Follow dulu dong agar autor semangat up!
Eh jangan lupa klik bintang dan komen yah. Tengkyu
Happy reading!!!
***************
"ayah, punyamu nikmat sekali"
"kamu suka, hm?" Roni bertanya disela-sela p*mpaannya
"suka ayah, Elana suka. Semprotkan yang banyak benihmu ke rahimku" racau Elana keenakan
Perseteruan birahi kedua hamba setan di dalam kamar membuat Maura mengaga sampai menutup mulutnya tak habis pikir, jijik dan syok tentu sedang Maura rasakan, tapi ia berusaha bertahan di balik pintu dengan tangan kirinya terus merekam kejadian di dalam sana lewat celah-celah pintu
*Demi kenang-kenangan* batin Maura, ia jadi besar kepala karna merasa bisa bersaing dengan beberapa sutradara film biru saja sekarang ini
"lagi yah, kencengin!" pekik Elana kemudian meraih bibir ayahnya untuk di lum4tnya
"kamu nakal sayang" seringai Roni saat melepas tautan bibir mereka
"sayang, apa kamu tak mau membiarkan benih ayah bertumbuh di perutmu?" tanya Roni yang kini berhenti bergerak karna memberikan waktu pada wanitanya untuk menikmati orgasmenya. Roni bertanya tanpa melepas tautan kel4min di milik Elana
"mau yah, tapi bagaimana dengan mas Alex?" sahut Elana membantu mengelap keringat di dahi sang kekasih gelap
"ia akan curiga yah. Apalagi selama 12 tahun pernikahan mas Alex tak pernah menyentuhku" lanjut Elana kini merapikan anak-anak rambut Roni yang sebagian sudah berubah warna, alias ber-uban.
*what!! jadi bokap makhuk dalam perut gue masih perjaka saat merawanin gue gitu? ah masa iya?* beo Maura tentu terkejut akan fakta yang keluar dari bibir kotor Elana
"baguslah sayang, milikmu hanya milik ayah, hanya ayah yang bisa memasukimu dan memberimu kenikmatan" setelah berucap rupanya si pria paru baya itu mulai menggerakan dirinya guna mengejar pelepasannya yang tertinggal oleh pasangannya di atas tubuh Elana yang mengangkang pasrah dibawahnya
Dan yah, Mereka kembali melanjutkan kegiatan terlarang itu entah ke ronde berapa
Apa mereka tak bosan? Pikir Maura.
"lebih handal tuan Alex, gayanya bervariasi" gumam Maura mencemooh gaya bercinta pasangan incest itu
"ah ayah, cepat yah, Elana mau sampai" kembali pekikan Elana terdengar
"ah" desah mereka berdua kemudian ayah tiri Elana menjatuhnkan dirinya di samping Elana dan membawa Elana kedalam pelukannya
"ayah ingin kamu hamil anak ayah, sayang"
"12 tahun lamanya benihku hanya terbuang sia sia di rahimmu ini"
"atau kita jebak suami mu saja?" Roni rupanya mulai mengatur rencana
"jebak bagaimana maksud ayah?" tanya Elana
"kita kasih dia obat bius terus kamu dan dia telanjang dalam satu ranjang, nah setelah dia sadar kamu bilang saja kalau dia sudah mengambil haknya. dan untuk darah perawannya serahkan saja sama ayah, kita bisa buat darah palsukan, sayang" tutur Roni dengan mencubit kemaluan Alena genit di akhir kalimatnya
"ish ,tangan ayah nakal!" kekeh Elana memukul tagan ayahnya yang bertengger di pusat tubuhnya
"bagus juga rencana ayah, Elana setuju" lanjut Elana kembali ke topik
"oke. besok kita kerumah sakit untuk cabut IUD mu" ujar Roni
(IUD (intrauterine device)
merupakan alat yang berbahan dasar plastik dan dilapisi tembaga. Alat ini dimasukkan ke dalam rahim dan bekerja dengan menghalangi sperma agar tidak bisa membuahi sel telur. IUD memiliki masa pakai 5-10 tahun. sumber internet )
"baiklah, jadi mari kita melanjutkan hingga malam menjelang sayang' ayah tiri kini mulai bangkit menindih tubuh lumpuh Elana
"Elana capek, yah"
"tidak sayang, kamu harus kuat, sudah 8 hari ayah puasa dengan milikmu ini, ayah sangat merindukannya" Roni kini mulai melancarkan aksinya membuat Elana mau tak mau menurut saja. toh ia juga menikmati permainan terlarang itu yang memberinya kenikmatan yang hanya ia dapat dari suami sah ibu kandungnya
Benar-benar iblis keduanya. tapi lebih gila lagi si penulis yang sampai berhalu terlalu sadis. hahahah
Dan Maura hanya bisa menggeleng menyaksikan semuanya. Merasa sudah cukup bukti yang ia peroleh, Maura menyerah berdiri disana, 2 sejoli gila di dalam entah sampai kapan akan berhenti. 20 menit rekaman itu setidaknya bisa menjadi pegangannya saat ini
tiba-tiba langkahnya terhenti dengan perasaan berdebar kala bunyi ponsel milik mang Asep dalam genggamannya meraung menandakan ada panggilan masuk. tahukan bunyi ponsel para kaum baya yang kerasnya menyaingi toa masjid
Bunyi nyaring memekakan telinga ponsel milik Mang Asep membuat Maura terlonjak, hampir saja kakinya terpeleset, beruntung ia sigap menguasai diri dengan berpegangan di pegangan tangga
"haahh,,, Tenang aja gue juga nggak mau lagi terbaring di ranjang orang sakit" tutur Maura setelah mendesah lega.
Bukannya langsung mematikan deringan ponsel, Maura malah berusaha menenangkan makhluk dalam perut yang tengah berbagi raga dengannya dengan mengelus lembut di sana
Elusan tangannya terhenti kala kenyataan menariknya ke peringatan bahaya tertangkap akibat deringan ponsel yang kian meresahkan telinga. Maura menoleh, mendapati suasana aman ia segera melanjutkan langkahnya menuruni tangga. Sepertinya perseteruan birahi di dalam kamar utama tak terganggu dengan deringan ponsel yang membuat jantung Maura sempat berhenti sepersekian detik saking kagetnya. Memang jika sudah di kuasai nafsu gangguan apapun tak akan terhiraukan.
Sedang di dalam kamar, adengan sdikakap pasangan haram itu juga terjeda mendengar raungan deringan ponsel
"bunyi apa itu sayang? Kamu sudah menghendel semuanya kan?" tanya Roni curiga
"sudah yah, semua pintu dan jendela sudah Elana kunc..."
*sial! Aku lupa mengurung wanita itu! Ck!* umpat Elana dalam hati kala menyadari keteledorannya akibat terpancing emosi saat berhadapan dengan Maura di depan kamar wanita muda itu
"ada apa?" Roni mengerutkan keningnya melihat gelagat Elana yang menggantungkan ucapannya
"ti-tidak yah, semua aman" tutur Elana berusaha meyakinkan ayahnya. Sebab ia tak ingin mengecewakan Roni yang tampak tersiksa menahan gairah yang hendak mereka capai namun harus terjeda.
*persetan dengan Maura. Tak mungkin wanita itu macam-macam. Lagian ia tak memiliki ponsel bukan? Jadi pasti tadi hanya suara tv. Ya pasti wanita itu tengah menonton tv siaran dangdut* yakin Elana dalam hatinya. ia tahu betul bahwa Maura tak akan berani menginjakan kaki di lantai 2 jika bukan perintahnya
Roni peracaya saja, kembali ia gerakan bokongnya untuk memberi kenikmatan pada dirinya juga Elana untuk kesekian kalinya
Meninggalkan suasana yang tercipta di kediaman perseteruan birahi terlarang itu, kini beralih dimana seorang pria dewasa tengah dilanda gusar, terlihat dari wajahnya yang cemas
Ia tengah berada di sebuah kamar hotel terdekat dari lokasi pembangunan untuk sekedar menumpang carger guna mengisi daya ponselnya. Setelah terisi daya cukup untuk melakukan panggilan Alex segera mendial kontak mencari kontak mang Asep.
Pikirannya tengah dipenuhi bayangan Maura tengah berkeliaran di lantai satu sementara rumahnya itu tengah kedatangan ayah mertunya. kunjungan Roni adalah alarm bahaya bagi Alex untuk Maura. Ia sampai mengumpati Elana karna tak mejalankan kesepakatan mereka untuk memyembunyikan keberadaan Maura jika ada keluarga berkunjung apalagi itu adalah Roni.
"shit! Kemana sih mang Asep" geram Alex kala panggilan pertamanya tak terjawab, tak menyerah Alex kembali menelpon nomor yang sama
"angkat mang" desis Alex dengan wajah mulai diliputi amarah
Sedang dibelahan kota lain, suara inul daratista kembali mengalun keras menyanyikan bait lagu goyang dombret membuat Maura kembali terkesiap.
Di sunyikannya segera bunyi deringan dengan mengurangi voleme telpon. Is menggeleng tak habis pikir dengan ponsel murah milik mang Asep itu
"mamang si pencinta pantat bahenol" cercah Maura, tapi sepersekian detik selanjutnya matanya membulat sempurna kala melihat nama si pemanggil
"m4mpus!" umpat Maura
"tolak angkat tolak angkat.. Angkat deh" ucapannya nyatanya tak sesuai dengan tindakannya
"eh tangan. Malah salah pencet. Maklumlah nggak punya mata" menyalahkan tangannya yang malah mengbodoh memencet icon merah
Maura mengendikan bahunya, cepat-cepat ia mengotak atik pembelian aplikasi ponsel mang Asep untuk mendownload aplikasi medsos
Panggilan ketiga dengan santai ia tolak, karna dipikirkannya di penuhi dengan ambisi agar bukti itu harus aman di mendia sosialnya yang akan ia privat. Entahlah kedepannya mau dikemanakan rekaman tak senonoh itu, yang jelas ia akan menggunakan itu untuk senjata agar bisa melepaskannya dari jeratan istri kedua.
"selesai" girang Maura setelah berhasil mengapload video di beberapa media sosialnya
Kembali pada Alex di kota seberang, lelaki berparerawakan tinggi itu menjambak rambutnya frustasi. Ia bergantian mengumpati Mang Asep dan Elana demi seorang Maura Anice Dinata
Karna daya ponselnya yang hanya sedikit membuat ia tak bisa mengakses aplikasi cctv.
Tak punya pilihan lain Alex kemudian memilih mengetikan sesuatu, ia mengirim chat pada mang Asep. kali aja satpam rumahnya itu ada di wc sampai menolak telponnya karna tak bisa berbicara. Pikir Alex berusaha memahami keadaan darurat sang pelaku keamanan rumah
"mang angkat telponku! Dan oh iya l, bagaiman kabar kelinci kecilku?" ketik Alex dan langsung ia send
"kelinci kecil?" beo Maura mendapat notifikasi itu
"mang kok cuman di read, dimana si manisku? Kirimkan fotonya saat ini juga!" kali ini Alex mengetik dengan perasaan jengkel
"kelinci? Si manis?"
"sejak kapan tuan memelihara makhluk mengemaskan itu?" tanya Maura bingung. Pasalnya hampir 6 bulan ia tinggal diatap yang sama dengan suami orang itu ia tak pernah mendapati hewan peliharaan seekorpun di rumah ini
Di rundung penasaran, Maura membuka galeri foto pada room chat milik Alex dan mang Asep. Pasti ada jejak tentang kelinci kecil itu disana. Pikir Maura
Dan betapa kagetnya ia saat melihat banyaknya foto dirinya di ponsel Asep, ia menscrool sampai bawah namun ia tak menemukan satu foto kelinci. Hanya terdapat beberapa bahkan hampir semua galeri memenuhi foto dirinya.
"apa-apaan ini? Melanggar hak kecantikan diriku" kesal Maura mendapati ratusan foto candidnya disana
Belum sempat Maura keluar dari galeri room chat, panggilan telpon dari Alex membuat Maura gelagapan
Ia harus mengembalikan secepatnya ponsel mang Asep agar tuannya itu tak mengamuk nantinya
Sementara panggilan masuk sedang ruang chat masih terbuka membuat Maura kesulitan keluar dari room chat karna ponsel berkapasitas 2 ram itu jadi lemot
Dan tanpa sengaja, sebuah video terkirim ke room chat Alex dan langsung tertanda 2 centang biru alias terbaca
Bersambunggg...