ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT )

By _Kataindah

2.4M 368K 29.2K

❌ SUDAH TERSEDIA DI TBO SHOPEE ❌ ❗ NON RELIGI ❗ Zaki Armada adalah seorang ketua geng kedua setelah faqir... More

prolog
ketemu
apakah dia
bulan group
menemui zaki
nonton
cerita bulan
bertemu
kepedulian reno
rumah baru
keberadaan sanjaya
Esther
sama sama marah
Dea pingsan
elang
Dea terluka
sahabat kecil
kenangan yang harus dilupakan
masa lalu elang dan ellen
ikut kekantor
menemukan foto
membantu ingat
kerusuhan dirumah zaki
kepergian elang
spesial part Dea dan zaki
Fahmi kembali
Dea terluka lagi
Dea nangis
Ellen baru tau
Zaki pergi
persahabatan
berkumpul
selalu manja
keluar kota
balik
keadaan dea
ingat kembali
sakit
marah-marah
gagal
spesial part
menginap
sedekah
keadaan keduanya
mencari pendonor
Zaki sadar
Kenyataan pahit
kembali
perkara mie instan
aneh lagi
dugaan
kejutan
batu vs batu
Baron lagi
kebahagiaan yang sesungguhnya
COMING SOON
VOTE COVERR DADDY BUCIN
LIST PAKET ZA
PROMO NATAL & AKHIR TAHUN 🔥

kebetulan

34.2K 6.2K 357
By _Kataindah

Zaki dan Reno hari ini sedang menuju pemakaman elang, keduanya ingin berziarah. Sesampainya ditempat Zaki dan Reno sama-sama menenteng Bunga. Setelah hampir dekat dengan makam elang keduanya berhenti saat melihat seseorang tepat dimakan elang.

"Fahmi" gumam Reno terkejut. Zaki menoleh kearah Reno dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Kenapa Fahmi disini?" Tanya Zaki pada Reno, namun cowok itu hanya menjawab dengan mengangkat bahunya. Akhirnya Reno juga Zaki mendekat.

"Fahmi..." Panggil Zaki membuat cowok itu menolehkan kepalanya, setelah sempurna Fahmi sedikit terkejut dengan kedatangan Zaki juga Reno.

"Ka-kalian" Fahmi beranjak berdiri. "Kok gak bilang kalo mau kesini, tadi kan bisa barengan" sambungnya.

"Gue gak tahu" saut Zaki menjongkokkan dirinya disebelah makam elang yang diikuti Reno.

"Gue kesini liat elang, diterakhirnya kemarin gue gak bisa Dateng " ucap Fahmi lagi turut berjongkok disebelah makam elang. Reno dan Zaki tidak menyahuti.

"Lang.. maafin gue" batin Zaki mengelus batu nisan elang, "maaf, gue terlambat Buat minta maaf sama Lo, andai gue langsung baca surat dari Lo waktu itu, pasti harapan terakhir Lo buat kita sama-sama pasti akan terwujud" batinnya lagi.

"Lang.. gue bakal jaga Ellen sesuai permintaan Lo" batin Reno menatap nanar gundukan tanah itu.

Fahmi menatap ketua Serta wakil ketuanya yang hanya diam memandangi makam elang, Fahmi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia merasa seperti angin saja Disana.

"Gue balik duluan ya" pamit Fahmi.

"Gak ngampus" tanya Reno beralih menatap Fahmi.

"Iya, maksudnya gue balik kekampus duluan"

"Gak bareng kita aja?" Tawar Reno.

"Trus motor gue mau dikemana-in?, Kasih maling" saut Fahmi dengan candaan, "ya udah ya gue balik duluan" pamitnya lagi lalu pergi dari sana.

Kepergian Fahmi tak luput dari pandangan Reno juga Zaki, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Keduanya berharap, apa yang mereka fikirkan bukanlah sebuah kebenaran.

"Ya udah yuk cabut" ajak Zaki

🌻

"El, balikin gak? Kurang ajar Lo ya" teriak Baron dengan kesal, keduanya saling berlarian dikelas, Ellen mengambil ponsel milik Baron sehingga membuat cowok itu kesal Sendiri.

"Bilangnya gak mau pacaran, tapi liatnya beginian" ucap Ellen sambil melihat isi ponsel Baron yang penuh dengan foto para gebetannya.

"Munafik mah dia, kedok doang" ledek Vano dengan tertawa puas.

"Anj-  Lo Van" umpat Baron menatap sengit Vano, "sini-in gak?" Teriak Baron lagi pada ellen, namun perempuan itu malah meledek Baron dengan menjulurkan lidahnya.

"Bangsat Lo El, sialan" kesal Baron naik pitam, ia gelisah semua Yang ada diponselnya terbongkar, bisa mati diledek dirinya.

"Ambil aja kalo bisa" ledek Ellen berlari keluar kelas, Dea dan Vano yang melihat keduanya seperti anak kecil hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Baron mengejar Ellen keluar kelas, ia harus bisaa ambil ponsel itu sebelum semuanya diliat oleh perempuan itu, bukan masalah foto cewek lain, masalahnya disana ada foto Ellen juga. Jika ketahuan bisa-bisa perempuan itu mengamuk pada dirinya.

"Ambil wlee" Ellen terus meledek Baron dengan sesekali membalikkan badannya dengan berlari.

"Sial, mampus kalo ketahuan" umpat Baron berusaha mengejar Ellen yang seperti mengejar impian.

Keasyikan berlari dengan melihat kearah Baron, Ellen menabrak seseorang hingga hampir terpanting jatuh, namun untungnya laki-laki itu sigap menarik pinggang Ellen.

"HP GUEEEE" Teriak Baron histeris saat hpnya terbang dengan sempurna kelantai. Sedangkan sang pelaku malah asyik tatap-tatapan, ya Ellen dan Reno. Perempuan itu menabrak Reno.

Zaki yang berada disamping Reno geleng-geleng kepala dengan senyum simpul, Baron berlari mengambil hpnya yang sedikit retak.

"WOYY" teriak Baron mengangetkan ketiganya, "liat gara-gara Lo nih hp gue retak" kesal Baron menunjuk ponselnya pada Ellen.

"Lebay Lo, retak dikit aja juga" saut Ellen ngegas.

"Gue beli hp ini harus kerja banting tulang tau gak?" Ucap Baron kumat mendrama.

"Lebay Lo" ucap Zaki berjalan meninggalkan ke-tiganya.

"Bener tuh lebay" Ellen ikut meninggalkan Baron, tak sampai disitu Reno ikut meninggalkannya.

Baron melongo melihat itu. "Temen Dajjal" umpatnya.

Reno berjalan mengiringi langkah Ellen, "Lo gapapa?" Tanya Reno.

Ellen menggeleng tersenyum, "gapapa kok, kan ada Lo tadi" sautnya. Reno mengangguk tersenyum simpul.

Dikelas Zaki menghampiri Dea yang sedang duduk dikursinya, ia mendekat Sebelum itu ia menggeser kursi agar bisa duduk lebih dekat disamping perempuan itu. Saking fokusnya Dea tak menyadari kedatangan Zaki.

"Baca apa sih sayang, serius banget" tanya Zaki mencoba membuyarkan kefokusan istrinya. Dea terkejut ketika melihat suaminya sudah berada disampingnya.

"Serius banget, baca apa?" Zaki mengelus pipi perempuan itu.

"Materi kuliah aja" sautnya. "Udah daritadi?"

Zaki mengangguk, "satu jam yang lalu"

"HAAHH" kaget Dea membelalakkan matanya, "serius?"

"Gak becanda" Dea mencebik kesal.

"Bucin Teroos" sindir Vano yang panas dengan kelakuan ketua-nya.

"Berisik" balas Zaki dengan wajah datarnya.

"Bici ipi sih siyiing" ledek Vano dengan bibir menye-menye.

"Gue tendang Lo, mampus" tukas Zaki

"Udah, Vano cuma becanda" Dea memegang bahu Zaki agar laki-laki itu tidak emosi, Zaki mengangguk patuh.

"Giliran sama pawangnya kek kerupuk kena air,mlempem" serobot Baron yang sudah ikut bergabung sedari tadi. Sedangkan Reno dan Ellen pergi ketempat lain.

"Anj- Lo semua" umpat Zaki, wajah laki-laki itu sudah tidak nyaman dipandang.

"Ampus bos, ampun. Becanda kita"

"Gak lucu"

Dea menahan tawa melihat expresi suaminya, didepan mereka tampak garang, namun ketika bersamanya, berdua justru kebalikannya. Dea membayangkan bagaimana reaksi para temannya ketika tau sifat asli saat bersama dirinya.

Fahmi yang barusaja datang langsung bergabung, seperti ketiganya akan lebih heboh jika bertemu.

"Tugas Lo udah selesai gak?" Baron menaikkan turunkan alisnya pada Fahmi dengan wajah tengilnya.

"Lupa gue" balas Fahmi. Baron langsung merosotkan bahunya, gagal menyontek.

"Kok lupa sih, kan gak bisa nyontek gue"

"Kerjain lah, nyontek Mulu kerjaan Lo" saut Fahmi duduk disebelah Vano.

"Tumben Lo gak kerjain, biasanya paling rajin daripada kita, iya gak Van?"

"Lo aja kali, gue rajin" mendengar itu Baron langsung memasang wajah kesalnya.

"Tapi seriusan deh, biasanya Lo gak pernah absen mi" tanya Baron lagi, seumur-umur baru kali ini Fahmi tidka mengerjakan tugas.

"Ada kalanya gue cape" saut Fahmi.

"Bisa cape juga Lo buat belajar, gue kira penggila nilai bagus Mulu" ucap Vano. Zaki yang mendengar jawaban Fahmi, justru merasa ada arti lain dari ucapan laki-laki itu.

🌻

"ZAKIIII ya Allah..." Teriak Dea dengan frustasi.

"Aduuh sayang, baru juga tidur udah teriak-teriak aja" gerutu Zaki, padahal laki-laki itu baru saja merebahkan tubuhnya setelah keduanya pulang dari kampus.

"Mandi dulu, baru tidur" suruh Dea galak, perempuan itu sudah berkacak pinggang didepan Zaki.

"Males" saut Zaki tetap memejamkan matanya.

"Mandi gak?" Zaki menggeleng.

"Mandi zak, badan kamu bau"

"Males sayang, bentaran aja"

"Mandi atau malam ini gak usah tidur sama aku" ancam Dea, seketika Zaki langsung terbangun dari tidurnya.

"Haiis ngancemnya" gerutu Zaki, langsung turun dan pergi kekamar mandi. Melihat itu Dea terkekeh pelan, jika tidak diancam maka laki-laki itu tidak akan mandi.

Setelah selesai dengan acara mandinya, dan mengenakan baju santai, benar saja Zaki langsung otw keatas ranjang dengan posisi tengkurap. Dea yang melihatnya pun mendekat, tumben sekali langsung tidur.

"Zaki..."

"Hmm" dehemnya

"Cape?"

"Ngantuk sayang" jawabnya sambil terpejam. Dea diam tak menyahuti, merasa tak ada sahutan Zaki bertanya lagi, "kenapa?"

"Gapapa, tumben aja tidur sore. Ya udah kamu tidur aku mau masak buat makan malam"

"Tium dulu" pintanya. Dea tersenyum, lalu ia kecup pipi suaminya.

"Selesai masak aku bangun ya" laki-laki itu mengangguk patuh dengan posisi yang sama, memejamkan matanya.

Dea merasa gemas sekali jika suaminya sudah mode seperti ini, ia merasa seperti mengasuh bayi besar. Dea mengelus rambut Zaki sebentar, laki-laki itu sudah anteng dalam tidurnya.

"Cape banget pasti, langsung tidur" gumam Dea

"Bintang, terima kasih sudah kembali" sambung Dea.

🌻

Malam pukul 9 Zaki berada diruang kerjanya, sedangkan Dea berada diruang tamu sedang asyik menonton tv, selesai dengan urusannya Zaki keluar menemui Dea dibawah.
Sesampainya dibawah justru Zaki melihat Dea ketiduran disofa Dengan posisi duduk.

"Sampe ketiduran gini" Zaki membernarkan anak rambut yang menutupi wajah cantik istrinya.

"Sayang banget aku tuh sama kamu, bener-bener gak nyangka bakal dipertemukan dengan cara yang unik" Zaki kecup kening dan pipi Dea dengan pelan, takut jika perempuan itu terbangun.

Zaki mengangkat tubuh Dea perlahan untuk ia pindahkan kekamar, merasa badannya seperti melayang Dea terbangun.

"Za-zaki, Udah selesai?" Terkejutnya sudah berada digendongan suaminya.

"Udah, kok bangun, tidur gih" pinta Zaki sambil naik keatas tangga.

"Aku nungguin kamu disini, sampe ketiduran" ucapnya.

"Iya, baru selesai sayang. Maaf yaa"

Dea mengangguk, "gapapa kok"

Sesampainya dikamar Zaki menempatkan tubuh Dea dengan pelan, lalu ia duduk disamping perempuan itu.

"Zakii..." Lirih Dea menatap Zaki.

"Iyaa" Dea tatap mata itu dengan hangat, walau setiap harinya laki-laki itu selalu membuatnya kesal, stres, tapi Dea suka ketika laki-laki itu bermanja padanya.

Dea merentangkan kedua tangannya, dahi Zaki berkerut, "peluk?" Beonya

"Enggak, aku tendang" kesal Dea menyebikkan bibirnya, tangannya turun. "Ya peluk lah, gak mau? Ya udah" Dea merebahkan tubuhnya dengan wajah kesalnya.

Zaki menahan senyum, ia hanya menggoda tadi, siapa sih yang tidak tahu jika dikode seperti itu, bahkan anak kecil saja mengerti jika artinya minta dipeluk, atau peluk aku.

"Ngambek, gitu aja ngambek" ledek Zaki.

"Tau ah, kamu pasti gitu, suka bikin aku kesel" kesal Dea.

"Iya maaf, enggak lagi deh"

"Selalu aja gitu nanti ngulang lagi, males"

"Kan khilaf sayang, gak godain kamu rasanya hampa" ledek Zaki lagi. "Udah dong jangan ngambek, sini sini aku peluk"

"Gak" tolak Dea.

"Sini pelukk" Zaki menarik lengan perempuan itu agar terbangun lagi dan memeluk dirinya.

"Gak mau"

"Peluk pokoknya" paksa Zaki

"Enggak" tolak Dea kekeh, ia sudah terlanjur kesal.

"Peluk atau aku makan kamu disini" ancam Zaki.

"Maksa atau aku yang keluar dari kamar" ancam Dea tak mau kalah, menatap Zaki dengan sengit.

"Sebelum itu, aku yakin kamu gak bisa ngelakuin apa-apa" Zaki langsung naik keatas Dea dan mengunci tubuh istrinya kanan kiri dengan tangannya. Dea gelapan, ia lirik kedua tangan suaminya.

"Iya iya gak jadi, ya udah sini aku peluk" pasrah Dea hendak bangun, namun Zaki tahan.

"No, mau kemana? Tadi ngancem Sekarang mau kabur"

"Siapa yang mau kabur, enggak ya" Zaki tersenyum simpul, ia dekatkan wajahnya kewajah Dea. Refleks Dea memejamkan matanya.

Dekat ..

Dekat...

Dekat...

Dekat...
Zaki mencium bibir itu dengan lama, keduanya diam namun terasa hanyut satu sama lain.

"Malam ini, harus jadi milik aku" bisik Zaki ditelinga Dea, "hukuman karna nolak aku tadi" imbuhnya dengan tersenyum penuh arti. Membuat Dea begidik ngeri melihatnya.

Dan terjadilah malam penuh pesta kembang api

.

.

Gimana nih 🔥🔥🔥

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 226K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
309K 10.3K 24
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.3M 267K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
983K 94.9K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...