The Emperor's Obsession

By firza532

1.2M 117K 8.7K

Lelah melawan penyakit selama bertahun-tahun, Bella berdoa kepada Tuhan untuk segera mencabut nyawanya dan di... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27 (End)
Tanya
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Season 2?

Part 17

33.9K 3.3K 237
By firza532

Vote sebelum baca 🌟

‍‍‍‍"Semua gaun pilihan tuan putri sangat cantik. Saya menjadi tidak sabar menunggu hari pernikahan tiba. Pasti tuan putri terlihat sangat bersinar di samping Yang Mulia."

"Para perempuan pasti tertarik melihat betapa cantiknya gaun tuan putri. Lalu, menjadikan gaun pilihan tuan putri sebagai tren di ibu kota."

"Sementara itu, para pria pasti terpesona melihat kecantikan memikat tuan putri. Saya dapat membayangkan betapa terkesimanya mereka melihat tuan putri untuk pertama kalinya. Semoga saja Yang Mulia tidak marah dan menghukum mereka yang lupa diri saat melihat tuan putri."

Lucy bertopang dagu, tersenyum geli melihat betapa bersemangatnya Violet dalam bercerita.

Pelayannya itu terus berceloteh tiada henti semenjak selesai memilih gaun pernikahan.

Bahkan sampai di rumah kaca pun, Violet masih bersemangat mengatakan pendapatannya perihal gaun pilihan Lucy.

Dia saja sangat kelelahan memilih gaun, tapi pelayannya malah sangat bersemangat. Seolah memiliki banyak cadangan energi.

"Apakah tuan putri mau tahu sesuatu tentang Yang Mulia?"

Lucy menaikkan alisnya melihat Violet tiba-tiba berhenti menyeduh teh dan menatapnya berbinar.

"Yang Mulia sangat diidolakan para nona bangsawan. Wajah tampan, perawakan gagah, keberanian, kepintaran, dan aura misterius Yang Mulia berhasil memikat mereka. Pernah sekali ada seorang nona bangsawan nekat melamar Yang Mulia secara langsung, tapi Yang Mulia menolaknya dengan dingin. Beberapa diantaranya juga sengaja mencuri-curi kesempatan untuk mendekati Yang Mulia. Semoga saja nanti tidak ada lagi yang berbuat demikian setelah tuan putri menjadi permaisuri."

"Lalu, bagaimana pandanganmu terhadap Yang Mulia?" Tandas Lucy penasaran.

"Bagaimana mungkin saya berani mengutarakan pandangan saya tentang matahari kekaisaran, tuan putri?"

"Santai saja. Hanya kita berdua di sini."

"Anda salah. Di sini ada Gerald, tuan putri."

Lucy melirik Gerald yang berdiri di sampingnya. "Kau tidak akan mengadukan obrolan kami kepada Yang Mulia, 'kan?" Tuntutnya.

"Tidak, tuan putri."

"Nah! Kau dengar sendiri, bukan? Dia akan menutup mulut mengenai obrolan kita. Jadi, bagaimana pandanganmu terhadap Yang Mulia?"

Violet mendesah pasrah. "Menurut saya, Yang Mulia sangat tampan tapi juga berbahaya dalam waktu bersamaan. Yang Mulia orangnya tidak suka membuang-buang waktu dan memberantas musuh tanpa pikir panjang. Sekecil apapun musuh itu. Mungkin sebagian orang berpikir Yang Mulia itu kejam, tapi saya justru mengagumi cara kerja Yang Mulia. Menurut pandangan saya, penjahat sekecil apapun harus segera dibunuh meski memiliki status tinggi sekalipun karena mereka bisa membuat kekacauan lebih parah di masa depan jika tak segera diatasi," jelasnya panjang lebar.

"Saya setuju! Musuh memang harus segera dibasmi."

Keduanya sontak menoleh ke Gerald yang sedari tadi terdiam membisu seperti patung.

Lucy mengulum senyum melihat kesatria pendiam itu bersuara. "Rupanya kau juga mengagumi cara kerja Yang Mulia, sir." Cetusnya.

"Tentu saja, tuan putri. Yang Mulia itu panutan saya. Dulu Yang Mulia sangat berani menyingkirkan para bangsawan pendukung pangeran kedua. Yang Mulia berani mempertahankan haknya. Yang Mulia juga sangat berani membunuh kaisar terdahulu. Makanya saya sangat mengaguminya."

Lucy meringis ngeri mengetahui pola pikir Gerald.

Mengagumi seseorang karena sifat kejam orang itu?

Lucy rasa, hanya Gerald lah yang berpikir demikian.

"Tuan putri jangan salah paham. Yang Mulia membunuh kaisar terdahulu karena kaisar berniat menyerahkan tahta ke pangeran kedua setelah menyiksa Yang Mulia dengan pendidikan penerus. Yang Mulia membunuh selir karena terbukti meracuni permaisuri atau ibu Yang Mulia sedangkan untuk ketiga saudara beliau, Yang Mulia membunuhnya agar tidak terjadi kekacauan. Bukankah beliau sangat keren? Menyingkirkan semua pengganggunya dengan gagah berani. Fokus mencapai tujuannya tanpa gentar."

Lucy memijit pangkal hidungnya. "Tunggu, sir! Kenapa kau tiba-tiba menjelaskan tentang Yang Mulia serinci itu? Apakah Yang Mulia pernah menyuruhmu melakukannya?"

Gerald terdiam. Dan diamnya itu sudah menjadi jawaban bagi Lucy.

"Yang Mulia pasti sangat mencintai tuan putri hingga menyuruh orang kepercayaannya untuk mengucapkan sesuatu yang baik agar tuan putri mengubah sedikit pandangan Anda terhadap beliau," ujar Violet baper.

'Apa gunanya itu?! Menurutku dia tetap mengerikan!' batin Lucy sembari meraup wajahnya gusar. "Ck!" Lirihnya.

Violet mengerjap polos. "Tuan putri mengatakan sesuatu?"

"Tidak."

Pelayan berusia 30 tahun itu menuangkan teh ke cangkir Lucy. Mengisi kembali cangkir Lucy.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar di sekitar sini. Gerald dan Violet jangan mengikutiku."

"Baik, tuan putri."

Lucy berdiri, hendak melangkah, tapi segera dihadang Gerald. "Tidak bisa, tuan putri. Yang Mulia memberi perintah agar saya selalu mengawal Anda."

"Aku hanya berjalan di sekitar sini, sir. Kau bisa mengawasiku dari tempatmu sekarang."

"Ti--"

"Please, aku ingin sendiri," ujar Lucy memelas.

"Ikuti saja perintah tuan putri, sir." Bela Violet.

Dengan sangat terpaksa, akhirnya Gerald pun mengizinkan.

Lucy meninggalkan Gerald seraya tersenyum penuh kemenangan. Ia mulai berjalan-jalan di sekitar rumah kaca. Menyusuri seisi rumah kaca.

Rupanya, rumah kaca bukan hanya menanam berbagai jenis bunga tapi juga berbagai macam tumbuhan. Baik tanaman obat maupun tanaman beracun.

Lucy cukup bisa membedakan antara tanaman obat dan tanaman beracun karena di kehidupan sebelumnya, dia suka membaca buku untuk mengatasi rasa bosannya di rumah sakit.

"Hah? Ternyata ada ini juga?"

Lucy sedikit terkejut melihat tumbuhan beracun yang bisa membuat kulit bengkak dan memerah selama berhari-hari walaupun sudah diobati.

'Bagaimana kalau aku memoleskan daunnya ke seluruh tubuhku?' Pikirnya.

'Apa aku sanggup menahan rasa gatal mematikan dari tumbuhan ini?' pikirnya lagi.

Lucy menggeleng kuat. Mengusir keraguan dalam hatinya. Memantapkan hati untuk melakukannya.

Hidup memang membutuhkan pengorbanan untuk mencapai suatu tujuan. Apalah arti menahan gatal dibandingkan menikahi Kaisar Tyrant.

Tangan mungil Lucy mulai mencabut tumbuhan. Hendak memoleskan daun ke tangannya supaya menerima efek lebih parah, tapi ...

"Sayang! Apa yang sedang kau lakukan?"

Kemunculan mendadak Kaisar Leonel mengagetkan Lucy. Alhasil, tumbuhan yang dipegang Lucy pun mengenai wajah Kaisar Leonel.

Kaisar itu meringis sembari menutupi wajahnya. "Kenapa wajahku sangat gatal, sayang?"

Lucy menggigit bibir bawahnya gelisah. Takut Kaisar Leonel menghukumnya. Tamatlah riwayatnya!!

29 Desember 2023

Dilarang plagiat🚩



firza532

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 135K 34
SEGERA TERBIT! Lysandra. Seorang mahasiswi kedokteran, harus menelan pahit kenyataan dan situasi yang menimpa dirinya. Gadis yang memiliki mulut cep...
518K 27.6K 40
Sequel The Destiny Rheva Nadira Alva Black. Dia adalah gadis cantik dengan mata hijau dan rambut pirang gelap yang menawan. Dia selalu berpenampilan...
925K 88.8K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
192K 25.9K 43
[Trailer Tersedia | Baku] -Jenyong- Kisah Jennie yang terikat pernikahan kontrak dengan pria angkuh bernama Lee Taeyong. ⚠ : Angst. Karena ini cerita...