ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]

By Rienlita

9.4M 952K 71.9K

[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] [ END ] Dia itu Althan Nio Agrana. Nakal, kaku, cuek, dan arogan. Bagaimana j... More

[Prolog]
01 | Cowok Gila
02 | Mulai Berani
03 | Calon Pacar!
04 | Penganggung
05 | Minta Restu?
06 | Balapan ?
07 | Balapan
08 | Elgara Demam
09 | Salah Paham
10 | Rumah Althan
11 | Menikah?
12 | Kebahagiaan Atau Kesedihan?
13 | SAH !
14 | Status Baru
15 | With Althan
16 | Cemburu
18 | Bayi Besar
19 | Orang Asing
20 | Althan Manja
21 | Ungkapan Zea
22 | Rencana Liburan
23 | Liburan
24 | Rusuh
25 | Menyesal?
26 | Langsung jadi?
27 | Althan Nyebelin
28 | Pulang
29 | Istriku
30 | Dua Garis?
31 | Kejutan
32 | Ngidam Pertama
33 | Terungkap
34 | Sedikit Tentang Alia
35 | Cek Kandungan
36 | Tak percaya
37 | Kemarahan Zea
38 | Baikan
39 | Janji Althan
40 | Seblak
41 | Kabar Duka
42 | Mimpi buruk Elgara
43 | Dia, kembali lagi
44 | Misi Althan
45 | Keberhasilan, dan akhir
INFO NOVEL ALTHAN
MASIH TERSEDIA

17 | Terbiasa

210K 22.4K 2.7K
By Rienlita

[ Happy reading ]





Setelah shalat subuh berjamaah bersama Althan. Laki-laki itu malah tertidur kembali. Berbeda dengan Zea, perempuan itu lebih memilih menyiapkan keperluan untuk hari ini apalagi ini adalah hari pertama Althan pergi ke kantor.

"Althan bangun!" ujar perempuan itu seraya mengoyah-goyah tubuh Althan.

Bukannya bangun, Althan malah mengeratkan pelukannya kepada balita yang masih tertidur disampingnya.

"Cepet bangun atau gue siram nih?" tangan Zea bergerak menepuk-nepuk pelan pipi laki-laki itu.

"Lima menit lagi deh!"

Zea menggeleng keras. "Ini kan hari pertama lo ngantor nanti lo kesiangan. Cepet bangun Althan!"

Samar-samar Althan mebuka matanya pandangan pertama kali yang ia liat adalah Zea yang sedang tersenyum tipis kearahnya. Cantik, batinnya.

Althan mengubah posisinya menjadi duduk, dan menyender di kepala ranjang. "Gue udah siapin air anget. Cepet mandi sana!" tutur Zea.

Althan mengulum bibirnya, laki-laki itu menarik pergelangan tangan Zea. Membuat perempuan itu kembali mundur.

"Sorry. Kemarin gue udah bentak lo." ucap Althan merasa bersalah.

Zea mengangguk pelan. "Santai aja. Udah cepet sana mandi!"

Althan mengangguk pelan, kemudian berjalan menuju kamar mandi. Meninggalkan Zea yang sedang sibuk membersihkan kamarnya.

☆☆☆☆

"Mau gue bawain bekal buat nanti siang?" tanya Zea membuat Althan menggeleng menjawabnya.

"Gak usah. Gue berangkat dulu, kalo ada apa-apa sama Elgara telpon gue aja."

Zea mengangguk, seraya menyalimi tangan Althan. "Iya mas, kamu juga nanti dikantor jangan sampe telat makan siang." jawab Zea lembut.

Apa katanya mas? Althan tidak salah dengerkan?

Althan mengalihkan pandangannya kearah lain, jantungnya berdebar sangat kencang, kenapa sekarang selalu seperti ini.

Althan berdehem pelan, untuk menghilangkan rasa gugup. "Iya sayang." ujarnya seraya mengusap pucuk kepala Zea.

Althan beralih menatap Elgara. Menyamakan tingginya dengan dengan bocah itu.

"Jangan nakal sama mommy ya?" laki-laki itu mencium pipi gembul milik Elgara.

Elgara mengangguk-ngangguk. Membuat Althan gemas dengan tingkah bocah itu. "Iya papa!" jawabnya.

Setelah itu Althan masuk kedalam mobilnya, terlihat laki-laki itu melambai-lambaikan tangannya.

Zea menatap balita yang masih tersenyum seraya menggendong tubuh Elgara untuk masuk kedalam rumahnya.

"Tunggu di sini dulu ya? Mommy mau bikin makanan buat Elgara."

Elgara mengangguk pelan, bocah itu menoleh ketika mendengar suara lagu dari film kartun kesukaannya.

Tak lama kemudian Zea kembali melihat Elgara yang sedang asik menonton kartun didalam televisi.

"Sini sayang, makan dulu!" ucap Zea membuat bocah itu langsung mendekati Zea.

"Mommy, pan papa pulang?"
(Mommy, kapan papa pulang)

Zea terkekeh pelan, baru saja ditinggal Althan balita itu langsung menanyakan kapan Althan akan pulang. Ada-ada saja memang.

"Papa baru aja berangkat, El udah kangen sama papa?" Zea bertanya.

Bocah itu mengangguk semangat. "El kan mau main obil-obilan baleng papa!"

Ting!

Suara yang berasal dari ponsel berhasil mengalihkan pandangan Zea untuk melihat notifikasi apa itu.

Zea mengambil handphone, kemudian mengklik aplikasi berwarna hijau.

Adaraaa
Online


Arzea?
Lo dimana?

Gue di rumah.
Kenapa ra?

Sini main ke rumah Ze
Nanti kita mampir ke om burhan,
Biar banyak duit.

Gini amat hidup lo, jones

Heh, sembarangan kalo ngomong.
Gue gini-gini juga laku yah.
Cuman emang guenya aja yg suka
Cowo modelan na jaemin.

Na jaemin aja maunya gue
Mau apa lagi lo?

Tenang dong, kan masih
Ada 22 bujang lagi.



Perempuan itu tersenyum melihat balasan terakhir dari Adara. Namun, Zea masih merasa bersalah karna sampai saat ini ia belum memberitahu Adara tentang pernikahannya.

Zea menoleh ketika Elgara memanggil namanya. Balita itu langsung duduk diatas pangkuan Zea.

"El mau makan ya?"

Elgara menggeleng pelan menyenderkan kepalanya di dada Zea. Perempuan itu membenarkan rambut Elgara seraya menepuk-nepuk paha balita itu.

"Makan ya?" tanya Zea lembut.

Kini Elgara mengangguk pelan, membuat Zea tersenyum senang dengan telaten wanita itu menyuapi Elgara.

☆☆☆☆


Sudah hampir lima menit Althan berdiri di ambang pintu, cowok itu kembali mengetuk pintu utama rumahnya. Namun, nihil masih tak ada jawaban sama sekali.

Cowok itu kembali berusaha membuka pintu rumahnya yang tadi sempat sulit terbuka. Namun, akhirnya pintu itu terbuka juga. Sial, kenapa tidak dari tadi saja.

Althan membulatkan matanya. Ketika mendapati Zea yang sudah tertidur diatas sofa ruang tamu, apakah perempuan itu menunggunya?

Althan mendekati perempuan itu, seraya menggendong Zea ala bridal style.

"A—althan udah pulang?" tanya Zea dengan suara khas bangun tidur.

"Sialan!" umpat Althan merasa bersalah karna berhasil membangunkan Zea.

Althan menidurkan tubuh Zea diatas ranjangnya. "Lain kali gak usah nunggu gue kaya tadi. Jadi ketiduran di sofa kan." katanya sembari mengelus lembut rambut Zea.

Dengan cepat Zea memeluk tubuh laki-laki itu, kemudian mengalungkan tangannya keleher Althan. "Lama ih!"

Althan menggeleng pelan, ada-ada saja istrinya itu. Baru saja di tinggal beberapa jam. "Manja."

Zea memanyunkan bibirnya kesal. "Gak papa, sama suami sendiri gini!" jawab Zea.

Althan tertawa ringan mendengar jawaban dari Zea. "Udah sana, tidur lagi gih!"

Perempuan itu menggeleng pelan. "Nanti aja bareng kamu."

Althan menatap Zea tak percaya, apa katanya kamu? apakah memang moodnya sedang baik, atau memang ingin mengganti kosa katanya menjadi Aku-kamu.

Laki-laki itu menyentuh dahi Zea. "Lo gila? Mabok? Atau kesurupan ikan mujair?"

Dengan kesal Zea menggigit lengan Althan, membuat cowok itu meringgis sakit akibat gigitan istrinya itu.

"Sembarangan!"

Althan menghela nafas panjang. "Habis mandi juga gue langsung tidur, mendingan lo tidur duluan aja." ujar Althan.

Zea kembali menggeleng. "Yaudah nungguin kamu sampe habis mandi aja!"

Althan mengusap wajahnya kasar. "Tidur sendiri atau gue yang tidurin?"

"Hah? Lo tidurin?"

Zea sempat bingung, mendengar kata-kata ambigu dari Althan, namun sedetik kemudian paham.

Dengan cepat perempuan itu tertidur, dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebal.

Althan mendekati Zea mengecup dahi wanita itu cukup lama, "Gak usah mikir yang aneh-aneh cepet tidur!"










Tbc ...



Mode minta adik buat Elgara

Baruu banget buat, jangan lupa di follow ya !

Spam emoji 🧡🧡🧡 untuk next !

Target 2k komen, 100 followers ig langsung update !

Jangan lupa kasih ☆ dan beri komentar💬, see you di next chapter !

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 264K 45
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.9M 68.2K 44
Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus galak itu adalah musuh bebuy...
277K 1.1K 13
🔞LAPAK DEWASA🔞 BOCIL DILARANG NANGKRING! kamu kesini karena apa? karena birahi tah? tapi di sini aku bakal suguhin kisah hot nya jihan dan varel (a...
331K 26.8K 38
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...