FOLLOW IG:@jelly_kim17
^v^
Jika ada Typo atau salah kata silakan di komen😌
Happy reading!
"APA" Teriak Gadis itu kaget.
"Lo jangan bohong. Sahabat gue udah k.o beberapa bulan lalu." lanjut gadis itu.
Vica menghela napas kasar, menenguk sedikit minuman nya.
"Gue tahu ini aneh dan gk masuk akal."
"Tapi.ini gue, Vicania Armansyah, sahabat Lo." ujar Vica.
"Gue tahu Lo ngerasa aneh, tapi ini bener gue, Vica."
"Arela gue mohon, Eh gk ding gue gk suka mohon ama orang, tapi tolong Lo harus percaya ama gue." Vica menatap berharap pada Arela.
Ya. Arela sahabat Vica, kalian masih ingat bukan?
"Jelasin semua nya." ujar Arela dingin.
"Jadi........." Vica menceritakan semua nya pada Arela bahkan ia yang menjadi bucin 'pun juga diceritakan, sedangkan Arela menahan tawa nya mendengar penjelasan Vica.
"Kalo pen ketawa, ketawa aja sat jan gak usah ditahan." ketus Vica.
"Bwahahahaha...gile Lo jadi bocil SMA lagi, trus apa tadi bucin?! ANJIRT VICA LO JADI BUCIN. HAHAHA." Ledek Arela membuat wajah Vica merah padam, malu.
Puk...
Vica melempar bantal sofa tepat pada wajah Arela. "Diem Lo sat." ketus Vica.
"Gue mau skin care'an dulu, gila muka gue gara-gara Aiden , jadi bonyok." gerutu Vica kesal.
"Jan lama-lama mandi nya," ujar Arela diacungi jempol oleh Vica.
30 menit kemudian, kini Vica dan Arela tengah makan sambil mengobrol tentang masalah hidup.
"Lo tahu gk, gara-gara gue nyasar di tubuh Queen, gue jadi harus ketemu ama dua kupu-kupu gelap."
Arela menepuk bahu Vica pelan. "Yang penting Lo ngerasain masa SMA dua kali." Vica mengangguk lesu.
"Lo masih gk berubah, Re." lirih Vica.
"Udah gue bilang berapa kali, tinggalin si bangke aja." cetus Vica.
"Hufft~ gue gk bisa, Vic. Lo tahu 'kan seberapa cinta gue sama Regan." Ekspresi Arela menjadi murung.
"Ho'oh, sampe cinta banget, Lo jadi oon." Ledek Vica.
Bukan nya marah dengan penuturan Vica barusan, Arela malah tertawa dan membetulkan ucapan Vica.
"Hahaha iya bener ."
Lalu mereka kembali memakan makanan nya dalam keadaan hening.
"Lo pulang kagak? Nanti Abang Lo khawatir lho." Goda Arela.
Vica mendengus kesal . "Mana mungkin mereka khawatir sama gue!" kesal nya.
Vica mendengus kesal . "Mana mungkin mereka khawatir sama gue!" kesal nya.
Arela tertawa kecil. "Mending Lo pulang deh, siapa tahu si Garam pulang."
"Agam bukan Garam." Koreksi Vica.
Arela memutar malas bola mata nya. "Sama ajah."
Pukul 23.21 WIB
Vica berpamitan dengan Arela. Di perjalanan Vica memikirkan perkataan Arela beberapa saat lalu.
Flashback On...
"Gue saranin Lo lupain ajah, si Aiden. Vic, kita gak tahu Apa yang bakal terjadi di kemudian hari." Saran Arela.
Vica menggeleng keras. "Gak, gue harus buka kedok tuh jalang dan buat Aiden ngerasain apa yang gue rasa." Tolak Vica mentah-mentah.
"Gue punya temen yang nasib nya sama kyk Lo." Arela menjeda ucapannya.
Vica yang penasaran langsung mendekati kearah Arela.
"Lanjut."
"Dia sama kyk Lo, namanya Kanara, dia bucin ke satu cowok nama nya Kevin. Kejadian nya sama kek Lo, Kanara berusaha buka kedok si jalang, Bella, cewek yang deket sama Kevin. Dan saat semua nya udah terbongkar, Lo tahu Apa yang terjadi?"
Vica menggeleng tak tahu.
"Si Kevin jadi bucin sama Kanara, dimana ada Kanara pasti ada Kevin, bahkan Kevin rela pindah kelas biar bisa bareng Kanara, pokok nya si Kevin bucin banget sama Kanara,"
"dan di umur mereka yang ke 23 tahun, Kevin langsung lamar Kanara, Kanara yang emang udah gak punya perasaan apa-apa lagi sama Kevin, dia nolak lamaran Kevin tapi Kevin gak nyerah, Kevin nge-buat bangkrut perusahaan ortu Kanara dan mau gk mau Kanara harus nikah sama Kevin buat lunasin hutang-hutang keluarga nya sama Kevin. Dan gue gk tahu gimana khabar mereka sekarang."
Vica bergidik ngeri, mendengar cerita Kanara dan Kevin.
"Gue saranin, Lo biarin ajah si Aiden sama jalang itu." Saran Arela sekali lagi.
Vica tetap menggeleng, menolak saran Arela. "Gue harus nepatin janji gue."
"Gue cuman ngingetin, jangan sampe Lo nyesel di kemudian hari."
Flashback Off...
Mobil Vica tiba di dapan kediaman Adiftama. Vica keluar dari Mobil, membuat rambutnya ke belakang.
Saat memasuki kediaman Adiftama, Vica melihat anak Victory dan Celly yang sedang berada diruang tamu, ada yang mengobrol dan ada juga yang bermain game.
Ah perlu kalian ketahui bahwa selama seminggu ini, anak Victory dan Celly berlibur ke suatu tempat.
Maka-nya hidup Vica tentram-tentram saja selama seminggu ini.
"Loh? Queen habis darimana?" Tanya Celly, Vica merasa ingin menabok wajah polos Celly yang dibuat-buat.
"Nyadarin hama yang gak tahu diri." Hama yang Vica maksud adalah Regan.
"Ta-"
"Bisa gak jan banyak bacot?" Sela Vica.
"QUEEN!"
"Apa?" Vica menaikkan satu alianya menatap kembaranya itu.
"Lo-"
"Udahlah sekarang gue capek, mau bocan, males gue ladenin ODGJ kyk Lo pada." Cetus Vica lalu pergi ke kamar nya.
Di kamarnya, Vica melempar tubuhnya ke kasur. Vica menatapi langit-langit kamarnya yang bergambar lautan serta ikan lucu.
"Gila capek banget, untung besok libur." Dumel Vica.
Vica merasakan ponsel nya bergetar, ia pun mengambil dan melihat ternyata Shyeren menelepon nya.
"Ly." Panggil Shyeren.
"Dalem." Sahut Vica.
"Lo lagi dimana?" Tanya Shyeren.
"Gue? Gue ada di kamar." Jawab Vica.
"Kenapa emang?" Tanya Vica.
"Besok libur, kita ketemuan di kafe PenUp jam 8 pagi, Lo bisa 'kan?" Ujar Shyeren.
"Umm, bisa deh kek nya. Okay nanti kita ketemu jam 8."
"Okay, see you." Setelah mengucapkan itu Shyeren lalu mematikan telepon nya.
Besok nya~~
Pagi ini terlihat sangat cerah, Matahari bersinar terang, waktu sudah menunjukan pukul 08.30, disebuah kamar seorang gadis masih terlelap dalam tidur nya.
Alarm ponsel terus berbunyi, membuat gadis itu terusik, gadis itu melempar ponsel nya pada dinding kamar.
Gadis itu, Vica, mengucek matanya, melihat jam dinding.
"Jam 08.30?" Gumam nya santai.
Selesai bersiap-siap Vica keluar kamar nya dalam keadaan segar. Di ruang keluarga masih terdapat anak Victory dan Celly.
"Kalian gak punya rumah ya? Sampe nginep disini mulu." Celetuk Vica sambil menyuar rambut panjang nya.
Alan menatap kesal Vica. "Cih ini juga bukan rumah Lo, emang Apa masalah nya."
Vica bersedekap dada, menatap angkuh Alan. "Lo pikir ini rumah temen Lo itu." Balas Vica menunjuk ketiga Abang nya.
Rahang Alan mengeras. "Lo bisa gak sih, pagi-pagi jangan buat masalah." Desis nya sinis.
"Oh tidak bisa honey, tanpa keributan hidup gue gak akan berwarna." Balas Vica santai.
"Lo-"
"Heru mau nitip sesuatu gak? Queen mau jalan-jalan nih." Sela Vica memotong omongan Alan lalu menatap Heru.
Heru mengerjap polos. "Emang boleh?"
Vica mengangguk.
"Yaudah Heru titip gula-gula manis ajah sama boba satu." Jawab Heru.
"Udah?" Tanya Vica. Heru mengangguk.
"Yaudah kalo gitu Queen pergi dulu ya, udah tepat nih. Bye Heru." Vica melambaikan tangan nya.
"Bye Vica." Heru melambaikan tangan nya.
Vica menjalankan Mobil nya dengan kecepatan sedang, di lampu merah. Vica memberhentikan Mobil nya. Vica membuka kaca jendela agar angin asri bisa, masuk ke dalam Mobil nya.
Tiba-tiba saat Vica menengok keluar, ia melihat tiga bencong yang berbencongan mengunakan motor ninja. Dandanan bencong itu membuat Vica menahan tawa nya, dress selutut,lipstick merah menyala, pipi yang merona merah, rambut pirang yang dipasangi pita merah.
"Oyy bencong! Lo cakep bat." Ledek Vica.
Ketiga bencong itu menengok kearah Vica. Menatap tajam Vica.
"Sialan kita gak bencong, tapi lagi ngelakuin 'dare'." Bencong yang ADA di tengah itu menekan kata 'dare'.
Tapi ya, Vica mah bodoh amat, ia tetap mengangap ketiga nya bencong.
Lampu berubah hijau.
"KIW KIW NENG CANTIK." Teriak Vica mengoda ketiga bencong itu.
Lalu ia menjalankan Mobil nya dengan kecepatan maksimal, Vica dapat melihat ketiga mencong itu seperti meneriaki nya.
"Anjirt, Apa khabar dunia? SUDAH GILA, Hahaha." Vica mengikuti perkataan YouTuber yang suka gibah, eh tapi Vica suka nonton video nya :)
Vica sampai di kafe PenUp, menurut Vica nama kafe nya aneh. Vica berjalan memasuki kafe dengan langkah ringan.
Baru saja Vica memasuki kafe...
"JESSLY SIALAN, LO LAMA BANGET!"
Nah kan! Vica sudah memprediksikan ini akan terjadi :)
Vica berjalan santai kearah Shyeren yang ekspresi wajah nya tak bersahabat.
"Maap telat bentar. Biasalah orang sibuk." Vica menepuk pundak Shyeren lalu duduk disalah satu kursi.
"Ndasmu bentar ini udah satu jam bego!" Shyeren menatap sengit Vica.
Vica tertawa renyah, mendengar ucapan Shyeren.
"Oh iya, Lo mau ngomongin apa?" Tanya Vica.
Raut wajah Shyeren menjadi serius. "Givano."
Vica menatap malas Shyeren. "Udah urusan Si bangke nanti aja. Gue udah nemu semua tentang dia dan sekarang waktu nya...
untuk mencari Hot Daddy."
------
1398 kata😌
Nah tuh Double Up😌
"Hei udah VOTE belum?" -Vica.
Lanjut gk?
Okai next ke part berikut💆
Jangan Lupa VOTE & KOMEN! GK SUSAH KOK^^
See you💆
By_>rrrrrrrvni