Derita Istri Siri

By Prof_Yenni

571K 20.3K 2.2K

Judul di Novelt*on (TUAN SUAMI YANG KEJAM) Javier Alex Maulana, suami sah dari wanita cantik berusia 34 tahun... More

Awal Mula
Status Baru
Pemuas Nafsu
Karmakah?
Kehilangan yang sesungguhnya
Menemukanmu
Mencuri makan
Hukuman or Candu?
Rasa bersalah
kelinci Kecil
keguguran
janin 7 minggu
Dokter Anjani
Surat perjanjian
Penawaran atau Trik?
Sarapan Berdua
kepulangan Elana
mulai terungkap
kabar adik tiri
Susu apa?
anak orang
lelah
Ketahuan Maura
Selingkuhan Elana
Kelakuan tak senonoh Ayah&Anak
bukti nyata
membuat proyek dirumah
sekertaris baru pria mesum
Hadiah kepulangan Elana
Cemburu buta
Berpisah

Bercinta

24.7K 477 16
By Prof_Yenni

Ceklek

Pintu ruang rawat Maura terbuka, membuat Imah dan Asep menoleh ke arah pintu, mereka dapat melihat sosok pria dewasa yang terlihat kacau muncul dari balik pintu

Menundukan kepala sebagai rasa hormat pada sang maijkan, kedua asisiten rumah tangga Alex itu pamit undur diri karna merasa tuannya butuh berdua dengan sang istri.

Selepas kepergian Imah dan Asep, kaki panjang Alex melangkah menuju ranjang pasien, matanya sekilas melihat wajah pucat Maura yang masih setia menutup mata sebelum akhirnya pandangannya ia alihkan ke arah perut rata wanita itu. Hingga beberapa menit berlalu Alex hanya mamaku di tempatnya tanpa pergerakan atau ucapan.

Lidahnya tiba-tiba kelu, untuk berucap sepatah kata-pun Alex tak mampu. Karna bagaimanapun ia sudah menjadi seorang pembunuh, dan tragisnya calon anaknya-lah yang telah lama ia nanti kehadirannya tapi malah ia musnahkan hari ini, atau mungkin calon anaknya yang katanya akan memasuki usia minggu ke 8 itu memilih pergi karna tak sanggup bertahan di tubuh sang ibu yang setiap hari mendapat siksaan fisik dan batin dari ayahnya sendiri. Pikir Alex

Tangannya perlahan terangkat hendak menyentuh perut istri sirinya, tempat calon anaknya pernah bersemayam, tapi kesadaran langsung mengahantamnya membuat ia mengepalkan tangan kuat hingga urat--uratnya tercetak jelas dan ia langsung menarik kembali tangannya ke sisi tubuhnya sebelum ia mendaratkam tinjunya ke perut kecil itu. Tak ada gunanya sekarang! Anaknya sudah pergi!

Merasa tak ada gunanya ia berada dalam ruang rawat wanita lemah ini, Alex memilih keluar ruangan untuk mengurangi rasa sesak yang kian menyerang dadanya karna rasa kehilangan dan penyesalan

"aku pria jahat" gumamya memukul-mukul dadanya, langkahnya makin lebar seiring matanya yang kini memburam karna cairan membendung di kelopak matanya

Langkah kakinya membawanya ke parkiran, ia segera memasuki sebuah Pajero hitam setelah menemukan mobilnya itu diantara jejeran beberapa kendaraan lainnya

Namun bukannya langsung pergi, ia malah meraih ponsel dalam saku celana bahannya, ia mendial nomor seseorang yang bisa mengurangi kesedihannya atau mungkin bisa membuatnya melupakan segala kekacauan yang di alaminya saat ini

Istriku Elana
Memanggil....

Tapi sepertinya sang penawar tak kunjung memberi respon, bahkan hingga yang ke 5 kalinya panggilan yang dilakukan Alex tak kunjung dapat jawaban dari seberang

Kemana istri sahnya itu saat ia butuh dukungan?

"Argh!!" Alex membanting ponselnya di kursi samping hingga membuat benda mini canggih itu terpelanting dan terjatuh ke bawah kursi dan Alex tak peduli

Ia sedih, kalut, hancur, takut, menyesal sekaligus hilang arah, membuat Alex rasanya ingin terjun bebas dari langit agar himpitan dalam dadanya tak lagi ia rasakan.

"apa kamu membenci ayah, nak?" gumam Alex bertanya pada dirinya sendiri

"kenapa kamu memilih pergi dari pada bertahan dan bertemu ayah?" Alex terus saja meracau, kepalanya ia bentur-benturkan ke setir mobil sebagai pelampiasannya

dengan dada yang masih terasa terimpit batu besar, Alex menyalakan mobilnya dan mengendarainya keluar rumah sakit, ia benci rumah sakit. sekali lagi ia  kembali bersedih karna berada di rumah sakit. namun kali ini rasanya dunianya beneran hancur karna kehilangan yang bahkan belum ia lihat bagaimana rupanya.

Rasa kalut sejak ia memilih meninggalkan rumah sakit membuatnya putus asa, ia tak punya tujuan untuk berbagi dukanya, pulang ke rumah pun hanya akan membuatnya merasa sepi, tak ada yang bisa menghilangkan laranya, istrinya masih betah liburan bahkan cenderung mengabaikannya, alhasil ia menuju perusahaan padahal jam sudah menunjukan waktu bagi karyawan kantornya untuk pulang. Alex tak peduli, ia akan di temani dengan setumpuk berkas di mejanya. Ia memilih mengalihkan rasa sesalnya pada beberapa berkas berniali milyaran itu.

Seorang wanita memasuki ruang kerja Alex, ia membawakan sebuah nampan yang berisikan kopi panas di tangannya agar pria itu tetap terjaga di malam yang kian larut ini

Ia meletakan pelan di atas meja kerja Alex tanpa berucap sepatah kata, saat hendak beranjak tangannya tiba-tiba dicekal oleh Alex yang tadinya masih fokus pada berkas sewaktu wanita itu masuk sampai beberapa detik saat ia menaruh pesanan kopi di hadapan Alex

"saya pusing" ucap Alex menatap sayu pada wanita itu

"istrirahat tuan, nyonya Elana pasti menunggu tuan" jawab wanita itu sedikit menunduk karna ia tak berani menatap mata pria itu

"aku pusing dan aku ingin memasukimu" ujar Alex dan langsung menarik wanita itu mengitari meja kerjanya kemudian meraih wanita itu untuk duduk di pangkuannya

"ta-tapi tuan..."

"sstt jangan ngebantah kalau tidak ingin dikasari" bisik Alex parau tepat di telinga wanita itu, tangan kekarnya bahkan sudah mendarat di kedua gunung kembar kesukaannya

Sedang wanita itu tak punya pilihan lain selain menuruti mau tuannya, dan malam itu terjadilah sebuah penyatuan di atas kursi kerja Alex yang sempit, meski sempit tapi Alex sungguh menikmati permainan yang identik dengan si pria membuang dan si wanita menampung itu, dan benar saja rasa pusingnya kini hilang tergantikan dengan rasa puas tiada tara

"ahhh" desah keduanya saat mencapai pelepasan, meski hanya dengan satu gaya tapi mereka bisa mencapai titik ternikmat

*kamu selalu nikmat, Maura* batin Alex menenggelamkan wajahnya di ceruk leher berkeringat istri sirinya di ruang kerjanya yang berAc di tengah malam ini

"MAURA!!" alex tersentak, napasnya memburu, ia berusaha menekan dadanya yang kembang kempis, kemudian mengusap keningnya yang basah akibat keringat, ia memindai tubuhnya, kemudian mendongak menyapu seisi ruangan

Ruangannya berbeda dan ia masih berpakaian lengkap.

Mimpi? Tapi kenapa ia merasa dibalik resletingnya ada sedikit basah.

kemudian pria yang sempat tertidur di kursi kerjanya itu memejamkan matanya, masih berusaha mengatur napasnya, saat napasnya perlahan teratur ia teringat sesuatu.

mimpinya barusan adalah kenangan yang menjelma jadi mimpi, ia ingat betul jika kejadian dalam mimpinya pernah terjadi dalam ruang kerjanya di rumah.

Nyatanya Alex tertidur karna lelah berkutat dengan berkas-berkas itu, menghela napas panjang suami siri Maura itu kemudian bangkit dan meninggalkan ruangan untuk menuju rumahnya.

Melangkah lebar saat memasuki rumah, kamar pertama yang ia tuju adalah kamar belakang, kebiasaannya jika pulang malam karna hendak meminta haknya pada istri sirinya sebelum menemui istri sahnya di kamar utama.

Ceklek

Kasar ia membuka pintu, jika biasanya ia langsung bergegas masuk dan melepas semua pakaiannya dengan buru-buru tapi kali ini tidak, ia malah berdiri mematung di ambang pintu setelah ia tersadar akan kenyataan melihat seisi kamar yang masih berantakan sejak ia tinggalkan beberapa jam lalu sebelum menyusul ke rumah sakit

Gila!! Apa ia sudah gila sampai lupa jika kini penawar sang jagoan di balik celannya tengah berada di rumah sakit

Kenapa ia selalu menginginkan wanita itu? Tidak!! Wanita itu tidak berhak menjadi pusat hidup Alex, wanita itu hanya sebatas istri siri yang akan dibuangnya sebentar lagi

Tak ingin memikirkan apa-apa lagi menegani madu istri sahnya, Alex membanting kasar pintu dan melangkah menuju kamarnya bersama Elana yang sudah seminggu lebih tak kunjung pulang.

Bukannya merasa tenang dan damai, Alex malah gelisah. Mencoba melupakan harapannya yang telah ia lenyapkan dengan cara mengurung dirinya di kamar setelah kepulangannya dari perusahaan 2 jam lalu, nyatanya tak juga membuatnya lepas dari bayang-bayang kesedihannya

"argh, kenapa aku tak bisa tidur" Alex beranjak duduk dari baringnya, ia mengusap wajahnya gusar

"padahal badanku sangat lelah" monolognya merasakan badannya berat saat ia beranjak bangun, kepalanya bahkan sangat pening saat ini

Ia melirik ke arah jendela kamar yang tak tertutupi gorden itu, suasana diluar sudah sangat gelap, bahkan suara hewan malam pun ikut menjadi backsound malam itu. Entah mengapa ia kembali teringat akan istri sirinya, wajah pucat wanita muda itu terlintas di pikirannya. Alex bisa melihat tubuh ringkih itu terbaring lemah dengan luka bekas tamparannya membekas hingga tercetak biru di pipi mulus itu.

Bagaimana keadaan wanita itu sekarang? Sudah sadarkah atau masih betah dengan pingsannya? Ia tak tahu, sebab rupanya baik Imah maupun Asep tak ia tanyai karna gengsi, apalagi ia datang larut malam tadi.

"kenapa aku bisa selabil ini sih!" Alex mengacak rambutnya frustasi

"aku nggak ngerti diri aku sendiri, yang kadang merasa nyesal dan juga benci sama wanita itu" lanjutnya dengan hembusan napas kasar

Pikirannya saat ini sungguh kacau hanya karna satu nama.. Maura

Bersambunggg...

######

Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu

Continue Reading

You'll Also Like

16.9M 812K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
132K 655 15
Yang orang tau Kiara Falisha adalah gadis lugu, imut, lucu, menggemaskan juga lemot. Tapi di depan seorang Faidhan Doni Advik tidak seperti itu. Pun...
704K 2.3K 7
Warning konten 21+ yang masih dibawah umur menjauh. Sebuah short story yang menceritakan gairah panas antara seorang magang dan seorang wakil rakyat...
Balance Shee(i)t By Raa

General Fiction

53.3K 4.3K 40
Padahal kan ingin Mosha itu agar mereka dijauhkan bukan malah didekatkan. -·-·-· Mosha, mahasiswi jurusan akuntansi ingin kehidupan kuliahnya seperti...