Krisyeol; The Immutable Truth

By OctbrNvmbr

24.5K 3.4K 1.4K

I was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness. More

๐Ÿฅ€
01 โ—• Three Longing Hearts
02 โ—• a Loser
03 โ—• I Know What the Best for Him
04 โ—• Everything for Him
05 โ—• Please...
06 โ—• Come to me...
07 โ—• What is Love?
08 โ—• The Name (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
09 โ—• The Warmth (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
09 โ—• The Warmth (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
10 โ—• It's Different (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
10 โ—• It's Different (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
11 โ—• His (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
11 โ—• His (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
12 โ—• An Information (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
12 โ—• An Information (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
13 โ—• Coming Home (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
13 โ—• Coming Home (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
14 โ—• You're my Home (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
14 โ—• You're my Home (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
15 โ—• He could be (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
15 โ—• He could be (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
16 โ—• Cold (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
16 โ—• Cold (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
17 โ—• Bad Parents (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
17 โ—• Bad Parents (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
18 โ—• A Man Beyond His Memory (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
18 โ—• A Man Beyond His Memory (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
19 โ—• Fallen Heart (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
19 โ—• Fallen Heart (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
20 โ—• I can't even Remember (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
20 โ—• I can't even Remember (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
21 โ—• Whoever you are (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
21 โ—• Whoever You Are (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
22 โ—• Sorry (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
22 โ—• Sorry (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
23 โ—• "We need Time" pt1 (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
23 โ—• "We need Time" pt1 (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
24 โ—• "We need Time" pt2 (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
24 โ—• "We need Time" pt2 (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
25 โ—• "I saw God in you" (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
25 โ—• "I saw God in you" (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
26 โ—• "Go, find your happiness" (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
26 โ—• "Go, find your happiness" (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
27 โ—• "You are not alone." (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
27 โ—• "You are not alone." (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
28 โ—• Hesitation (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
28 โ—• Hesitation (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
29 โ—• His Love (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
29 โ—• His Love (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
30 โ—• Love is... (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
30 โ—• Love is... (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
31 โ—• Love Alone (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง vers)
31 โ—• Love Alone (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)
32 โ—• I can't Give Up (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
32 โ—• I can't Give Up (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
33 โ—• Speculations (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
33 โ—• Speculations (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
34 โ—• Him (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
34 โ—• Him (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
35 โ—• Dream in a Dream (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
35 โ—• Dream in a Dream (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
36 โ—• Going Crazy (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
36 โ—• Going Crazy (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
37 โ—• Will Never Change (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
37 โ—• Will Never Change (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
38 โ—• Lucid Dreams (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
38 โ—• Lucid Dreams (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
39 โ—• My Angel (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
39 โ—• My Angel (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
40 โ—• How (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Vers)
40 โ—• How (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
41 โ—• Ego (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
41 โ—• Ego (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
42 โ—• Secret pt A (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
43 โ—• Secret pt B (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
44 โ—• Choices (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
42 โ—• Secret pt A (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
43 โ—• Secret pt B (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
44 โ—• Choices (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
45 โ—• Your Dream (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
45 โ—• Your Dream (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
46 โ—• He's Here (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
46 โ—• He's Here (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
47 โ—• Expectation (๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Vers)
47 โ—• Expectation (๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Vers)
48 โ—• Park Chanyeol and Sehun Wu

08 โ—• The Name (๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ vers)

489 75 23
By OctbrNvmbr

"Papa"

Kris menoleh untuk melihat kearah putranya itu. Tangan kecilnya menunjuk sebuah gambar di dalam majalah yang berada di atas meja ruang tamu Kyuhyun.

"Motor. Kerennn" ucapnya. Kris menghampirinya lalu tersenyum tipis,

"Papa punya yang lebih keren di Guangzhou"

"Mm? Hunnie tak pernah lihat"

"Iya, soalnya papa tutup menggunakan sarung motor, agar tidak berdebu. Tapi sepertinya rusak"

"Kenapa?"

"Karna hampir 7 tahun tidak papa pakai"

Sehun mengangguk mengerti. Ia lalu membalik halaman majalah itu. Sedangkan Kris berdiri dan berlalu menuju dapur. Membuat kopi dan membuat susu hangat untuk Sehun.

"Ayo tidur, sudah malam"

"Tapi Papa-

"Kau masih mau jalan-jalan besok kan?"

"Iya sih... Yasudah deh Hunnie tidur" ia menyerah.. Mendekati sang ayah lalu meminum susu coklatnya.

Tanpa minta ditemani, Sehun kecil naik ke lantai atas dan memasuki kamar tamu. Ia menaiki ranjang dan berbaring diatasnya.

Dan seakan teringat sesuatu, ia bangkit dari pebaringannya, menghampiri tas pikachu nya yang tergantung pada pegangan pintu lemari.

Ia mengeluarkan kolase foto yang sudah agak lusuh. Foto sang ayah, dirinya, dan Chanyeol yang sedang tersenyum. Ia membawa foto itu naik dan berbaring bersamanya.

Dengan memeluk foto itu, ia perlahan terpejam dan masuk kedalam dunia mimpi yang membingungkan.

 
  





"Kau mau pergi?"

"Ya, mau ke bar sebentar"

Kyuhyun mengangguk. Ia membiarkan adik sepupunya itu pergi menggunakan mobilnya. Ia sendiri kini melangkah menuju kamar keponakannya.

Ia tersenyum menatap Sehun yang memejamkan matanya. Tampak polos dan begitu menggemaskan. Lalu matanya menatap pada secarik kertas lusuh. Ia mengambilnya.

Kyuhyun terdiam cukup lama, menatap foto itu. Kris, Sehun, dan seorang pemuda yang ia rasa ia mengenalnya, namun juga melupakannya. Ia menghela nafas panjang.

"Aku memang sudah tua..." keluhnya saat benar benar tak dapat mengingat siapa lelaki yang berada dalam kolase foto tersebut.




























◕◕


  




"Oi Kris Wu!!"

Kris tak sempat menoleh karna seseorang yang memanggilnya sudah lebih dulu mengalungkan lengan pada lehernya.

"Sibuk?"

"Tidak juga Hyung, kenapa?"

"Hyun-seung mengadakan balapan. Dia sudah menutup jalan menggunakan kekuatan ayahnya yang menjabat sebagai wali kota"

"Aku sudah pensiun, Seungri hyung"

"Tapi hadiahnya adalah wanita dari YoenHee University!!"

Kris melirik sunbae yang agak dekat dengannya itu. Ia menghela nafas. "Hadiahnya wanita?"

"Yap!" jawab Seungri riang. Ia mendekat pada telinga Kris kemudian berbisik,

"Mereka semua perawan"

Kris terdiam. "Tahu dari mana kalau mereka perawan?" tanya Kris dengan alis mengerut.

"Pokoknya mereka itu 15 top models nya YeonHee. Pemenang dapat dua gadis" ucap Seungri sembari menunjukkan dua jarinya.

"Threesome" ucapnya dengan alis yang naik turun. Mencoba menghasut adik kelasnya ini agar ikut berpartisipasi.

"Entahlah Hyung"

Seungri mengusap bibirnya "Ada hati yang harus kau jaga?" tanyanya.

Kris tertawa. "Kau tahu aku tidak pernah terlibat dengan hubungan yang melibatkan hati, Hyung"

Seungri mengangguk mengerti. Memang setahunya adik kelasnya ini hanya menggunakan tubuh wanita. Memenuhi hasratnya lalu meninggalkannya pergi begitu saja.

"Jika begitu, kenapa kau tampak tidak tertarik?"

"Aku tidak mood-

"Dengar, tidak ada laki-laki yang menolak gadis secantik mereka. Yaaah, kecuali dia pria gay"

Kris mengernyitkan dahinya. Menatap Seungri dengan sebal lalu menghela nafasnya panjang. "Baiklah, ku usahakan datang. Jam 11 malam kan?"

"Yap"

Kris menyingkirkan lengan Seungri dari bahunya lalu melangkah lebih dulu, Seungri menatap adik kelasnya itu lalu terkekeh,

"JIKA KAU TIDAK DATANG BERARTI KAU GAY!!"

Kris menatap seniornya itu lalu mengacungkan jari tengahnya. Ia masih mendengar suara kakak kelasnya itu tertawa dibelakangnya.









.
  
.
  
.
 
  

"Kau tidak bilang Jika mereka akan telanjang"

"Berhenti berlebihan. Mereka menggunakan pakaian. Yaaaahhh meskipun hanya bra dan celana dalam"

Kris meninju lengan atas kakak kelasnya itu. "Hyung, siapa yang menyuruh mereka berpakaian begitu?"

"Me"

Kris menoleh. "Hyunseung sunbae" cicitnya. Menatap Hyunseung yang kini bertengger di motor sport berwarna kuning terang seperti stabilo.

"Kau lihat wanita itu?" tanya Hyunseung, menunjuk seorang wanita yang membawa bendera catur. Ia mengenakan celana dalam bikini dengan buntut kecil dibelakangnya.

"Lubangnya milikku hari ini" ucap Hyunseung yakin. Seungri di samping kanan Kris terkekeh.

"Mimpi kau Hyunseung. Meskipun kau yang mengadakan balapan ini, tetapi jika Kris datang, tamatlah riwayatmu"

Hyunseung tertawa. Saat itu wanita paling cantik itu berjalan ketengah jalan. Mengayunkan benderanya didepan sembilan pebalap yang sudah siap memutar gas motor mereka.

"3... 2... 1, GO!!!"
 
  

Bunyi knalpot serta asap motor terlihat kacau. Sorakan terdengar. Para pebalap fokus menatap tujuan mereka, namun berbeda dengan yang lainnya, Kris tampak santai berada di barisan paling depan.

Ia menikmati sensasi ketika mengoper gigi atau menekan kopling motornya, memutar gas dan dengan sedikit nakal mengangkat ban depannya dengan menarik rem sambil tetap memutar gasnya.

Ia mendengar sorakkan itu terdengar ramai memujinya. Ia tersenyum tipis. Jarak 5,89 km terasa begitu dekat. Kris sudah melihat akhir dari perlombaan.
 
  

/wuusshh/
  
 
  
 

Kibaran bendera dan angin berhembus kencang bersamaan dengan sorakkan yang memperdengarkan kemenangan Wu Yifan. Ia mengerem motornya lalu tersenyum menang ketika Hyunseung dan Seungri kini sampai di kanan dan kirinya.

“Sial!” kesal Seungri dan Hyunseung setelah melepas helmnya. Kris juga melepas helmnya dan meletakkan helmnya pada spion motor.

"Hai Yifan..."

Gadis itu menaiki motor Sport hitam Kris lalu memeluk pinggangnya erat. Kris menatap Seungri yang tersenyum penuh arti dengannya.

"Hotel mana, oppa?"

Satu gadis lagi menaiki motor Kris. Dia duduk di depan. Menghadap Kris dan memeluk Kris erat. Kris seolah menjadi daging yang diapit oleh dua lembar roti tawar.
"Hei Kris, main threesome eh-?"

Kris memutar bola matanya jengah. Ia menengadahkan kepalanya, wanita wanita itu semakin berani mengecupi leher jenjangnya. Sorakkan terdengar. Kris menghela nafas.

Hingga matanya menemukan Chanyeol disana. Jantungnya berpacu melihat bagaimana adik kelasnya itu menatapnya. Tampak kaget, dan tak percaya.

Chanyeol terlihat berbalik pergi, namun teman-temannya mencoba menahannya. Chanyeol tampak tidak nyaman dalam pandangan Kris.

Mereka terlihat tengah berdebat hingga akhirnya Chanyeol memutuskan untuk pergi dengan langkah kaki lebar-lebar. Kris menatap tubuh belakang Chanyeol.

'1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. 10.. 11....'

Hhhh.
  

Kris mendorong turun wanita di depannya. Lalu menarik turun wanita di belakangnya. Ia menatap Hyunseung dan Seungri bergantian,

"They all yours" ucapnya lalu memutar gasnya cepat. Menuju arah Chanyeol pergi.

Sudah dibilang berapa kali, dan Kris sudah lelah membohongi dirinya. Ia tahu ada yang salah dengan hatinya. Dia bukan dirinya yang dulu. Dan itu semua, karna Chanyeol.
 
  

Tin tin!
  
     
Chanyeol tampak berjengit ketika Kris menekan klakson motor sport nya. Ia menoleh. Lalu memasang wajah sebal.

"Loh. Tidak ke hotel." ucapnya datar. Sedatar aspal jalanan. Kris tertawa. Chanyeol kembali berjalan cepat, Kris mengekorinya menggunakan motor besarnya.

"Pergi"

"Aku mau mengantarmu pulang"

"Aku bisa naik bus"

"Jam satu malam mana ada bus, Chan?"

Chanyeol menghentikan langkahnya lalu melihat arloji ditangannya. Ia menghela nafasnya.

"Motormu kotor"

"Hei, matamu rusak? Motor bersih mengkilap begini kau bilang kotor?!"

Chanyeol melipat tangannya diatas perutnya. Membuang wajahnya dan mendengus. Mendumal bahwa motor Kris sangat kotor.

"Kau seperti seorang kekasih yang sedang merajuk"

Chanyeol menatap Kris dengan tajam. Ia menghela nafasnya lalu kembali melangkahkan kakinya. Yang mana Kris segera memutar gasnya dan menyamakan langkah Chanyeol dengan motornya.

"Chanyeol"

"Mmm"

"Bisakah kau menurut dan naik sekarang juga?"

Chanyeol berdecih. Ia menatap Kris tajam tapi kemudian mendekati motornya. Ia menaiki motor mahal itu dan duduk agak jauh dari Kris.

“Pegangan”

“Ti. Dak. Ma. U”

“Nanti kalau jatuh nangiss!”

“ISSHH!!”

Dan akhirnya meskipun sebal, Chanyeol mendekati punggung Kris dan berpegangan, mencengkram jaket hitam yang Kris kenakan.

“Jangan mencengkramnya, nanti lecek, jaket ini seharga motor”

“Hadiah beli motor?”

“Tsk!”

Chanyeol segera melepas tangannya dari jaket Kris. “Maunya bagaimana sih! Tadi katanya suruh pegangan!!”

“Begini…”

Kris menggenggam tangan Chanyeol dan menariknya mendekat. Melingkarkan tangan Chanyeol pada pinggangnya. Kemudian ia tersenyum.

Chanyeol yang menempel dengan punggungnya. Ia dapat merasakan dengan jelas setiap degup jantung Chanyeol yang memburu cepat. Ia memejamkan matanya, mulai menghitung namun terhenti diangka lima ketika mendengar suara asing-

‘Krruuuuk, Kruuuuk’
  

 

-dari perut Chanyeol.

“Hahaha”

“JANGAN TERTAWA!”

“Kencang sekali bunyinya”

Krauk!
 

“YAK! Kenapa menggigit bahuku?!”

“Kau menyebalkan!”

Kris tertawa kecil. Ia memacu motornya menuju sebuah tempat makan yang buka 24 jam. Tanpa bicara dengan Chanyeol, chanyeol menatapnya sebal.

“AKU MAU PULANG!”

“Makan dulu. Nanti kau mati kelaparan”

“Ish. Sunbae dengar! Aku tidak—”

“Diamlah, aku juga lapar” ucap Kris yang kemudian bergerak turun dari motornya. Ia mengenggam tangan Chanyeol lalu menariknya masuk kedalam restaurant itu.

“Bawakan makanan yang terbaik” ucapnya pada seorang pelayan yang segera membungkuk dan menyiapkan makanan untuk mereka.

Chanyeol membuka jaket hitamnya. Menyisakan kemeja biru, dan ia menuang wine kedalam gelas pesta dimejanya.

“Kenapa?” tanya Chanyeol sambil duduk, tanpa melihat Kris yang memandangnya dalam.

“Tolong lebih jelas jika menanyakan sesuatu”

“Kenapa kau disini? Bukan bersama dua wanita cantik itu?”

“Tidak tertarik”

“Kenapa?”

Kris memangku wajahnya. Menatap sorot mata Chanyeol lalu tersenyum tipis. Entah sejak kapan, wajah itu menjadi titik nyamannya..

“Sunbae?”

“Apa ada yang pernah memujimu cantik?”

“… tidak”

“Kau cantik, Chan”

Chanyeol diam, cukup lama sebelum ia menarik nafasnya panjang. “Mungkin ya, karna kau tahu— aku termasuk dalam 2% populasi malepregnant”

Kris terkejut. Ia mengerjapkan matanya tak percaya. “Hei! Serius?” tanyanya yang dijawab anggukkan oleh Chanyeol.

“Namun seperti yang kau lihat. Tubuh tinggiku membuat hormon dalam tubuhku tidak stabil. Jadi aku tidak seperti malepregnant yang lain. Yang—well, bertubuh mungil?”

Kris tertawa kecil. “Kau terlalu raksasa? Begitu?” tanyanya sambil tertawa, suara tawanya membuat Chanyeol kesal dan melemparnya dengan tisu.

“Berhenti meledekku SUNBAE!”

Kris tersenyum tipis. “Jika kau menikah nanti, berapa anak yang kau mau?” tanya Kris sambil menuang wine kedalam gelas kacanya.

“Aku ingin punya seorang anak laki-laki.”

“Just one?”

“Yap. Aku punya seorang kakak perempuan dan dia sering sekali menggangguku” ucapnya kesal. Tampaknya ia sedang membayangkan betapa menjengkelkannya sang kakak.

Kris memandangnya lekat. Meniikmati setiap kata yang keluar dari celah bibir merahnya. Suaranya, juga tawanya yang mengalun. Ekspressinya yang tulus dan polos. Kris tahu, dia sudah sangat sadar dengan perasaannya.

“Aku akan menamainya Sehun”

Kris mengernyitkan alisnya. “Sehun? Itu nama yang terlalu biasa” ucapnya, Chanyeol melemparnya dengan tatapan benci.

Ia mengeluarkan dompetnya. Terdapat secarik kertas disana. Ia membukanya dan membacakannya keras,

“Sehun memiliki arti Kebahagiaan, kehormatan dan keadilan. Orang yang memiliki nama Sehun, adalah orang yang cerdas, ambisius dan sangat suka membaca. Nama Sehun adalah nama anak pintar!!”

Kris tersenyum. “Tahu itu darimana?” tanyanya. Lalu makanan datang, Chanyeol meneguk winenya dalam sekali tenggak.

“BACA BUKU LAH!”

Kris tertawa begitu Chanyeol melemparinya tatapan kebencian. “Makanlah” ucapnya dan Chanyeol segera memakan masakan yang sudah disuguhkan.

Kris tersenyum penuh arti. Bahkan meskipun baru pertama kali mendengarnya, namun ia sudah menyukainya. Nama itu, Kris ingin menggunakan nama itu untuk anaknya kelak.
Kalau bisa,

Kris berharap ibu dari anaknya adalah lelaki manis dihadapannya ini.

Continue Reading

You'll Also Like

75.2K 7.2K 20
Romance story๐Ÿค Ada moment ada cerita GxG
470K 4.9K 85
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
75K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
37.5K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...