Sex On The Beach (TAMAT)

Bởi chanie1001

1.3M 81.2K 2.1K

Sex On The Beach, minuman yang mengantarkan Kayera pada kerumitan. Mulai : 16 Oktober 2021 Selesai : 15 Novem... Xem Thêm

1. Menikah Bagi Yang Siap
2. Sex On The Beach
3. Mencoba Biasa
4. Debar Aneh
5. Bingung
6. Kebersamaan
7. Menata Hati
8. Asisten Pribadi
9. Mulai Posesif
10. Kiss
11. Perasaan Yang Rumit
12. Sex On The Beach
13. Hamil?
14. Hasilnya...
16. Akibat Buah Naga
17. Insting
18. Berantem
19. Sakit.
20. Mulai terkuak walau setitik.
21. Hampir
22. Kegilaan.
23. Tertekan
24. Kembali Bertemu
25. Melepas dendam.
26. ILY&B
27. .....
28. Demo Warga
29. Braza sedang mau
30. Terkuak, Terkejut.
Ending - Bersyukur.
Sequel : Serendipity

15. Diamnya Braza

32.4K 2.6K 69
Bởi chanie1001

       Braza menenangkan Kayera yang menangis kencang di kamar tamu Magenta. Tantenya itu sudah keluar dan memberi mereka privasi.

Kayera menangis dengan begitu pilu, kencang dan menyesakan dada. Braza sampai kewalahan menenangkannya.

"Gimana keluarga kita?" Kayera semakin meraung - raung penuh beban.

Braza mengeratkan pelukannya di leher Kayera."Suutt.." tangannya menepuk punggung Kayera lembut, mengusapnya sesekali.

"Mimiiiii.." Kayera semakin deras menangis saat mengingat kalau miminya itu pasti kecewa.

Sekarang masih bisa di sembunyikan agar semua tidak kecewa tapi nanti bagaimana? Perutnya akan terus membesar.

"Bang Rayellll.." rengeknya dengan semakin tersedu - sedu."gimana ini? Aku ga mau." rengeknya semakin histeris.

Braza mengusap belakang kepala Kayera, masih memeluknya dengan sabar.

🦋🦋🦋

"Gimana keadaan Kayera? Malam ini nginep aja di sini." Magenta melirik Braza yang baru menutup pintu kamar tamu.

"Kita pulang, tan." balas Braza singkat.

"Yaudah, tapi jangan sampe terlalu kepikiran. Bahaya buat janin sama ibunya."

Braza hanya diam dengan memutuskan duduk di samping Magenta.

"kalian kenapa bisa sampai kebablasan kayak gini? Ga pake pengaman? Kalian adik kakak kan walau tiri?"

Braza menatap lurus pintu kamar ruang tamu itu."Kita kecelakaan, tolong rahasiain ini, tan." jawabnya dengan tenang.

Magenta mengangguk."Itu masalah gampang, toh semua akan ketahuan karena hamil itu ga bisa selamanya di tutup - tutupi." balasnya enteng.

Braza setuju, dia pun tidak menjamin tidak ketahuan.

🦋🦋🦋

Braza mengecup pipi Kayera, pelipisnya lalu mengusap rambutnya dengan lembut.

Kayera masih diam, tatapannya lurus dengan banyak pemikiran yang mulai menghantui.

Siska akan semakin puas mengejeknya, semua keluarga miminya akan kecewa dan menganggap miminya itu gagal mendidik anak.

Semua tentang kemungkinan di masa depan membuat kepala Kayera rasanya akan meledak.

Kayera tersentak saat wajahnya di tarik ke arah Braza lalu Braza mengusap pipinya.

"Kita hadepin bareng - bareng."

Kayera menahan tangisnya, Braza jelas tidak salah karena dalam ingatannya itu Kayeralah yang lebih agresif malam itu.

"Kita berdua yang salah di sini, bukan kamu, bukan aku." lanjut Braza panjang lebar.

Kayera mengulurkan tangannya agar bisa meraih Braza, dia memeluk Braza sambil kembali terisak.

"Kita pindah, jangan sampe papih ngendus kita di rumah tante Magenta."

Kayera pasrah saja saat Braza membantunya bangun, merapihkan wajah, rambut dan dressnya.

Braza mengecup kening Kayera lalu menuntunnya keluar kamar.

🦋🦋🦋

"Aku mau tanggung jawab." Braza menatap Kayera agak marah karena Kayera memaksanya untuk aborsi.

"Situasi kita ga bisa, Braza!" Kayera terlihat semakin frustasi.

Braza menelan emosinya, dia lebih baik diam dari pada akan tersulut emosi.

Braza mencengkram stir lalu kembali menjalankan mobilnya menuju apartemen yang sudah lama tidak dia tempati.

"kita ga bisa besarin dia karena kita keluarga. Dia hadir karena kesalahan kita malam itu." lirih Kayera dengan kepala menunduk dan terisak pelan.

Braza tetap diam, baginya dia bisa membesarkan bayi dalam rahim Kayera. Dia akan membiarkan Kayera lelah sendiri dengan keinginan gilanya itu.

Kayera menoleh lesu kearah Braza yang membisu dan tidak terbaca itu."Di saat kayak gini, pliss! Jangan diem." mohonnya dengan suara serak menyesakan dada.

Braza menghela nafas."Aku ga mau numpuk dosa, Kay. Rusak kamu aja udah dosa besar, gimana soal gugurin dia yang ga berdosa?" di liriknya datar Kayera sekilas.

Fokus Braza kembali ke jalanan, dia tidak akan mengiyakan ajakan Kayera. Braza lebih baik diam.

Kayera menyeka air matanya."Keputusan udah bulet, aku mau gugurin." tegasnya dengan sesekali masih tersedu - sedu.

Braza tidak merespon selain mencengkram kuat stir kemudi hingga buku - buku jarinya memutih.

🦋🦋🦋

Magenta kembali menyambut Kayera dan Braza dengan senyuman ramah khasnya.

"Kenapa lagi?" Magenta menatap Braza yang semakin dingin itu.

Kayera terisak lagi."Bantu Kayera, tan. Kayera ga mau pertahanin dia." isaknya lirih.

Magenta mendatarkan ekpresinya yang jujur saja dia agak kaget lalu menatap Braza. Magenta bisa menduga kalau Kayera yang bersikukuh bukan Braza.

"Kita ngobrol di dalem." Magenta merangkul Kayera, menuntunnya untuk kembali masuk.

"Za, kamu tidur di kamar tamu, biar Kayera sama, Tante."

Braza hanya mengangguk samar, semua dia pasrahkan pada Tuhan dan tantenya saja.

Braza jujur saja kecewa dengan kekeras kepalaan Kayera yang ingin melenyapkan darah dagingnya.

Tapi, Braza juga paham situasi dan kondisi.

Semua akan semakin rumit kedepannya, Kayera pasti takut sekali saat ini.

🦋🦋🦋

Kayera terisak begitu pilu nan lirih, dadanya semakin menyesak saat Magenta menjelaskan pengalamannya sendiri.

"Ini hasil dari Rumah sakit, 6 tahun lalu." kata Magenta.

Kayera meraihnya dengan tangan gemetar.

"gugurin karena sama takutnya kayak kamu, tante belum nikah, pacar tante ga mau tanggung jawab. Rumit." Magenta menatap lurus, mencoba menerawang ke masa lalu.

"tante bisa liat kalau Braza mau tanggung jawab."

Kayera terisak semakin menjadi, dia kembali di serang takut.

"tante ga bisa hamil setelah gugurin, tante ga punya rahim, karma yang Tuhan kasih bener - bener tante rasain. Tante ga bohong, tante juga ga mau bantu gugurin. Takut karma, cari yang lain aja."

Magenta mengusap kepala Kayera."Soal omongan orang lain jangan di dengerin, hidup kamu ya punya kamu. Seburuk apapun, kamu ga boleh terpengaruh." nasihatnya.

Kayera semakin tidak bisa membendung tangisnya.

"kecewa itu pasti, tapi ya namanya hidup harus tetap maju, sayang. Inget janji tuhan, semua akan indah pada waktunya."

Magenta memeluk Kayera yang semakin kacau itu dengan harapan Kayera akan sadar dan tidak ingin menggugurkan bayi yang tidak berdosa.

"ada Braza di samping kamu, kamu bisa berjuang sama dia bareng - bareng. Kalian bukan sedarah."

Kayera mengangguk, dia sadar kalau jalan pemikirannya salah.

🦋🦋🦋

Braza menoleh pada Kayera yang sudah rapih dengan gaun yang mungkin Magenta beri pinjam.

Braza bangun dari tidurnya, turun dari kasur menuju kamar mandi tanpa melirik Kayera lagi.

Kayera yang tengah sensitif jelas saja sadar kalau Braza pasti marah, kecewa dengan keputusan sepihaknya kemarin.

Kayera memutuskan duduk di ranjang bekas Braza pakai, menunggu Braza selesai berbenah diri.

Tak lama Braza keluar, terlihat lebih segar dengan rambut hitamnya yang basah.

"Ak—"

"Kita pulang." Braza memotong tanpa menatap Kayera sedikit pun, dia sibuk dengan sisir dan cermin.

Braza tidak mau mendengar kalau Kayera sudah menggugurkan atau bahkan memberi tahu jadwal mengugurkan.

"Aku ga jadi gugurin." kata Kayera cepat dengan masih menatap Braza yang sibuk sendiri.

Braza senang mendengarnya namun tidak terekspresikan, dia masih asyik menata kemeja yang di pakainya, seolah tidak peduli.

"Kamu tenang aja, setelah dia lahir, kamu bebas ga usah urus anak aku." Braza berujar acuh seraya meraih ponsel, dompet dan kunci mobil di nakas.

Kayera menatap kepergian Braza dengan nanar, padahal dia butuh pegangan. Dia butuh Braza untuk membantunya dalam menghadapi hari - hari yang berat.

Kayera beranjak lesu, dia memang salah dan Braza berhak marah.

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

238K 22.6K 50
Gimana rasanya punya Abang rasa punya adik? Itulah yang dirasain Haikal. Cerita si anak kembar. Brother Ship 🙏
73.5K 6.1K 43
aku menemukan seseorang yang sangat mirip dengan mu Freen Nugraha & Rebecca Armstrong
881K 12.8K 12
Syifana Fadilah putri,sosok wanita yang memiliki sifat keras kepala,ceroboh dan susah di atur.Di pertemukan dengan seorang Gus, namanya Reyhan Athail...
2.8M 141K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞