With You [TERBIT]

By AloisiaTherin

6.4M 948K 254K

Prahara rumah tangga si cowok spek malaikat dan cewek spek iblis. PART MASIH LENGKAP! TIDAK DI HAPUS SAMA SEK... More

WY - 1
WY - 2
WY - 3
WY - 4
WY - 5
WY - 6
WY - 7
WY - 8
WY - 9
WY - 10
WY - 11
WY - 12
WY - 13
WY - 14
WY - 15
WY - 16
WY - 17
WY - 18
WY - 19
WY - 20
WY - 21
WY - 22
WY - 24
WY - 25
WY - 26
WY - 27
WY - 28
WY - 29
WY - 30
WY - 31
WY - 32
WY - 33
WY - 34
WY - 35
WY - 36
WY - 37
WY - 38
WY - 39
WY- 40
WY - 41
WY - 42
WY - 43
WY - 44
WY - 45
WY - 46
WY - 47
WY - 48
WY - 49
WY - 50 [Terakhir]
Part Malam Pertama Haidar Stella
PO - WITH YOU 😎
PO 2
Ada yang baru!

WY - 23

120K 19.4K 5.1K
By AloisiaTherin

Udah up tiap hari, masak 21K followers gabisa kecapai, sih? 😎

Follow wp dlu dong AloisiaTherin

Spoiler akan di upload di tiktok & Ig
Ig : @aloisiatherin
Tiktok : @authornyacici

Butuh hiburan? Silahkan cek Ig Haidar! 😎

IG RP : @
Samudera.haidar.ganteng
Stella.aziya

Jam berapa nih baca?

"HUEKK!!"

Stella segera berlari menuju kamar mandi, saat perutnya mulai bergejolak mual.

Sembari terseok-seok ia berusaha mencapai kloset, namun dirinya sudah ambruk tepat di depan pintu kamar mandi.

Seluruh isi perut tidak dapat ia tahan lagi. Semua keluar di atas lantai kamar mandi, mengotori lantai hingga keset di depan kamar mandi.

"Astafirullah hal adzim, Stella." Haidar berlari terpogoh-pogoh menuju kamar Stella.

Melihat istrinya lemas tak berdaya, Haidar langsung menyeret Stella menuju karpet dekat ranjang.

"Anjing gue di seret." Gumam Stella dengan lemah.

"Tangan saya bau sambal terasi." Jawab Haidar sembari menyenderkan tubuh istrinya ke pinggir ranjang.

Stella tak meladeni ucapan Haidar. Ia berusaha bangun sepenuhnya ke alam sadar.

"Sebentar, saya cuci tangan, kemudian saya ambilkan obat." Kata Haidar, sebelum melenggang pergi keluar kamar.

Tak butuh waktu lama, Haidar kembali masuk dengan kantong kresek di tangan kanannya.

Haidar berjongkok tepat di samping Stella.

"Gunanya mabuk itu apa, sih? Yang ada kamu lemah, lemas, lunglai, tidak berdaya, lho." Nasihat Haidar.

Stella sontak menoleh ke arah lain, asal jangan ke wajah menyebalkan milik Haidar.

"Ini, saya belikan obat anti mabuk." Haidar mencolek lengan Stella, agar istrinya mau menoleh.

Dengan mata setengah melek, Stella menoleh. "Paan?"

"Ini, obat anti mabuk. Antimo." Haidar mendekatkan obat sachet Antimo ke mulut Stella.

Mata Stella seketika membelalak lebar. Kesadaran seakan kembali merasuk ke dalam raganya.

"ANTIMO?!" Pekik Stella.

Haidar sampai terlonjak dari tempatnya, saat Stella memekik kencang.

"Astaghfirullah, saya kaget, lho." Haidar mengelus dadanya yang berdetak cepat.

"Dah lah, capek gue. Capek ya Allah. Capek.." Stella menyenderkan punggungnya yang sempat menegak.

Haidar tersenyum. "Alhamdulillah, akhirnya bukan nyebut hewan lagi."

"Bodo amat, sumpah."

"Ayo, sekarang di minum Antimo-nya. Nanti mabuk lagi, gimana?" Haidar mendekatkan Antimo ke bibir Stella.

Stella menghembuskan nafas lelahnya. "Sini, gue telen sekalian sama bungkusnya."

***

Haidar sekarang sedang mencuci kain bekas mengelap mutahan Stella di atas lantai kamar. Dengan posisi jongkok, Haidar mengucek kain lap itu.

"Kenapa tadi Stella tiba-tiba tidak mau berbicara dengan saya, ya? Padahal saya mau ngomel lo." Curhat Haidar pada Stelli.

Stelli sedang menunggu Haidar dengan tubuh menyender pada tembok.

"Dia bahkan sampai mau menelan sachet obat lho, Stelli. Apa Stella sebegitu mabuknya, ya?"

"Mew..."

"Nah, kamu saja bingung. Apalagi saya."
Imbuh Haidar, saat Stelli mengeong.

"Saya beli satu kardus lho." Keluhnya, sembari membilas kain lap dengan air bersih.

"Istri lo tuh, Stelli, apa gue sih?" Stella tiba tiba saja muncul di belakang Haidar.

Wanita itu bersedekap dengan mata menatap tajam Haidar yang langsung mengelap tangannya ke celana pendek yang di kenakannya.

"Stella. Kamu sudah sadar?" Tanya Haidar sembari mendekat ke Stella.

"Nggak, gue udah gentayangan." Jawab Stella dengan sewot.

"Meong." Stelli mengeong.

"Apa lo natap gue sinis gitu?! Cuman kucing, gausah belagu, lo!" Tegur Stella sinis.

"Saya pusing kalau liat kalian berdua bertengkar terus." Sela Haidar diantara mereka.

"Ya lo cerain gue aja, gimana? Biar lo bisa puas sama Stelli?" Ketus Stella sembari menatap tajam Haidar.

"Astaghfirullah, Stella. Saya ngambek sekarang." Haidar memberikan tatapan menyipit pada Stella.

"Gak peduli gue. Gak peduli. Beneran."

***

Haidar berdiri sembari menyedekapkan tangan di dada. Rautnya nampak datar saat menatap Stella yang sedang memakan permen kaki.

"Sekarang waktunya saya sidang." Kata Haidar tegas.

Stella memutar bola matanya malas. Ia duduk bersila di atas sofa, dengan mata menatap televisi yang menyiarkan kartun doraemon.

"Pertama. Kenapa kamu berbohong kepada saya?" Tanya Haidar sembari berkacak pinggang.

"Minggir, itu doraemonnya gak keliatan lagi ngapain." Jawab Stella asal.

"Stella. Saya lagi marah lho!"

"Ck! Apaan sih?" Stella menatap malas Haidar yang sedang menampilkan waiah garang.

"Lo gak pantes marah anjir. Malah ngakak gue." Lanjut Stella.

Haidar menghela nafas panjang. "Saya tau, saya itu ganteng di setiap saat."

"Gak ada hubungannya, plis."

Haidar tersenyum aneh. Lalu ia mendudukan diri di sebelah Stella.

"Saya kalau marah tambah ganteng. Dari pada kamu klepek-klepek liat kegantengan saya, mending jangan buat saya marah, deh." Ujar Haidar.

Dengan gemas Stella mencubit paha Haidar, membuat pria itu memekik.

"Aduh. Cenat-cenut, Stella." Haidar mengaduh, sembari mengelus pahanya.

"Lo kenapa prik banget, sih? Gemes gue tuh. Pengin makan lo! Sumpah." Stella melepas emutan permen dari mulutnya, hanya untuk mengomeli Haidar.

Haidar tersenyum aneh, seperti biasa.

"Saya mati, dong, kalau dimakan." Kekeh Haidar.

"Lain kali, kalau kamu ada masalah, curhatnya sama Allah, bukan sama minuman haram.." Tegur Haidar lembut.

Tangan pria itu terulur untuk mengelus rambut Stella yang terurai sepundak.

"Minuman haram itu tidak baik untuk kesehatan, juga menambah dosa, Stella. Insyallah saya rela, kalau dosa kamu dilimpahkan ke saya, tapi bagaimana dengan tubuh kamu nantinya? Bagaimana kalau kamu sakit?"

Stella menunduk. Ia jadi tidak nafsu mengemut permen kaki lagi.

"Kamu berpakaian terbuka, menampilkan tubuh mu yang sempurna di mata saya ke orang lain, saya tidak suka, saya cemburu, Stella." Lanjut Haidar.

"Maaf," Stella menunduk.

"Saya memaafkan kamu, Stella. Saya memaafkan semua kesalahan mu. Asalkan kamu tidak mengulangi kesalahan ini lagi." Tutur Haidar.

"Gue akan berusaha." Stella menghela nafas panjang.

"Tidak apa-apa. Pelan pelan saja, Stella." Haidar tersenyum senang, mendengar jawaban dari istrinya.

"Sekarang saya tanya. Kenapa kamu mabuk?" Cerca Haidar dengan pertanyaan lain.

"Gue cuman kangen pergi ke klub." Jawab Stella dengan lesu.

Haidar mengangguk, ia mengerti kebiasaan buruk Stella sebelum menikah dengannya.

"Bagaimana kalau seminggu sekali kita jalan-jalan berdua, untuk menghilangkan rasa bosan kamu?" Tawar Haidar.

"Kalau ke mall, gue udah bosen. Tujuan gue ke klub kan, cari suasana baru yang rame."

"Tenang saja. Tempatnya ramai kok, saya rasa, bosan mu akan hilang saat kamu saya ajak kesana." Haidar tersenyum lebar saat memberitahu hal itu.

"Kok bisa?" Tanya Stella keheranan.

"Mmm, ya soalnya kalau saya kesana, stres saya hilang."

Stella tertarik. Alisnya naik satu.

"Dimana, emang?" Tanya Stella lagi.

"Pertenakan ayam saya."

Mau heran, tapi ini si Haidar... 😭

4K vote chapter ini bisa gak ya? 🥰

Ramein lagi yok! Lebih rame dari chapter sebelumnya kalau bisa!

Spoiler di tiktok akan ada di sini, tenang saja.. Tapi di chapter agak belakang..

Enaknya Haidar up foto ig apa lagi ya?

Siapa yg blm liat episode malam pertama mereka di ig?

Spam komen next disini!

Spam komen lanjut disini!

Spam komen Haidar disini!

Spam komen Stella disini!

Continue Reading

You'll Also Like

148K 6.2K 13
"Na tau gak, ada cogan yang sering liatin kamu pas kerja?" "Ya terus?" Aluna, gadis yang sangat anti dengan kata jatuh cinta. Bagi Luna, hubungan asm...
Early By Kei_naa

Teen Fiction

448 62 37
bulir air mata ku tak tertahan saat mengetahui semuanya. kau yang selalu menganggap ku berharga yang nyatanya terlihat tidak sama sekali di mata ku. ...
8.8M 264K 49
(SUDAH DITERBITKAN DAN DAPAT DITEMUKAN DI TOKO BUKU TERDEKAT) [The Marriage Contract Series 1] Tampan. Kaya. Muda. Itulah 3 kata yang menggambarkan...
625K 126K 54
[HUMOR DI CERITA INI OVERDOSIS! MOHON UNTUK TETAP WARAS] Sean itu gantengβœ… Jago bawa motorβœ… (Asalkan motor matic) Jago godain cewek❌ Jago baperin ce...