peran pendukung

By bkai88

25.4K 3.7K 606

Tiba-tiba sekolah dan temannya berubah dalam semalam... Joy berusaha menyesuaikan diri dengan dunia baru yan... More

prolog
pengenalan tokoh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24

23

143 32 8
By bkai88

Acara makan-makan dan hiburan malam ini adalah puncak dari acara rekreasi sekolah. Tidak ada yang spesial dari acara ini. Sama seperti acara rekreasi pada umumnya. Setelah makan malam super mewah, mereka melanjutkan acara dengan pertunjukan bakat oleh para siswa.

Kalau di sekolah umum mungkin kau akan melihat pertunjukan bakat murahan dan terkesan sederhana. Tapi hal itu tidak berlaku disini. Pertunjukan bakat yang mereka lakukan benar-benar berkelas. Diawali dengan pertunjukan seriosa yang diiringi dengan lantunan piano.

"Joy, sebelah sini." Irene melambaikan tangan ke arah joy begitu melihat joy masuk ke ruangan bersama eunwoo.

Mata joy masih terlihat sedikit sembab karena habis menangis. Dilihat dari cara joy memperlakukan eunwoo, sepertinya mereka sudah tidak canggung lagi.

Joy menelisik ke setiap detail ruangan. Memang ya, sekolah elit itu tidak pernah mengecewakan. Suasananya persis seperti pesta ala orang kaya yang mahal. Untung irene meminjamkan gaun mahalnya untuk acara ini jadi ia tak terlihat berbeda dari yang lain.

"Apakah aku terlambat?" Tanya joy.

Irene menggeleng.

"tidak, mereka baru memulai acara makan malam. Kau pasti lapar. Ayo kita ke stand makanan."

Irene menggandeng joy menuju tempat makanan yang sudah berjejer dengan berbagai varian.

Vino hanya berdecih saat melihatnya. Jujur saja agak menyebalkan ditinggal bersama eunwoo. Sehun sebagai panitia masih terlihat sibuk mengatur susunan acara. Sedangkan jinno mengekori joy dan irene menuju stand makanan.

"Apa?" Ketus vino saat melihat eunwoo menatapnya.

Bukannya menjawab eunwoo malah tertawa tanpa beban seakan mengejeknya. Ingin rasanya vino memukul wajah sok tampannya eunwoo. Apalagi tatapannya seakan mengatakan apa kau marah karena aku berduaan dengan joy?

"Huh..."

"Kalian memang lucu, aku harap kalian segera memastikan perasaan masing-masing agar orang lain sepertiku tidak punya niat jahat untuk masuk dan mengacaukannya."

Eunwoo mengatakannya dengan nada yang sangat serius. Berbeda dengan suaranya, wajahnya tersenyum lebar seakan ucapannya main-main.

Vino mengkerutkan kening. Sifat eunwoo yang tak terduga. Dari dulu dia diam dan tak tertarik dengan hubungan orang lain. Bahkan ia bisa bersikap kejam pada orang yang menyatakan cinta padanya.

Apa trauma yang dialaminya sudah hilang sekarang? Trauma yang bahkan tak pernah bisa hilang sekeras apapun eunwoo coba itu benar-benar hilang? Memang joy adalah eksistensi yang bisa merubah orang di sekitarnya.

"Apa yang harus dipastikan? Bukankah kau lebih tau makanya kau hanya diam saja selama ini dan pura-pura bodoh seperti yang lain."

Vino menyeruput jus yang ada di gelasnya. Beruntung ini acara sekolah jadi minuman keras seperti wine tidak dipajang di stand minuman.

"Kalau aku jadi kau mungkin aku akan memilih mengatakannya daripada hanya memendamnya sendiri seperti orang bodoh."

"Dan ditolak sepertimu?" Balas vino.

Persetan dengan eunwoo yang tampak akan memukulnya. Prioritasnya adalah keselamatan joy. Ia rela bersama orang lain asal dia bahagia.

Cih... ia memang tidak cocok menjadi peran antagonis seperti yang dibilang ayahnya. Alvino chaiden hanyalah pria yang menyedihkan jika itu menyangkut tentang joyceline sanjaya. Novel sialan itu memang hanya omong kosong orang itu.

"Huh... Tidak seru ya menggodamu. Kau terlalu serius untuk ukuran anak SMA yang harusnya menikmati masa muda. Santailah sedikit tuan Chaiden, hidupmu masih panjang."

Eunwoo mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Vino selalu saja seperti ini. Bahkan dalam kasus irene (yang seharusnya) ia bisa memenangkan hati gadis itupun ia gagal. Kalau saja joy tak menyimpan rasa pada si bodoh ini ia pasti akan dengan suka rela menggantikan vino di hati gadis itu.

"Ngomong-ngomong, bukankah kau adalah ketua dewan pemegang saham di chaiden company?"

Eunwoo tertawa lepas. Ia menatap lucu vino.

"Eih.... Mana mungkin aku bisa jadi salah ketua dewan pemegang saham di perusahaan ayahmu yang besar itu."

"Benarkah?" Vino tersenyum remeh.

"kau pasti penasaran bukan aku tahu darimana. Sepertinya ini akan jadi pembicaraan yang panjang dan melelahkan. Ayo keluar." Ajak vino.

Ekspresi eunwoo berubah. Vino memang benar-benar sesuatu. Ia bisa tahu rahasia terbesarnya yang bahkan jinno saja tidak tau.

"Baiklah ayo kita bicarakan masalah ini. Sepertinya kau punya penawaran yang menarik."

....

Joy memijat bahunya yang terasa kaku. Rasa kantuk dan lelah mendominasi terlihat jelas di wajahnya. Sayangnya joy masih belum bisa tidur di kasurnya yang empuk dan harus menunggu jemputan.

Jika tahu kakaknya yang menyebalkan itu akan terlambat seperti ini, ia akan memilih menerima ajakan irene yang bilang akan mengantarnya pulang. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Irene sudah pulang dan sekolah mulai sepi.

"Joy,"

Panggilan tak asing itu cukup membuat joy senang. Ia menatap sehun yang mendekat ke arahnya. Yah, setidaknya ia tidak sendirian disini kan.

"Kenapa kau belum pulang? Kukira kau akan pulang bersama irene." Tanya sehun sekedar basa-basi.

Joy tersenyum kecut. Kalau bisa mengulang waktu juga ia akan memilih irene daripada kak jimi yang ngaret.

"Aku menunggu kak jimi, kau sendiri kenapa belum pulang?"

"Aku khawatir kau belum pulang makanya aku tidak pulang," Gumam sehun.

"Apa? Kau bilang apa barusan?"

Joy mengkerutkan kening bingung. Ia tidak begitu mendengar apa yang sehun katakan. Lagipula ia tidak mau geer sendirian karena mendengar gumaman sehun yang tak jelas bukan. Ayolah, ia kan tokoh utama di dalam cerita ini. Ia hanya tokoh jahat yang menghancurkan kebahagian orang.

"Errrggg... Vino meninggalkanku sendirian jadi aku bingung mau naik apa."

Sehun mengusap tengkuknya yang tak gatal. Maaf Vino aku menjual namamu kali ini. Lagian ini kan juga perintah darimu kan untuk memastikan joy aman sampai rumah. Jadi tidak masalah kan kalo aku membuat kesanmu jadi agak buruk dimata joy, Toh tanpa itupun kau sudah terkenal kasar dan dingin.

"Oh itu kak jimi,"

Joy melambai ke arah kak jimi.

"Mau ikut pulang bersamaku? Aku akan meminta kak jimi mengantarkanmu terlebih dahulu nanti."

Belum sempat sehun menjawab joy sudah berlari ke arah mobil kak jimi.
Tak lama joy melambai memberi isyarat agar mendekat. Sepertinya ia berhasil meyakinkan kak jimi yang terkenal overprotective itu agar ia bisa menumpang sampai rumah.

Yah, tidak buruk juga. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui kan.

.......

Vino memasuki ruang kerja ayah tanpa permisi. Setelah pulang dari acara sekolah ia langsung menuju ke perusahaan ayahnya itu. Ia ingin sekali bertanya kepada ayahnya, kenapa harus joy? Joy tak punya salah apapun.

"Kau datang lebih cepat daripada perkiraanku."

Sambutan dingin sang ayah tak membuat nyali vino menciut. Dengan wajah tak kalah dingin ia menjawab,

"Bukankah ada sesuatu yang harus ayah jelaskan? Tentang insiden hilangnya joy kemarin?"

"Bagaimana?? Kau suka dengan hadiahku bukan? Itu bahkan tidak layak untuk dikatakan sebagai peringatan. Aku hanya sekedar bermain-main dengan joy agar kau sadar."

"Lalu, apa yang kau inginkan? Menjadikanku boneka yang hanya menuruti semuanya? Bukankah 'ayah' lebih tau dibanding siapapun kalau kita mirip."

Vino menekankan kata 'ayah' sebagai bentuk sarkas. Ia menatap benci ayahnya. Tangannya mengepal hingga buku jarinya memutih.

"Jika kau ingin joy selamat, pergilah ke kanada. Jangan sekali-kali bertemu dengan joy. Jika kau lakukannya, aku tidak akan menyentuh anak itu lagi."

.....

Maaf banget nunda lama baru bisa update,
Soalnya banyak yang harus di siapin di rl ku jadi nggak buka wattpad selama beberapa minggu

Menurut kalian vino bakal milih pergi nggak ya?

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 138K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
1.1M 47.8K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
2.6M 39.5K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
566K 21.7K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...