MINE [TAMAT]

By Sitinuratika07

29.7M 1.1M 62.5K

Sudah dibukukan❤️👅 tapi part masih lengkap karena isi di wattpad dan di buku sangat berbeda 🤭 ini cerita pe... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15 - Sean's POV
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19 - Chit Chat
Part 20 END \m/
After Wedding :)
SEQUEL ( Kelvin D. Franklin )
SEQUEL ( Deira D. Franklin )
SEQUEL ( Melvin D. Franklin )
SEQUEL: Special Melvin, kasih sayang Papa❤
SEQUEL: Sean jadi STALKER!?! (1)
SEQUEL: Sean jadi STALKER!?! (END)
SEQUEL: Abal-abal
SEQUEL - The Couple Goals
Sequel: Aku Padamu, Sean!
Sequel Lanjutan: Aku padamu, Sean!
Sequel lanjutan: Aku padamu, Sean! (versi dua)
Sequel Lanjutan - Aku padamu, Sean! (versi ketiga)
Pengumuman pemenang give away!
Juara 1 - Mine by Octya Celline
Juara 2 - Peleburan Hati by Oksytawulandari
Juara 3 - Oh my God by Syarah
Juara 4 - Jeaolus by Adinda Farah Anisya
Juara 5 - Lingerie by Raudhatul Janah
Juara 6 - Day Dream by Raisa Pujia
Juara 8 - The Grand final Konspirasi by Cassandra June
Juara 9 - Heaven of Culinary by FilipiPhoebe
Juara 10 - Happy Birthday my Lovely Husband by Widya Safira W.
MINE READY STOK ❤️

SEQUEL- HAPPY ANNIVERSARY ( Repost )

849K 26.7K 1.1K
By Sitinuratika07

Tika's POV

Tak terasa hari ini bertepatan dengan tanggal 11 April 2035, pernikahanku dengan Sean telah memakan waktu selama 30 tahun. Apakah dia ingat?

Soalnya Sean selalu lupa, katanya semua tanggal sama saja, tidak ada spesial. Ku akui suamiku memang tidak romantis seperti pria-pria lain tetapi jangan salah. Dia pernah sangat romantis padaku sampai aku berlinangan air mata.

Waktu itu saat anniversary ke-22 tahun pernikahan kami, dia seperti pura-pura lupa sampai akhirnya aku lelah terus berharap akan ada sesuatu spesial yang akan terjadi. Terus apa yang bisa bikin aku menangis haru?

Saat aku masuk ke dalam kamar setelah menonton TV sendirian, karena Kelvin, Melvin dan Deira sudah menikah, sedangkan Sean sibuk meeting di kantor, aku di kejutkan dengan suasana romantis di dalam kamar.

Kamar gelap gulita hanya ada penerangan dari sebuah perlengkapan lengkap candle light dinner di tengah kamar. Belum lagi, Sean datang tiba-tiba dengan membawa sebuah gitar di tangannya. Dia memetik gitar itu dan mulai menyangi lagu lawas dari Maroon 5, Sugar. Dia menyanyi lagu itu versi melow nya. Oh that's so sweet. Padahal arti lagu itu juga tak begitu bagus. Memang Sean salah pilih lagu.

Nah hari ini, dia juga sepertinya lupa. Huh menyebalkan. Walaupun kami sudah 30 tahun menikah, jangan di kira wajah kami keriput seperti kakek nenek. Karena aku juga bingung, kalau dihitung-hitung umurku sudah 52 tahun tetapi wajah dan tubuhku seperti wanita berumur 30an. Heran, apa aku awet muda?! Sean lagi, dia juga tidak ada keriput sama sekali. Dia seperti ayah muda berumur 35 tahun. Ini suatu mukjizat atau kutukan?

"Sayang, bisa ikatkan aku dasi?" kata Sean saat aku baru bangun tidur. Dasar pelupa, coba saat aku bangun, ucapkan selamat hari jadi atau happy annive kek.

"Hem." balasku cuek lalu berjalan mendekat ke arah dirinya yang berada di depan cermin. Aku meraih dasi yang diberikan oleh Sean lalu mengikatkannya di seputaran leher Sean.

"Sayang kenapa kau cemberut begitu hem?" tanya Sean meraih daguku untuk melihat ke wajahnya.

"Tidak ada, wajahku selalu seperti ini." jawabku tak acuh. Dasar pria batu, tidak ingat kalau hari ini kita annive huh!?

Setelah selesai memasangkan dasinya, aku menjauh tetapi dengan sigap Sean menarik kembali pinggangku.

"Kau cantik sekali kalau sedang marah begitu, honey." Sean mengecup bibirku dan mengemutnya lembut.
"Ah lepas, ayo sarapan. Nanti terlambat kerja!" ucapku lalu meninggalkan Sean yang terkejut dengan sikapku barusan. Dasar tidak peka! Harusnya dia tahu kenapa aku begini! Huh.

Saat di meja makan, sarapan sudah disiapkan oleh pelayan kami. Rumah ini begitu sepi saat anak-anakku pergi meninggalkan kami berdua dan menjalani kehidupan mereka dengan pasangan masing-masing. Padahal rumah besar ini bisa menampung mereka semua. Aku merasa kesepian.

"Sayang, malam ini aku ada undangan ulang tahun kolega bisnisku. Jadi berdandanlah yang cantik ya." kata Sean memecahkan keheningan. Dia tersenyum manis menghadapku.

"Kenapa aku harus ikut? Pergilah sendiri." ucapku kasar. Apa aku berlebihan ya? Lihat raut wajah Sean yang kecewa begitu membuat hatiku sakit.

"Sayang, aku hanya punya istri satu. Kalau aku tidak mengajakmu, siapa lagi yang ku ajak?" tanya Sean lembut.
"Jadi mau punya istri lagi begitu!?" tanyaku balik. Sean menggelang dan memegang tanganku.
"Mana mungkin sayang, cuma ada kamu di hati aku. Kamu yang pertama dan terakhir, sayang." balasnya.

"GOMBAL!" kataku judes. Sean terkekeh lalu mencium punggung tanganku.
"Aku pergi dulu, saat aku pulang, taunya kamu sudah berdandan sayang. Oke."

Sean mencium pipi kanan dan kiriku, lalu dahi, dagu, hidung dan bibirku. Aku suka kebiasaan dia sebelum kerja ini yang tak pernah berubah dari awal kami menikah sampai sekarang.

"Hati-hati." ucapku pelan. Sean mengangguk dan mengambil jasnya yang tersampir di kursi. Gaya suamiku ini masih seperti anak ABG saja.

******

Malam hari tiba. Aku lihat jam di pergelangan tanganku sudah menunjuk pukul 7 malam. Sean belum pulang juga. Apa dia selingkuh!?

Aku sudah mengenakan dress panjang ketat berwarna hitam polos yang ada belahan sampai lututku. Aku menggerai rambut ikalku dan sedikit berdandan. Sedikit memakai bedak, eyeliner, maskara, dan lipstik berwarna merah terang. Sangat kontras dengan warna kulit putih pucatku ini.

Aku menunggu Sean di ruang tamu dan tak lama kemudian terdengar bunyi deru mobil terparkir di depan. Dan tiba-tiba Sean datang dengan gayanya yang.. Oh mempesona. Sungguh!

Dia sudah siap dengan memakai jas berwarna hitam dan di dalamnya kemeja putih. Dilengkapi dengan dasi kupu-kupu dan celana berwarna serupa. Sangat cocok denganku.

"Cantik sekali. Ayo." Sean meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Aku merasa sangat nyaman jika dia begini. Senangnya punya suami begini.

Kami menaiki mobil Sean dan melesat pergi ke arah kota. Sepertinya kami menuju ke salah satu hotel berbintang lima di kota ini. Aku ingat Sean pernah mengajakku makan malam tetapi itu sudah lama sekali, err sekitar 2 tahun yang lalu.

Sean menggandeng tanganku di lengannya dan kami berjalan ke arah Ballroom hotel. Banyak pasang mata yang melihat kami dengan wajah berseri-seri dan kagum. Mungkin mereka hanya terpesona dengan Sean.

Sudah banyak orang datang, sepertinya ini bakal jadi pesta yang sangat besar.
"Sebentar lagi acara di mulai." bisik Sean di telingaku. Aku hanya mengangguk dan melihat ke sekeliling. Disini juga banyak artis dan model yang datang. Acara yang megah.

Tiba-tiba lampu di matikan hingga hanya ada penerangan di atas panggung, menampilkan seorang wanita cantik yang akan menjadi MC malam ini.

"Selamat malam Ladies and Gentlement. Baiklah kalau begitu, langsung saja kita mulai acaranya. Kepada Tuan Sean D. Franklin, silahkan naik ke atas panggung."

Loh tunggu? Kenapa Sean? Lalu siapa yang menggandengku ini?

"Hy Mom."

DEG! Ini suara Kelvin. Aku menoleh dan melihat wajah anak pertamaku ini samar-samar. Benar, Kelvin. Kemana Melvin dan Deira.

"Kelvin kenapa kamu disini? Kamu di undang juga? Mana Melvin dan Dei?" tanyaku spontan.
"Tentu saja aku di undang, Ma. Lihat." tunjuk Kelvin ke arah kanan kami, lalu ku lihatlah keluarga anak-anakku. Astaga, mereka semua disini?!

"Loh kapan kamu menggandeng tangan Mama? Kok Mama gak sadar?" tanyaku lagi.
"Ma hush diem, Papa sudah naik ke atas panggung tuh." ucap Kelvin membuyar pandanganku. Aku mencari sosok Sean yang tampan itu, kini dia sudah berada di atas panggung.

Sean melepas mic dari stand mic dan mulai ingin berbicara.
"Terima kasih sebelumnya karena sudah menyempatkan waktu kalian untuk datang ke pestaku. Dan pertama-tama aku ingin menyapa istriku, Hy sayang. Kau cantik sekali malam ini."

Sean melambaikan tangannya ke arahku dan aku hanya tersenyum kecut. Apa-apaan pesta ini? Apa Sean membohongiku?

"Satu, dua, tiga." Sean menghitung lalu terdengar bunyi seperti ledakan bom versi pelan. Duar!

Wajahku melongo saat sebuah banner besar muncul dari belakang panggung. Banner itu bertuliskan:
"Happy Anniversary 30th years My lovely Wife"
Disekitar tulisan banyak pernak pernik cantik.
Lalu balon-balon bermunculan dan terbang ke udara. Semua pengunjung seakan terhipnotis dengan apa yang barusan disuguhkan. Begitu pula denganku.

"Apa ini masih membuatmu cemberut sayang?" lanjut Sean membuat semua orang tertawa. Ahh aku malu tapi aku suka walaupun masih kurang romantis.

"Bisakah kau menemaniku sayang? Aku kesepian di sini." kata Sean lalu lampu sorot langsung mengarah ke arahku. Aku memegang lengan Kelvin lebih erat. Argghh Sean, awas saja!

"Ma, di panggil Papa tuh." Kelvin melepaskan tanganku di lengannya dan mendorong bahuku pelan. Oh semoga Sean tidak berani berbuat macam-macam.

Aku menaiki panggung itu dan tangan Sean sudah terjulur untuk menyambutku. Aku meraih tangannya dan Sean menarik pinggangku mendekat. Lalu dia mencium pipiku membuat semua orang berjerit iri melihat kami.

"Sean.." Jujur saja aku sedikit terharu hanya sedikit tidak banyak-banyak.
"Selamat hari jadi kita ke 30 sayang, semoga kau masih mencintaiku seperti aku yang mencintaimu." kata Sean tulus. Terdengar sorak-sorak dari para penonton kami dan mereka semua terlihat senang melihat kami.

"Mr. Franklin. Bisakah anda menceritakan awal pertemuan kalian?" tanya seorang tamu dengan suara keras. Sean menoleh padaku dan kelihatan dia memamerkan senyum smirk-nya.

"Sean, Don't.." cegahku. Karena pertemuan kami sangat sangat buruk. Aku tak mau mengingat masa lalu yang kelam itu. Toh, aku sudah sangat bahagia sekarang.

"Well, sebenarnya awal pertemuan kami bisa di bilang tidak bagus. Baru sehari aku bertemu dengannya, aku langsung menikahi istriku saat dia sedang tertidur." kata Sean tersenyum geli, menarik pinggangku untuk lebih dekat dengannya. Aku mencubit pelan tangannya itu, brr.. Lihat coba reaksi mereka.

"Woooohhhhh...." ucap para penonton itu serempak. Mereka kagum, penasaran dan takjub bersamaan. Mungkin di pikiran mereka, aku hamil di luar nikah.

"Tapi yang tidak berbeda dari dulu sampai sekarang adalah aku mencintai istriku dan akan terus bertambah setiap harinya. Apakah kau mencintaiku juga, sayang?" tanya Sean menoleh padaku dan tersenyum.

Hemm, bukankah ini yang ku tunggu-tunggu dari pagi?
Aku melepaskan tangan Sean dari pinggangku lalu dengan cepat aku memeluk Sean kuat, mengalungkan kedua tanganku di lehernya. Seakan mengerti, Sean memeluk pinggangku membuat semua yang melihat kami bersorak ria. Apalagi terdengar siulan di seberang sana, aku yakin itu ulah Melvin.

Aku mencium pipi kanan Sean dan berbisik di depan telinganya, "Aku mencintaimu juga, suamiku. Happy Anniversary for us. I hope, we'll be always together and forever."

End

Wkwkwkwkwwkwkwkwk apaan sih xD gak tau ah geje banget wkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 237K 76
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
8K 614 25
seseorang pria yg culun yg selalu dibully dari masih kecil hingga dewasa, yg tak pernah menyerah walau selalu merasa ditindas, pria yg rajin, pintar...
173K 2.9K 6
[Cerita Completed] PLAGIAT dilarang mendekati area sekitar⚠⚠⚠ #25 werewolf /28-8-2018/ Percaya.satu kata yang sangat membuatku yakin akan adanya were...
2.7M 261K 84
Michaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya pe...