ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT )

By _Kataindah

2.4M 368K 29.2K

❌ SUDAH TERSEDIA DI TBO SHOPEE ❌ ❗ NON RELIGI ❗ Zaki Armada adalah seorang ketua geng kedua setelah faqir... More

prolog
ketemu
apakah dia
bulan group
menemui zaki
nonton
cerita bulan
bertemu
kepedulian reno
rumah baru
keberadaan sanjaya
Esther
sama sama marah
Dea pingsan
elang
Dea terluka
sahabat kecil
kenangan yang harus dilupakan
masa lalu elang dan ellen
ikut kekantor
menemukan foto
kerusuhan dirumah zaki
kepergian elang
spesial part Dea dan zaki
Fahmi kembali
kebetulan
Dea terluka lagi
Dea nangis
Ellen baru tau
Zaki pergi
persahabatan
berkumpul
selalu manja
keluar kota
balik
keadaan dea
ingat kembali
sakit
marah-marah
gagal
spesial part
menginap
sedekah
keadaan keduanya
mencari pendonor
Zaki sadar
Kenyataan pahit
kembali
perkara mie instan
aneh lagi
dugaan
kejutan
batu vs batu
Baron lagi
kebahagiaan yang sesungguhnya
COMING SOON
VOTE COVERR DADDY BUCIN
LIST PAKET ZA
PROMO NATAL & AKHIR TAHUN 🔥

membantu ingat

32.8K 5.8K 701
By _Kataindah

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan comentar ya
.
.
.

"ZAKIII" Suara lantang menggelegar dikamar milik pasangan muda ini, Dea berteriak kencang saat melihat Zaki bertelanjang dada Didepannya.

Zaki yang baru saja keluar dari kamar mandi seketika terjingkat kaget dengan handuk yang hampir lepas dari pinggangnya. Akibat ulah istrinya.

"Astagfirullah... Kenapa teriak-teriak" gemas cowok itu sambil membenahi handuknya.

"Ngapain gak pakai baju" galaknya

"Habis mandi sayangku..."

"Biasakan juga langsung pake baju" omel Dea dengan nada ngegas.

"Ketinggalan tadi" saut cowok itu mengambil pakaian dan memakainya didepan Dea.

Dea meneguk ludahnya Kelu, air menetes dibagian dada cowok itu, serta wajah tampan milik suaminya. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan.

"Mingkem itu mulut" sindir zaki ketika melihat perempuan itu mengangakan mulutnya.

"iiiishh" kesal Dea memalingkan wajahnya malu.

"Sini, pakein aku dasi" pinta Zaki

"Biasanya juga pasang sendiri" omel Dea, namun tangannya sibuk memakaikan dasi.

Zaki menarik pinggang ramping itu agar lebih dekat darinya, dengan satu tangan merapikan rambut Dea yang berantakan.

"Cantik banget sih istri aku" ucap Zaki sambil mengecup kening Dea.

"Yakin gak ikut, mumpung kuliah libur" Dea menggeleng, ia ingin dirumah saja hari ini.

"Nanti siang, kekantor ya"

Dea mengangguk, "iya nanti aku kesana"

"Ya udah aku kekantor dulu, kalo ada apa-apa kabarin aku" Zaki mengecup kening Dea lagi, dan beralih ke pipi perempuan itu.

"Hati-hati" pesan Dea. Cowok itu mengangguk.

🌻

Siang itu Dea pergi kekantor Zaki.
Dea masuk setelah ia menemui Edward untuk izin terlebih dahulu, takut-takut jika ada orang didalam tengah membahas hal penting.

Ceklek
Pintu terbuka, intensi Zaki langsung menuju pada Dea. Senyumnya mengembang, istrinya sudah datang kekantor. Zaki mendekat kearah Dea, namun Dea mundur seperti enggan untuk didekati. Zaki mengernyit Heran, ada apa dengan istrinya.

"Sini peluk duluu" pinta Zaki dengan merentangkan kedua tangannya.

"Kenapa?" Tanya Dea dengan lirih

Zaki terdiam sejenak, "apanya kenapa?" Tanyanya tidak mengerti.

"Bintang itu siapa?" Ucap Dea.

Lidah Zaki terasa Kelu rasanya, kenapa Dea bertanya soal itu lagi? ingin sekali ia menjawab bintang adalah dirinya, namun..

"Aku gak tahu, maksud kamu apa?"

"Jawab aku zak" sentak Dea, "Ini apa??" Dea memberikan foto masa kecil Zaki yang ia temukan saat membereskan ruang kerja suaminya.

Zaki kaget, kenapa bisa foto itu ditangan Dea? Bukanya foto itu tersimpan dilaci ruang kerjanya?

"JAWAAB" teriak Dea.

"Bi-bintang adalah aku" ucap Zaki sambil memejamkan matanya, ia terima apapun setelah ini.

"AAARGHH" jerit Dea Kembali merasakan sakit pada kepalanya, bayangan itu seketika masuk memenuhi otaknya.

"Sa-sayang, kamu kenapa? Sakit lagi kepalanya?" Zaki hendak menyentuh perempuan itu, namun Dea menahan Zaki untuk tidak menyentuhnya.

"ARRGH, SA-SAKIT" jerit Dea

"Kita kerumah sakit, oke" ajak Zaki panik.

Dea menggeleng tidak mau, dea mencoba memaksa diri untuk mengingat semuanya walau harus melawan dan menahan sakit yang amat besar.
Sebelum kekantor, Dea sempat membersihkan ruang kerja milik Zaki, dan tak sengaja ia menemukan foto masa kecil Zaki yang berada didalam laci tersebut dengan gadis cantik, ya gadis itu adalah dirinya.

Disaat itu pula Dea langsung diserang sakit kepala yang amat sakit seperti dihantam, Dea kesakitan sendiri, ia ingin menelfon Zaki, namun ia urungkan, Dea ingin mengingat dulu sebelum memastikan. Ketika sedikit reda, Dea langsung pergi kekantor untuk bertanya lebih jelas lagi, Dea yakin, Zaki tau tentang dirinya, terlebih lagi difoto itu ada dirinya.

"Jawab zak, kamu tau tentang aku kan?" Lirih Dea menatap sendu kearah cowok itu.

"Itu foto aku, dan- dan cowok itu pasti kamu kan?"

"Zak.. kenapa kamu sembunyiin semuanya dari aku? Kenapa kamu diam saja disaat aku butuh ingatan aku pulih?"

"Jawab zak, jangan diem aja"

Zaki mematung ditempatnya, Zaki ingin menjelaskan semuanya tapi, jika itu menyakiti Dea, Zaki tidak bisa, hatinya tidak tega melihat dea kesakitan seperti sekarang.

"Jangan dipaksa, pliis. Kamu tenang dulu, kamu kesakitan sayang" Zaki merengkuh tubuh Dea dalam pelukannya.

"Aaargh" ringis Dea terus menerus.

"Pliis, aku mohon. Jangan paksa diri kamu buat inget semuanya" Zaki ketakutan.

"Sa-sakit zak, sakit banget kepala aku"

"Jangan dipaksa sayang, jangan" Zaki mereratkan pelukannya mencoba mengurangi rasa sakit yang dirasakan istrinya.

Ini yang Zaki takuti, ketika Dea mengingat segalanya dan memaksakan diri untuk ingat kembali, maka perempuan itu akan mengalami rasa sakit yang luar biasa.

"Tenang sayang, jangan dipaksa. Oke" lirih Zaki.

"Aku gak tega liat kamu kaya gini"

"Sa-sayang.. Dea" merasa tak ada ringisan atau jawaban. Zaki melepaskan pelukannya dan.. Dea pingsan dipelukannya.

"Dea, sayang... Bangun" Zaki panik, ia menepuk-nepuk pipi perempuan itu berkali-kali. Namun tak kunjung sadar, Ia segera membawa Dea kekamar pribadi miliknya. Setelah merebahkan tubuh Dea, cepat-cepat Zaki menelfon Edward untuk memanggil dokter kepercayaannya.

"Deaaa..." Lirih Zaki dengar air mata yang sudah jatuh.

Jika kemarin Zaki ingin Dea ingat semuanya, maka sekarang Zaki cabut keinginan tersebut, hatinya sakit melihat betapa tersiksanya perempuan itu tadi, Zaki tidak bisa memaksa Dea jika itu menyakiti diri Dea sendiri.

"Maaf" lirihnya sambil menciumi tangan Dea.

"Aku harus apa setelah ini de? Menjawab semuanya atau diam. Aku takut kamu sakit lagi sayang"

"Aku, aku gak bisa"

10 menit kemudian...

Dokter sudah memeriksa keadaan Dea.

"Bagaimana dok?"

"Keadaan istri tuan tertekan, terlalu dipaksa untuk mengingat kembali membuat daya otaknya berlebihan, dan itu kenapa istri tuan muda merasa kesakitan yang amat besar, jadi saya sarankan untuk pelan-pelan saja, jangan terlalu dipaksa, karna bisa bahaya untuk keadaan pasien" jelas dokter panjang lebar.

"Terima kasih dok" Zaki bernafas lega. "Keadaannya?" Imbuhnya.

"Keadaan fisik baik-baik saja"

"Terima kasih dokter"

"Kalo begitu saya permisi"

"Baik, biar dokter diantar oleh sekretaris saya"

"Mari dok" ucap Edward langsung mengantar.

Zaki kembali masuk kedalam, ia duduk disamping Dea. Ingatan Zaki kembali saat ia pernah mengalami depresi ringan, ia tidak ingin itu terjadi pada istrinya Sekarang.
Sekarang Zaki tau satu hal, dia dan Dea sama-sama terjebak dalam kenangan masa lalu, namun bedanya Zaki terjerat waktu ia masih kecil, sedangkan Dea diwaktu dewasa, ingatan Dea kembali secara perlahan.

Zaki menggenggam tangan Dea, ia ciumi dengan sayang. Hatinya kini sudah mantap merelakan, ia tidak ingin kembali lagi kemasa itu, kenangan itu, yang tanpa ia sadari justru menyakiti hati dan Pikirannya setiap saat.

"Euughh" lenguh Dea tersadar. "Zaki..." Lirihnya

"Iya sayang, kepalanya masih sakit?"

Dea menggeleng "aku pengen inget semuanya, tapi aku gak kuat zakiii" lirih Dea sedih.

"Jangan dipaksa yaa" ucap Zaki dengan raut wajah mohon. "Nanti kamu yang kesakitan" tambahnya.

"Tapi bener kan, kita ada hubungan dimasa kecil?" Zaki terdiam sejenak, lalu dengan ragu ia mengangguk.

"Bu-bulan itu aku?"

Zaki mengangguk lagi, "iya sayang"

Dea berfikir sejenak, dari foto itu kini ia tau sekarang, identitas aslinya adalah bulan. namun untuk kenangan, masih terlihat buram. karna itu kenapa Dea berusaha keras untuk mengingat, Dea ingin tau kenangan apa saja tentang dirinya juga Zaki, tentang bulan juga bintang. Dea ingin tau semuanya.

🌻

Reno dan Zaki kini tengah duduk berdua, sedangkan yang lain sedang ada jam kuliah.

"Kenapa Lo" tanya Reno melihat Zaki tengah banyak beban. "Soal bulan atau Dea?" Tebaknya.

"Dea kemarin nemuin foto gue sama bulan" sautnya mengusap wajahnya kasar, cowok itu terlihat gelisah.

"Bagus kan, siapa tau dari foto itu Dea inget soal siapa dia"

"Tapi dia kesakitan ren, kemarin sampai pingsan dikantor gara-gara dia maksain diri buat inget semuanya"

"Separah itu?" Pekik Reno

Zaki mengangguk "itu kenapa gue takut banget sekarang, gue takut Dea diam-diam maksain diri buat ingat semuanya"

"Gue tau Dea, dia keras kepala" imbuhnya

"Jadi de udah tau kalo dia bulan?"

"Iya, tapi untuk kenangan atau gambaran dia belum ingat apapun" jawab Zaki.

"Kenapa gak Lo bawa kespesialis aja" saran Reno.

"Gue takut dia kesakitan lagi ren"

"Mereka yang lebih ngerti caranya zak, daripada Dea maksa sendiri"

Zaki terdiam memikirkan. Benar, mereka memang yang lebih mengerti namun tetap saja hatinya tidak tenang, apalagi ketika melihat bagaimana sakitnya Dea kemarin.

"Lo bilang dulu sama Dea baik-baik, kalo dia mau, Lo ajak dia kespesialis" saran Reno lagi.

"Ok, nanti gue pikirin lagi. Gue belum siap kalo sekarang" jawabnya. "Oh ya, ada kabar soal Sanjaya?"

"Beberapa hari ini dia diluar kota" saut Reno

"Kenapa bisa semudah itu?" Pekik Zaki, setau dia jika buronan tidak akan bisa keluar masuk kota dengan mudah.

"Dia sudah bayar jaminannya"

Zaki mengepal tangannya kuat-kuat, "brengsek" umpatnya.

"Dan Lo tau, dimana Sanjaya keluar kota, Fahmi juga keluar kota"

Zaki menatap Reno dengan penuh arti. "Jangan bilang dugaan kita benar"

"Gue belum pastiin, gue cuma tanya Baron kemarin,dan bener Fahmi keluar kota, dikota yang sama dengan Sanjaya"

"Terus selidiki mereka berdua, dan sesuai rencana kita jangan sampai anak Armada lainnya mengetahui ini" titah Zaki.

"Siap"

🌻

"El.." panggil elang saat menemui Ellen juga Dea.

"Hah, iya El, apa?" Saut Ellen

"Gue mau bicara sama Lo berdua, boleh" elang beralih menatap kearah Dea, Dea mengangguk.

"Dimana?" Tanya Ellen.

"Diluar perpustakaan aja, gue takut ganggu kalo didalem"

"Oke, Dea gue tinggal dulu yaa" pamit Ellen.

Ellen dan elang Duduk didepan perpustakaan yang menyediakan kursi panjang.

"Ellen...."

Ellen menoleh, "Lo mau ngomong apa? Kek serius banget sih" ledek Ellen dengan tertawa ketika melihat raut elang yang serius.

"Gue mau pergi" Ucapnya yang sukses menghentikan tawa Ellen.

"Kemana?" Tanya Ellen dengan wajah serius juga penasaran.

"Jauh El, dan gue..." Elang berhenti sejenak "gue mau minta maaf soal hubungan kita yang udah selesai tahun lalu, maafin gue ya kalo waktu itu ataupun Sekarang gue sering bikin lo sakit hati juga kesel. Tapi El, gue suka muka lo pas lagi kesel" Ellen terkekeh kecil, "Ellen...maaf ya kalo gue gak bisa nepatin janji gue, alasan gue tetap sama, gue takut Lo dalam bahaya"

Ellen menatap sendu kearah elang, kenangan serta ingatan masa-masa indah mereka terbayang begitu saja.

"Ellen.. jaga diri Lo baik-baik ya. Dan maafin gue lagi, slama ini gue cuma bisa jaga Lo dari jauh, Cemen banget ya gue" Ucapnya tertawa.

"Jangan sedih yaa.. Lo bakal dapet cowok yang lebih baik dari gue dan tentunya hidup Lo aman, gak pas disaat bareng gue, gue mundur El.. dan kalo Lo kangen sama gue Lo bisa liat kalung ini" elang memberikan kalung liontin putih dengan nama tersemat indah bertuliskan "eltwo"

"Selamat ulang tahun Ellen, tetap jadi cewek yang gue kenal, cerewet,suka teriak-teriak, ngegas, dan cewek yang ceria. Sekali lagi selamat ulang tahun" elang mengusap lembut pipi Ellen. "Gue pergi yaa..." Elang beranjak dari duduknya sebelum pergi ia tersenyum pada Ellen, setelah puas memandangi elang pergi.

Bersamaan dengan itu air mata Ellen tidak bisa dibendung lagi, jujur ia masih sayang pada cowok itu. Elang orang baik, hanya saja keadaan yang membuat dirinya jauh dari kata baik. Ellen memerhatikan kalung yang ia genggam "eltwo" Ellen, elang.

"El, nama kita udah sama lhoo. Ellen elang, tapi kenapa kisah kita berakhir begitu aja, kenapa kita gak bisa sama-sama El, gue masih sayang sama Lo" lirih Ellen, air matanya semakin deras.

"Elleen..." Suara seseorang membuat Ellen mendongak, "Lo kenapa?" Cowok itu Reno.

....


Hay readers...

Continue Reading

You'll Also Like

224K 7.4K 21
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.2M 245K 30
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
652K 52.2K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
4.9M 264K 60
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...