ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT )

By _Kataindah

2.4M 368K 29.2K

❌ SUDAH TERSEDIA DI TBO SHOPEE ❌ ❗ NON RELIGI ❗ Zaki Armada adalah seorang ketua geng kedua setelah faqir... More

prolog
ketemu
apakah dia
bulan group
menemui zaki
nonton
cerita bulan
bertemu
kepedulian reno
rumah baru
keberadaan sanjaya
Esther
sama sama marah
Dea pingsan
elang
Dea terluka
sahabat kecil
kenangan yang harus dilupakan
masa lalu elang dan ellen
ikut kekantor
menemukan foto
membantu ingat
kerusuhan dirumah zaki
kepergian elang
spesial part Dea dan zaki
Fahmi kembali
kebetulan
Dea terluka lagi
Dea nangis
Ellen baru tau
persahabatan
berkumpul
selalu manja
keluar kota
balik
keadaan dea
ingat kembali
sakit
marah-marah
gagal
spesial part
menginap
sedekah
keadaan keduanya
mencari pendonor
Zaki sadar
Kenyataan pahit
kembali
perkara mie instan
aneh lagi
dugaan
kejutan
batu vs batu
Baron lagi
kebahagiaan yang sesungguhnya
COMING SOON
VOTE COVERR DADDY BUCIN
LIST PAKET ZA
PROMO NATAL & AKHIR TAHUN 🔥

Zaki pergi

30.7K 5.9K 695
By _Kataindah

ASSALAMU'ALAIKUM...
SEBELUM BACA KLIK VOTE YUK
BIAR AUTHOR SEMANGAT LAGI.

DAN TERIMA KASIH BANYAK BUAT OARA KONTEN KREATOR YANG SUDAH IKUT PROMOTE WP AUTHOR.

TERIMA KASIH BANYAK ❤️😭

.

.

"Zak, Zaki.. kamu mau kemana?" Tanya Dea dengan cemas saat melihat suaminya seperti orang terburu-buru.

"Kamu dirumah jangan kemana-mana, Ok" ucap Zaki, laki-laki mengenakan jaket armada dengan terburu-buru.

Dea menggeleng cepat "gak, aku ikut. Pasti kamu mau berantem kan?" Tebak Dea.

"Ada sesuatu yang perlu aku beresin"

"Aku ikut" kekeh Dea, mencoba menghalangi jalan Zaki yang hendak keluar kamar.

"Dirumah" titah Zaki dengan dingin, dari suaranya terdengar tidak ingin dibantah.

"Enggak, pokoknya aku ikut" kekeh Dea.

"Dengerin, satu kali ini aja" laki-laki itu memegang kedua bahu Dea, "dirumah, oke" imbuhnya mencium kening Dea dan meninggalkan perempuan itu. Dea terdiam sebentar, hatinya berkecamuk tidak nyaman, khawatir juga cemas.

Dea mengejar Zaki sampai halaman depan dengan meneriaki laki-laki itu, namun naas Zaki sama sekali tak mendengarkan teriakan Dea. Sesampainya di gerbang Dea terpaksa dipegang oleh para penjaga rumah.

"Bawa nyonya muda kedalam" titah Zaki dingin.

"Siap tuan muda" sautnya menerima perintah.

Sebelum pergi Zaki melihat sekilas kearah Dea yang sudah menangis sesenggukan, perempuan itu meronta-ronta minta dilepaskan. Tiga penjaga menyeret istrinya untuk masuk.

Dalam hati sebenarnya Zaki tidak tega melihat perempuan itu menangis, namun Zaki tidak ingin lagi membuat istri kesayangannya terluka kembali. Sekuat dan sehebat apapun istrinya dalam hal bela diri, tetap saja Zaki tidak ingin perempuan itu terluka, terlebih lagi hanya karna ingin melindunginya.

Beberapa menit lalu, Edward menghubungi dirinya soal Sanjaya, Edward mengabarkan Sanjaya tengah bersama Fahmi hari ini, mendengar kabar itu Zaki langsung tersulut emosi. Zaki semakin yakin jika Fahmi juga terlibat didalam permasalahannya. Itu kenapa, dirinya buru-buru pergi untuk menemui dua orang itu.

Didalam rumah Dea terus mengebrak-gebrakkan pintu rumah dengan kuat, berharap jika penjaga diluar mau membukakan pintu untuknya, tidak ada sahutan atau reaksinya apapun, Dea merosotkan badannya dipintu. Perasaannya kacau, ia tidak ingin Zaki terluka atau menghadapi masalah berbahaya.

Tiba-tiba ia teringat Reno, dengan cepat Dea naik keatas untuk menghubungi laki-laki itu, setibanya dikamar Dea bernafas lega, ponselnya tidak dibawa oleh Zaki. Dengan cepat ia menghubungi Reno.

"Halo ren" ucap Dea langsung, "Lo dimana? Zaki sama Lo?" Tanya Dea beruntun.

"Gue dikantor" jawab Reno datar, mendengar respon Reno, Dea yakin laki-laki itu belum tau apa-apa.

"Ren, tolong gue. Zaki pergi dari rumah, gue dikunci dari rumah"

Diseberang sana Reno sampai terbangun dari duduknya, "kemana?" Pekik Reno

"Gue gak tahu, tapi dia tadi kaya orang marah dan emosi ren, gue yakin pasti ada sesuatu"

"Ok, Lo tenang. Biar gue urus"

"Tung--" belum menyelesaikan perkataannya Reno sudah mematikan telfonnya, "Reno sialan"  umpat Dea dengan marah.

"Aaargh, pengen gue tendang itu anak" maki Dea, rasa panik belum hilang ditambah lagi manusia kutub es itu.

Disisi lain Reno langsung menuju ruangan Edward, langkah lebarnya terlihat terburu-buru.

"Edward" Reno berdiri menjulang dihadapan Edward, membuat laki-laki itu mendongak kearah Reno.

"Ya" saut Edward, "sanjaya?" Tebaknya, Reno diam tak menyahuti namun Sorot matanya ingin minta Kejelasan.

"Sanjaya dan Fahmi Sekarang bersama" ucap Edward, "gue lacak dan anak buah Gue nemuin mereka sedang bersama, karna itu gue langsung hubungi Zaki, gue takut Fahmi ikut dalam permasalahan ini" jelas Edward.

Reno tak kalah kagetnya Mendengarkan kejelasan Edward, tangan laki-laki itu sudah mengepal kuat, sorot matanya pun tak kalah tajam.

"Kalo Lo mau susul Zaki sekarang, bawa para anak Armada" ucap Edward. "Gue yakin Zaki Sekarang sendiri, ditempat Sanjaya banyak para bodyguard penjaga" tambahnya.

"Jalan x, digedung kosong" ucap Edward lagi.

Rebo langsung keluar dari ruangan Edward, ia akan menyusul Zaki, semua strategi yang dilakukannya bersama Zaki sungguh sia-sia. Laki-laki itu terlanjur tersulut emosi dahulu, membuat Reno sedikit khawatir dengan keadaan Zaki sekarang.

Dijalan reno menelfon para anak Armada untuk segera pergi kelokasi yang sudah ia kirimkan, dengan segera anak Armada pergi sesuai perintah wakil ketua gengnya. Dengan dipimpin Baron juga vano.

Dirumah Dea kelimpungan mencari jalan keluar, Sama sekali tidak ada jalan baginya untuk kabur, segala sisi rumah sudah dijaga dengan baik dan ketat. Dea menendang pintu itu dengan emosi, ia kesal, khawatir jadi satu.

🌻

Zaki pergi menggunakan motornya, Dengan kecepatan cukup tinggi ia melenggang dijalanan yang cukup ramai, tak jarang sesekali ia diteriaki oleh pengendara lain, bukan karna kebut-kebutan justru mereka takut jika laki-laki itu kehilangan keseimbangan, jaket bernamakan Armada itu sedikit terbang kebelakang oleh angin, dan jangan lupakan headband yang bertengger di kening laki-laki itu, jika ada wanita lain sudah dipastikan mereka akan mengira jika laki-laki itu belum beristri.

Sesampainya ditempat yang dituju, Zaki langsung menuju dengan Langkah gagahnya, sebelum masuk ia sudah menghajar  dua penjaga didepan, bukan masalah besar baginya. Dengan satu pukulan masing-masing dikeduanya, penjaga itu sudah tidak sadarkan diri.

Baru melangkah dua kali, Zaki langsung dihadiahi pukulan dari belakang, dengan sigap ia membalas pukulan Tersebut dengan wajah yang sudah mirip para psikopat, Zaki tersenyum menyeringai melihat kearah keduanya. Tanpa aba-aba ia memberikan pukulan pada penjaga itu hingga sama-sama tak sadarkan diri.

Zaki menggerakkan kepalanya kekanan, kekiri hingga berbunyi kreek senyum devil itu tercetak jelas, "mati kalian berdua ditangan gue" seringainya berjalan dengan melangkahi tubuh penjaga itu. Seakan-akan, sebanyak apapun mereka, akan ia lawan.

Didepan pintu gedung kosong, dengan satu kali terjangan kaki, pintu itu lepas dari enselnya. Lagi, ia langsung dihadiahi para penjaga lain.

"Lawan gue satu-satu kalo Lo berani, jangan keroyokan, BANCI" sarkas Zaki dengan menuding keduanya.

"Banyak bacot Lo" saut penjaga itu hendak memukul Zaki, namun dengan sigap Zaki menghindar dan menahan tangan tersebut, hitungan detik ia melintir tangan itu hingga berbunyi "kreek" tak sampai disitu zaki menendangnya hingga tersungkur tak sadarkan diri.

"Sekarang giliran Lo" seringainya, Zaki mendekat memukul wajah penjaga itu, namun tangannya ditahan, tak hilang akal, Zaki menendang kaki pengaja itu hingga terduduk dengan kedua lututnya, Zaki nemambahi dengan menendang punggung penjaga itu dari belakang, seakan tak mau memberi celah Zaki menginjak dada penjaga itu hingga tak sadarkan diri.

Selesai bermain-main, Zaki mengedarkan pandangannya mencari objek dimana Sanjaya dan Fahmi berada. Dan ya, matanya melihat tangga menuju lantai dua, Dengan sigap Zaki berlari keatas dengan sedikit mengendap, takut jika masih ada penjaga yang lain.

Disisi lain para inti armada dan lainnya sudah tiba di lokasi.

"Gue, Baron dan Vano masuk. Kalian semua berjaga diluar" titah Reno yang diangguki semuanya.

"Ayo" titah Reno lagi pada Baron juga vano. Ketiganya masuk, baron dan Vano dibuat kaget dengan beberapa penjaga yang sudah tak sadarkan diri diluar, ketuanya itu memang tidak akan Pernah main-main jika dirinya sudah diusik, sedangkan Reno hanya memandang datar para penjaga dengan senyum simpulnya.

Ketiganya masuk, lagi, Baron dan Vano melongo melihat dua orang sudah tergeletak tak berdaya.
"Dimana dia" gumam Reno mengedarkan pandangannya.

"Ada tangga, kayanya diatas" ucap Vano menunjuk kearah tangga.

"Kesana" titah Reno yang diangguki keduanya.

🌻

Zaki mengedarkan pandangannya lagi, ia sudah berada dilantai dua, namun tidak ada tanda apapun disana.
"Apa mereka pergi?" Gumamnya Sendiri.

BRAAAK
Terdengar seperti suara hantaman namun Zaki tidak tau apa itu, dengan langkah hati-hati Ia mencari asal suara.
Baru beberapa langkah, penjaga dari lantai tiga turun dan langsung menyerang dirinya.

"Ada orang, siapa Lo" teriak penjaga itu pada Zaki, takut didengar oleh Sanjaya dan Fahmi Zaki Langsung menyerang penjaga itu agar tidak berisik.

"Siapa Lo" teriaknya lagi

"Gue gak budeg" saut Zaki dengan santainya, "kalo Lo mau selamat ditangan gue, dimana bos Lo" imbuhnya.

"Mimpi" pekik penjaga itu menyerang Zaki, "semuanya turun" titah penjaga itu membuat semua yang berada dilantai tiga turun.

Zaki mengedarkan pandangannya, banyak sekali mereka, namun bukan Zaki jika takut, laki-laki itu justru dengan senang hati meladeni.

"Lawan gue" ucap Zaki yang sudah dikelilingi mereka.

"Ayoo" titah penjaga itu yang merupakan pemimpinnya. Semua mendekat kearah Zaki secara bersamaan seperti orang berebut makanan.

"Tunggu !! " Teriak seseorang membuat mereka terhenti, padahal satu langkah lagi mereka akan menghabisi Zaki.

Semua pandangan mengarah kearah sumber suara, Reno dan Baron serta Vano dibelakangnya. Reno masih mengenakan pakaian Jaz kantor, sedangkan Baron dan Vano memakai jaket yang sama, armada.

"Pengecut, beraninya keroyokan kek ambil sembako" celetuk Baron dengan santai, "takut gak kebagian" ledek baron dengan tertawa remeh.

"Biasalah, mungkin gak ada jatah makan" timpal Vano membuat mereka semua menggeram marah.

Tanpa basa basi lagi penjaga itu menyerang, mereka semua saling serang satu sama lain, tak lama beberapa anak armada ikut bergabung untuk membantu, sedangkan sisanya masih berjaga didepan.

"Dimana sanjaya?" Ucap Zaki pada penjaga yang ia tebak adalah pimpinannya.

"Gak ada"

"Gak usah banyak bacot Lo" pekik Zaki geram, "pilih mati atau hidup" seringainya.

"Yang bacot Lo" penjaga itu memukulnya, dengan cepat Zaki menghindar, ia menendang punggung serta perut dengan bergantian.

"Gue kasih satu kesempatan pilih mati atau hidup" ulang Zaki memandang penjaga itu dengan datar Tapi sorot matanya tidak main-main.

Penjaga itu meludah kecil meremehkan perkataan Zaki, "maju sini" suruhnya dengan angkuh.

Melihat itu Zaki tidak lagi memberinya ampun, sudah diberi kesempatan namun laki-laki itu sepertinya memilih mati ditangannya.
Zaki sigap menarik baju penjaga itu, keduanya saling melawan, membalas.
Emosi Zaki semakin tak terkendali, ia melintir tangan laki-laki itu dan menghempas kasar badan penjaga itu hingga terpanting.

Zaki menginjak dadanya, ia tekan dada hingga penjaga itu terbatuk sesak, penjaga itu dapat melihat amarah lawannya, bukan sembarang amarah bisa dikatakan lebih dari kata psikopat.

BUGH
Tendangan kuat menghantam badan penjaga itu, dan ya penjaga itu langsung tak sadarkan diri. Zaki melihat kearah Reno,baron, Vano serta  lainnya yang masih sibuk melawan.
Ia pergi kelantai tiga, ia yakin fahmi serta Sanjaya ada disana.

Sesampainya diatas ada satu ruangan, Dengan cepat Zaki mendekat dan menerjang pintu itu hingga terlepas dari tempatnya.

"Jadi bener Lo ada hubungannya sama Sanjaya" tukas Zaki langsung saat melihat Fahmi dan Sanjaya didalam.

Sanjaya menatap santai kearah Zaki, namun beda dengan Fahmi yang terlihat cemas juga gelisah.

"LO TEMEN ATAU MUSUH GUE" teriak Zaki menarik Fahmi keras, ia hantam tubuh Fahmi Kedinding.

"Zak, bisa gue jelasin in--"

"Ya, Fahmi ikut rencana saya" potong Sanjaya.

Zaki menatap Sanjaya sekilas lalu kembali menatap Fahmi dengan nyalang. "Apa mksud Lo kaya gini hah, gue udah curiga sama Lo slama ini, tapi gue selalu nampik semuanya jika itu hanya kebetulan" sarkas Zaki

"Kenapa Lo lakuin ini, brengsek" emosi Zaki membogem wajah Fahmi hingga mengeluarkan darah disudut bibirnya.

"Zak, dengerin gue, Lo salah faham" dengan memegangi bibirnya Fahmi mencoba tenang.

"Salah faham apa lagi, kemarin-kemarin Lo gak masuk kampus, keluar kota cuma buat nemuin dia kan" sarkas Zaki dengan menatap nyalang, emosinya benar-benar tak terkontrol.

"Dan soal Dea kemarin, pasti itu ulah Lo kan" ucap Zaki lagi.

Fahmi menggeleng cepat, "gak, gue tahu apa-apa soal itu zak, Lo harus percaya sama gue"

"Kenapa gue harus percaya, kemarin gue liat dengan kepala mata gue sendiri, Lo sama Alena berdua"

Fahmi terdiam sebentar, mencoba mengingat "zak, pliis Lo jangan mikir macem-macem, itu gue--"

"Gak perlu Lo jelasin" potong Zaki

"Penghianat" bisik Zaki menghempaskan badan Fahmi lagi.

"Zak, dengerin gue dulu" paksa Fahmi berdiri dari jatuhnya.

"Apa yang mau kamu jelasin nak, jelas-jelas kamu pengen Zaki hancur bukan" ucap Sanjaya.

Fahmi menggeleng, "gak zak, jangan dengerin bokap gue" seru Fahmi.

"Gak perlu ditutupi lagi nak, biar sekalian dia tau" ucap Sanjaya dengan senyum remehnya.

"CUKUP PA !!" bentak Fahmi.

.

.

.

🌻

9 September 2021
Lilik Indah sari
_kataindah

Continue Reading

You'll Also Like

507K 25.3K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
2.5M 257K 61
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 228K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
2.5M 122K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...