri kalau dia ngga suka kalau barang milik nya disentuh orang lain. " Jelas Fitri masih saja tersenyum memikirkan kejadian tadi.

"Terserah kamu deh Fit.. " Ucap Amanda mengembuskan napas lelah melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Ini.. Kembalikan ketika saya mengajar nanti. " Ucap Khafi begitu tiba di hadapan Fitri dan Amanda lalu menyerahkan kitab fiqih kepada Fitri.

"Terima kasih Gus. " Jawab Fitri menunduk menerima kitab tersebut.

"Yowes Gus kami pamit dulu, Assalamualaikum " Pamit mereka berdua berlalu pergi dari hadapan Khafi.

"Waalaikumsalam "

Karena memikirkan Lila, Khafi menjadi tidak mood untuk mempermanjangkan masalah, jadi ketika ada yang bertanya dirinya hanya mengiyakan tanpa ada nya perdebatan. Termasuk permintaan Fitri barusan.

****
Dengan langkah senang Fitri berjalan sambil bersenandung menatap kitab milik Khafi, hanya dengan menyetuh barang milik Gus nya saja mampu membuat Fitri terbang. Amanda yang melihat sahabatnya hanya bisa pasrah, perasaan yang Fitri memiliki sudah melampaui batas sebagai umat islam. Mau mengingatkan juga sudah tidak mempan bagi Fitri.

"Aroma Gus Khafi bahkan masi nempel Man. " Ucap Fitri mencium kitab milik Khafi.

"Sadar Fit.. Perasaan kamu udah kelewatan banget. Ini perasaan bukan datang dari Allah melainkan datang dari setan. Sudahilah perasaan yang haram ini Fit.. Kamu itu santri, jaga sikap kamu. " Pesan Amanda.

"Alah bilang aja kamu ngiri kan sama aku, karena kamu ngga bisa megang barang milik Gus Khafi. " Jawan Fitri membuat Amanda sedikit geram.

"Sudahlah aku lelah jika berdebat terus menerus seperti ini.. Aku cuma mau ngingetin awas aja jika suatu saat kamu malah sakit hati. "

"Tenang aja Man.. Ngga akan. Gus Khafi suka sama aku ko, aku yakin kalau perasaan ku akan terbalaskan. " Jawab Fitri menepuk bahu Amanda dan belenggang pergi dari hadapan Amanda.

*****
Disisi lain Lila baru saja selesai jadwal pemotretan, sudah dua hari ini Steven kembali ke London jadi ia hanya sendirian di sini. Mau pulang pun, pasti ia akan bertemu dengan Khafi yang menyebalkan menurut nya.

Tapi jika tidak pulang, masa iyaa Lila harus menginap di Studio seorang diri, itu malah lebih menyeramkan. Tiba-tiba Lila teringat untuk kembali ke rumah orang tua nya saja dan menginap di sana, jika Mama dan Papa Lila bertanya maka ia akan menjawab jika ia ingin menginap di rumah untuk beberapa hari.

Lila tersenyum mengeluarkan ponsel miliknya kemudian memesan taxi online. Beberapa menit kemudian taxi itu tiba dan Lila pun berangkat ke kediaman keluarga Lila.

"Mamaaa.. Papaa... Bang Nau.. Lila dateng. " Teriak Lila mengetuk pintu rumah nya.

"Sebentar. " Jawab Mama Lila dari dalam.

"Loh sayang ko kamu disini? " Tanya Mama Syakilla melihat putrinya seorang diri.

"Lila kangen banget sama Mama. Lila bakal tinggal beberapa hari disini. " Ucap Lila memeluk Mama nya.

"Mama juga kangen sama kamu. Mana Khafi? " Ucap Mama Lila membalas pelukan Lila.

"Diaaa.. Emm.. Anu.. Lagi di Pesantren. " Jawab Lila sedikit terbata-bata.

"Apakah itu benar? " Selidik sang Mama.

"Ahh sudah lah Maa.. Ayo masuk ke dalam rumah. " Ucap Lila menarik tangan Mama mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kamu sudah izin suami mu, kalau kamu akan kesini? " Seakan masih belum percaya Mama Syakilla kembali mengajukan pertanyaan.

Lila seketika langsung terpojokan, bagaimana caranya akan membuat Mama nya percaya.

"Sudah Maa. " Bohong Lila.

"Coba telfon Khafi.. Mama mau bicara langsung padanya. " Pinta Mama Syakila. Sekarang Lila benar-benar bingung.

"Cepat Lila!! Atau jangan-jangan kamu bohong sama Mama? "

"Ngga Maa. "

"Yasudah hubungi Khafi sekarang. " Dengan ragu Lila mengeluarkan ponsel nya lalu menghubungi Khafi. Belum sempat Lila berbicara ponsel Lila lebih dulu diambil oleh sang Mama.

"Hallo Assalamualaikum. " Ucap Khafi begitu panggilan terhubungan.

"Waalaikumsalam nak Khafi. " Jawab Mama Syakilla sambil menatap raut wajah puterinya.

"Loh Maa.. Ko menghubungi melalui ponsel Lila? " Tanya Khafi bingung.

"Gini nak, Mama cuma memastikan apakah Lila sudah izin kalau dia akan menginap disini beberapa hari? "

Khafi terdiam mendengar ucapan Mama Syakilla, tega sekali Lila berbohong pada Mama. Tapi kalau Khafi jujur maka Lila kena marah Mama nya karena berbohong, tapi jika Khafi mengiyakan maka Khafi akan berdosa karena menutupi kesalahan isteri nya. Lila benar-benar membuat Khafi dalam situasi yang rumit.

"Hallo nak Khafi, apakah itu benar? " Tanya Mama Syakilla sekali lagi.

"Ah iyaa Maa.. " Ucap Khafi tanpa sadar menjawab pertanyaan Mama Syakilla.

"Yasudah jika seperti itu.. Terimakasih nak. "

"Apaa Maa? " Tanya Khafi masih belum sadar dengan apa yang ia ucapkan.

"Mama tutup dulu, Assalamualaikum. " Pamit Mama Syakilla.

"Waalaikumsalam. "

"Lila kamu benar-benar membuat saya dalam situasi yang sulit. " Gumam Khafi menghembuskan napas lelah.

Yuhuu update kedua sudah selesai, Author ngga ada hutang ya guyss, hehehehe..

Besok update nya cerita sebelah lagi, pokoknya pantengin terus kisah mereka berdua

Jangan lupa vote and comment
See you next time

Salam dari Author
Ig:dhnryyy_

Lampung, 28 April 2023

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

1.6M 133K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.5M 238K 39
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
573K 63.6K 25
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santriwatinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah...
2.7M 136K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...