A FIRST PERFECT [21+]

By lilumither

2M 53.6K 2.9K

⚠️ πŸ”ž Kehidupan Reyna di kantor menjadi lebih buruk ketika foto topless nya tersebar. Bukan hanya foto toples... More

[00] SINOPSIS & GUIDELINES
[01] EROTIC PICTURES AND VIDEO
[02] Your Somewhat Place
[03] MAHAGITA Group And Relationship Chart
[04] Fit is hit
[05] Fit is Hit (2)
[06] She is in danger
[07] He is Dangerous
[08] Desire
[09] Desire (2)
[10] Bastards
[11] Dead Meat
[12] Jealously
[13] Craving
[14] Usual day in office
[16] Floor Plan, Relationship Chart, and Female Cast
[17] Punishment?
[18] His Girl-Friend
[19] It's complicated
[20] Lucky Chance
[21] Please don't be in love with someone else
[22] Seduction
[23] LUST
[24] Virginity
[25] Incapability
[26] Regretful
[27] Something feels off
[28] Confrontation
[29] Demand
[30] Caught Red Handed
[31] Messy
[32] Where do i start
[33] Break Up
[34] Insane
[35] Test Pack
[36] Revealed
[36.1] Suspect Board
[37] Baffled
[38] Here we go again
[39] Fearless
[40] False Accusation(?)
[41] Down Payment
[42] Hot Spring (1)
[43] Hotspring (2)
[44] Hotpsring (3)
[45] Hotspring (4) + Special Part
[46] Hotspring (5)
[47] Important person
[48] Resign
[49] A heart to heart
[50] A bit of a riot

[15] Another Scandal?

34.7K 957 18
By lilumither

Setelah seminggu mengambil cuti, Reyna akhirnya kembali melanjutkan rutinitasnya ke kantor. Sedikit menyesali kenapa tadi pagi dirinya tidak bergegas untuk bersiap-siap karena parkiran mobil nyaris penuh. Harusnya ia naik ojol saja seperti yang sering dilakukannya.

Istirahat selama tujuh hari itu rasanya tidak sanggup menyembuhkan rasa kesalnya terhadap foto dan video nya yang disebar tanpa consent darinya. Serta perbuatan Arga, Gaxel, dan Jovan yang membuatnya sakit kepala setiap mengingat kejadian itu. Mereka tidak hanya melihat tubuhnya lewat video yang tersebar, namun juga secara langsung dan yang paling parahnya menyentuhnya dengan tangan dan mulut. Astaga. Begitu menyebalkan dan mengesalkan.

Meskipun Sella dan Vanya sudah menceritakan apa yang terjadi, ingin rasanya Reyna menghancurkan kaca mobil Jovan yang barusan ia lewati. Pembalasan dendamnya tidak cukup diwakili oleh Darren. Namun ia akan jatuh miskin jika dituntut ganti rugi mobil sport ini, sementara dirinya punya banyak tanggungan. Ia tidak mau mengorbankan adik-adiknya hanya demi kepuasan ego. Andaikan level kekayaannya seperti orang-orang itu, Reyna tidak akan segan-segan berbuat hal yang sama seperti apa yang Darren lakukan.

Reyna memasuki lift dan memencet tombol lima. Menghela napas kesal, ia memperhatikan penampilannya. Terlihat seperti biasa. Bagus. Tidak ada yang boleh melihatnya dalam keadaan lemah hanya karena skandal video itu. Dan ngomong-ngomong, Reyna sepertinya memang harus menemukan pelaku dibalik kejadian itu.

***

Melfin sudah melempar senyum ketika Reyna duduk, meskipun hanya dibalas tatapan kesal oleh cewek itu. Kembali diganggunya Reyna yang sudah mulai menghidupkan pentab, ipad, dan PC. Ia mendekat bersama kursi yang ia duduki.

Alis Reyna semakin bertaut ketika mendengar roda kursi Melfin mendekat ke arahnya. Ia menoleh dengan tatapan tajam.

"Apaan?" tanya Reyna.

"Gue denger-denger lo dijahatin gengnya mantan lo ya?" tanya Melfin.

"Siapa yang bilang?" tanya Reyna ketus.

Melfin mengangkat bahu, terlihat sengaja tidak mau menjawab pertanyaan Reyna. Ia sendiri sebenarnya tidak tahu spesifik kejadian tersebut. Hanya mencuri dengar lewat pembicaraan Sella dan Vanya. Namun mengingat siapa orang-orang itu, Melfin yakin mereka melakukan suatu hal yang mengarah ke pelecehan seksual.

"Harusnya lo terima tawaran gue," ucap Melfin sambil tersenyum.

"Lo juga gak ada bedanya," balas Reyna. Kini ia berusaha menyibukkan diri dengan ipad­­­­-nya.

"Loh apa pernah gue nyentuh lo selama ini?" tanya Melfin.

"Sebelumnya teman Darren juga ga pernah macem-macem ke gue?"

"Oh mereka macem-macemin lo?"

Reyna meremas stylus pen-nya. Cowok kurang ajar. Ternyata begini cara Melfin mengais informasi.

Dasar orang menyebalkan. Untuk apa sih cowok ini mengorek info dan begitu ingin tahu atas apa yang terjadi pada dirinya?

"Ck! Balik sana!" ucap Reyna dengan nada kesal. Ia mendorong kursi Melfin dengan kakinya.

Reyna mengambil airpod dan segera memutar playlist kesayangannya. Ia tidak ingin mendapat interupsi dari siapapun yang dapat menyebabkan moodnya hancur.

***

Reyna memberanikan diri untuk makan di kantin. Ada Vanya dan Sella bersamanya. Ia tidak seharusnya merasa ketakutan berlebihan. Reyna meneguk ludah begitu memasuki lift untuk turun. Untung karyawan di departemen yang sama dengannya tidak menunjukkan tingkah kelewat aneh, jadi Reyna tidak merasa tertekan dan tetap bisa bersikap seperti biasa.

Seperti biasa, Reyna memesan comfort foodnya ketika cuaca mendung. Sella tidak heran lagi mendapati Reyna bisa memakan jenis makanan yang sama berturut-turut. Mereka lalu berjalan menuju salah satu meja panjang yang masih menyisakan kapasitas kursi kosong sebanyak empat.

"Males ga sih satu meja sama yang open BO?" ucap seseorang ketika Reyna, Sella, dan Vanya duduk. (Open BO (booking out) adalah istilah yang digunakan terkait penawaran jasa prostitusi online)

"Reyn!" tegur Sella ketika Reyna akan berdiri dan berniat mengkonfrontasi orang yang melontarkan hal itu. 

"Dia kayaknya ngomongin gue," bisik Reyna kesal.

Sella menggeleng. "Lo tau sendiri kan Gaby kayak apaa!?" ucapnya dengan volume pelan.

Namun, Gabriella atau yang sering dipanggil Gaby tetap terlihat bersemangat memancing emosi Reyna. Cewek itu tersenyum, berbicara pada karyawan cowok lain yang duduk bersamanya.

"Minggu kemaren video sama fotonya kesebar, sekarang ketauan open BO. Ampun deh. Kok gak dipecat-pecat ya?" ucap Gaby.

"Serius open BO?" tanya cowok di depannya sambil mencuri pandang ke arah Reyna.

"Iya! Ntar gue kasih liat deh akunnya. Dari videonya yang dulu juga bisa ditebak kali sifatnya kayak apa. Masa ngevideoin hal begituan," lanjut Gaby. Ia kembali tertawa. "Tuh cewek kayaknya suka dijadiin bacol sama cowok-cowok,"

Gaby melirik ke arah Reyna. "Karyawan teladan itu cuma topeng," lanjutnya seolah ingin memperjelas siapa orang yang sedang ia jadikan topik pembicaraan.

Reyna tidak tahan lagi. Gemuruh amarahnya terasa naik. Tidak cukup ditimpa kesialan atas kelakuan Arga, Darren, Gaxel, dan Jovan, kini ada lagi yang mencari masalah. Berbicara hal yang belum tentu kebenarannya di depan umum seperti ini membuat Reyna muak.

Reyna berdiri. Ia menoleh ke arah Gaby.

"Lo ngomongin gue?" tanya Reyna.

"Oh. Lo ngerasa diomongin?" tanya Gaby. Menatap dengan penuh senyuman sambil memangku dagunya dengan tangan.

Raut wajahnya terlihat begitu menyebalkan menurut Reyna.

"Yah siapapun itu, harusnya lo ga ngomongin hal begitu di tempat umum apalagi sampai ngomongin hal fitnah."

"Gue ga fitnah kok," ucap Gaby sambil mengangkat bahu. "Kan emang kenyataannya lo begitu, Reyna,"

Wajah Reyna memerah. Ia merasa teramat kesal.

Vanya lalu menarik tangan Reyna agar menghentikan kekacauan ini karena orang-orang di cafetaria kantor ini mulai menaruh perhatian pada mereka. Namun Reyna menepisnya.

Gaby lalu berdiri, menghampiri Reyna. Matanya menatap pakaian Reyna hari ini. Ia tersenyum.

"Lo sengaja kan ngumbar dada lo? Buat nyari atensi cowok-cowok? Lo bukan cewek mahal kayak yang lo pikir," ucapnya sambil menunjuk tubuh bagian depan Reyna.

Reyna tersenyum. Ia melipat tangan di depan dada. Mendekat ke arah Gaby.

"Loh. Lo ngerasa kalah saing?" tanya Reyna setengah tertawa. "Triplek kayak lo gak usah mimpi buat saingan sama gue,"

Gaby mengepalkan tangan kesal. "Yaiyalah. Kan gue ga kayak lo yang murahan. Dasar salome!" desis Gaby.

Mata Reyna membulat. Tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Gaby dan cewek itu mengucapkannya di depan umum.

Cewek anj!

Reyna menyiram Gaby dengan jus naga milik Sella.

"Reyn!" pekik Sella. Menyesal kenapa ia tidak bisa menahan Reyna.

Wajah Gaby kini basah. Kemeja krem Gaby tidak luput dan bagian depannya menjadi berwarna pink keunguan.

"Reyna!" teriak Darren dari jauh. Ia buru-buru menghampiri titik keributan. "Lo apa-apaan..."

Darren menghela napas kesal melihat keadaan Gaby.

"She deserves it. Temen lo ngehina gue duluan," 

Darren melepas jas yang ia pakai. Untungnya karena tadi pagi ada pertemuan dengan Pram yang mengharuskannya memakai jas membuat Darren mau tidak mau membawa jas. Setidaknya ia bisa menutupi bagian depan tubuh Gaby yang terlihat transparan karena basah.

Reyna menatap tidak percaya. Mulutnya membuka. Sekali lagi dibuat terkejut karena Darren selalu memperlihatkan sisi lembutnya pada Gaby. Tidak pernah abse.

Darren lalu menyeret Reyna dan Gaby keluar menuju taman belakang kantor. Ia menatap tajam kea rah Sella dan Vanya agar tidak mengikuti mereka. Darren lalu celingukan memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Gue engga fitnah tau. Ren. Coba deh lo liat akunnya," ucap Gaby sambil mengeluarkan ponselnya. Ia membuka aplikasi twitter dan memperlihatkannya pada Darren.

"Tadi gue bookmark tweet awalnya. Liat tanggalnya Reyn. Ini kan pas lo masih pacaran," ucap Gaby.

Darren menerima ponsel Gaby. Tangannya bergerak cepat menggulir layar hp Gaby, memperhatikan satu persatu foto dan video yang diupload dan captionnya.

Rahang Darren mengeras. Terbakar rasa marah dan kesal.

Ini benar-benar Reyna.

Tentu dirinya sangat mengenal tubuh Reyna dan apartemen yang menjadi latar foto-foto dan video ini.

Bisa-bisanya Reyna mengunggah foto-foto dan video seksi nyaris telanjang ini dengan caption yang mengundang nafsu seperti ini di saat mereka masih berpacaran.

Reyna merebut ponsel Gaby. Matanya membelalak. 

Ini memang foto-fotonya. Tapi...

"Sumpah. Bukan gue..." ucap Reyna membela diri.

Darren tampak sangat marah. Reyna harus menghindari ini.

Setelah mengingat username akun twitter itu, Darren menyerahkan ponsel itu kembali pada Gaby.

"Jangan lo sebar ke siapapun ya, By," pinta Darren pelan, yang dibalas anggukan Gaby.

Mata Darren lalu beralih menatap Reyna. "Ikut gue!" ucapnya sambil mencengkram tangan Reyna.

"Enggak. Bentar lagi waktu istirahat habis," tolak Reyna.

"Darren!" pekiknya karena cengkraman Darren semakin kuat. Ia tidak punya kesempatan dan kekuatan untuk melepaskan diri. Mana sup nya tadi belum sempat ia makan.

Darren menarik Reyna menuju salah satu ruang arsip lama yang berada di bagian belakang gedung. Setelah memastikan tidak ada orang, Darren menutup pintu itu.

Darren melepaskan cengkramannya dan mendorong Reyna, membuat pinggang cewek itu membentur meja. Ia meringis pelan sambil memegangi pinggangnya.

"Darren. Lo ga pernah kasar kayak gini ke gue!" ucap Reyna. Sekali lagi, ia dihadapkan banyak kejuatan hari ini. Termasuk Darren yang tiba-tiba bersikap kasar. Darren tidak pernah bermain fisik padanya selama berpacaran.

Reyna lalu berjalan, berniat menuju pintu keluar. Namun tangan Darren kembali mencengkram dan menariknya. Lalu untuk kali ini punggung Reyna menubruk rak arsip. Ia menggigit bibir menahan perih.

"Ternyata kelakuan asli lo begitu?" tanya Darren merujuk pada foto-foto di akun yang ditunjukkan oleh Gaby tadi.

"Bukan gue!" ucap Reyna.

"Jelasin kenapa ada foto-foto seksi lo di situ?"

"Gue juga ga tau!" ucap Reyna frustasi.

"Kenapa sih lo selalu percaya sama temen brengsek lo yang tepos itu dibanding gue?"

Mata Darren menggelap. Lalu tangannya meraih tangan kiri Reyna yang masih bebas. Ia mencengkram kedua tangan Reyna dalam satu genggaman dan meletakkannya di atas kepala Reyna, beradu dengan map-map arsip yang memiliki tepian tajam.

Reyna menahan rasa sakit. Ia menatap tajam ke arah Darren. Sebenarnya ada sejuta rasa takut yang menghantamnya kali ini, namun ia berusaha menepisnya. Ini di kantor dan Darren tidak mungkin melakukan hal itu di sini.

"Lo harusnya tau konsekuensi dari ucapan lo barusan," gumam Darren. Suaranya terdengar berat.

Detik selanjutnya yang terdengar adalah suara gemerincing kancing berjatuhan di lantai akibat Darren membuka kemeja Reyna dalam satu tarikan dan menyisakan satu kancing yang menjuntai di bagian bawah.

Reyna menahan napas.

***

Jangan lupa vote dan koment banyak2 biar aku semangaaat 😵‍💫😵‍💫😵‍💫

Continue Reading

You'll Also Like

635K 22K 33
πŸ‡ΊπŸ‡Έ Kiriman paket Seena dan tetangga barunya tertukar. Ia tidak benar-benar tahu tentang tetangganya, namun yang terpenting sesuatu di dalam paketny...
446K 38.3K 59
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...
735K 27K 32
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
538K 14.3K 12
πŸ”ž WARNING πŸ”ž Bijaklah dalam memilih bacaan !! *** Seperti layaknya genangan air, kehidupan Betty berlangsung dengan tenang. Semua berjalan baik samp...