Crazy Network Engineering (di...

By eleventhusiast

94.7K 15.5K 4.1K

[elschool: 01][ft.Sehun & millenial sq] Menjadi wali kelas 10 TKJ awalnya seolah menjadi bencana bagi Jisoo... More

Penghuni CNE
Buana Purwaraga
01:: Kenapa dipanggil Bunda?
02:: Sekte penyembah cilor
03:: Kepemilikan
04:: Nagara dan tingkah ajaibnya
05:: Yudistira dan kucing whisky-nya
06:: Doumma dan mama mudanya
07:: Kazran dan kekagumannya
08:: Baskara dan konco mesranya
09:: Beda rasa, Beda Tuhan
10:: Reswara, Yudistira, dan Masa lalu mereka
11:: Buana Boys
12:: Aa' dan perjuangannya
13:: Petugas upacara
14:: Leandra dan Ziana
15:: Arjuna dan panahnya
16:: Suaka marga fakboy
17:: Nagara bukan kuda lumping
18:: Bunda sakit, Kita khawatir
19:: Sepuluh ribu rasa
20:: Untuk perempuan yang sedang dipelukan
21:: Patah dan tumbuh
22:: Kanaya si tameng pelindung
23:: Mendapat sebuah jawaban
24:: Pengantin dadakan
25:: Benang merah yang kusut
26:: Gula aren dalam kue putu
27:: Gerakan bawah tanah sekte p.c
28:: Pertandingan dadakan dan nongki sans
29:: You're my person, you're my home
Batas republish
30 :: Segitiga sama sisi
31:: Crying babyyyy
32 :: Chandu
33 :: Anggota baru sekte
34 :: Tragedi kolor bunga dan hoodie butut
35 :: Jmeet
🎬

36 :: Biji jagung

1.3K 190 41
By eleventhusiast

Sejujurnya pagi ini badan Jisoo enggak kerasa fit, bahkan habis subuh tadi aja sempet muntah-muntah. Tapi dia tetep maksain buat kerja, yang mana jelas aja ditentang abis-abisan sama Sehun.

"Tapi hari ini aku ada tugas jadi pengawas, a'. Gak enak kalo izin.."

"Udah gapapa, sekarang ganti baju sana, kita ke rumah mbu."

"Mau di rumah ajaa, boleeh?"

"Ke rumah mbu, dek. Aku hari ini gabisa ninggalin kerjaan, nanti kamu siapa yang rawat? Angin??"

Jisoo mendengus pelan, lalu ia pun memutar balik ke arah kamarnya untuk berganti bajuㅡsebab saat itu ia memakai setelan formal, siap untuk berangkat kerja.

***

Sekte penyembah cilor (17)

Karina
Apel masuk belum mulai kan?

Heejin
Kayinnn kenapa belom dateng jugaa?

Ryujin
Lu dimana dah rin?
Kita lagi jalan ke lapangan apel

Karina
Astagaaa
Aku kena tilang ryuuu

Ryujin
Lahh, lewat mana emangnya?

Karina
Lewat depan pt kadioo
Aku gatau disana ada polisi
Sekarang lagi nunggu gojek huhu

Hyunjin
Udah gapapa kalem aja rin
Biasanya apel gak di cek
Kalau udh nyampe lu jangan masuk lewat gerbang depan
Lewat belakang aja, ntar dibantuin masuknya

Karina
Berarti aku ambilnya jalan gang samping ya jin?

Hyunjin
Iyaa

Karina
Oke deh, nanti dikabarin lagii

Ryujin
Hati-hati
Kata heejin jangan lupa berdoa

Karina
Iya, makasihh:(

***

Kelimabelas murid 10 TKJ itu kini tengah berbaris di lapangan untuk melaksanakan apel, dengan Renjun dan Heejin yang ada di paling depan barisan.

Sementara itu di paling belakang ada Hyunjin dan Ryujin, mereka berdua sesekali cek hpㅡ takutnya Karina udah nyampe.

"Kayanya nanti lu mending di kelas aja deh mble, lu kan ketua kelas," bisik Ryujin.

"Terus siapa yang bantuin elu? Takutnya ada guru yang cek daerah belakang, bisa mampus."

"Si Guanlin atau Jeno aja, mereka kan tukang bolos."

Jeno yang baris di depan Hyunjin menoleh, "Apa sebut-sebut gua?"

"Nanti bantuin gua jemput si karin."

"Kenapa tu anak?"

Ya, as expected, seorang Jeno emang jarang banget cek HP-nya.

"Telat gara-gara ditilang polisi, mau kan lu?"

Jeno berpikir sejenak, dia udah lama enggak bolos semenjak pergantian wali kelasㅡtapi skillnya dalam manjat tembok sih jelas masih ada. Alhasil anggukan pun jadi jawaban atas pertanyaan Ryujin.

"Ajak si guan juga?" Tanya Jeno.

"Lu aja, takutnya kalo kebanyakan ntar mencurigakan jen," Jawab Hyunjin.

"Oh, oke oke."

Setelah bubar apel, Ryujin dan Jeno langsung pergi ke belakang sekolah sebab Karina tadi ada kirim pesan ke grup kalau dia udah nyampe. Sesampainya disana, tanpa babibu Jeno langsung manjat ke atas tembok yang tingginya 1,8 meter itu, dan untungnya gak dipasangin kawat listrik atau benda-benda tajamㅡjadi Jeno gak khawatir dia atau Karina bakal luka sewaktu manjat di atasnya.

Setelah nangkring di atas tembok, Jeno liat ke arah bawah dan disana ada Karina yang lagi jongkok sambil mainin ponselnyaㅡudah kaya bocah ilang aja sumpah.

"Rin!" Panggil Jeno.

Karina tersentak kecil lalu bangun dan matanya berbinar sewaktu liat Jeno yang nangkring kaya monyet di atas tembok, "Jen!"

BRUKK

"Ayo cepet naik," Ujar Jeno pas dia udah turun dan jongkok di samping Karina.

"Jen bisa kaga?!" Seru Ryujin dari balik tembok sana, dia juga lagi celingukan liat keadaan sekitar.

"Bisa!"

"Sebentar, aku lepasin sepatu dulu!" Karina ikutan jongkok dan melepaskan kedua sepatunya lalu ia masukkan kedalam tas.

Jeno memperhatikan dengan seksama, lalu sewaktu Karina hendak naik ke atas pundaknya dia malah ngehentiin dan bilang, "jaket lu lepas, iket di pinggang."

"Oh, iya, tolong pegangin tasnya dulu ya jen?"

"Biar gua yang bawa, sini." Jeno pun memakai tas Karina di depan sementara itu sang empunya tengah sibuk memasangkan jaketnya di pinggang.

"Udah!"

"Woi cepetann!!!" Seru Ryujin, dia dagdigdugser banget karena bel masuk udah bunyi.

"Sorry ya Jen.." Karina menepuk kedua bahu Jeno sebelum ia naik ke atasnya.

Jeno pun perlahan berdiri, "Pegangan ke atas temboknya, bisa?"

"Ughh bentarr!"

Untung aja Karina gak segembul Heejin, jadi enteng-enteng saja sewaktu gadis itu naik di atas pundak Jeno.

Beberapa saat kemudian Karina berhasil naik ke atas temboknya, ia menoleh ke belakang dan melihat Jeno yang sedang ancang-ancang memanjat.

"Ayo lompat rin, gua tangkep!" Kata Ryujin, dia udah kaya laki aja sih laganya.

Bertepatan dengan Jeno yang berhasil memanjat tembok, Karina melompat dan ditangkap oleh Ryujinㅡ berakhir gadis itu ada di gendongan ala bridal stylenya si Kanaya.

Sekon kemudian Karina turun dari gendongan tersebut dan berkata, "Makasiiih ryuu!"

"Iya sama-sama, hEH JEN CEPET TURUN!" Ryujin gondok banget liat Jeno yang malah bengong di atas tembok.

"Bentar, kaki gua sakit."

Ryujin tepok jidat, "Mau gua gendong juga lu??!"

Jeno menatap horor ke arah Ryujin, lalu ia pun lompat dan malah menyenggol Karina yang tengah melepas jaket yang dia ikat di pinggangnya sampai gadis itu olengㅡ untung aja langsung Ryujin dan Jeno pegang.

Wah, itu udah persis kaya adegan di drama gak sih? Cuma bedanya ini cinta segitiganya ada yang belok satuㅡkeluar dari jalur. :D

"Lu liat-liat dulu dong kalo turun!" Omel Ryujin, Jeno mendengus pelan lalu menggerakkan kaki kanannya yang tadi terasa sakit.

"Itu...masih kerasa sakit Jen?" Tanya Karina sembari menunjuk kaki Jeno.

"Dikit. Udah ayo ke kelas, nih rin, tas lu." Jeno menyerahkan kembali tas Karina yang tadi ia pakai kepada sang empunya.

Mereka bertiga lantas berlari pergi dari sana dan mengendap-endap sewaktu melewati ruang kelas yang kebanyakan pintunya sudah tertutup.

Bahkan saking was-wasnya, Karina saja sampai lupa memakai sepatunya kembali. Alhasil sewaktu sampai di kelas, kaus kaki gadis Djung itu kotor. Dan untungnya, pengawas ulangan mereka belum datang jadi ketiganya lolos begitu saja.

"Anjirrr akhirnya nyampe juga lu pada!" Seru Hyunjin yang daritadi bolak-balik liat ke arah luar kelas.

"Hyunjin, Ryujin, Jeno ... makasiii banyak yaa?"

Ucapan Karina itu diangguki ketiganya.

"Iya rin sama-sama"

"Ya, urwell."

"Santai aja rinn."

"Eh btw bunda gak ada ngecek jin?" Tanya Ryujin, dia agak heran aja sihㅡbiasanya Bunda tuh selalu gercep kalau anak-anaknya lagi ada masalah.

"Kata alin gak masuk, lagi sakitt."

"Oalahhh"

"Udah sana lu pada duduk di tempat masing-masing," Ujar Hyunjin dan dipatuhi ketiganya.

Berhubung sedang masa ulangan, bangku-bangku kelas dan posisinya juga dirombak menjadi satu meja satu orang lalu urutannya per-absen.

"Kayiiin! Ryuuu! Kalian gapapa kan? Gak ketauan guru kann?" Nah, si bawel Heejin udah nanya aja padahal pantat Karina aja baru nempel ke bangkunya.

Ryujin sendiri gak ngehirauin Heejin, dia milih buat iket rambutnya yang udah kerasa gerah bangett.

"Gapapa kokk, untung aja gaada guru yang cek daerah belakang," jawab Karina.

"Terus motor kamu gimana rin? Ditahan polisinya?"

"Iyaa, tapi nanti pulang sekolah mau ditebus sama Papi."

Heejin mengangguk-angguk lalu fokusnya jatuh ke kaki Karinaㅡatau lebih tepatnya ke kaus kakinya, "Kaus kaki kamu kotor bangett!"

Karina jadi ikut melihat ke arah kakinya, "Aih, iya yaa? Jijik banget...."

"Di lemari belakang bukannya ada ya kaus kaki?" Ini Lia yang ngomong.

"Oh iya bener! Waktu itu kan kembalian beli seragamnya Hyunjin dibeliin kaus kaki yaa?" Seru Heejin.

"yEJIIIII!!"

Teriakan Heejin itu berhasil bikin Yeji yang lagi baca-baca materi nengok, "Apaan?!"

"Di lemari belakang ada kaus kaki kann?"

"Au deh, liat ajaa sendiri."

Karina lantas bangun, begitupun Heejinㅡmereka pergi ke lemari belakang yang berisi peralatan-peralatan kelas, dan yaah ternyata benar di bagian paling atas ada tiga pasang kaus kaki putih.

"Kaus kakinya kenapa rin?" Tanya Somi yang kini duduk menyamping, memperhatikan Heejin dan Karina.

"Tadi aku lupa pake sepatu lagi som.."

"Abis naik ke pundaknya si Jeno," lanjut Ryujin, dan Somi pun mengangguk paham.

Beberapa menit setelahnya, Bu Susi pun datang sambil membawa amplop coklat berisi kertas ulangan. Beliau hari itu memakai make up yang benar-benar on point dan mempertegas bentuk wajahnya hingga membuat Haechan yang duduk di depan meja guru itu menelan ludahnya dengan susah payah.

Serem banget, helpppp!!!

***

Sewaktu anak-anaknya berhadapan sama malaikat mautㅡcoretㅡBu Susi, si Bunda malah lagi asyik makan bubur kacang hijau buatan Mbu dan juga beberapa makanan lainnya yang rasanya enak puoool!

"Tehh, tetehh?" Seru Mbu dari depan rumah, lantas Jisoo pun bangkit dari acara santainya dan nyamperin Ibu mertuanya itu.

Ternyata oh ternyata, Mbu lagi duduk di teras dengan beberapa paket tanaman hias yang baru aja dateng.

"Sini! Bantuin mbu!"

Jisoo pun ikutan duduk di depan Mbu dan bantuin beliau nyusun tanamannya di atas rak yang nantinya diletakkan di dekat garasi mobil.

Ya pokoknya kegiatan si Bunda tuh gak jauh-jauh dari bantuin Mbu sama makan deh, badannya juga udah enggak kerasa lemes banget kaya tadi pagi, jadi oke-oke aja dipake gerak kesana kemari.

Tapiii eh tapiii, sewaktu adzan Dzuhur berkumandangㅡJisoo malah tumbang, dan bikin Mbu kelabakan sendiri. Untungnya Guanlin gak lama kemudian pulang dari sekolah, dia pun jadi supir dadakan buat kakak iparnya.

Yang jelas Guanlin bawa Jisoo ke rumah sakit pakai mobil punya Sehun yang jarang dipake, Mbu awalnya enggak yakin sih kalau anak bungsunya itu bisa, tapi pas Sehun nelpon lalu bilang kalau Guanlin pernah dia ajarinㅡ perasaan Mbu jadi bisa lebih tenang, sedikit.

Tapi ya gitu, selama di jalan Guanlin bisa denger kalau Mbu yang duduk di bangku belakang sama si Teteh itu gak henti-hentinya berdoa. Takut tetiba Guanlin nabrak katanya.

"Mbu udah nyampe nih," Ujar Guanlin, setelah memarkirkannya mobilnya. Ia pun menepuk paha Mbu yang lagi tidur.

Setelah itu Guanlin pun mapah si teteh yang masih lemes itu, "Kenapa tiba-tiba sakit gini teh? Salah makan lagi?"

Jisoo menggeleng pelan, "Enggak kok, gatau teteh juga kenapa bisa lemes kaya ginii."

Mbu ikut memapah menantunya itu dari sisi kiri, dan malah senyam-senyum sambil mengelus pinggangnya.

Udah tau lah beliau mah.

:D

Laluuuuuu bener aja, firasat Mbu nggak meleset!

Guanlin bahkan nyampe melongo sewaktu ngeliat layar USG, dia lantas ngevideocall Sehun biar aa'nya itu ikutan melongo kaya dia.

"Selamat ya bu, umur janinnya baru 2 minggu, dan Alhamdulillah sehat." Kata sang dokter.

Mbu enggak segan-segan lagi buat cium kening menantunya itu, seneng banget rasanya.

"Makasih teh, Mbu seneng dengernya.."

"Iya mbu...." Jisoo sendiri masih enggak nyangka, kayaㅡ tiba-tiba bangettt??

"Kenapa lin?" Nah ini dia pelaku utamanya.

"A, parah banget lu.." ujar Guanlin dengan suara yang kecil.

"Ha? Kenapa?"

"Perut si teteh ada bayinya, gara-gara aa'.." lanjutnya.

Sehun gak connect, tapi sewaktu kameranya diarahin ke Jisoo yang masih diperiksa kandungannya itu berhasil bikin si bapak Arsenio yth. keselek ludahnya sendiri.

"Beneran kaga lin??!"

"Beneran, yakali boong!"

***
18 Oktober 2021
17:50

Continue Reading

You'll Also Like

58.1K 5.4K 69
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
193K 16.5K 87
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
55.5K 3.1K 19
seorang gadis bernama Gleen ia berusia 20 tahun, gleen sangat menyukai novel , namun di usia yang begitu muda ia sudah meninggal, kecelakaan itu memb...
86.5K 4K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...