RAVEL-ALUNA [END]

Von zulfalinda

1.1M 127K 14.7K

Aluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. A... Mehr

penjelasan
prolog
01. RAVEL-ALUNA
02.RAVEL-ALUNA
03.RAVEL-ALUNA
04.RAVEL-ALUNA
05.RAVEL-ALUNA
06.RAVEL-ALUNA
07.RAVEL-ALUNA
08.RAVEL-ALUNA
09.RAVEL-ALUNA
10.RAVEL-ALUNA
11.RAVEL-ALUNA
12.RAVEL-ALUNA
13. RAVEL-ALUNA
14. RAVEL-ALUNA
15.RAVEL-ALUNA
16.RAVEL-ALUNA
17. RAVEL-ALUNA
18.RAVEL-ALUNA
19.RAVEL- ALUNA
20.RAVEL-ALUNA
21.RAVEL-ALUNA
22.RAVEL-ALUNA
23.RAVEL-ALUNA
24.RAVEL-ALUNA
25.RAVEL-ALUNA
26.RAVEL-ALUNA
27.RAVEL-ALUNA
28.RAVEL-ALUNA
29.RAVEL-ALUNA
30.RAVEL-ALUNA
31.RAVEL-ALUNA
32.RAVEL-ALUNA
33.RAVEL-ALUNA
34. RAVEL-ALUNA
35.RAVEL-ALUNA
37. RAVEL-ALUNA
38. RAVEL-ALUNA
39. RAVEL-ALUNA
40.RAVEL-ALUNA
41. RAVEL-ALUNA
42. RAVEL-ALUNA
43. RAVEL-ALUNA
44. RAVEL-ALUNA
45. RAVEL-ALUNA
46.RAVEL-ALUNA
47. RAVEL-ALUNA
48. RAVEL-ALUNA
49. RAVEL-ALUNA
50. RAVEL-ALUNA
51.RAVEL-ALUNA
SQUEL

36.RAVEL-ALUNA

12.9K 1.8K 219
Von zulfalinda

Hai!

Happy reading! <3

•••

36.RAVEL-ALUNA.

Setelah ajakan Ravel menikah tadi lelaki itu langsung mengadakan meeting kepada bawahannya untuk membahas kasus korupsi yang waktu itu. Dia meninggalkan Aluna sendirian diruangannya karena gadis itu tidur.

Seseorang masuk kedalam ruangan serba hitam itu dia menatap pada pintu berwana hitam yang menyatu dengan di dinding ruangan. Dia membukanya dan menemukan seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.

Lelaki itu tersenyum lalu berjalan mendekat kepada Aluna. Tak ada orang yang curiga karena dilantai atas memang sepi dan salahnya Ravel adalah lupa mengunci pintu ruangannya.

Orang itu mengelus pipi Aluna pelan agar tidak membangunkan gadis itu. Dia mengeluarkan sesuatu dari balik saki jaketnya ada pena dan kertas. Orang itu menuliskan sesuatu disana dan meninggalkannya diatas nakas lantas dia pergi meninggalkan ruangan itu.

•••

Ravel lelaki itu menatap para karyawan tajam, setelah sekertarisnya Anna yang melalukan korupsi dan menuduh ketua divisi keuangan sekarang mantan sekertarisnya itu kembali berulah, Anna membuat berita palsu yang mengatakan bahwa dia dan Ravel akan segera menikah. Serta perempuan itu masih suka datang ketempat berlangsungnya proyek dan berpura-pura menjadi sekertaris Ravel.

Banyak kerugian yang perusahaan lelaki itu tanggung. Ini sudah rapat kesekian kalinya tapi masih belum ada jalan tengahnya. Saat Ravel menyuruh Tobi mencari keberadaan perempuan itu Anna malah menghilang bak fi telan bumi.

Ravel sudah menyuruh orang-orang nya untuk menghapus semua berita tentangnya dan Anna dia hanya tidak ingin gadisnya sedih.

Ravel memutuskan kembali keruangan nya dia membuka pintu coklat yang menghubungkan ruangannya dan tempat Aluna tidur.

"Cantik," gumam lelaki itu.

Ravel melirik jam yang menunjukkan pukul 12 siang dia mengelus pipi Aluna agar gadis itu bangun.

Mata Ravel tak sengaja menatap sebuah kertas putih, dia membuka kertas itu. Rahangnya mengetat matanya menatap tajam pada setiap tulisan di kertas itu.

Hai cantik, tidurnya nyenyak? Lucu banget muka kamu. Sebentar lagi kamu bakal jadi milik aku!

From your secret admirer.

-A-

"Sialan, who he's?" Gumam Ravel.

Ravel kembali menuju mejanya dia mengecek setiap cctv di ruangannya dan didepan ruangannya memang benar ada seseorang masuk dengan pakaian serba hitam serta lelaki itu juga mengelus pipi gadisnya.

"Fuck u!" Umpat Ravel kasar.

"Avel?" Panggil Aluna dengan suara seraknya.

Ravel menggiring gadisnya agar duduk disofa memberikan segelas air lalu mengecup kedua matanya. "Nyenyak tidurnya?" Tanya Ravel lembut.

Aluna mengangguk polos lantas memeluk tubuh atletis tunangan nya. "Kangen," gumam gadis itu pelan.

Ravel terkekeh dia membalas dekapan Aluna tak kalah erat, bibirnya menciumi pucuk kepala Aluna bertubi-tubi.

"Kangen cantiknya aku juga!"

Aluna tertawa lucu, dia mendongak menatap Ravel yang tersenyum kepadanya.

"Selalu cantik dan selamanya cantik!"

"Yang ini cuma punya aku!" Kata Ravel sambil mendusel-duselkan hidungnya dan hidung Aluna.

Aluna tertawa lantas mengelus rahang lelaki yang membuat hidupnya berwarna.

"Yang ganteng ini punya Alu!"

"Gak boleh di ambil! Gak di jual di manapun! Karena ini spesial untuk Aluna aja!"

Ravel mengangguk.

"Aku spesial untuk orang spesial," bisik Ravel.

Senyum Aluna mengembang lebar lantas memeluk kepala Ravel membiarkan lelaki itu menenggelamkan wajahnya di dada sang gadis.

"Ini punya Luna! Yang ganteng ini punya Luna! Gak boleh di ambil!"

"Yang cantik ini punya Avel! Cuma punya Avel! Gak boleh punya yang lain!"

"Cantik yang ini udah jadi hak milik!"

Aluna mengangguk, dia menatap Ravel dengan senyum cantiknya.

"Iya dong!" Serunya.

Mereka tertawa, Ravel mengeratkan pelukannya dua ingin menikmati setiap momen bersama tunangannya.

•••

Atlas lelaki itu sedang ada di mansion Indonesia, dia sedang menatap sang istri yang lagi memasak meski sudah di larang Nia tetap kekeuh ingin memasak, katanya sudah lama gak masuk dapur. Padahal baru dua hari perempuan itu tidak masuk dapur.

Karena bosan Atlas memilih untuk bangkit dan mendekap tubuh mungil istrinya dari belakang.

Nia tersentak dia memukul pelan tangan suaminya yang melingkar di perutnya, dia sedikit canggung karena ada beberapa maid yang melihat kearah mereka.

"Duduk dulu sana," kata Nia kalem.

Atlas menggeleng lucu dia mengecup leher Nia tanpa beban.

"Mas," tegur Nia.

Atlas tak mengindahkannya dia semakin menjadi-jadi, Nia berbalik menatap suaminya dengan tatapan tajam tapi dibalas dengan tatapan polos oleh lelaki itu.

"Mau apa?" Tanya Nia.

"Mau peluk," jawabnya lucu.

Nia terkekeh dia mengangguk lalu memberikan tugasnya kepada salah satu maid disana. Nia membawa Atlas kedalam kamar dia tidak ingin orang lain melihat sifat manja sang suami.

Nia berbaring sedangkan Atlas masih diam didekat pintu.

"Sini peluk," ucap wanita itu.

Atlas langsung memeluk tubuh kecil istrinya, lelaki bergumam tak jelas di perpotongan leher Nia membuat perempuan itu bergerak geli.

"Diem! Mau peluk," katanya manja.

"Iya diem."

"Kangen kamu, udah lama gak kek gini," gumam Atlas.

Dia mengangguk dia mengecup dahi suaminya.

"Alhamdulillah ya cantik yang ini jadi jodoh aku."

Nia tersenyum. "Cantik kamu ada tiga, aku, Calista dan Aluna."

Bagaimana pun Nia tidak akan pernah cemburu kepada Calista dia menghormati sosok itu. Calista adalah istri pertama suaminya dan Nia sudah menganggap sosok Calista adalah kakak nya. Calista adalah dokter yang membantu Nia melahirkan Ravel saat itu dia sedang berada di luar dan suaminya yang sedang ada urusan membuatnya sendirian keluar rumah.

Saat akan pulang Nia merasa dia ingin melahirkan dan di posisi itu sepi, Calista datang dengan mobilnya membantu Nia kerumah sakit dan membantu proses persalinan Nia.

"Kamu bener, bidadari aku ada tiga."

"Gak mau ziarah ke makam kak Calista?" Tanya Nia pelan

"Kamu mau?"

"Mau! Aku kangen dia, semalem dia datang ke mimpi aku. Dia pesen katanya ingetin sama kamu buat jenguk dia," ucap Nia.

"Nanti sore kita kesana."

Nia tersenyum lalu mengangguk.

Sosok Calista tidak akan tergantikan di hati Atlas ataupun Aluna. Karena sosok itu adalah orang tercinta mereka yang pertama dan Nia tidak berniat menggusurnya. Nia bahagia setiap Atlas mengingat ulang tahun mendiang istrinya itu dan setiap hari kematian Calista Nia selalu membagikan nasi kotak kepada anak-anak panti yang ada disana.

•••

Malamnya sifat manja Ravel belum hilang sekarang dia sedang memeluk Aluna erat tak membiarkan gadis itu pergi kemanapun.

"Avel lepas dulu ih," pinta Aluna.

Lelaki itu menggeleng. "Gak mau!"

"Avel," rengek Aluna.

"Apa cantik?"

"Gak boleh ya? Gak boleh lepas dari pelukannya aku!"

"Harus peluk gini terus sampe pagi kalau enggak aku ngambek."

"Iya peluk sampe pagi tapi lepas dulu ya? Aku mau ke kamar mandi."

Dengan pasrah dia melepaskan pelukannya dari Aluna.

Ravel mengikuti Aluna, dia menunggu didepan pintu kamar mandi dan saat Aluna keluar dia kembali memeluk gadis itu.

"Peluk peluk Avel di peluk Alu."

"Yang ini punya Avel!"

"Cantik," panggil Ravel.

"Kenapa sayang?"

"Aaaaa..... Maluuu!!!"

"Dalem banget sayangnya. Nusuk sampe jantung," ucap Ravel lebay.

Aluna tertawa lalu berbalik menatap Ravel.

"Mau apa hm?" Tanya Aluna lembut.

"Mau peluk, mau di elus-elus rambutnya."

Aluna mengangguk.

"Sini."

Ravel mendekat dan memeluk Aluna lagi.

Aluna menuruti permintaan lelaki itu.

"Avel di elus-elus rambutnya sama Luna, yang jomblo pasti iri."

"Avel di Puk-puk kepalanya sama Alu."

"Cayang Alu, Alu punya Avel. Avel punya Alu."

"Jangan di ambil."

"Gak ada yang mau ambil kok," jawab Aluna pelan.

"Bagus kalau gitu, soalnya yang cantik ini cuma buat Avel."

•••

Hai!👋

Sepi ye Bun.

Jangan lupa vote coment dan share!

See u next chptr!

Babay!

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

Atalaric (END) Von Rara

Jugendliteratur

2.4M 85.1K 62
Seorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya...
300K 13.3K 54
Akibat suatu kejadian yang membuat satu batang coklat gepeng, Devano yang dingin dan cuek harus berurusan dengan Aletta, junior yang sifatnya bertola...
5.4K 716 33
[SELESAI]✔️ [Terdapat bagian 15+ di beberapa part dan juga beberapa kata kasar lainnya. Harap bijak dalam membaca!] [FOLLOW SEBELUM BACA!!] [JANGAN L...
3M 255K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...