[Book 1] The Rebirth of an Il...

By redhexa_

76.2K 8.1K 283

DISCLAIMER: SAYA BUKAN PEMILIK CERITA, SAYA HANYA MENERJEMAHKAN CERITA DARI LINK TERKAIT. CERITA SEPENUHNYA M... More

Kelahiran Kembali Seorang Selir yang Bernasib Sial
Bab 1: Dalam Penderitaan Hening yang Menyedihkan
Bab 2 : Makan Malam Tahun Baru
Bab 3 : Qiu Yan
Bab 4: Bertemu Musuh
Bab 5: Wanita Berani & Anak Nakal
Bab 6: Mediasi
Bab 7: Uang Yang Berbicara
Bab 8: Hadiah Bunga Plum untuk Seseorang
Bab 9: Pelayan yang Tidak Sopan
Bab 10: Perubahan
Bab 11: Muntahkan Semua Hal Milikku Yang Telah Kau Telan
Bab 12: Bunga Cantik di bawah Bulan
Bab 13: Memancing Ular dari Sarangnya
Bab 14: Melempar Umpan
Bab 15: Jaring Pertama
Bab 16: Pembunuhan
Bab 17: Skema Pembunuhan
Bab 18 - Mengekspos Rencana yang Gagal
Bab 19 - Merusak Reputasi Seseorang
Bab 20 - Dipenjara
Bab 21 - Siapa yang Paling Buruk?
Bab 22: Sederhana
Bab 23: Titik Balik
Bab 24: Saksi
Bab 25: Tujuan Akhir
Bab 27: Persiapan Kembali ke Ibu Kota
Bab 28: Aura Membunuh
Bab 29: Eksploitasi
Bab 30: Jiang Su Su
Bab 31: Perselisihan di Depan Gerbang
Bab 32: Di Kediaman
Bab 33: Ruan Ju
Bab 34: Aku Telah Kembali
Bab 35: Madam Jiang
Bab 36: Keterampilan Hidup dengan Mengakrabkan Diri
Bab 37: Konfrontasi
Bab 38: Menjahit Baju
Bab 39: Cahaya dan Bayangan
Bab 40: Pusat Perhatian
Bab 41: Nona Muda Ruan dari Keluarga Jiang
Bab 42: Mempesona
Bab 43: Sarang Ular dan Tikus
Bab 44: Kalahkan Seseorang di Permainannya Sendiri
Bab 45: Bertemu Lagi dengan Orang Berjubah Hitam
Bab 46: Penyelesaian
Bab 47: Kambing Hitam
Bab 48: Ayah dan Kakak Kedua
Bab 49: 'Peraih Bunga' Pemuda Peringkat Ketiga
Bab 50: Guru Besar yang Miskin
Bab 51: Identitas Mo Cong
Bab 52: Festival Lentera
Bab 53: Yiniang Kelima, Hong Ying
Bab 54: Konspirasi
Bab 55: Adik Kedua
Bab 56: Bertemu Teman Lama
Bab 57: Xiao Shao Menampakkan Diri
Bab 58: Kompetisi
Bab 59: Lelucon Terulang
Bab 60: Mahkota Menekan Ibukota
Bab 61: Mematikan Lentera
Bab 62: Tidak Sengaja Mengungkapkan Percintaan
Bab 63: Bantuan Dari Seorang Bangsawan
Bab 64: Membongkar Kebohongan
Bab 65: Merancang Sebuah Strategi
Bab 66: Pemuda dengan Skor Tertinggi
Bab 67: Gairah Yang Tak Terbendung
Bab 68: Menuai yang Ditabur
Bab 69: Aliansi Pernikahan
Bab 70: Tanpa Tahu Malu
Bab 71: 'Pemandangan Musim Semi' di Aula Leluhur
Bab 72: Nasib Shu Xiang
Bab 73: Keberadaannya adalah Kutukan bagi Orang Lain
Bab 74: Guru Besar Hui Jue
Bab 75: Perayaan Ulang Tahun
Bab 76: Penipu vs Penipu
Bab 77: Tuan Muda Kedua Li
Bab 78: Rencananya Berantakan
Bab 79: Mereka Mengenalinya
Bab 80: Darah Dagingnya
Bab 81: Konspirasi
Bab 82: Terkepung di Hutan
Bab 83: Kakak Beradik Jiang
Bab 84: Kembali ke Fu
Bab 85: Agresi
Bab 86: Membuat Kesal
Bab 87: Ramalan
Bab 88: Runtuh
Bab 89: Buronan
Bab 90: Jebakan yang Tak Bisa Dihindari
Bab 91: Kau Kalah
Bab 92: Xiao Shao yang Berbeda
Bab 93: Masa Lalu
Bab 94: Saling Membantu
Bab 95: Rumah Bordil Pria
Bab 96: Rencana Xuan Li
Bab 97: Selir Chen
Bab 98: Memilih Istri
Bab 99: Janda Permaisuri Yi De
Bab 100: Reinkarnasi
Bab 101: Menolak Lamaran
Bab 102: Titik Balik
Bab 103: Salam Perpisahan
Bab 104: Kembali dengan Tekad
Bab 105: Perubahan yang Mengejutkan
Bab 106: Kunjungan Malam ke Jiang Fu
Bab 107: Peristiwa Bahagia
Bab 108: Manipulasi
Bab 109: Pergantian Kejadian Tak Terduga
Bab 110: Dong Yinger
Bab 111: Fitnah
Bab 112: Kepanikan
Bab 113: Masalah Rahasia
Bab 114: Xiao Shao yang Polos dan Berhati Murni
Bab 115: Pangeran Bejat
Bab 116: Kekhawatiran Tutor Agung Liu
Bab 117: Persaingan antara Dua Pria
Bab 118: Jebakan
Bab 119: Hatinya Sakit
Bab 120: Menggoda Xiao Shao
Bab 121: Takdir Xuan You
Bab 122: Tindakan Simultan
Bab 123: Pertolongan Penasihat Agung
Bab 124: Takdir Pernikahan Satu Sama Lain
Bab 125: Kekhawatiran Xiao Shao
Bab 126: Pertanda Bencana Nasional
Bab 127: Wanita Berkuasa Membunuh Kaisar
Bab 128: Bayangan di dalam Fu
Bab 129: Nyonya Besar Jiang
Bab 130: Penjara
Bab 131: Mengambil Tindakan
Bab 132: Kejatuhan Keluarga Li
Bab 133: Kematian Yiniang Kedua
Bab 134: Kesalahpahaman
Bab 135: Bertemu Pei'er Lagi
Bab 136: Perjamuan Krisan Emas
Bab 137: Skema Di Dalam Hutan
Bab 138: Terjerat Kesialan
Bab 139: Mengekspos Skandal
Bab 140: Keluarga Xia dalam Kekacauan
Bab 141: Xiao Shao Terluka
Bab 142: Melindungi Xiao Shao
Bab 143: Keindahan yang Muncul di Pemandian
Bab 144: Penyelidikan Xuan Lang
Bab 145: Lamaran Pernikahan Xiao Shao
Bab 146: Gadis Anggun, Istri Sempurna untuk Para Pria
Bab 147: Angst
Bab 148: Ciuman
Bab 149: Sikap Mereka Sendiri
Bab 150: Xiao Shao Bergerak

Bab 26: Gerakan Catur yang Bagus

511 71 2
By redhexa_

Diiringi desahan dan bisikan orang-orang, tirai akhirnya turun menjadi tontonan besar dengan banyak lika-liku. Chen Zhao dan Zhang Lan ditahan sambil menunggu persidangan, sedangkan Jiang Ruan dapat kembali ke kediaman Jiang. Pengadilan masih dalam sesi, tetapi Lian Qiao dan Bai Zhi tidak dapat menahan diri untuk maju dan bergabung dengan Jiang Ruan. Mereka berdua terlalu bersemangat untuk berbicara secara koheren.

Lian Qiao berkata, "Pelayanmu ini tahu bahwa langit menganggap Nona muda kami layak, dan nyonya kami di surga juga akan melindungimu. Kita harus membakar dupa untuk nyonya kita nanti."

Jiang Ruan menggelengkan kepalanya. "Jika kau mengatakannya seperti itu, maka kita harus menunjukkan rasa terima kasih kepada dua Daren juga yang memimpin persidangan ini dan memberiku keadilan. Juga, kita harus berterima kasih kepada Lu Zhu dan yang lainnya yang bersedia maju dan berbicara atas namaku, terutama Qiu Yan. Aku benar-benar berhutang terima kasih padanya." Setelah dia berbicara, dia berjalan menghadap Qiu Yan dan berkata, dengan senyum tipis, "Terima kasih banyak, Qiu Yan."

Qiu Yan menatap Jiang Ruan dengan bingung yang berdiri di depannya, dan sedikit rasa takut muncul di matanya. Di mata pengamat luar, sejauh menyangkut peristiwa hari ini, Jiang Ruan tidak melakukan apa-apa. Tampaknya, pembantu rumah tanggalah yang mengambil inisiatif dan maju ke depan. Namun, kenyataannya adalah, bahwa semua yang telah diucapkan telah diatur oleh Jiang Ruan. Sejak awal, Jiang Ruan telah mengatur situasinya. Dia telah menggali lubang yang didekorasi dengan indah, dan duduk tersenyum di samping untuk menyaksikan Chen Zhao melompat ke dalamnya. Ketika Chen Zhao yang menyedihkan melompat masuk, dia masih mendapat kesan bahwa jebakan yang dia buat sendiri lebih besar.

Status keluarga Zhang Lan mengakar kuat di kediaman. Bisa dikatakan, jika keluarga Jiang tidak runtuh, jika Xia Yan bukan istri Jiang Quan, mereka akan dengan mudah menutupi kesalahan mereka di kediaman. Jiang Ruan pasti tidak akan mampu menyingkirkan dan melenyapkan orang-orang ini, yang memiliki koneksi dan kekuatan yang mengakar, dengan begitu mudah. Karena Zhang Lan merasa aman mengetahui bahwa dia mendapat dukungan, dia tidak pernah berpikir bahwa Jiang Ruan benar-benar memiliki rencana untuk sepenuhnya menghapus hubungan yang rumit ini. Motifnya, sejak awal, adalah menargetkan Zhang Lan dan putranya dengan metode yang bersih, efisien, dan benar-benar tegas. Akhirnya, dia mengambil tindakan drastis dan membeberkan semua kesalahannya. Dalam sekejap mata, dia telah mencapai tujuan utamanya, untuk kembali ke kediaman keluarga Jiang, dan tidak ada yang bisa menyentuhnya sekarang. Inilah pukulan jitu yang sebenarnya.

Namun, skema semacam ini bisa datang dari tangan gadis muda, ditambah dengan kesan yang dia berikan dalam lima tahun terakhir dari kecerdikan, kerentanan, dan ketahanannya seacara diam-diam, ini benar-benar menyebabkan seseorang bergidik ketakutan. Gelombang penyesalan muncul di hati Qiu Yan. Siapa yang mengira bahwa rahasia yang paling tersembunyi dari desa ini adalah Nona muda yang tampaknya tidak penting ini. Jika dia kembali ke rumah tangga Jiang, takutnya tak membawa keuntungan bagi Xia Yan dan putrinya. Jiang Ruan telah mempertahankan keheningan dengan kesabaran yang besar selama bertahun-tahun, namun, dia membalas dengan cara ini. Rumah tangga Jiang akan kalang kabut.

Qiu Yan dengan hormat menundukkan kepalanya dan menjawab, "Nona adalah tuanku. Hamba ini harus bertindak atas nama majikannya adalah suatu hal yang benar dan pantas. Dengan Nona mengatakan ini kepadaku membuatku sangat takut. "

Jiang Ruan tersenyum kecil. "Tidak semua orang sepertimu. Meski begitu, terima kasih banyak." Dia menggenggam tangan Qiu Yan. Saat mengetahui bahwa tangan itu sedikit gemetar, sedikit tawa samar muncul di matanya.

Memang, seperti yang dipikirkan Qiu Yan, hari ini dia akhirnya mencapai langkah pertama dalam rencananya. Dalam kehidupan sebelumnya, Zhang Lan dan putranya telah memainkan peran penting dalam menghancurkan hidupnya. Pada saat itu, dia benar-benar tidak dapat menahan diri, dan hanya bisa membiarkan orang lain menginjak-injaknya. Sekarang, dia tidak akan lagi mempersembahkan hidupnya di atas piring. Sebaliknya, tidak ada yang bisa menyentuhnya. Kembali ke kediaman utama Jiang akan menjadi awal dari balas dendamnya, tetapi yang lebih penting, setelah pengungkapan hari ini dan perubahan besar, reputasi Jiang Quan telah terpukul keras. Jika pembicaraan orang-orang* bisa menghilangkan nama baiknya, maka tuduhan pelanggaran dari Sensor Kekaisaran pasti akan menjadi kunci kemajuan karir pejabatnya.


* T/N : teks secara harfiah mengatakan 'air liur orang-orang'.

Hal pertama yang ingin dia lakukan adalah memblokir karir pejabat Jiang Quan.

Massa membubarkan diri dari pengadilan. Mata Jiang Ruan menatap sosok yang perlahan bergerak ke arahnya. Dia menunggu sampai mendekat, lalu dia membungkuk dengan anggun dan berkata, "Wang Daren."

Sensor Kekaisaran Wang membelai janggut putihnya dan berkata dengan penuh arti, "Gadis kecil[1], kita bertemu sekali lagi."

[1] Ya Tou ( 丫头 ) – Ini mengacu pada seorang gadis/pelayan gadis, tetapi ketika orang tersebut sebenarnya bukan seorang pelayan, itu adalah istilah sayang.

Jiang Ruan juga tersenyum ringan saat dia bertanya, "Sebaik apa bunga plum merah Daren mekar hari ini?"

"Tidak menunjukkan tanda-tanda rendah diri, tidak menggunakan sanjungan, jelas dari karakter yang tinggi dan pantang menyerah, menunjukkan semua energi vital. Bunganya mekar dengan sangat baik. " Imperial Censor Wang menatap lurus ke matanya. "Hanya sedikit keras kepala."

Jiang Ruan tersenyum ringan sekali lagi dan menolak berkomentar.

Alasan mengapa dia begitu yakin Sensor Kekaisaran Wang akan mengadili atas namanya karena sepenuhnya ingatannya dari kehidupan sebelumnya. Ketika dia tinggal di kediaman di kehidupan sebelumnya, Bai Zhi suatu hari keluar untuk mendengar jalan-jalan ramai dengan pembicaraan tentang seorang lelaki tua yang telah ditipu uangnya di Jalan Barat, sangat marah sehingga dia pergi ke otoritas lokal. Namun, mereka tidak hanya menolak untuk memperhatikannya, tetapi bahkan memanggil seorang petugas untuk mengusirnya tanpa basa-basi lagi, membuatnya semakin marah. Tidak lama kemudian, sebuah dekrit kekaisaran telah tiba dari ibu kota yang mengusir Qian Wan Li dari posisi resminya. Ternyata lelaki tua itu, secara tak terduga, adalah pejabat tinggi pemerintah di ibu kota, Sensor Kekaisaran Wang yang disukai Kaisar..

Imperial Censor Wang ini keras kepala tanpa penyesalan, dan bahkan berani langsung menegur Kaisar. Sebagai bagian dari rutinitas sehari-harinya, dia suka mencampuri urusan orang lain. Jika dia merasakan ada ketidakadilan, dia lebih dari senang untuk ikut campur. Inilah mengapa Jiang Ruan tiba-tiba menyarankan untuk pergi ke Jalan Barat hari itu, dan telah membantu untuk menyelesaikan situasi putus asa Sensor Kekaisaran Wang [2]. Karena Imperial Censor Wang sangat menghargai meluruskan kesalahan, dia pasti ingin menyelidiki kasus Chen Zhao. Selain itu, begitu dia menyadari bahwa itu melibatkan Jiang Ruan, yang melakukan 'persahabatan bunga plum merah' [3] dengannya, dia tentu tidak akan tinggal diam dan mengabaikan keluhannya.


[3] Ini mengacu pada waktu ketika Jiang Ruan menghadiahkan Sensor Kekaisaran Wang dengan sekuntum bunga plum merah setelah dia menyelesaikan situasi dengan uang curiannya.


Bunga prem merah itu adalah kunci yang membuka pintu ke hati batu Sensor  Kekaisaran Wang. Sensor Kekaisaran Wang telah membual tentang rasa keadilannya yang mutlak, tetapi orang-orang selalu memiliki semacam skala keseimbangan di hati mereka. Kecuali seseorang adalah orang suci yang tidak memiliki keinginan atau emosi, skala akan selalu mengarah pada preferensi seseorang. Sensor Kekaisaran Wang sudah memiliki kesan pertama yang sangat kuat tentang dia. Ketika Qiu Yan mengatakan bahwa dia dituduh secara tak adil, Sensor Kekaisaran Wang secara tidak sadar telah mempercayainya, dan bermaksud untuk tidak berusaha mencari bukti yang bermanfaat baginya.

Menggunakan Sensor Kekaisaran Wang memang merupakan langkah catur yang bagus, tetapi keindahan sejati dari langkah ini akan terungkap dalam dampaknya setelah acara tersebut. Dengan sifat keras kepala Sensor Kekaisaran Wang, ketika situasi Jiang Ruan saat ini diperhatikan, dia pasti menyimpan banyak ketidakpuasan terhadap rekan pejabat pemerintahnya, Jiang Quan. Sekembalinya ke ibukota, dia pasti akan menulis laporan pedas tentang situasi Jiang Ruan. Karena kata-katanya dianggap serius, orang bisa membayangkan pukulan bagi Jiang Quan.

Jiang Ruan tertawa dan berkata, "Jiang Ruan tidak akan pernah bisa membalas kebaikan Daren."

Wajah Imperial Censor Wang menunjukkan ekspresi yang agak aneh. "Apakah kau berterima kasih kepadaku atas kesempatan yang ku tawarkan kepadamu untuk mencari keadilan, karena mengirimmu kembali ke rumah tangga Jiang, atau atas kerja samaku di pengadilan hari ini?"

Mereka yang telah melayani dengan kebenaran dalam pemerintahan selama bertahun-tahun dan masih tetap tegak secara alami bukanlah orang yang tidak kompeten. Jiang Ruan tidak khawatir ketahuan dan dengan tenang menjawab, "Semuanya."

Imperial Censor Wang menatapnya dengan penuh perhatian. "Gadis kecil, jangan biarkan hatimu terlalu terbebani. Perlakukan sedikit usaha dariku hari ini sebagai pembayaran untuk tangkai bunga plum merahmu. Kau bilang bahwa orang tua ini seperti bunga plum merah, bahwa ia harus melalui dingin yang pahit sebelum aromanya muncul. Namun, orang tua ini berpikir bahwa kata-kata ini lebih cocok untukmu." Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nanti, izinkan beberapa penjaga kembali bersamamu dan mengambil semua barang-barangmu. Semuanya harus dikembalikan kepada pemilik yang sah."

Jiang Ruan mengangguk sebagai tanda terima kasih.Imperial Censor Wang berjalan sekali lagi, tetapi tiba-tiba berhenti. Dengan membelakanginya, dia memberi tahu Jiang Ruan, "Benar, ayahmu tidak cukup ketat dalam mengatur rumah tangganya. Dia mengabaikan situasi ketika orang-orang yang dia tunjuk untuk menjagamu malah menggertak putri sahnya. Menumbuhkan karakter moral dan mengatur keluarga adalah satu-satunya cara untuk memastikan aturan dan harmoni yang tepat di negara ini, namun halaman belakang Jiang Quan sangat kacau. Kemungkinan besar, birokrasinya terlalu bias. Ketika orang tua ini kembali ke ibukota, dia akan menulis laporan resmi yang mengutuk tindakannya, menggunakan contoh buruk ini untuk memperingatkan orang lain."

Continue Reading

You'll Also Like

1M 142K 200
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
76.9K 12.8K 70
Novel ini bukan karya saya. THIS NOVEL AND STORY NOT MINE. I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR/PENGARANG/PE...
173K 15.5K 103
NOVEL TERJEMAHAN TAMAT Cerita dimulai dengan Ye Zhen dipaksa menjadi permaisuri, dan pada malam pernikahan dia secara tidak sengaja menendang Kaisar...
881K 123K 200
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...