RAVEL-ALUNA [END]

By zulfalinda

1.1M 127K 14.6K

Aluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. A... More

penjelasan
prolog
01. RAVEL-ALUNA
02.RAVEL-ALUNA
03.RAVEL-ALUNA
04.RAVEL-ALUNA
05.RAVEL-ALUNA
06.RAVEL-ALUNA
07.RAVEL-ALUNA
08.RAVEL-ALUNA
09.RAVEL-ALUNA
10.RAVEL-ALUNA
11.RAVEL-ALUNA
12.RAVEL-ALUNA
13. RAVEL-ALUNA
14. RAVEL-ALUNA
15.RAVEL-ALUNA
16.RAVEL-ALUNA
17. RAVEL-ALUNA
18.RAVEL-ALUNA
19.RAVEL- ALUNA
20.RAVEL-ALUNA
21.RAVEL-ALUNA
22.RAVEL-ALUNA
23.RAVEL-ALUNA
25.RAVEL-ALUNA
26.RAVEL-ALUNA
27.RAVEL-ALUNA
28.RAVEL-ALUNA
29.RAVEL-ALUNA
30.RAVEL-ALUNA
31.RAVEL-ALUNA
32.RAVEL-ALUNA
33.RAVEL-ALUNA
34. RAVEL-ALUNA
35.RAVEL-ALUNA
36.RAVEL-ALUNA
37. RAVEL-ALUNA
38. RAVEL-ALUNA
39. RAVEL-ALUNA
40.RAVEL-ALUNA
41. RAVEL-ALUNA
42. RAVEL-ALUNA
43. RAVEL-ALUNA
44. RAVEL-ALUNA
45. RAVEL-ALUNA
46.RAVEL-ALUNA
47. RAVEL-ALUNA
48. RAVEL-ALUNA
49. RAVEL-ALUNA
50. RAVEL-ALUNA
51.RAVEL-ALUNA
SQUEL

24.RAVEL-ALUNA

20.9K 2.5K 370
By zulfalinda

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

H A P P Y R E A D I N G

24.RAVEL-ALUNA

Hari ini Aluna sudah di perbolehkan pulang, gadis cantik itu sangat bahagia akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit. Gadis itu menatap Ravel yang sedang berbicara dengan dokter perihal kondisinya, meski sudah boleh pulang Aluna tidak di perbolehkan untuk banyak gerak.

"Apa kata dokter?" Tanya Aluna saat Ravel telah selesai berbicara.

"Kamu boleh pulang tapi gak boleh banyak gerak dulu."

Aluna mengangguk semangat, tangannya bergerak memeluk leher Ravel membuat lelaki itu membungkuk.

"Terimakasih sudah pulang," bisik Aluna lirih.

"Kamu rumah aku, aku akan kembali kerumah aku. Karena ada seseorang yang menunggu kepulangan aku, dan itu kamu."

Aluna mengangguk dengan mata berkaca-kaca, dia bersyukur memiliki Ravel lelaki yang selalu mencintainya lebih dari apapun. Ravel yang selalu mengutamakan kebahagiannya, Ravel yang selalu berhasil membuat Aluna nyaman saat berada ditempat yang baru dan Ravel yang selalu menjaga dan melindungi Aluna.

Mereka itu saling menjaga dan menguatkan Ravel yang selalu memanjakan Aluna begitu pula sebaliknya. Kedua orang yang tidak akan pernah bisa lepas jika ada Ravel pasti ada Aluna begitupun sebaliknya.

"Udah ya melow nya, sekarang waktunya kita pulang!" Seru Nia.

Aluna melepaskan pelukannya tapi tangan perempuan itu memeluk pinggang Ravel erat.

"Iya bunda."

"Alu mau pulang sama bunda atau sama Avel?" Tanya Nia lembut.

"Alu mau sama Avel Bun," jawabnya.

"Yaudah, hati-hati ya. Sampai ketemu di mansion sayang," pamit Nia.

"Let's go home babe."

•••

Aluna menatap jalanan yang mulai ramai, karena ini sudah jam orang masuk kantor. Wajahnya tampak bersinar bahagia, setelah sekian lama tidak melihat dunia luar akhirnya Aluna melihat lagi, awalnya dia sempat takut tapi nyatanya dia bisa kembali melihat bagaimana matahari menyinari bumi dengan cahayanya.

"Avel es krim ya?" Tagih Aluna.

"Iya nanti beli, tunggu kamu udah sembuh total."

"Okey!"

Mobil yang dikendarai Ravel berhenti di lampu merah, Ravel menatap wajah Aluna dari samping sangat sempurna, Aluna seperti tidak nyata dan kadang Ravel merasa dia tidak percaya karena mempunyai gadis secantik Aluna.

"Cantik banget," kagum Ravel.

"Avel bilang apa?" Tanya Aluna.

"Gak papa." Ravel kembali fokus ke jalanan setelah lampu berubah menjadi hijau, tapi sesekali dia melirik pada Aluna.

"Avel kenapa? Kenapa dari tadi liatin Alu?" Tanya Aluna.

"Gak papa."

Lagi dan lagi Aluna mendapatkan jawaban yang sama 'gak papa'.

Apakah Ravel kehabisan kata-kata hingga lelaki itu hanya menjawab dengan kata 'gak papa'.

"Oke," jawab Aluna singkat.

Setelah itu tak ada percakapan lagi, Ravel yang sesekali curi-curi pandang pada Aluna dan Aluna yang masih memikirkan ada apa dengan Ravel.

Mereka sampai dimansion, gerbang terbuka otomatis setelah berhasil mendeteksi bahwa itu mobil tuannya, Ravel memarkirkan mobilnya digaris mewah lelaki itu, dia turun dan membukakan pintu untuk Aluna.

Ravel menggandeng tangan Aluna dengan lembut, bahkan dia menyamakan langkah kakinya dengan Aluna karena Ravel tau langkah gadis disampingnya ini sangat kecil untuk Ravel.

"Assalamualaikum," salam kedua orang itu.

"Waalaikumsalam."

"Akhirnya kalian sampai," seru salah satu Tante Ravel.

"Loh kenapa kumpul semua Bun?" Tanya Ravel heran, dia menggiring Aluna menuju salah satu singel sofa dan dia duduk di sampingnya.

(Tau gak si yang dikiri kanannya itu loh)

Tangan besar Ravel mengelus tangan kecil Aluna memberikan ketenangan pada gadis itu.

"Sayang mereka dari keluarga bunda dan itu dari keluarga ayah," jelas Nia.

"Mereka kesini ingin bertemu kamu," lanjut Atlas.

"Baiklah, dia yang duduk disamping Ravel adalah Aluna. Aluna putriku, aku sudah melakukan tes DNA dan hasilnya dia adalah anak kandungku yang hilang," jelas Atlas berwibawa.

"Dan aku akan mengumumkan sesuatu, mungkin ini akan membuat kalian sedikit terkejut terutama Ravel dan Aluna. Minggu depan mereka akan melangsungkan acara pertunangan, dan saya akan mengenalkan Aluna sebagai calon Ravel bukan sebagai putri tunggalku dari bunda kandungnya Aluna. Karena aku tidak ingin orang-orang tak bertanggung jawab menyentuh putriku!"

Aluna anak dari istri Atlas yang pertama udah meninggal karena melahirkan Aluna.

Semua orang disana kaget mendengar pernyataan dari Atlas, kecuali Ravel lelaki itu sempat terkejut tapi langsung merubah raut wajahnya menjadi tenang tapi tidak bisa di pungkiri bahwa dia senang.

"Dan ingat, selama kalian sudah tunangan kalian tidak boleh tinggal serumah!" Tegas Atlas dengan senyum miring miliknya.

"Sekali-kali ngerjain bocah setan gak papa kali," batin Atlas berseru.

Ravel shock begitu pula Aluna, wajah gadis itu berubah pucat saat mendengar pernyataan ayahnya. Hei? Dia tidak akan serumah lagi dengan Ravel? Bagaimana bisa?

"Ayah!" Bentak Ravel tak terima.

Enak saja dia orang pertama yang tau dan menemukan Aluna tapi kenapa dia dipisahkan dengan Aluna.

"Kamu masih bisa bertemu Aluna satu Minggu sekali, setiap hari Sabtu kamu jemput Aluna di mansion ayah dan hari Minggu malamnya kamu kembalikan Aluna kepada ayah!" Tegas Atlas.

"Yah?!"

"Terima gak terima kamu harus terima! Kalau kamu nolak berarti rencana pertunangan kamu dan Aluna Minggu depan ayah batalkan!"

Fuck off Atlas!

Ravel menatap ayahnya tak percaya, apa-apaan ini? Atlas gila? Ravel menatap bundanya dan sepertinya bundanya itu setuju dengan rencana Atlas.

"Bunda?"

"Bunda setuju sama ayah Ravel, bunda gak mau punya cucu sebelum kalian halal. Cukup sekali kamu melakukan hal yang di luar batas sama Aluna. Kamu boleh menyentuh Aluna hanya sebatas pegangan tangan tidak boleh ciuman ataupun yang lain! Kalau kamu melanggar bunda akan suruh ayah untuk mencarikan Aluna lelaki yang lebih tampan dari kamu!"

"Sabar bro!" Ejek Joko.

"Anjir bapak CEO sad boy!"

"Yah kasihan gak bisa ekhmmm."

"Shit! Diam Lo semua!"

Ravel menarik Aluna membawa gadis itu menuju kamarnya, Ravel mengunci pintu kamar dan menatap Aluna tajam.

"Kenapa gak bantuin aku bujuk bunda dana ayah?" Kesal Ravel.

Aluna meringis jujur saja dia tidak mau pisah dengan Ravel tapi mau gimana lagi? Itu keputusannya udah bulat dan gak bisa diganggu gugat.

"A-aku bingung," cicit Aluna pelan.

"Ya kamu tinggal bilang, bunda Aluna gak mau. Gitu aja sayang!" Gemas Ravel.

"Aku tadi blank, jadi bingung."

"Kamu mau pisah sama aku?" Tanya Ravel.

"Enggak."

"Kita bujuk ayah sama bunda sama-sama ya?" Pinta Ravel.

"Kalau gak boleh gimana?"

"Ya kita kabur!" Jawab Ravel asal.

"APA KAMU?MAU BAWA ALUNA PERGI?! " teriak Nia tiba-tiba datang, entah bagaimana perempuan itu bisa membuka pintu kamarnya padahal sudah di kunci.

Nia menarik Aluna kebelakang tubuhnya dia menatap Ravel tajam.

"Jangan harap kamu ketemu Aluna sampai acara pertunangan kamu!" Tegas Nia tak terbantahkan dia membawa Aluna keluar kamar Ravel dan menutup pintu dengan keras.

"Astagfirullah," kaget Ravel.

"BUNDA ITU CALON RAVEL! MASA GAK BOLEH KETEMU SAMPE TUNANGAN!" teriak Ravel kesal.

Ravel keluar dari kamarnya dan saat dia akan membuka pintu kamar bundanya dia bertabrakan dengan ayahnya.

"ASTAGFIRULLAH AYAH! LIHAT-LIHAT DONG!" kesal Ravel.

"HEH KAMU NYALAHIN AYAH! KAMU YANG KENAPA BERDIRI DIDEPAN PINTU!"

"AYAH RIBET MINGGIR!" tanpa memperdulikan bahwa itu ayahnya Ravel mendorong Atlas kepinggir hingga membuat tangan lelaki itu terbentur pintu.

"Astagfirullah, ya Allah sabar kan hamba yang mempunyai anak yang kelakuannya astagfirullah ya Allah."

Ravel tak memperdulikan ayahnya dia berjalan menghampiri bundanya yang sedang mengelus sayang kepala Aluna.

"Bunda," panggil Ravel pelan takut membangunkan Aluna.

"Bunda jangan pisahkan Avel sama Aluna," bujuknya.

Nia diam.

"Bunda? Bunda cantik, bundanya Avel?"

"Ya Bun ya? Bunda?"

"Bunda jawab dong masa anak gantengnya di anggurin."

"Bunda jangan pisahkan Avel sama Alu ya? Nda? Bunda?"

"B-bunda?" Lirih Ravel dengan mata berkaca-kaca.

Lelaki itu siap menangis karena di diami oleh bundanya, jujur saja bunda nya tidak pernah mendiaminya seperti ini.

"Bunda hikss...bunda? Bunda jangan diem aja?!"

"Nda? Nda jawab Avel!" Tangis Ravel keras.

"Hiksss...nda," panggil Ravel dengan terisak lelaki itu menunduk memainkan baju Nia. Ravel persis seperti anak kecil yang sedang dimarahin.

"Bunda gak suka Ravel seperti itu ke ayah tadi! Bunda juga gak suka Ravel melewati batas Ravel ke Aluna!"

"Bunda gak mau punya anak cowok brengsek!"

Ravel diam, dia akan mendengarkan ocehan bundanya.

"Mulai besok kamu gak boleh ketemu Aluna sampai di hari pertunangan kalian! Suka gak suka kamu harus terima!"

Ravel diam, dia sudah berhenti menangis tapi tetap saja matanya masih berkaca-kaca.

"Jangan nangis! Masa anak cowok nangis. Ini demi kebaikan kalian, bunda gak mau kalian melebihin batas. Kamu masih bisa ketemu Aluna," jelas Nia.

Ravel mengangguk sedih, dia menyorot bundanya dengan sedih.

"Bund agak marah sama Avel, udah jangan sedih lagi."

Ravel mengangguk dia memeluk bundanya sekilas dan mengecup pipi chubby bundanya.

"Avel sayang bunda."

"Bunda juga sayang Avel."

•••

Vote and coment:)
Hi!
See u next chptr!

Jangan lupa follow ig rp :
@ravelm._
@alkarw_
@agamalfredo


17 Juli 2021
📍 Bumi

Continue Reading

You'll Also Like

15K 1.4K 25
𝘚𝘦𝘬𝘶𝘦𝘭 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘰𝘧 𝘈𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘚𝘢𝘩𝘢𝘳𝘢 📢 sɪʟᴀᴋᴀɴ ʙᴀᴄᴀ ᴅᴜʟᴜ ᴄᴇʀɪᴛᴀ 'ᴀʙᴏᴜᴛ sᴀʜᴀʀᴀ' sᴜᴘᴀʏᴀ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ ᴀʟᴜʀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ! 📌 sᴇʙᴀɢɪᴀɴ ᴄᴇʀɪᴛᴀ...
243K 16K 51
"Pilihan lo cuman dua pergi atau mundur?" "Sampai kapanpun pilihan aku cuman satu kak, tetep mencintai kamu sampai kamu membalas cintaku" "Mimpi lo k...
7.9K 4.5K 29
Kisah 5 wanita bad yang bersahabat sejak mereka TK. Mereka adalah anak dari orang orang terpandang di indonesia. 3 diamtara mereka selalu memasang wa...
1M 55K 48
"Pertama, rambut lo di cat. Kedua, seragam lo kekecilan. Ketiga, sepatu lo warna putih! Lo tau kan sekolah ini tuh ngelarang muridnya pake sepatu lai...