5 TAHUN UNTUK GALUH

By BUAHPIRAH

21.7K 11K 9.6K

HANYA KARENA JUDUL NYA SEPERTI ITU, BELUM TENTU ENDING NYA AKAN SEDIH JUGA!!! Kita Bertemu Lalu Dipisahkan Ke... More

🎀SATU : MAHASISWA BARU 🎀
🎀DUA : HARI PERTAMA OSPEK 🎀
🎀TIGA : KEHILANGAN HP 🎀
🎀EMPAT : DIPERTEMUKAN KEMBALI 🎀
🎀LIMA : BELAJAR MOTOR 🎀
🎀ENAM : HOODIE HITAM 🎀
🎀TUJUH : SUDAHI ATAU BERJUANG KEMBALI? 🎀
🎀DELAPAN : HARI KEDUA OSPEK🎀
🎀SEMBILAN : PERGI BERSAMA🎀
🎀SEPULUH : HARI TERAKHIR OSPEK🎀
🎀SEBELAS : PULANG BARENG🎀
🎀DUABELAS : JANJI YANG PERNAH DIBUAT🎀
🎀TIGABELAS : DIALAH PENYEBAB NYA 🎀
🎀EMPATBELAS : HADIAH UNTUK KANAYA🎀
🎀LIMABELAS : PERINGATAN UNTUK SATRIO🎀
🎀ENAMBELAS HUJAN - HUJANAN🎀
🎀TUJUHBELAS : APARTEMEN GALUH 🎀
🎀DELAPANBELAS : MENGINAP🎀
🎀SEMBILANBELAS : PINGSAN🎀
🎀DUAPULUH : PERMINTAAN PAPA🎀
🎀DUAPULUHSATU : LIMA TAHUN🎀
🎀DUAPULUHDUA : DUA LAWAN DUA 🎀
🎀DUAPULUHEMPAT: BAYANGAN MASA LALU 🎀
🎀DUAPULUHLIMA : LELAH🎀
🎀DUAPULUHENAM : TANDA PERMINTAAN MAAF🎀
🎀DUAPULUHTUJUH: YAYA? 🎀
DUAPULUHDELAPAN: FLASHBACK | 🎀🎀🎀PERJUANGAN AWAL MENDAPAT DIA
🎀DUAPULUHSEMBILAN : FLASHBACK | PERJUANGAN AWAL UNTUK MENDAPATKAN DIA 🎀
🎀TIGAPULUH: FLASHBACK| PERJUANGAN AWAL UNTUK MENDAPATKAN DIA ||| 🎀

🎀DUAPULUHTIGA : IBU GALUH 🎀

289 164 167
By BUAHPIRAH

"Mereka sama."

"Tidak mereka tidak sama."

"Mereka sama."

"Tidak, mereka sama sekali tidak sama. Coba tenangin diri kamu dulu. Itu hanya halusinasi kamu saja yang bilang kalau mereka sama."

Perempuan yang saat ini sedang berhadapan dengan pasien nya melihat pasien nya mengalami kecemasan berlebihan mencoba untuk menenangkannya. Rasa kecemasannya kambuh setelah dia bercerita kalau dia telah berbuat kesalahan lagi dengan orang yang sebelumnya.

Trauma itu sangat nyata. Kejadian yang tidak menyenangkan yang pernah kita alami, itu sangat akan membekas di kehidupan kita selanjutnya.

"Melihat kondisi kamu seperti ini lagi, kembali seperti awal lagi keputusan yang memang kamu ambil untuk menjauhi nya sudah paling benar. Kamu berhak bahagia, dia pun berhak bahagia. Kalian berdua berhak sama – sama bahagia. Jangan pernah menyesali apa yang sudah kamu lakukan selama ini untuk dia.

🎀🎀🎀🎀🎀

Kanaya yang mengira kalau hari ini akan bahagia ternyata salah besar. Justru hari ini adalah hari tersial baginya. Dibentak dan dipermalukan oleh Galuh ditambah disiram semangkuk cabe oleh Satrio menambah rasa sial Kanaya menjadi berkali - kali lipat.

"Apa? Lo mau belain siapa? Luna atau cewek centil ini?!" bentak Satrio menatap Galuh.

Mendengar Satrio membentak seperti itu membuat napas Galuh menggebu – gebu sekaligus rahang nya mulai mengeras. Walaupun ia sadar membentak Kanaya adalah perbuatan yang salah, tapi mendengar Satrio mengucapkan kalimat yang gak pantas membuat dirinya tidak terima.

"Jawab! Lo mau belain siapa?" bentak Satrio lagi.

"Naya!" Seseorang menarik tubuh Kanaya keluar dari kursi. Dia melihat di lantai sudah ada kue yang berserakkan.

"Cynthia, mata gue." Rintih Kanaya masuk kedalam pelukan Cynthia.

"Lo berdua gila, ya? Dimana otak kalian berdua, hah?!" teriak Cynthia keras.

PLAK

PLAK

Cynthia menampar wajah Galuh dan Satrio bergilir.

"Lo siraminn Naya pake apa Satrio?! Lo siramin dia pake cabe? Dimana otak lo sampe - sampe siramin dia cabe!"

"Dan lo, Luh." Tunjuk Cynthia tepat di muka Galuh. "Bisa - bisanya lo bentak Kanaya di depan banyak orang padahal Naya udah bikini kue buat lo! Kalau lo mau tahu, dia rela gak tidur demi bisa buatin lo kue!"

"Galuh gak salah, sahabat lo emang salah!" potong Luna menyanggah. Luna berada di pihak Galuh. Dia membela lelaki tersebut. "Kalau dia gak gangguin kami ngerjain tugas harusnya kejadian ini gak bakalan terjadi!"

"Ohh ... lo sahabat nya dia makanya belain dia?" Ketus Cynthia kepada Luna.

"Kalau kalian berdua ngerasa keganggu sama dia gara – gara kalian mau ngerjain tugas, harusnya bukan disini tempatnya! Kalian berdua bisa ngerjain di perpustakaan atau dimana tapi bukan di kantin!"

"Cynthia mata gue!"

Cynthia kemudian kembali menatap Galuh. "Lo emang manusia paling gak tahu malu Gal, dari dulu sampe sekarang sifat lo itu gak pernah berubah. Lo harusnya bisa bersyukur karena Kanaya hadir di hidup lo. Lo harusnya ingat siapa pendengar baik lo sewaktu lo masih SMA! Cepat atau lambat kalau lo kayak gini terus lo bakalan ngerasain yang namanya karma. Mungkin aja sekarang Tuhan sedang mempersiapkan karma buat lo. Tinggal menunggu waktu nya lo siap – siap lo bakalan rasain karma itu," ucap Cynthia setelah itu menarik Kanaya keluar dari kantin. Dia membawa Kanaya ke kamar mandi untuk membersihkan semua cabe – cabe yang ada di wajah Kanaya.

Setelah tubuh Kanaya menghilang, Galuh seperti merasa diserang rasa bersalah luar biasa. Kepala dan dada nya langsung merasa seperti ditusuk - tusuk. Dia kemudian berbalik menatap Satrio. Perbuatan Satrio jauh lebih luar biasa dari apa yang ia lakukan kepada Kanaya. Bisa – bisa nya dalam keadaan sadar, Satrio melempari Kanaya dengan semangkuk cabe.

"Sat...." panggil Galuh dengan suara berat nya mencoba mencari penjelasan apa yang barusan dilakukan oleh Satrio.

BUGH

Tapi sayangnya satu bogeman keras menghantam wajah Satrio membuat semua orang yang disana terkejut luar biasa. Semua mata yang ada disana mengarah ke meja mereka. Iya, Galuh memukul keras wajah Satrio.

Saat ini Cynthia dan Kanaya sedang berada dalam kamar mandi. Kanaya membersihkan semua bagian wajahnya serta baju nya yang terkena sambal cabe. Sedangkan Cynthia, Cynthia menunggunya dari luar.

"Cyn, mata gue masih perih banget," isak Kanaya yang sudah beberapa kali membersihkannya namun masih terasa perih di bagian mata nya.

"Kita ke rumah sakit aja ya, gue yang antar. Hari ini gue bawa mobil," usul Cynthia mengajak.

"Akhhh... bangsat!" Kanaya tiba – tiba mengumpat, merutuki Satrio yang berani menyiram nya dengan cabe. "Mulai besok gue bakalan panggil nama lo Bang Sat, Satrio! Karena kelakuan lo sama persis kayak bangsat juga!" lanjutnya emosi.

"Nay, udah yuk, kita langsung ke rumah sakit atau ke klinik aja. Lo jangan ngucek – ngucek lagi mata lo."

"Mata gue sakit banget, Cynthia!"

"Iya, gue tahu, tapi kalau semakin lo kucek – kucek mata lo bisa jadi iritasi."

Cynthia masuk kedalam lalu mematikan keran air yang sedang dipakai Kanaya kemudian menarik nya keluar. Mereka berdua pergi ke tempat rumah sakit atau klinik yang terdekat dari kampusnya.

Ada kisaran lima belas menitan jarak dari kampus menuju rumah sakit tersebut. Sampai di rumah sakit, Kanaya langsung mendaftarkan nama nya. Beruntung pada hari itu dokter yang bertugas di bagian mata sudah ada jadi dia tidak perlu menunggu waktu yang lama.

Setelah menunggu belasan menit, akhirnya namanya di panggil untuk masuk ke ruangan.

"Atas nama pasien Kanaya," ucap perawat yang memanggil nama Kanaya untuk masuk kedalam ruangan.

Kanaya berdiri lalu berjalan masuk kedalam ruangan tanpa ditemanin oleh Cynthia.

"Naura Kanaya Agistasoro, iya?" tanya dokter yang bertugas memeriksa nya.

"Iya, dok," jawab Kanaya.

"Silahkan duduk." Persilahkannya.

Kanaya konsul terlebih dahulu mengenai mata nya yang terkena sambal cabe barulah sang dokter mulai memeriksa nya. Kisaran sepuluh menitan pemeriksaan, akhirnya pemeriksaan Kanaya telah selesai. Hasil pemeriksaan menyatakan kalau Kanaya hanya infeksi ringan saja. Tidak ada yang harus di khawatirkan. Walaupun begitu, dokter menyuruh Kanaya untuk saat ini mata nya harus ditutup dulu sampai beberapa hari kedepan untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam mata.

Alhasil, kini kedua mata Kanaya ditutup dengan kain perban. Setelah semuanya selesai, Kanaya keluar ruangan di bantu oleh perawat.

Saat Kanaya keluar, betapa mengejutkannya bagi Cynthia melihat kedua mata sahabatnya itu ditutup oleh kain perban. "Nay, mata lo," ucap Cynthia syok melihat penampilan Kanaya saat ini.

"Iya, gue tahu tapi gapapa kok, gak ada yang harus di khawatirkan banget. Dokter cuma bilang kalau mata gue cuma infeksi ringan aja," jawab Kanaya.

"Cuma kata lo? Kalau cuma infeksi ringan aja, kenapa mata lo sampai ditutupi segala," tanya Cynthia lagi.

"Biar gak kemasukan debu sama kotoran," jawab Kanaya lagi yang berusaha memberikan pahaman agar sahabatnya itu tidak usah panik lagi.

"Yaudah, lo tunggu disini dulu, gue mau bayar administrasi di depan," pinta Cynthia menyuruh Kanaya untuk duduk.

"Gue mau ikut, gue gak mau sendirian disini." Tahan Kanaya menarik tangan Cynthia. Kanaya melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Iya udah, ayo." Angguk Cynthia.

Belum sampai ke depan seorang perempuan memangil nama nya membuat Kanaya dan Cynthia berhenti.

"Kayak ada yang manggil gue?" gumam Kanaya.

"Emang ada yang manggil lo," timpal Cynthia.

"Siapa?".

Cynthia menoleh ke belakang kemudian mata nya melotot melihat siapa yang memanggilnya.

"Siapa, Cyn?" tanya Kanaya.

"Lo pasti bakalan kaget kalau tahu siapa yang manggil lo barusan," jawab Cynthia.

"Siapa? Galuh? Gak mungkin. Lo jangan nakut – nakutin gue."

"Bukan Galuh, tapi lebih tepatnya calon mertua lo."

"Nyokap Galuh?".

"Benar sekali."

Perempuan tersebut berjalan menghampiri Kanaya dan Cynthia.

"Kanaya, iya?" tebak nya namun saat melihat tampilan Kanaya seperti itu membuat dia mendadak terdiam.

"H- halo Tante," sapa Kanaya tersenyum.

"Mata kamu kenapa, Naya?" tanyanya, melihat penampilan Kanaya sekarang.

"Disir—

"Bengkak karena maskara, Tante," jawab Kanaya memotong Cynthia yang hendak menjawab. Sangat bahaya sekali kalau Cynthia menjawabnya dengan jujur.

"Maskara?" tanya nya.

"Iya, Tante, karena keseringan pake maskara tapi lupa bersihinnya makanya iritasi," jawab Kanaya.

"Tante kerja disini juga?" Kini giliran Kanaya yang bertanya.

"Iya, Tante udah di mutasi dari rumah sakit sebelumnya," jawab Ibu Galuh.

"Dari kapan kerja disini, Tan?" tanya Kanaya lagi.

"Dua tahun yang lalu."

"Ohhh ... dua tahun yang lalu ya," gumam Kanaya menganggukkan kepala paham namun kemudian dia teringat ucapan Galuh waktu malam dulu.

"Kalian mau pulang habis ini?" tanya Ibu Galuh.

"Iya, Tan, tapi mau ngurus administrasi dulu," jawab Cynthia mewakilkan.

"Kalau Tante ngobrol sebentar sama kamu dulu boleh gak Kanaya?" tanyanya.

"Mau ngobrol apa, Tan?" tanya balik Kanaya.

"Sebentar aja," jawabnya.

"Yaudah, lo ngobrol dulu aja sama nyokap Galuh biar gue yang ngurus administrasi," sambung Cynthia berbisik.

Kanaya mengangguk. "Jangan lama - lama," pesan Kanaya setelah itu Cynthia pergi ke bagian depan.

Menunggu Cynthia balik, Ibu Galuh menarik tangan Kanaya mengajaknya duduk sembari mengajak berbicara.

"Kenapa Tante?" tanya Kanaya yang sudah duduk bersebelahan dengan ibu Galuh.

❤️‍🔥 JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN NYA ❤️‍🔥

BABAYYYYY ✨✨✨✨😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

5.5M 394K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
2.5M 137K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
849K 64.2K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.5M 307K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...