Kamu Imam Ku (ShikaTema)

By puspitasekar19

1.5K 183 12

ISLAMIC CONTENT.! Shikamaru dan Temari bertengkar karena perbedaan pendapat hingga Shikadai pun datang meneng... More

Air Wudhu
Seperti Rosulullah (Oneshot)
Hewan dalam Al-Qur'an (Oneshot)
Adab (Oneshot)
Gratis Pahala (Oneshot)
Tamu Tak Diundang (Oneshot)
Gara-gara Memandang (Oneshot)
Yang Terbaik Untuk Perempuan (Oneshot)
Shikadai bertanya pada bapaknya
Kisah Handuk di Kasur
Dodol ala keluaga Nara
Kisah Jendela Kaca
Ujian Kesetiaan
Indahnya sedekah
Maafkan aku
Telur dan Tempe gosong
Kisah Suami yang Bosan kepada Istrinya
Istimewanya Seorang wanita

Kisah Uang 150 Juta

37 7 2
By puspitasekar19

Naruto and all characters belongs to Masashi Kishimoto

ShikaTema/Romance/Rohani/Family/AU/OOC/Typo(s)/Plotless/Oneshot/SemiCanon

Warning.!: ISLAMIC CONTENT

uang kita yang sebenarnya bukan yang 20 juta itu, tapi yang 130 juta.

DLDR

Enjoy Reading

.

.

.

Nara Shikamaru adalah seorang karyawan disebuah perusahaan swasta yang lumayan besar dan terkenal. Shikamaru juga seorang yang memiliki pribadi pendiam dan religius. Ia tak suka banyak bicara bila tak ada manfaatnya. Sifatnya itu yang membuatnya sangat disukai oleh atasannya sampai-sampai ia menjadi salah satu orang kepercayaan pemiliki dari perusahaan tempat dirinya bekerja. Selain itu parasnya yang tampan dan menawan membuat banyak karyawan wanita yang menaruh hati kepada pria yang belum lama menikah itu.

Pada suatu hari menjelang tahun baru, Shikamaru mendapatkan rejeki yang tak terduga. Ia mendapatkan bonus akhir tahun sejumlah 150 juta. Itu semua karena kerja kerasnya selama ini yang tak pernah mengeluh dan selalu ikhlas melakukan segala pekerjaan halalnya.

"Pak Shikamaru, uang nya sudah masuk ya. Semoga kedepannya kita bisa lebih baik lagi." Ujar sang atasan kepada Shikamaru sesaat sebelum jam kerja usai.

"Baik pak terima kasih banyak." Shikamaru pun kembali ke meja kerjanya dengan perasaan yang begitu bahagia. Ia sudah memikirkan hendak menggunakan uang tersebut untuk apa karena beberapa waktu yang lalu ia dan istrinya berencana untuk menabung dan membeli mobil. Dan alhamdulillah Allah telah memberinya kemudahan untuk memenuhi keinginannya tersebut.

Sebelum pulang ke rumah, Shikamaru menyempatkan diri untuk menelfon istrinya dirumah.

"Assalamu'alaikum Temari."

"Wa'alaikumussalam, Shikamaru ada apa.?

"Sayang alhamdulillah, aku dapat bonus akhir tahun dari perusahaan sejumlah Rp.150 juta."

"Alhamdulillah semoga barokah ya anata." Jawab sang istri dari sebrang telefon mengucapkan rasa syukurnya karena rencana mereka beberapa bulan yang lalu membeli mobil untuk keluarga kecilnya dapat segera terlaksana dan uang yang didapat mereka rasa cukup pas sesuai budget.

"Ya sudah Temari aku mau pulang dulu."

"Hati-hati suamiku." Sambungan telefon pun terputus.

Shikamaru segera mengambil tas kerjanya dan menuju ke halte bus terdekat. Ia beberapa kali melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih sekitar 15 menit lagi sampai bus selanjutnya tiba, ia pun dengan sabar menanti sambil terus melantunkan kalimat-kalimat toyyibah dalam hatinya.

Namun tak lama kemudian, ponselnya yang ia simpan di saku celana tiba-tiba bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. Shikamaru pun mengambil ponselnya dan ternyata yang menelfon adalah ibunya yang ada dikampung sehingga tanpa basa-basi lagi Shikamaru langsung menjawab panggilan telefon tersebut.

"Assalamu'alaikum nak." Sapa sang ibu dari seberang

"Wa'alaikumussalam bu, ada apa.?"

"Nak, kamu ada tabungan uang tidak.? Tadi ada orang datang kerumah menagih hutang." Ujar sang ibu dengan nada sedih yang begitu jelas terdengar ditelinga Shikamaru

"Ibu hutang pada siapa.?" Shikamaru pun menanggapinya dengan tenang, ia bertanya kepada sang ibu dengan suara lembut

"Ternyata almarhum ayahmu punya hutang kepada orang tersebut cukup besar nak, Rp.50 juta."

Mendengar hal itu pun tanpa pikir panjang Shikamaru langsung menjawab "Iya bu, insyaAllah ada nanti aku transfer ya bu." Meski sedikit menyesal karena mengambil keputusan tanpa bertanya kepada Temari terlebih dahulu, Shikamaru merasa ikhlas membantu ibunya.

Tak lama kemudian pun bus yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang dan Shikamaru segera bergegas pulang ke rumah.

"Nggak apa-apa lah, masih cukup untuk beli mobil yang 100 jutaan, mungkin ini lebih baik." Gumam Shikamaru saat perjalanan pulang. Ia terus saja berdoa kepada Allah dan berharap supaya istrinya tak marah karena keputusannya.

Di halte terakhir Shikamaru turun dan berjalan kaki sekitar 500 meter menuju rumahnya. Namun belum sampai dirumah, ponselnya kembali berdering dan kali ini seorang sahabat karibnya semasa SMA tiba-tiba menelpon sambil menangis. Sambil berkata dengan terbata, sahabatnya itu mengabarkan bahwa anaknya harus segera dioperasi minggu ini. banyak biaya yang tidak bisa dicover oleh asuransi kesehatan dari pemerintah. Hingga tagihan dari rumah sakit mencapai Rp. 80 juta.

Ditengah sambungan telepon yang masih terhubung Shikamaru berpikir sejenak. Uang bonusnya tinggal 100 juta, jika ia memberikan uang tersebut kepada sahabatnya, maka tahun ini ia gagal membeli mobil impiannya.

Tapi dengan cepat hati nuraninya mengetuk dan alam bawah sadarnya berbicara "Berikan padanya, mungkin kamu memang jalan Allah untuk menolong sahabatmu itu. mungkin ini memang rezekinya yang datang melalui perantara dirimu.

Shikamaru pun tersenyum dan menuruti panggilan nuraninya untuk memberikan uang sebesar 80 juta kepada sahabat karibnya, hingga kini uang yang ia pegang dari bonus akhir tahun tinggal 20 juta.

Jantung Shikamaru semakin berdegup tak karuan. Ia semakin takut apabila Temari sampai marah karena sebelumnya ia berkata mendapatkan uang 150 juta tapi kini uangnya sudah berkurang banyak. Ia takut dikira pembohong dan tidak dipercaya lagi oleh Temari. Namun Shikamaru tetap meyakinkan dirinya bahwa istrinya akan menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada.

Setibanya Shikamaru dirumah, ia menemui sang istri dengan wajah yang lesu dan menunduk. Membuat Temari yang biasanya menyambut kedatangan sang suami dengan gembira kini bertanya-tanya.

"Kenapa Shikamaru.? Apa ada masalah.? Tidak seperti biasanya kamu pulang kantor murung begini.? Digodain preman pasar ya.? Hihi." Ujar Temari dengan sedikit candaan berharap bahwa hal tersebut bisa mengembalikan senyum sang suami.

Shikamaru pun tersenyum lalu menghela nafas panjang sebelum akhirnya menjawab. "Tadi ibu di kampung telfon, katanya butuh uang 50 juta untuk bayar hutang almarhum ayah. Jadi tanpa pikir panjang aku langsung memberikannya pada ibu. Kukira, kita bakal beli mobil seharga 100 jutaan. Tapi nggak lama kemudian, sahabat karibku waktu SMA juga telfon katanya butuh uang 80 juta untuk biaya operasi anaknya minggu ini jadi...." Shikamaru terdiam sejenak menunggu reaksi Temari yang ternyata masih setia menunggu penjelasannya selesai sambil tersenyum "Uang kita tinggal 20 juta, maaf ya sepertinya tahun ini kita nggak jadi beli mobil dulu." Lanjut Shikamaru dengan perasaan was-was.

Namun, diluar dugaan Temari yang biasanya galak setelah mendengar penyataan Shikamaru, wanita itu malah tersenyum dan memeluk suaminya sambil berkata.

"Aduh, kamu ini kirain ada masalah apa. Shikamaru sayang, uang kita yang sebenarnya bukan yang 20 juta itu, tapi yang 130 juta. Uang yang kita infakkan kepada orang tua kita, kepada sahabat kita ataupun untuk menolong orang lain, itulah harta kita yang sesungguhnya. Yang akan kita bawa menghadap Allah dan tidak akan mungkin bisa hilang jika kita ikhlas.

Sedangkan yang 20 juta di rekening itu, masih belum jelas apakan beneran harta kita atau akan menjadi milik orang lain." Temari terdiam sejenak, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah lelah sang suami, lalu ia kembali berkata.

"Shikamaru, insyaAllah ini yang terbaik. Bisa jadi jika kita beli mobil saat ini, jutru menjadi keburukan bagi kita. Bisa jadi musibah besar datang ketika mobil itu hadir saat ini. maka ayo kita berbaik sangka kepada Allah, karena kita hanya tahu yang kita inginkan sementara Allah-lah yang lebih tahu apa yang kita butuhkan." Wanita cantik itu menutup kalimatnya dengan sebuah senyuman yang begitu melegakan hati Shikamaru.

"Temari, terima kasih sudah menjadi istriku. Aku akan terus berusaha untuk selalu membahagiakanmu." Tak bisa lagi menahan, air mata haru Shikamaru menetes dari kelopak matanya. Namun karena malu ia pun langsung memeluk erat istrinya dan menyembunyikan wajahnya dipundak sang istri.

"Aduh, dasar ya suamiku ini dari dulu memang cengeng." Canda Temari membuat tawa mereka pun akhirnya pecah. Shikamaru dan Temari lalu masuk kedalam dan segera makan malam bersama keluarga kecil mereka.

.

.

END

.

.

Continue Reading

You'll Also Like

308K 25.7K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
430K 34.5K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
101K 10.9K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
76.9K 15.6K 171
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...