WayV MANAGER || End 📌💚

Por IndiraSeptiani8

97.3K 13.4K 9.4K

Han Jieun seorang perempuan muda yang dulunya pernah menjadi trainer SM Entertainment, namun terpaksa meningg... Más

1. Han Jieun 🌵
2. Dorm I 🏡
3. Dorm II 🏡
4. Taecyeon - Seol A : Accident 💥
5. Han Jieun - Taecyeon : Painful 🍃
6. 7 Boy_Friends 👀
7. WayV Schedule 🗒
8. Qian Kun 🐻
9. At Dorm : Meet 👀
10. Seo Johnny : MissYou 🐱
11. Ten : Dance with me 👀👣
12. Dong Sicheng - Winwin 🐣
13. Lucas - Dangyeonhaji Game 🦁
14. Xiaojun 🦖 - Bella Sick 🐕
15. EunYeon ☘
16. Hendery - Here For You 🦄
17. EunHen☘
18. The Sign ☁
19. Yang Yang - Date With Me 🐑
20. EunYang☘
21. Talk 👀
22. EunJohn☘
23. Dorm 127 🏠
24. WayV Princess 👸
25. EunWin☘
26. EunWin- A Wish☘
27. One By One 🌵
28. My Cactus 🌵
29. EunKun☘
30. EunKun - With You☘
31. Suspicious ⁉🗯
32. Han Jieun II - The True 🍂
33. Guardian's ♡
34. EunTen☘
35. Mysterious Man 👀
36. Eight Guardians 🌻
37. JohnYeon - MEET UP💢❗
38. Secret Admirer 🌸
39. WayZenNi 🌱
40. Honesty Night 🌓
41. Saranghae☘
42. WTH 🥀
43. Back To work🌵
44. Awkward 💦
45. WayVision - Sasaeng 💢
46. EunWin- Give Me A......🍂
47. 119 and Drippin'🔥👀
48. Our Dating Day'♡'
49. Mianhae Hyung..🐥🐻
50. Our Manager - Reveal 🌵
51. Argument 💭
52. JohnJihyo 💏
53. Our Second Night ☘
54. Melin 🍄
55. EunHen- GoodBoy 🦄
56. EunKun - Mianhae♡
57. EunTen - Jebbal☔
58. Surfing Talk 🏄
59. Gaslighting Skandal💋
60. Metastasis 💔
61. Han Jieun - Resign 🌵
62. Han Jieun - Struggle 🥀
63. The Last Request☆♪
64. Kim Na Eun 🌼
65. ♡ Si Fueras Mía ♡
67. BadDay🌧
68. Be Gentleman - Mianhae 🐻
69. Melin and Sasaeng🔥
70. The Plot 🌬
71. 5 Weeks 🤰
72. Baby or Babe 🍀
73. Beginning & Ending 🌦
74. Kuretase 👨‍⚕
75. Rest In Your Hug 🍂
76. Without You🍃
77. Pyeonji 💌
78. Ending : For Qian Kun 🐻
💚 AUTHOR 💚

66. 🦄 HenNa - NaHen 🌼

475 96 51
Por IndiraSeptiani8

Part ini Agak sedikit panjang ya guys jadi kalau mau di komen boleh per kalimat aja ya di tandainya komentar nya .. ^^

Cuma 4000+ kata aja kok
Gak banyak tenang aja hehe

👀 Vote dulu sebelum baca 👀

~ Enjoy ~

🦄🌼🦄🌼🦄🌼🦄🌼🦄🌼🦄🌼🦄

November 2021

Sore ini Hendery berencana untuk pergi keluar dari dorm dengan Motor kesayangannya usai beristirahat cukup lama sejak pagi di dorm sekalian dia ingin men service motor kesayangannya itu. Karna hari ini kebetulan dia mendapatkan libur satu hari untuk istirahat, hendery ingin mengajak kesayangannya itu keluar dari garasi agar tidak terlalu berdebu karna tak pernah tersentuh olehnya sejak dia sibuk dengan jadwal comeback bersama Unit NCT U.

Hendery pun keluar dari parkiran apartement dorm WayV dengan motor kesayangannya itu, hendery melajukan motornya membelah lalu lintas kota Seoul yang cukup padat sore itu. Hendery memacu motor kesayangannya lebih dari 80km/jam sambil mendengarkan playlist lagunya dengan airpods di telinganya itu. Hendery melajukan motornya itu menuju ke sebuah bengkel tempat dimana dia biasanya berkumpul bersama dengan Teman-teman anak-anak motor nya itu dan Ketika dia sampai di salah satu lampu merah tepat di depan sebuah gedung Teater, hendery menatap kearah seberang jalan karna melihat sesuatu yang menarik perhatiannya ketika lampu lalu lintas itu berubah merah.

Dimana ada seorang gadis yang terasa cukup familiar buat hendery karna dia beberapa kali pernah melihat gadis yang sama ditempat ini jadi bertemu dengan gadis itu tentu saja membuat hendery terus mengingat wajah gadis itu terlebih dia memiliki penampilan yang gampang di ingat. Gadis yang terbilang cukup cantik dengan wajah khas orang Korea, tinggi putih dan selalu terlihat memakai tongkat di tangannya. Ya, gadis buta yang telah beberapa kali hendery temui dan anehnya selalu di dekat gedung Teater ini.

Hendery menatap lekat kearah gadis yang lewat di depannya itu, bahkan saat angin berhembus menerpa wajah dan rambut terurai gadis itu hendery tanpa sadar tersenyum melihat gadis itu. Sementara gadis itu terlihat dengan santai menyebrang jalan dengan mengandalkan tongkatnya itu untuk membantunya menyusuri jalan itu tanpa sadar bahwa ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya, gadis itu memegang kuat tongkatnya dan berusaha untuk secepatnya sampai ke seberang jalan sebelum lampu berubah hijau kembali, gadis itu juga berusaha keras agar dia tak menyulitkan orang-orang yang menyebrang jalan bersamanya.

Gadis yang dilihat hendery adalah Kim Naeun, sahabatnya Jieun. Namun, baik Hendery maupun Naeun sama sekali tak saling mengenal. Hendery terus memperhatikan gadis buta yang sedang berjalan didepannya itu dan berjalan menuju kearah gedung Teater itu. Saat lampu berubah menjadi hijau hendery langsung melajukan motornya itu untuk kembali berkendara ke tempat tujuannya dan tak lagi memperhatikan gadis itu.

Sedangkan Naeun terlihat masuk kedalam gedung Teater itu dan langsung bersiap-siap untuk menuntaskan pekerjaannya. Naeun datang kesana untuk bekerja sebagai pianis yang bertugas mengiring pertunjukan diteater itu.

Naeun memang bekerja menjadi pianis di sana selama beberapa tahun ini untuk memenuhi kebutuhannya dan untuk menghibur dirinya sendiri karna dengan bermain piano sambil mendengarkan alunan lagu yang ada di pertunjukan Teater itu membuatnya sedikit merasa lebih baik dan merasa hidup meskipun dia tak bisa melihat pertunjukan itu secara visualisasi nya.

Sementara itu di apartement Jieun, seharian ini Jieun hanya sendirian di apartement nya karna Kun ge sedang ada jadwal syuting bersama dengan para member lainnya yang tergabung di Unit NCT U untuk project part II akhir tahun ini.

Jieun hanya tiduran di kamarnya sejak pagi dini hari tadi Kun ge berangkat dari apartementnya itu, Jieun merasakan badannya sangat lemas juga benar-benar terasa sangat sakit dan Linu semua. Dia juga merasakan sedikit pusing sejak siang ini, Saat itu Jieun berpikir mungkin ini hanya efek dari kemoterapinya kemarin dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.

Awalnya Kun ge tidak mau meninggalkan Jieun sendirian di apartement hari ini tapi apa daya karna hari ini terdapat jadwal yang cukup penting dimana mereka harus syuting MV hari ke dua jadi dia sangat terpaksa harus meninggalkan Jieun sendirian. Karna Johnny dan Jihyo juga sedang liburan ke jeju 3 hari ini belum lagi member lain sedang ada jadwal individu lainnya jadi Kun ge tak bisa meminta orang untuk menemani Jieun hari ini.

Sore itu Jieun masih tidur-tiduran di kamarnya, wajahnya benar-benar sangat pucat dan dia bahkan tak sanggup untuk bangun dari tempat tidurnya meskipun dia sangat haus dan sangat ingin meminum obat pereda rasa sakitnya itu.

Jieun hanya terus menggenggam handphonenya yang sedari tadi dia pakai untuk berkomunikasi dengan kekasihnya itu, dan sesekali Jieun pakai untuk melihat jam berharap bahwa sebentar lagi kekasihnya itu akan kembali ke apartement dan bisa menemaninya.

Qian Kun 🐻 :
Eun, Aku pulang agak malem kayaknya soalnya syutingnya harus ditunda sebentar... Gapapa kan kalau kamu tunggu aku agak lamaan sedikit aja??

Han Jieun :
Iya oppa gapapa kok
Kamu selesai in aja dulu syutingnya yaa gak usah mikirin aku dulu..

Qian Kun 🐻 :
Kamu masih gak enak badannya?
Masih pada sakit badannya???

Han Jieun :
Engga kok udah gapapa
Kamu jangan lupa makan ya, semangat syutingnya^^

Qian Kun 🐻 :
Beneran gapapa??
Mau aku telepon in hendery buat nemenin kamu aja kebetulan dia off kata nya ?? Iya, ini aku bentar lagi makan kok bareng sama member yang lain. Kamu udah makan?

Han Jieun :
Udah kok tadi, gak usah oppa aku gapapa kok kasian juga hendery baru libur udah aku repotin nanti..

Qian Kun 🐻 :
Tapi kamu beneran gapapa sendirian?? Udah minum obat?
Maaf ya gak bisa telepon kamu soalnya kamera on semua untuk rekaman konten behind the scene disini...

Han Jieun :
Udah kok tadi aku udah minum obat, makanya jadi ngantuk banget ini.. Gapapa kok kamu tenang aja ya^^

Qian Kun 🐻 :
Yaudah kamu tidur aja ya istirahat, kalau ada yang di rasa langsung telepon aku ya..

Han Jieun :
Iya oppa tenang aja ya.. ^^

Qian Kun 🐻 :
Sabar ya sayang,
Sebentar lagi aku pulang 🤗

Pandangan Jieun yang sedang memandang layar handphone nya itu perlahan langsung memudar dan dengungan mulai terdengar sangat nyaring dari telinganya berbarengan dengan sakit di kepalanya itu, rasa sakit yang sangat ia kenali datang tanpa permisi menyerangnya begitu saja.

Jieun merasakan rasa sakit yang luar biasa dikepalanya dan secepat kilat tiba-tiba saja Aliran darah segar langsung mengalir menetes dari hidungnya bersamaan dengan semakin memudarnya pandangan mata Jieun dan tubuhnya yang langsung lemas seketika.

Plukk....

Handphone yang ada di tangan Jieun itu tergeletak jatuh dari tangannya begitu saja. Dan tangan Jieun langsung terkulai lemas tak bergerak lagi. Jieun langsung tidak sadarkan diri dalam hitungan beberapa detik saja, bahkan sebelum dia sempat membalas pesan Kun ge saat itu.

Jieun tergeletak tak sadarkan diri masih dengan posisi tertidur diatas kasurnya itu, rambut Jieun sedikit menutupi wajahnya namun masih bisa terlihat dengan jelas bahwa Jieun pingsan dengan darah yang mengalir dari hidung dan juga tak lama terlihat ada darah yang keluar juga dari ujung mulutnya sesaat setelah dia tak sadarkan diri dan mengalir cukup banyak sampai terkena ke bantal Jieun yang langsung terdapat bercak merah saat itu juga.

Saat pesannya itu tak berbalas Kun ge sama sekali tidak menaruh kecurigaan apapun, yang saat itu terpikirkan olehnya adalah mungkin Jieun ketiduran sehingga tidak membalas pesannya. Sebab tadikan Jieun bilang dia sangat mengantuk setelah meminum obat, jadi Kun ge sama sekali tidak memiliki firasat apapun soal keadaan kekasihnya itu, dan kembali melanjutkan jadwal kerjaanya bersama member NCT lainnya.

Waktu terus berlalu untuk semua orang dengan sangat cepat hingga malam pun tiba, Naeun yang baru saja selesai dari semua pekerjaannya itu berjalan sepanjang trotoar malam itu, menyusuri jalanan menuju ke halte bus dengan hanya mengandalkan tongkat ditangannya itu. Naeun yang sudah bertahun-tahun hidup dengan kegelapan ini sudah mulai terbiasa dengan rute pulang-pergi nya dari panti ke gedung Teater itu.

Sesampainya di halte Bus, Naeun hanya duduk disana dan menunggu Busnya selama beberapa menit. Tak lama bus yang mengarah ke panti itu datang kemudian Naeun naik kedalam bus dan langsung meng-tap kartunya lalu duduk tak jauh dari pintu untuk dia keluar dari Bus. Didalam Bus ada beberapa anak sekolah yang berbisik mengejek 'kebutaannya' itu. Dan Naeun sangat sudah terbiasa dengan itu jadi dia hanya berusaha mengacuhkan itu.

Untuk orang yang tak bisa melihat seperti Naeun dipandang rendah oleh orang lain dan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dan juga teman itu sudah sangat umum apa lagi dengan banyaknya orang yang acuh padanya. Itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang dulu Naeun rasakan, dahulu orang akan banyak mendekati Naeun yang juga sudah pasti akan memuji kecantikannya juga kepiawaian nya bermain piano dan bernyanyi, Tapi itu semua berubah 360°.

Yang Naeun rasakan saat ini hanya betapa seringnya orang menggunjingkannya dengan kata-kata cantik tapi sayang buta. Itu adalah kata-kata yang selalu Naeun dengar, bahkan Naeun juga sudah merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintainya hanya karna kebutaannya itu. Jadi sudah cukup kebal rasanya bagi Naeun untuk merasakan hal-hal seperti ini.

Sepanjang perjalanan pulang itu Naeun hanya berkonsentrasi menunggu Busnya itu sampai di tempat tujuannya, setelah beberapa menit Naeun akhirnya sampai di halte tempat di harus turun. Naeun memencet bel nya dan turun dari Bus lalu berjalan dengan dituntun tongkatnya melintasi trotoar dan berjalan menuju kearah panti.

Jalanan menuju ke panti sudah cukup sepi, Naeun tau betul sebenarnya ini berbahaya tapi Naeun membutuhkan pekerjaannya ini jadi dia harus mengerjakannya dan paling tidak Naeun juga harus menghargai satu-satunya tempat yang mau memberikan pekerjaan kepada dirinya dengan semua keterbatasannya itu.

Dijalan yang sangat sepi itu tanpa adanya motor atau mobil yang terdengar berlalu lalang Naeun hanya terus berjalan dijalur khusus nya itu menuju panti asuhan tempatnya tinggal, Namun tiba-tiba tanpa sengaja tongkatnya yang sedang dia gerakan kearah kanan dan kiri mengikuti tanda di trotoar itu tampaknya mengenai atau menyentuh seseorang.

Seseorang yang nampaknya sedang sedikit mabuk dan terduduk di trotoar jalanan itu karna tiba-tiba saja saat tongkatnya mengetuk trotoar pelan untuk Naeun berjalan justru terdengar suara orang berteriak dengan sangat kencang dan penuh dengan emosi. Bahkan hanya dengan mendengarkan suaranya saja Naeun bisa tahu bahwa orang itu sedang dalam pengaruh alkohol.

"AAIISHHH YAA!!! " Teriak seorang pria yang berumur sekitar 30-35 tahunan itu usai tongkat Naeun memukul pelan Kakinya itu

Naeun yang mendengar itu otomatis memundurkan langkahnya juga menjauhkan tongkatnya kesamping agar tak lagi melukai orang tersebut dan Naeun sepenuhnya menyadari bahwa dirinya baru saja mengenai tubuh seseorang dengan tongkatnya.

"Ahh.. Mianhaeyo.. " Ucap Naeun refleks dengan sedikit membungkuk memohon maaf kepada orang itu dan benar-benar merasa bersalah padahal sebenarnya Naeun sudah berjalan di jalur yang benar

Pria mabuk itu langsung bangun dan merebut paksa tongkat Naeun dengan sangat kasar lalu melemparkannya ke arah trotoar lainnya begitu saja.

BRAKKK!!

Naeun benar-benar kaget saat tongkatnya itu di tarik begitu saja secara paksa dari tangannya, Naeun yang ketakutan langsung memundurkan langkahnya. Tiba-tiba saja pria mabuk itu menghampiri Naeun dan mencengkram Bahu Naeun dengan kasar lalu mendorongnya sekuat tenaga.

BRUUUKKK!!!

"PEREMPUAN BUTA SIALAN!! " Maki pria itu setelah mendorong kasar tubuh Naeun sampai terhempas kencang ke trotoar itu

"Arh.. " Naeun memegangi lututnya yang terasa sakit sesaat setelah dia terjatuh barusan

"DASAR MANUSIA TIDAK BERGUNA! "

"KAU PIKIR AKU APA HAH??!!"

"MAIN MEMUKUL KU DENGAN TONGKAT SIALAN ITU !!! "

"DASAR BUTA!! "

"SUDAH TAU BUTA TAPI MASIH SAJA BERKELIARAN! "

"DASAR SAMPAH! " Maki pria mabuk itu sambil menoyor-noyor kepala Naeun dengan ekspresi kesal

"Ma-aaf.. "

"Saya ti-dak Senga-ja.. "

"Saya benar-benar tidak sengaja tuan.. Saya minta maaf. " Ucap Naeun ketakutan sambil memegang tangan pria itu untuk meminta maaf dan menghentikannya menoyor-noyor kepala nya

"AISH.. YAA!!"

"JANGAN PEGANG TANGAN SAYA..!"

"WANITA GILA ! " Umpat kasar pria itu sambil lagi-lagi mendorong kasar tubuh Naeun dan terus berusaha menyakiti Naeun

Naeun hanya diam dan terlihat pasrah karna dia tidak tau harus melakukan apa, bahkan ketika dia ingin bangun tubuhnya langsung di dorong kembali oleh pria mabuk itu dengan keras ke trotoar untuk kesekian kalinya.

Plakk!!!

Tiba-tiba saja Naeun merasakan tamparan keras di pipinya sesaat setelah tubuhnya yang terdorong itu hendak bangun lagi. Naeun yang merasakan perih di pipinya itu berusaha melawan dengan mendorong tubuh pria itu meski dia tak bisa melihatnya, Naeun masih berusaha untuk membela dirinya.

"Orang kayak lo gini harus di kasih pelajaran karna udah berkeliaran dan nyusahin orang lain tau gak!! Harusnya orang kayak lo itu diem aja di rumah!!! " Maki pria itu Sambil hendak memukul Naeun lagi penuh amarah

Pria itu kembali mengambil ancang-ancang untuk memukul Naeun lagi, saat itu Naeun tau dia akan mengalami hal yang sama lagi untuk kesekian kali, Naeun langsung menutupi kepalanya itu dengan kedua tangannya dan memejamkan matanya bersiap untuk penganiayaan yang akan dia Terima lagi.

Karna Naeun sudah hapal betul bahwa ketika dia bertemu dengan orang mabuk seperti ini tanpa sengaja, Naeun akan selalu menerima kekerasan entah itu didorong atau ya seperti ini dipukul. Keadaan Naeun yang hanyalah seorang perempuan lemah dan tak bisa melihat atau bahkan bergerak leluasa dengan  bantuan tongkatnya itu semakin membuat Naeun hanya bisa pasrah saja dengan apa yang akan menimpanya malam ini.

Tepat sesaat sebelum tangan pria itu mendarat ke tubuh Naeun, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki lain yang langsung menangkap tangan pria itu dengan sangat cepat dan menahannya agar orang itu tidak lagi melakukan tindakan yang bisa menyakiti Naeun saat itu. Laki-laki itu berdiri tepat di depan Naeun seolah menjadi tameng untuk Naeun dan langsung  mendorong mundur tubuh pria itu dengan kekuatannya serta tatapan nya yang terlihat cukup marah.

"Hai bung."

"Apa kau tak pernah diajarkan bahwa menyakiti dan memukul perempuan adalah tindakan tercela dan hanya di lakukan oleh seorang pecundang? " Ucap Hendery sambil mendorong pria itu mundur menjauh dari Naeun

Naeun mendengarkan suara lain yang baru dia dengar itu secara seksama, dan nampaknya pria yang baru saja muncul ini berada di pihaknya. Karena suara pria yang dia dengar barusan sangat berbeda dengan orang yang mendorongnya tadi dan terdengar benar-benar marah kepada pria itu.

Entah sejak kapan hendery berada disana, tapi tiba-tiba saja hendery muncul dan sudah ada di depan Naeun, dia datang untuk menolong Naeun. Bahkan Naeun dan juga pria itu tak mendengar ada suara motor hendery tadi. Hendery sempat menoleh sebentar untuk melihat perempuan di belakangnya itu yang masih terduduk dengan mata berkaca-kaca dan pipi yang memerah akibat tamparan pria itu.

"Aish yaa!! "

"Siapa anda??!!" Ucap pria itu

"Bukan urusan anda siapa saya.. "

"Tapi jelas akan menjadi urusan saya jika anda memukul perempuan seperti ini! " Ucap hendery datar sambil tetap menahan tangan pria itu

"Jangan ikut campur! "

"Dia sudah memukul ku jadi wajar aku memberinya pelajaran. " Jawab pria mabuk itu

Hendery smirk.

Tanpa banyak bicara lagi hendery langsung mengambil handphone nya dengan satu tangannya dan langsung menelepon pihak kepolisian setempat sambil tetap menahan tangan pria itu dan memandang sangat sinis kearahnya.

Dalam panggilan itu...📞

Halo kantor polisi..
Saya mau melaporkan seorang pria paruh baya yang mabuk dan melakukan kekerasan juga penyerangan kepada seorang perempuan..

Ah sekarang kami berada di-

Belum selesai hendery berbicara, pria mabuk itu menghempaskan kasar tangan hendery dan pergi menjauh dari sana seusai dia mengetahui bahwa hendery menelepon polisi dan melaporkan tindakannya itu. Naeun juga sedikit kaget karna tiba-tiba pria yang datang menolongnya itu langsung menelepon pihak kepolisian begitu saja.

Hendery membiarkan pria itu pergi dan meletakkan kembali handphone, padahal dia tak menelepon siapapun hendery hanya menggertak orang itu dan ternyata terbukti ampuh untuk mengusirnya menjauh dari perempuan yang tadi sore dia lihat di lampu merah dekat gedung Teater itu.

Hendery menghampiri Naeun dan menyamakan tingginya dengan posisi Naeun terduduk dengan wajah yang masih syok itu.

"Gwenchana? " Tanya hendery lembut kepada Naeun

Naeun sedikit kelihatan takut karna dia berpikir mungkin orang ini akan menyakitinya juga, jujur saja berada diposisi nya yang seperti ini membuat nya sangat sulit untuk mempercayai orang yang baru dia temui. Karna banyak orang jahat yang akan memanfaatkan kekurangannya untuk melakukan hal-hal buruk kepadanya.

"Gak usah takut ya.. "

"Aku bukan orang jahat kok.. "

"Tunggu sebentar ya.. " Jawab Hendery peka saat melihat Naeun yang ketakutan mendengar suaranya itu

Hendery bangun dan langsung berjalan untuk mengambil tongkat milik Naeun yang tadi di buang oleh pria itu, kemudian hendery langsung memberikannya kembali kepada Naeun. Dengan lembut hendery mengambil tangan Naeun lalu meletakan tongkat milik Naeun tanpa berbicara apapun, Naeun yang menyadari bahwa pria ini adalah orang baik yang mau menolongnya pun mengambil tongkatnya dari tangan hendery.

"Aku bantu berdiri ya.. "

"Pegangan sama aku ya.." Ucap Hendery sambil meletakan tangan Naeun di lengannya guna menjadikan lengannya itu sebagai pegangan untuk Naeun berdiri tanpa dia harus menyentuh Naeun lebih jauh untuk menghormati nya sebagai perempuan

Naeun berpegangan dengan lengan hendery, sambil mencoba berdiri dengan tongkatnya itu. Hendery menatap lutut Naeun yang mengeluarkan sedikit darah dan terlihat lecet mungkin karna terkena permukaan trotoar yang tidak halus itu tadi saat dia terjatuh, Naeun berdiri dan langsung melepaskan pegangannya itu dari lengan Hendery ketika dia sudah bisa berdiri tegak dengan tongkat di tangannya.

"Ini tas kamu.. " Ucap Hendery sambil mengambil tas Naeun yang ada di trotoar itu dan memberikannya kepada Naeun

"Terimakasih.. " Ucap Naeun sambil mengambil tasnya itu

Hendery tersenyum melihat wajah perempuan yang menarik perhatiannya tadi sore itu dari dekat, hendery benar-benar terpukau dengan perempuan dihadapannya ini karna dia benar-benar sangat cantik dan terlihat sangat elegant bahkan dia terlihat sangat lembut juga begitu sopan, suaranya juga sangat manis dan lembut.

"Sama-sama.. " Balas Hendery sambil tersenyum kearah Naeun

Naeun sempat memegangi lututnya yang terasa perih.

"Sakit ya..??"

"Itu lutut kamu agak lecet dan berdarah.. " Ucap Hendery

"Ahh.. Pantesan aja.." Jawab Naeun sedikit meringis merasakan perih

"Sebentar ya.."

"Kamu tunggu sini, Jangan kemana-mana okey... " Ucap Hendery tiba-tiba sambil menepuk bahu Naeun pelan

Naeun jelas kebingungan dengan ucapan pria yang bahkan tidak dia kenal sama sekali itu, Hendery langsung berlari kearah motornya dan mengambil jaketnya yang tadi dia letakan diatas motornya itu. Hendery merogoh kantong jaketnya dan mengambil plester yang secara kebetulan baru saja dia beli tadi sore karna jarinya sempat tergores saat dia membetulkan motornya tadi sore di bengkel bersama teman-teman nya.

Hendery tersenyum menatap plester yang kehadirannya begitu tepat waktu untuk nya, dia kemudian kembali ke arah Naeun yang masih terdiam berdiri tanpa bergerak sama sekali. Tanpa bicara apapun lagi hendery tiba-tiba  menggandeng tangan Naeun dan meminta nya untuk duduk di trotoar pinggir jalan sebentar saja.

"Duduk dulu ya, biar aku kasih plester dulu lukanya kamu."

"Supaya gak infeksi.."

"Nanti sampe dirumah kamu obatin lagi ya lututnya.. " Ucap Hendery lembut

Naeun hanya menurut dan duduk dihadapan Hendery, kemudian dia mulai merasakan ada plester yang tertempel di lutut nya dan tiupan-tiupan kecil di lututnya itu. Terlihat hendery dengan sangat berhati-hati menempelkan plester itu agar luka dilutut Naeun tertutup dengan plester yang dia bawa dari motornya tadi.

"Nah udah deh.. " Ucap Hendery

"Makasih ya.. " Ucap Naeun

"Sama-sama.. "

"Rumahnya kamu jauh gak dari sini? " Tanya Hendery

"Ah engga.. "

"Deket kok. " Jawab Naeun canggung

Hendery mengangguk-angguk kecil.

"Bisa jalan sendiri??? "

"Atau mau aku anterin sampe rumah kamu aja ?? " Tanya Hendery berniat baik

"Gak usah gapapa kok. "

"Aku gak mau ngerepotin, lagian aku juga bisa pulang sendiri.. "

"Terimakasih banyak ya sudah membantu ku barusan... " Ucap Naeun dengan senyuman kecil di bibirnya

"Hm, santai saja.. "

"Hati-hati ya di jalan pulang nanti.."

"Oia jika ada yang macam-macam lagi dengan mu seperti tadi kamu cukup berpura-pura saja menelepon polisi.."

"Aku jamin deh.. orang jahat macam itu pasti bakalan kabur " Ucap hendery dengan nada jenaka

"Jadi tadi??? " Tanya Naeun kaget

"Hm, tadi aku hanya berpura-pura menelepon polisi kok.."

"Aku gak beneran lapor kepolisi. "

"Soalnya pasti bakalan panjang urusannya dan kamu juga bakalan jadi kerepotan nantinya. "

"Aku Hanya ingin menakut-nakuti nya saja tadi.."

"Dan terbukti kan dia langsung lari terbirit-birit hahaha." Jawab hendery dengan tertawa kecil

Naeun tersenyum.

"Ahh begitu.. " Dia mengangguk dengan senyuman manisnya

Hendery menatap wajah Naeun lekat dengan senyuman yang terlihat sangat manis.

"Sekali lagi terimakasih banyak ya, sudah banyak membantu aku. " Ucap Naeun

"Santai saja.."

"Tidak perlu terus-terusan berterimakasih kepadaku."

"Sudah sepatutnya bukan aku membantumu... "

"Tidak hanya kamu sih tapi siapapun yang jelas-jelas membutuhkan bantuan.." Jawab hendery

Naeun hanya mengangguk dengan senyuman manisnya itu.

Naeun bangun dari posisi duduknya dan hendery membantunya untuk kembali ke atas trotoar dengan hati-hati. Naeun pun membiarkan Hendery membantunya kembali ke jalur dimana dia bisa berjalan pulang mengikuti tanda di atas trotoar itu.

"Dari sini kan? " Tanya Hendery

"Ini dijalur yang tadi kan? " Tanya Naeun

"Iya kok, ini di tempat tadi kamu berjalan.. " Ucap Hendery

"Terimakasih.. " Ucap Naeun lagi

"Hm.. Kamu hati-hati dijalan ya.. " Ucap Hendery manis

"Nde, kamu juga ya. "

"Makasih sekali lagi.. " Ucap Naeun

"Iya iya sama-sama "

"Udah jangan berterimakasih terus nanti kamu gak pulang-pulang deh. " Ledek Hendery

Naeun tersenyum sambil membungkuk kecil, sebagai tanda perpisahan dengan Hendery dan bentuk ucapan Terima kasih nya itu. Hendery juga membalasnya dengan sedikit membungkuk dan tersenyum kearah Naeun. Hendery tak bergerak dari posisinya meskipun Naeun sudah berjalan beberapa langkah meninggalkannya.

"Yaa Tunggu.."

"Boleh aku tau siapa Nama mu??!! " Teriak Hendery saat Naeun sudah berjalan agak jauh darinya

Naeun yang mendengar itu memberhentikan langkahnya dan menoleh kecil kearah asal suara hendery itu sambil tersenyum.

"Naeun.. "

"Kim Naeun.. " Jawab Naeun

Hendery tersenyum.

"Aku Hendery.. "

"Senang berkenalan dengan mu.."  Teriak Hendery ramah

Naeun hanya terlihat tersenyum dan mengangguk kecil. Hendery melambaikan tangannya meski Naeun tak bisa melihatnya.

"Hati-hati dijalan yaa..sampai bertemu lagi Naeun ssi "

"Annyeong...." Teriak Hendery semangat

Naeun hanya tersenyum kecil dan melanjutkan langkahnya berjalan tanpa menjawab apapun, hendery tersenyum sambil kembali ke motornya dan menatap Naeun yang masih terus berjalan menyusuri trotoar itu. Diam-diam Hendery yang masih khawatir bahwa akan ada yang terjadi dengan Naeun memutuskan untuk mengikutinya perlahan dari belakang dengan motornya itu.

Sampai beberapa menit kemudian terlihat Naeun masuk kedalam kawasan Rumah Panti asuhan. Hendery berhenti didepan pagar rumah Panti asuhan itu dan menatap ke arah Naeun yang terlihat masuk kedalam bangunan rumah Panti tersebut.

"Panti asuhan? "

"Dia tinggal disini? " Monolog hendery bingung

Setelah memastikan Naeun pulang dengan aman, Hendery kembali ke dorm dengan mengendarai motornya itu dan sepanjang perjalanan dia terus mengingat-ingat nama Kim Naeun. Hendery juga sesekali tersenyum dibalik helmnya itu usai mengingat gummy smile yang Naeun miliki.

Malam itu akhirnya takdir mempertemukan Hendery dengan Naeun dan sama sekali tidak melalui campur Tangan Jieun sama sekali, keduanya bertemu murni karna jalan Tuhan yang mengharuskan mereka terus bertemu beberapa kali sampai akhirnya bisa saling mengetahui nama masing-masing seperti ini.

Sesampainya di dalam kamarnya Naeun memegangi plester yang ada di lututnya, dia tersenyum kecil menyadari bahwa tak selamanya orang asing itu jahat buktinya ada orang seperti Hendery yang begitu baik menolongnya dan bahkan mengobatinya tanpa banyak membual.

"Hendery.. "

"Tidak terdengar seperti nama orang Korea.. "

"Kira-kira seperti apa ya wajahnya..??"

"Tapi dari suaranya seperti orang yang sangat menarik " Monolog Naeun sambil tersenyum manis mengingat suara hendery yang berteriak menanyakan namanya tadi

Sementara itu malam itu Kun ge baru saja kembali dari jadwal syutingnya, Paman Lee mengantarkan Kun ge ke apartement Jieun. Kun ge turun di depan lobby lalu berpamitan kepada member WayV lainnya dan langsung masuk kedalam lift menuju ke unit apartement kekasihnya itu.

Sesampainya di depan pintu apartement Jieun, Kun ge memasukan sandi apartement nya dan masuk sambil membuka jaketnya juga maskernya itu. Dia menatap ke sekelilingnya namun dia tak bisa menemukan kekasihnya itu.

"Sayang aku pulang.. " Teriak Kun ge memberikan tanda kepada kekasihnya itu yang biasanya akan langsung menghampiri nya

Tapi Jieun tak kunjung menghampiri nya.

"Masih tidur apa ya " Ucap Kun ge sambil meletakan tas yang dia bawa di meja bar dapur

Kun ge langsung berjalan kearah kamarnya, begitu membuka pintu kamar Jieun benar saja dia melihat kekasihnya itu masih tertidur diatas kasur membelakangi pintu masuk kamar. Kun ge tersenyum menatap itu dia menutup pintu nya pelan dan berjalan menghampiri kekasihnya itu, kun ge duduk di pinggiran kasur.

"Sayang.. "

"Aku pulang nih.. " Ucap Kun ge manis sambil duduk dikasur

Jieun tak merespon apapun, Kun ge menyentuh bahu kekasihnya itu berniat membangunkannya sambil meletakan kepalanya didekat bahu kekasihnya itu. Betapa kagetnya Kun ge saat melihat ada bercak darah di bantal kekasih itu. Kun ge yang menyadari ada yang salah dengan Jieun langsung membalikan tubuh kekasihnya itu.

"Jieun ah?? " Panggil Kun ge saat membalikan tubuh Jieun

Betapa kagetnya Kun ge saat melihat wajah kekasihnya itu sudah pucat pasi dengan darah dari hidung dan juga mulutnya bahkan saat Kun ge menyentuh pipi kekasihnya itu tubuh Jieun sudah terasa sangat dingin dan membiru.

"Jieun ah???!! " Kun ge menarik Jieun ke pangkuannya

"Eun, bagun eun!!! "

"Jieun ah!!!???!!" Teriak Kun ge sambil mengguncangkan tubuh kekasihnya itu

Namun sama sekali tak ada respon apapun, bahkan tubuh Jieun terkulai lemas tak bergerak sedikitpun.

"Eun!!! "

"Bangun eun !!!! "

"Jangan bercanda eun!!! "

"Gak lucu eun!! "

"Jieun ah??!!!" Teriak Kun ge dengan linangan air mata memeluk kekasihnya itu yang sangat pucat dan benar-benar terasa sangat dingin tubuhnya. Kun ge terus berusaha mengguncangkan tubuh jieun berusaha untuk membangunkan kekasihnya itu.

_____________________________

- Happy Reading -
🦄🌼🌼🦄🌼🌼🦄🌼🌼🦄🌼🌼🦄

Jangan Lupa Vote ^^
Maaf kalau ada typo
See you Next part 👋
.
.
.
.
.
.
.
Terima kasih sudah membaca ^^

( Author @indira☘  )

Note :

Gimana Hendery Naeun cocok di jadiin kapal gak nih?? 👀

Cocoknya di panggil NaHen couple atau HenNa couple nih???

☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

Kun ge tolong persiapkan dirimu Teman...... 🤧🥺

Semoga suka sama part ini^^
Sebagai permintaan maaf karna telat update semalam jadi hari ini aku 2 kali up aja yaa biar adil hehe 🤸‍♀🤸‍

Goodnight guys 😴

👋 Annyeong 👋

Seguir leyendo

También te gustarán

42.9K 5.3K 50
Askanah Navika Pratiwi memutuskan untuk datang ke Korea Selatan, agar dia bisa jauh lebih dekat dengan tunangannya dan mencoba keberuntungan dirinya...
47.6K 4.4K 39
Semua berawal dari fansign
1.1K 210 16
"Confes? Apa itu? Martabak varian baru kah?" Nala ingin move on, setelah bertahun tahun menyukai Rai, tapi tidak pernah ter-notice. Terlebih ditahun...
1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...