ATARONA [SUDAH TERBIT]

By exsuntry

420K 88.5K 67K

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan... More

PROLOG
1| DUNIA PERKULIAHAN
2| CEWEK BARBAR
3| IKAN CUPANG DAN BAWANG MERAH
4| RASA KHAWATIR
5| ARONA YANG KESAL
6| OMONG KOSONG DAN RASA KECEWA
7| ASING
8| ANGELIQUE
9| JADI BAHAN GOSIP
10| TUGAS KULIAH
11| BIMBANG
12| NASI GORENG BUAT ATLAS
13| SOAL BUCIN
14| ARONA BAPER?
15| JADIAN
16| PERASAAN ATLAS
17| CAMPUR ADUK
18| MABAR
19| PENOLAKAN
20| KUPU-KUPU
21| MEMBERI JARAK
22| TEMBOK PEMISAH
24| HARAPAN PALSU?
25| ALORA MENJELASKAN
26| OFFICIAL
27|HOODIE, HATI DAN NAMA BELAKANG
28| BIOSKOP
29| ATLAS CEMBURU
30| SAHABAT SELAMANYA
31| GO PUBLIC
32| H-1
33| SUPPORT SYSTEM
34| BABA BUCIN
35| KELUARGA GEMOY
36| YANG TERSEMBUNYI
37| MAKAN MALAM
38| PERTENGKARAN
39| KABAR MENGEJUTKAN
40| MOOD BOOSTER
41| TEMAN LAMA
42| SEBUAH TAWARAN
43| TEMPAT BERBAGI CERITA
44| PICK ME GIRL
45| CANTIK
46| SANG ANTAGONIS
47| BUKAN ARONA
48| CUMA ARONA
49| TAKUT KEHILANGAN
50| KECEWA
51| EGOIS
52| TIDAK PENTING?
53| MULAI TIDAK PEDULI
54| SELALU KALAH
55| RAHASIA
56| ARONA UNTUK ATLAS
57| INGIN SELAMANYA
58| OBSESI
59| HANCUR
60| HALAMAN TERAKHIR [ENDING]
EPILOG
EXTRA PART: MASIH YANG TERINDAH
What If: Daylight
INFO PENTING
VOTE COVER
OPEN PRE-ORDER

23| PDKT

7.5K 1.8K 2.4K
By exsuntry

Digrup pada uring-uringan banget gara target 1000 vote susah dipenuhin. Hadehh katanya sanggup😜

Tetep 1000 vote+2000 komen buat next chapter.

Jam berapa baca part ini?

Umur kalian?

Happy Reading!

23| PDKT

Kata orang, masa PDKT itu paling manis. Karena selama PDKT kita akan mendapatkan perlakuan manis dari orang yang sedang dekat dengan kita. Ada juga yang bilang, masa PDKT itu biasanya pasangan akan memberikan kesan sebaik mungkin agar dia mampu memikat lawan jenisnya. Tapi begitu sudah pacaran, sifat asli mereka yang sebenarnya akan keluar.

Begitu kata orang. Arona sendiri tidak tahu pasti karena dia sendiri tidak pernah merasakan yang namanya masa PDKT.

Mungkin.

Arona menghembuskan nafasnya kasar. Hari sabtu benar-benar membosankan. Gadis itu kini duduk berselonjor diatas karpet bulu berwarna abu-abu di kamarnya.

Hari sabtu Arona habiskan dengan latihan koreo dance. HUT Fakultas masih tiga bulan lagi namun tim dance benar-benar berlatih dengan keras untuk menampilkan penampilan yang terbaik mengingat acara ini akan dihadiri oleh satu fakultas.

Arona ingin memberikan yang terbaik pada penampilan perdananya bersama tim dance manajemen jadi dia benar-benar berlatih dengan keras.

Gadis itu bergerak tiduran diatas karpet dengan mata tertuju pada langit-langit kamarnya. Arona menutup matanya perlahan.

Tiba-tiba percakapannya dengan Arsena minggu lalu terngiang-ngiang kembali.

Arona menuruni tangga dengan wajah sumringah. Tangannya tengah memegang tali sling bag berwarna coklat yang tengah dia pakai.

Arona memakai sweater crewneck berwarna pink dan celana panjang jeans putih dilengakapi sneackers putih.

Dia memiliki janji dengan Atlas untuk nonton film di bioskop jam lima nanti. Dan sekarang sudah jam empat sore. Atlas sendiri tengah dalam perjalanan menjemput dirinya.

"Asik ada yang punya jadwal ngedate nih." Arona menghentikan langkahnya ketika suara Arsena menyapa indra pendengarannya. Gadis itu menoleh dan menemukan Arsena yang tengah duduk disofa ruang tengah sambil membuat kepalanya pada sandaran sofa. Cowok itu menatap kearah Arona sekarang.

"Ngedate apaan sih," ujar gadis itu dengan bola mata yang memutar malas.

Arsena berdecih. "Punya adek goblok banget," celetuk Arsena yang tentu saja dihadiahi pelototan tidak terima dari Arona.

Arsena sendiri heran. Kenapa dia selalu dikelilingi oleh manusia-manusia tidak peka? Dulu Gerhana dan sekarang adiknya sendiri— Arona.

Arsena sepertinya memang ditakdirkan menjadi tukang kompor agar orang-orang menyadari perasaan mereka.

"Lancar-lancar yah PDKT nya, semoga cepet jadian," doa Arsena.

"PDKT sama siapa?"

Kan? Arona memang goblok.

"Sama cowok yang inisialnya Atlas," ujar Arsena.

Arona melotot. "Itu bukan inisial bego!"

Arsena terpingkal. "Emang sengaja gue,"

Arona berdecih. "Siapa juga yang PDKT," ujar gadis itu dengan wajah ogah namun jauh dalam lubuk hatinya Arona merasa bahagia dengan kalimat yang Arsena lontarkan.

Apa dia yang Atlas memang dalam masa PDKT? tapi masa iya sih? Atlas tidak pernah bilang begitu.

Huh. Ini pasti hanya Arsena yang sok tahu. Kakaknya kan memang begitu. Sok tahu.

Arsena memutar bola matanya malas. "Terserah deh. Lo kan emang gak peka dek," ujar cowok itu pada Arona.

TING!

Bunyi notifikasi dari ponselnya yang masih tersambung dengan speaker bluetooth membuat Arona terlonjak kaget. Gadis itu membuka matanya dengan cepat lalu merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Dia mengambil ponselnya yang tergeletak diatas ranjang.

Hal pertama yang dia lihat adalah notifikasi chat dari kontak dengan nama 'Baba Globe'

Siapa lagi kalau bukan Atlas.

Arona baru saja ingin membalas chat itu namun layar ponselnya tiba-tiba berubah tanda panggilan masuk, menampilkan nama yang sama dengan si pengirim pesan.

Arona menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan.

"Halo,"

"Lagi ngapain?" Atlas menyahut dari ujung sana. Suara cowok itu membuat Arona tanpa sadar menarik senyumnya.

"Lagi istirahat, baru selesai latihan," jawab Arona sambil kembali berbaring diatas karpet berbulu.

"Capek?"

"Lumayan,"

"Kira-kira bisa diajak keluar atau gak?" mata Arona mengerjap mendengar penuturan Atlas di ujung sana. Ucapannya terdengar seperti ingin mengajak Arona keluar.

"Bisa aja sih,"

"Oke. Jam 6 gue jemput yah?"

Arona menjauhkan ponselnya dari telinga lalu melihat jam.

Sekarang baru jam empat sore. Arona masih punya waktu beristirahat sebelum bersiap-siap.

"Halo?"

"Iya Baba, gue denger kok," ujar gadis itu.

"Deal yah?"

"Deal. Tapi ini mau kemana?"

"Belum tau juga. Jalan dulu intinya,"

"Hmm okedeh,"

"Bye Bubu,"

"Bye Baba." setelahnya panggilan terputus. Menyisakan Arona yang tersenyum seperti orang gila dan dadanya yang tiba-tiba sesak namun dengan sensasi menyenangkan.

🌏

Atlas datang tepat waktu. Jam 6 dia sudah menjemput Arona. Cowok itu baru bergerak turun dari motornya ketika Arona tiba-tiba sudah keluar dari dalam rumah.

Atlas menoleh pada Arona, memperhatikan penampilan gadis itu dengan seksama. Cowok itu tersenyum tipis karena Arona memakai pakaian yang nyaman dipakai untuk naik motor.

Arona menghampiri Atlas dengan cepat. Mata gadis itu terlihat berbinar senang. "Kita bakalan pakai motor?" dia bertanya dengan nada antusias sedangkan Atlas menjawab dengan anggukan.

"Sini," ujar Atlas sambil meraih tangan Arona mendekat padanya. Perlakuan kecil cowok itu membuat jantung Arona tidak aman.

Dengan perlahan Atlas memakian helm pada Arona. "Ayo naik," ujarnya begitu selesai memakaikan Arona helm.

Dia memegang tangan Arona agar gadis itu lebih mudah naik keatas motor tingginya.

"Udah?" tanya Atlas pada Arona.

"Udah Baba," jawab gadis itu saat merasa posisinya sudah aman dan nyaman.

"Pegangan." Atlar berujar dengan tangan yang bergerak menarik tangan Arona melingkari pinggangnya.

Posisi mereka semakin membuat jantung Arona seperti mau meledak sekarang juga. Gadis itu sangat deg-degan.

Atlas menyalakan motornya lalu mengendarainya meninggalkan halaman rumah keluarga Dirgantara.

Arsena yang mengintip dari lantai dua mulai senyum-senyum melihat kedekatan adik dan sahabatnya itu.

"Semoga lo bisa bahagian adek gue yah Atlas," ujar Arsena penuh harap.

Meskipun sering berantem dengan Arona. Tidak dapat dipungkiri kalau Arsena begitu menyayangi adik satu-satunya itu. Walaupun dia sering mengejek Arona jelek, nyatanya dimata Arsena. Arona adalah perempuan tercantik setelah ibunya. Ketiga baru Jeje.

🌏

Motor besar Atlas berhenti pada arena pasar malam. Begitu motor sudah terparkir, Arona turun dengan perlahan. Atlas bergerak membuka helmnya lalu meletakkannya di atas tanki motor. Dia kemudian memutar tubuhnya menghadap Arona lalu bergerak membukakan helm Arona. Setelah cowok itu ikut turun dari atas motor.

Mata Arona bergerak memperhatikan kesekitarnya. Pasar malam belum terlalu ramai.

Arona terlihat senang diajak kesini karena pasar malam terlihat sangat seru. Banyak game dan jajanan makanan. Arona pasti akan betah berlama-lama disini.

"Ayo," ajak Atlas. Keduanya melangkah memasuki pasar malam. Arona ingin mencoba banyak permainan.

"Baba, kita main itu ayo," ajak Arona. Dia menunjuk sebuah stan permainan tembak-tembakan yang dimana jika mengenai sasaran maka akan mendapat hadiah.

Atlas menatap Arona sebelum matanya mengikuti telunjuk Arona.Cowok itu mengangguk setuju. Arona langsung berjalan duluan menuju stan permainan diikuti oleh Atlas.

"Pemain cuma punya 3 kesempatan untuk memenangkan hadiah. Disediakan 3 peluru dan masing-masing harus mengenai pion," jelas penjaga stan permainan.

Atlas mengangguk paham.

"Oke," ujarnya sambil memegang senjata. mainan yang akan dipakai untuk menembak pion.

Arona berdiri dengan tangan terkatup didepan dada. Matanya penuh harap agar Atlas berhasil memenangkan hadiah.

Atlas mulai siap untuk membidik sasaran didepannya.

TAK!

TAK!

TAK!

Sempurna! Tiga peluru berhasil mengenai 3 pion didepannya. Arona sontak berseru kesenangan karena keberhasilan Atlas.

"Yeay Baba menang!" teriaknya senang. Atlas menatap Arona yang terlihat begitu bahagia. Cowok itu tertawa melihat tingkah Arona.

"Selamat. Silahkan dipilih hadiahnya,"

"Pilih gih, mau yang mana," suruh Atlas. Arona menatap boneka-boneka didepannya dengan wajah berpikir.

Matanya berbinar ketika dia menemukan apa yang dia mau.

"Yang itu!" tunjuknya pada sebuah boneka pinguin yang tengah memegang semangka. Sang penjaga stan pun mengambil boneka itu dan memberikannya pada Arona. Gadis itu terlihat begitu senang.

Atlas tersenyum.

Melihat Arona yang tersenyum senang seperti itu membuat Atlas juga ikut bahagia.

"Ayo. Main yang lain," ujar Atlas. Arona mengangguk. Keduanya kini tengah mencari hal seru yang lain.

"Baba ada photobox! kita foto yuk?" ujar Arona sambil menunjuk photobox didekat mereka.

"Boleh." Atlas menjawab sambil menarik tangan Arona menuju photobox. Setelah membayar, keduanya masuk kedalam bilik.

Arona mengangkat bando kelinci lalu memakainya. Dia kemudian mengambil bando harimau dan memakaikannya pada Atlas. Gadis itu tersenyum puas.

"Masa gue make ini sih?" protes Atlas sambil hendak melepas bando harimau dari kepalanya.

"Lucu tau!" ujar Arona sambil menahan tangan Atlas.

"Udah ah. Ayo foto. Baba senyum!" pinta Arona.

Kedunya mulai berfoto dengan berbagia gaya. Tindakan Atlas yang tiba-tiba merangkul Arona sambil tersenyum lebar membuat gadis itu membeku ditempat.

Hal itu membuat foto terakhir menunjukan muka Arona yang terlihat kaget sedangkan Atlas tersenyum lebar.

"Yang ini lucu," ujar Atlas sambil menunjuk foto terakhir.

"Ih gue jelek disitu!" protes Arona.

"Bagus kok,"

"Enggak!"

"Bagus Bubu," ujar Atlas sambil mencubit pipi Arona yang mengembung.

Masih dengan rasa kesal. Pada akhirnya Arona mengikuti langkah Atlas keluar dari bilik foto.

"Mau naik bianglala?" tawar Atlas.

Arona tampak berpikir. Dia belum pernah naik wahana itu dan jujur Arona penasaran.

"Mau," ujar gadis itu.

Setelah membeli tiket, Atlas dan Arona masuk kedalam salah satu bilik bianglala. Setelah semua bilik terisi, bianglala itu mulai memutar dengan pelan.

Arona menatap pemandangan dari atas dengn wajah berbinar.

"Wah," kagum Arona. Pemandangan dari atas sini terlihat sangat indah.

"Cantik banget," ujar Arona.

Atlas terus menatap Arona yang duduk didepannya. Binar bahagia diwajah gadia itu membuatnya bertambah cantik.

"Iya cantik," celetuk Atlas.

Arona mengerjap lalu menoleh perlahan. Matanya langsung bertemu dengan manik mata Atlas.

Seketika ucapan Arsena kembali terngiang dikepalanya.

Apa benar mereka dalam masa PDKT? Tapi Atlas tidak pernah bilang kalau dia suka Arona.

Duh bingung kan jadinya.

Arona berdehem lalu menatap boneka yang dia pegang.

"Nih gue namain apa yah?" ujarnya sambil menatap boneka pinguin ditangannya.

Arona terlihat berpikir. "Buba aja deh," ujarnya dengan wajah sumringah.

"Arona," panggilan Atlas membuat Arona mendongak menatap cowok itu.

"Jujur. Lo bingung gak sama sikap gue ke lo?" pertanyaan tiba-tiba dari Atlas membuat Arona bungkam. Detak jantungnya mulai tidak karuan apalagi Atlas menatapnya tepat dimata.

Perlahan gadis itu mengangguk. Atlas mendengus. Sudah dia duga. Arona memang tidak peka.

"Kata bang Arsena kita lagi PDKT. Padahal eng..."

"Emang iya." Arona sontak bungkam.

"H... hah?" gadis itu semakin gugup.

Atlas membuang tatapannya ke lain arah. "Lo emang gak peka yah ternyata," celetuk cowok itu. Arona mengerjap.

Maksudnya?

Atlas kembali menoleh pada Arona. "Lo mau gak ngasih gue kesempatan?" tutur Atlas dengan wajah serius.

"Kesempatan?"

Atlas benar-benar gemas dengan otak lemot Arona. Cowok itu bergerak mendekati Arona hingga posisinya berjongkok didepan Arona.

Nafas Arona tercekat. Posisi Atlas sekarang membuat kerja jantungnya semakin tidak baik.

Tatapan Atlas beralih pada boneka pinguin dipangkuan Arona. "Buba, tolong bilangin Bubu dong, biar dia buka hatinya buat Baba." setelah berucap demikian, Atlas mendongak menatap Arona yang kini terdiam membeku.

"Gue suka sama lo Bu. Dan emang bener gue lagi PDKTin lo," papar Atlas terang-terangan.

"B... baba." Arona tampak kehilangan kata-katanya.

"Gue belum nembak lo. Karena gue tau lo masih butuh waktu buat sembuhin hati lo, " ujar Atlas.

"Tapi gue butuh jawaban soal pertanyaan gue tadi. Lo mau gak ngasih gue kesempatan?"

Arona menelan ludahnya kasar. Pengakuan Atlas tentu saja membuat dirinya terkejut. Namun dia tidak mau berbohong soal perasaan senangnya sekarang.

Arona tidak ingin menampik kalau dia memang memiliki rasa berbeda untuk cowok didepannya ini. Menyadari sedari tadi Atlas menunggu jawabannya, perlahan Arona mengangguk.

Senyum Atlas terbit. Cowok itu mengusap pipi Arona. "Thank Bubu,"

Damn! Arona rasanya ingin loncat sekarang.

Perasaan Arona yang membuncah membuat gadis itu melampiaskannya dengan meramas Buba yang berada dalam pangkuannya.

bersambung...

CAH! Gimana part kali ini?

Emot yang mewakili perasaan kalian?

Spam ATARONA

Spam BABUCOUPLE

Spam HAIBUBA

Spam PUMA

See you!

(Buba)

Big Hug, Suk

Continue Reading

You'll Also Like

592K 40.1K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
Hardest By alliya

Teen Fiction

1.6M 110K 39
Flora, gadis periang yang terlalu polos dengan masalah percintaan, harus mengikhlaskan bahwa cowok pertama yang ia sukai merupakan sahabatnya sendiri...
62.6K 6.6K 45
"Kira-kira ada nggak, sih, bonus chapter supaya kita balikan? Atau kalau enggak kita ulang aja pada adegan pertama kali gue nembak lo." -Rega *** "Ha...
122K 14.7K 51
"Sampai kapan pun lo bukan Asya!" "Tapi nama aku Asya" "LO TARA! LO BUKAN ASYA!" Mas Kelvin adalah panggilan yang jarang ia dengar, tetapi panggil...