ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]

By Rienlita

9.4M 953K 72K

[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] [ END ] Dia itu Althan Nio Agrana. Nakal, kaku, cuek, dan arogan. Bagaimana j... More

[Prolog]
01 | Cowok Gila
02 | Mulai Berani
03 | Calon Pacar!
04 | Penganggung
05 | Minta Restu?
06 | Balapan ?
07 | Balapan
08 | Elgara Demam
09 | Salah Paham
10 | Rumah Althan
11 | Menikah?
12 | Kebahagiaan Atau Kesedihan?
13 | SAH !
14 | Status Baru
15 | With Althan
16 | Cemburu
17 | Terbiasa
18 | Bayi Besar
19 | Orang Asing
20 | Althan Manja
21 | Ungkapan Zea
22 | Rencana Liburan
23 | Liburan
24 | Rusuh
26 | Langsung jadi?
27 | Althan Nyebelin
28 | Pulang
29 | Istriku
30 | Dua Garis?
31 | Kejutan
32 | Ngidam Pertama
33 | Terungkap
34 | Sedikit Tentang Alia
35 | Cek Kandungan
36 | Tak percaya
37 | Kemarahan Zea
38 | Baikan
39 | Janji Althan
40 | Seblak
41 | Kabar Duka
42 | Mimpi buruk Elgara
43 | Dia, kembali lagi
44 | Misi Althan
45 | Keberhasilan, dan akhir
INFO NOVEL ALTHAN
MASIH TERSEDIA

25 | Menyesal?

206K 20.6K 1.6K
By Rienlita

[ Happy reading ]



"Mommy, El mau itu." pinta balita itu seraya menunjuk pisang yang sedang Althan makan.

"Heh bagi dong, itu anak lo mau." Dion menatap Althan malas. Selalu saja seperti ini kalau tentang pisang, laki-laki itu akan sulit berbagi.

Elgara mendekat kearah Althan. Bocah itu mencengkram celana Althan kuat, berusaha untuk naik keatas pangkuan laki-laki itu. "Papa. El mau itu!"

"Lo udah kaya monyet aja Al, heran gue sama lo, demen banget sama pisang." ujar Zyan santai.

"Nyet, nyet, nyet!" Elgara meniru gaya berbicara Zyan.

"Lo bisa gak sih yang bener kalo ngomong di depan Elgara!" kata Adara.

Zyan mengangguk pelan. "Tadi gue lupa kalo ada Elgara. Biasalah laki-laki itu suka rilex!"

"Apaan rilex? refleks bege!"

Zea menggeleng pelan kearah Elgara. "Gak boleh ngomong gitu lagi ya sayang, nanti papa marah."

Zea mengambil satu buah pisang yang bergeletak diatas sofa. Membuat Althan kembali merebut pisang itu

"No, ini punya aku!" laki-laki itu menyembunyikan pisang itu dibelakang tubuhnya.

"Elgara minta Al, emang kamu gak kasian sama dia?" Zea membujuk cowok itu agar mau berbagi.

Dengan berat hatu, Althan mengembalikan pisang itu. "Yaudah. Nih bawa!"

Zea tersenyum tipis, dengan telaten perempuan itu mengupas kulit pisang, seraya menyuapi balita itu.

"Lo juga demen cil?" tanya Zyan.

Elgara menatap Zyan sangar. "Elgala!" protes bocah itu, tak suka panggilan dari Zyan.

Untuk kesekian kalinya Dion mencubit betis Zyan. "Panggil dia Elgara, jangan manggil yang aneh-aneh, Yan!"

"Iya sayang!" balas Zyan membuat Althan, Zea dan Adara bergidik ngeri mendengarnya.


☆☆☆☆


Althan menatap kedua sahabatnya itu secara bergantian. "Mau ngomongin apa lagi?" tanya cowok itu to the poin.

Dion langsung menepuk bahu Althan. "Kayanya, lo harus jagain Zea sama Elgara terus, kalo bisa lebih ekstra lagi!"

Althan mengerutkan dahinya bingung. "Tanpa lo suruh, gue akan selalu jagain mereka!"

"Beberapa kali gue ngeliat Alex sama Elga berdua, dan gue pernah denger percakapan mereka waktu itu,"

"Gue denger mereka beberapa kali bilang. Rahasia keluarga Zea. Entah apa rahasia keluarga Zea, gue juga gak tau. Tapi mereka beberapa kali bilang gitu." lanjutannya lagi, membuat Althan semakin bingung.

"Rahasia keluarga Zea? Elgara? Ini tentang Elgara? Kalau memang tentang Elgara, kenapa mereka tau? Siapa sebenarnya mereka berdua?" batin Althan.

Althan mengepalkan jari-jarinya kuat, emosinya semakin memuncak. "Apa lagi yang lo berdua tau tentang mereka?" tanya Althan pada dua sahabatnya itu.

"Cuman itu Al, kita bakalan cari tau lagi!"

Althan meremas kuat kaleng bekas minumannya itu. "Gue yakin Elga sama Alex itu punya hubungan!"

Keduanya mengangguk secara bersamaan. "Lo tenang aja, kita berdua bakalan cari tau apapun tentang Elga dan Alex." balas Zyan.


☆☆☆☆

Althan membuka pintu kamar mereka. Laki-laki itu berdecak pelan ketika mendapati Zea yang tengah sibuk mengotak-ngatik ponselnya.

"Elgara kemana?" tanya Althan membuat Zea menoleh melihat suaminya itu.

"Dikamar Adara, tadi katanya mau main doang. Tapi jam segini belum balik lagi." jawab Zea.

"Kenapa gak kamu jemput?"

"Jemput aja sendiri!"

Althan mendekat kearah Zea. "Cepet sana jemput Elgara dikamar Adara. Atau handphone kamu aku banting?"

Zea berdecak pelan. "Palingan juga Elgara udah tidur, Althan."

Althan menghembuskan nafas kasar, dan langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.

"Althan, jangan tidur dulu ih!"

Althan membuka matanya kembali. "Kenapa lagi?"

"Tungguin dulu, aku mau selesai ini dulu!"

"Gak akan ada selesainya, kalo kamu sibuk main handphone terus kaya gitu. Cepet tidur!"

Zea menggeleng pelan. "Ini sebentar lagi kok, tungguin dong!"

Althan tak menghiraukan ucapan Zea, laki-laki itu memilih untuk memejamkan matanya.

"Althan, tungguin dulu!" rengek Zea.

Perempuan itu semakin panik kala Althan tak kunjung terbangun, dengan cepat Zea memeluk tubuh laki-laki itu.

"Ngeyel. Makannya tidur!"

"Tungguin sampe aku tidur ya?"

Althan mengangguk pasrah, mengusap-ngusap dahi wanita itu. "Tidur, sayang." ucap Althan ketika melihat Zea yang masih membuka matanya.

Zea menggeleng pelan. "Tetep aja belum mau tidur, Althan!"

Althan mengubah posisinya menjadi tidur dibelakang Zea, tangan besar itu berusaha memeluk tubuh kecil Zea dari belakang.

"Nyaman." satu kata itu keluar dari mulut Zea secara tiba-tiba.

"Suka di peluk dari belakang gini, hm?" tanya Althan.

Zea mengangguk malu. Memang benar adanya, ini terasa sangat nyaman, walaupun awalnya terasa sangat geli.

"A—althan?" panggil Zea.

Zea mengubah posisinya menjadi duduk kembali. "Kamu pernah nyesel gak sih nikah sama aku?"

Althan mengerutkan dahinya bingung, pertanyaan macam apa ini?

"Katanya tadi mau tidur kan? Kenapa malah nanya gitu?"

Zea menggoyah-goyah tubuh cowok itu. "Althan jawab dulu pertanyaan aku!"

"Pertanyaan konyol kaya gitu. Yang bahkan lo aja tau jawabannya!" jawab Althan.

Laki-laki itu juga ikut mengubah posisinya menjadi duduk seraya menatap Zea lekat. "Gak pernah." jawabnya singkat.

Memang tidak pernah sama sekali punya rasa menyesal setelah menikah bersama Zea.

"A—althan, aku mau ngomong sesuatu sama kamu." perempuan itu berujar.

"Mau ngomong apa?"

Zea memejamkan matanya sejenak, cewek itu memegang kuat tangan Althan. Ini saat yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Althan.

"Sebenernya," Zea menjeda kalimatnya. "E—elgara bukan anak aku." lanjut cewek itu bercerita.

Althan mengerutkan dahinya tak mengerti. "Apa maksud kamu, Zea?"

Zea menghela nafas panjang, perempuan itu perlahan menceritakan semuanya dari awal. Ia menceritakan 'siapa sebenarnya dirinya dan Elgara'

"Kamu masih mau nerima kita, setelah denger cerita aku?" Zea langsung bertanya, setelah selesai bercerita.

"Kamu masih mau nerima Elgara? Sedangkan Mama sama Papa aku aja gak pernah nganggep dia sebagai cucunya." lanjut gadis itu.

Althan masih terdiam tak percaya, cowok itu bingung harus memberikan respon seperti apa.

Melihat Zea yang kini mulai menanggis. Cowok itu, langsung memeluk istrinya.

"Aku gak peduli, karna cerita itu gak akan pernah mengubah apapun dari kita. Elgara tetep anaku, dan kamu tetep istriku." Althan berucap.

Zea tersenyum pedih. "Gue gak pantes buat lo, seharusnya lo dapet pasangan yang lebih baik dari gue, Al."

Althan mengusap-ngusap punggung Zea, mencoba untuk menenangkan istrinya.

"Lo itu terlalu baik buat gue—"

Belum sempat Zea menyelesaikan ucapannya, namun mulutnya lebih dulu dibekap bibir Althan.




Tbc ..







Luvey! Rin double up nih!

Target masing-masing 1k komen untuk chapter 24, dan 25 ya !

Spam emoji random kesukaan kalian di sini ya, luv 💗 !

Jangan lupa kasih bintang ☆ dan komentarnya 💬, see you di next chapter!

Continue Reading

You'll Also Like

53.9M 4.4M 69
Serial adaptasi kini sudah tayang di Vidio! Gini rasanya jadi ISTRI seorang santri ganteng mantan badboy>< buruan lah mampir, siapa tau suka. F...
3.3M 272K 46
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
ARLAN By Naii

Teen Fiction

8.8M 591K 25
"Jadi gini rasanya di posesifin sama ketua genk?" -Naya Arlan dirgantara, ketua genk Pachinko yang suatu malam pernah menolong seorang gadis, sampai...
11.9M 739K 55
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...