Vad [END]

By fleujoi

646K 54.7K 4.1K

Penyesalan terindah Lee Haechan adalah bersedia menjadi budak dari seorang iblis yang bernama Mark Jung. ⚠️ M... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
-extrapart
-extrapart 2.0

23

16.1K 1.6K 221
By fleujoi

"Tidak, Oppa. Aku tidak bisa," Haechan menarik tangannya di genggaman Mark.

Kepalanya yang menunduk sehingga air mata Haechan mengalir tanpa sadar. Bukan air mata kesedihan yang biasa ia keluarkan, namun air mata kebahagiaan akhirnya apa yang menjadi salah satu mimpinya terkabulkan oleh Tuhan.

Hanya saja, Haechan merasa tidak pantas bersanding dengan Mark. Ia bukanlah wanita dengan asal usul yang jelas. Ia hanya seorang wanita yang besar di panti asuhan kecil. Andaikata posisinya benar-benar di kasta terendah sementara Mark jauh berada di kasta tertinggi. Ia sangat sadar diri.

"Hei, hei," Mark kembali meraih tangan mungil itu.

"Kau yakin menolakku, Haechan-ah?" tanya Mark memastikan dengan nada yang masih terdengar lembut. Sebagian dirinya tengah berusaha untuk tidak meluapkan emosinya. Bagaimanapun juga Mark masih orang yang sama. Orang yang sangat mudah tersulut amarahnya. Ia tidak suka penolakan. Apalagi penolakan ini dari seseorang yang dicintainya.

"Aku tak tahu," tangis Haechan semakin deras. Ia sangat ingin menikah dan membangun rumah tangga bersama Mark. Tapi disisi lain ia menolaknya. Terlebih ia juga belum bertemu dengan orang tua Mark. Apa yang akan mereka katakan ketika mendapatkan seorang menantu yang sangat tidak pantas untuk anaknya?

Sebenarnya itu hanyalah ketakutan-ketakutan dari Haechan. Wanita itu melupakan bahwa dirinya ada di lingkaran wilayah keluarga Jung. Yang mana keluarga Jung otomatis mengetahui seluk beluk siapa saja yang masuk ke dalam wilayah mereka.

"Dengarkan aku, Haechan-ah. Aku memang bukan pria romantis dengan banyak untaian kata-kata manis. Tapi percayalah, aku melakukan ini semua karena aku memang mencintaimu. Hanya kau yang diharuskan menemani separuh hidupku. Hanya kau yang aku izinkan mengandung keturunanku, Haechan. Aku tidak ingin wanita lain. Cukup dirimu. Tapi, aku tidak akan memaksa. Aku sadar aku terlalu banyak memaksa semenjak perjanjian itu."

Dua kalimat terakhir yang diucapkan oleh Mark hanyalah bualan pria itu. Mana mungkin Mark akan melepaskan Haechan. Jika wanita itu tidak mau, dengan senang hati Mark akan tetap mengikat wanita itu. Ya seperti inilah, Mark memang kejam.

Mereka saling terdiam namun tetap dengan posisinya. Belum ada jawaban yang keluar dari mulut Haechan. Wanita itu terus menangis. Mungkin Mark harus mempertegas wanitanya sekarang.

Perlahan Mark menutup kotak cincin dan menjauhkan tangan besarnya yang melingkupi tangan mungil Haechan. Ia bangkit, "Aku tahu. Mungkin kau memang benar-benar menolakku."

"Biarlah Tuhan tertawa menyaksikan ini semua." Mark memalingkan wajahnya melihat potret itu.

"Maafkan aku selama ini terlalu banyak memaksa dan menuntut. Hati kecilmu sedari dulu menginginkan kebebasan bukan? Maka sekarang kau bebas." ucap Mark dengan nada datarnya. Nafas Haechan tercekat. Ia menggeleng ribut, ia tidak menginginkan seperti ini.

"Aku akan memberimu fasilitas supaya kau hidup nyaman. Dan aku juga yang akan menunjang seluruh pendidikan mu sampai strata dua."

Mark berjalan pergi meninggalkan Haechan. Ia hendak meraih kenop pintu tiba-tiba saja seseorang memeluknya dari belakang. Sudah dipastikan pelakunya adalah Haechan sendiri.

"Kau pria brengsek!"

"Kau pria kejam!"

"Kau pria jahat!"

Mark hanya perlu diam mendengarkan semua hinaan Haechan. Ia tersenyum miring. Rencananya berhasil. Memang wanitanya ini harus dipertegas supaya tidak berpikir macam-macam.

"Bagaimana bisa kau malah melepaskanku saat kau sudah mengambil semua yang ada pada diriku, Oppa?! Kau bahkan sebelumnya sudah berjanji kalau tidak akan meninggalkan atau membuangku! Kau benar-benar brengsek." ujar Haechan dengan tangisnya.

Mark mencoba melepaskan pelukan Haechan, namun justru wanita itu semakin mengeratkan pelukannya sehingga Mark sulit membalikkan tubuhnya.

"Lepaskan, Haechan." Mark bisa merasakan gelengan kepala yang menempel di tubuhnya.

"Lepaskan, Haechan." perintah Mark kedua kalinya.

"Tidak mau."

"Astaga aku tidak bisa membalikkan tubuhku kalau kau masih memelukku sangat erat seperti ini."

Setelah Mark mengatakannya, Haechan baru mau mengendurkan pelukannya. Mark berbalik lalu meraih dagu Haechan agar wanita itu menatapnya.

"Jadi sekarang apa yang kau mau, hm?"

"Menjadi istri, Mark Oppa." cicit Haechan yang malu. Ia langsung menenggelamkan wajahnya di dada Mark.

Sementara Mark sendiri terkekeh kecil dengan sikap Haechan. Ia balas memeluk Haechan. Dagunya ia letakkan di puncak kepala wanita yang dipeluknya ini.

Mata Mark menatap datar ke arah sudut ruangan. Dimana kamera yang dipasang oleh orang suruhan Jaehyun diletakkan. Mark bisa tahu sebab Eric yang memberitahunya lebih dulu. Kalau kalian belum tahu, Eric adalah adik Mingyu. Maka dari itu Mark bercinta di kolam karena di luar jangkauan kamera pengintai milik Jaehyun.

•••

Sesuai janji yang telah diberikan oleh Mark, kini mereka telah mendarat di lapang yang sama seperti saat mereka terbang. Sebelum pergi karena harus bertemu Hendery, Mark lebih dulu mengantarkan Haechan ke mansion. Tidak mungkin ia membawa Haechan ikut bersamanya.

"Oppa kembali pukul berapa?"

Mark menatap arlojinya, mengira-ngira pukul berapa ia akan kembali. "Mungkin sekitar pukul 11 atau mungkin lebih."

"Jangan sampai melebihi makan siang, ya?" pinta Haechan.

"Akan aku usahakan." Mark mengusap puncak kepala.

"Hati-hati."

Mark masuk ke dalam kursi kemudi. Ia berniat pergi sendiri tanpa Eric tentunya. Ia melajukan roda empat mahal miliknya. Hendery memberinya pesan jika ia telah sampai ditujuan. Sesegera mungkin Mark melaju dengan cepat. Ia termasuk orang yang menghargai waktu.

Sampai di sebuah restoran mewah, Mark turun dari mobilnya. Ia disambut oleh pelayan disana dan diantarkan menuju private room yang sudah Hendery pesan sebelumnya.

Baru saja Mark menutup pintu, ia sudah dihadiahi bogeman mentah dari Hendery.

"Untukmu yang selalu tutup mulut."

Bugh!

"Untukmu yang memaksa Haechan."

Bugh!

"Untukmu yang merusak Haechan. Dan,"

Bugh!

"Untukmu si brengsek yang sudah melamar Haechan tanpa restu dariku!"

Total ada empat bogeman dari Hendery yang dilayangkan seluruhnya di wajah tampan Mark. Tak ada perlawanan dari Mark karena ia terima semuanya. Ia sudah menduga pasti Hendery akan melakukannya. Oh astaga sudut bibirnya bahkan telah mengeluarkan darah di bogeman kedua. Hendery sangat kuat memukulnya.

Hendery mengulurkan tangannya dan membantu Mark untuk berdiri. Memang ia marah, tapi Mark tetap teman dekatnya yang sudah ia anggap saudara. Sedikit bersyukur Mark bergerak cepat sehingga Haechan jatuh ke tangan pria itu. Namun ia tetap tidak membenarkan kalau adiknya itu telah dirusak oleh Mark. Tidak ada yang melaporkannya, feeling Hendery berkata seperti itu. Soal Mark yang telah melamar Haechan, Johnny yang mendapatkan kabar dari Jaehyun.

"Andai saja aku lebih dulu bertemu dengan Haechan, adikku pasti masih menyandang status seorang gadis." sarkas Hendery.

Mark mengelap sudut bibirnya menggunakan tisu sembari tersenyum miring. "Bertemu dulu atau besok pun tidak akan merubah kenyataan kalau Haechan akan tetep menjadi milikku."

"Kau mengetahuinya dari kapan, Mark?"

"Saat aku berumur 15 tahun." jawab Mark enteng. Mengundang Hendery untuk mendaratkan bogemannya lagi namun pria itu menahannya dan malah menggeram kesal.

"Sialan selama itu kau tidak pernah mengatakan apapun padaku. Brengsek."

"Salahkan Daddy. Aku hanya menuruti perintahnya. Ck, bahkan kepada Uncle John saja Daddy tidak mengatakannya. Harus menunggu waktu yang tepat. Orang itu sedikit berbahaya."

Hendery berpikir sejenak. Ya, yang selama ini membantu mereka mencari Haechan adalah Jaehyun. Bahkan Jaehyun sendiri yang menyuruh Appa-nya untuk datang ke panti asuhan Haechan. Dan Jaehyun juga menjelaskannya belum lama ini. Berarti Hendery bisa menyimpulkan kalau orang itu bukan orang sembarangan. Sebab seorang Jaehyun saja harus memikirkan strategi dan memperhitungkannya dengan amat baik.

Ingatan Hendery meroket ke enam tahun silam. Dimana mereka masih berumur 17 tahun. Ia pernah menemukan sebuah foto di nakas kamar Mark yang di dalamnya ada seorang gadis namun wajahnya tidak tertangkap jelas oleh mata Hendery karena Mark lebih dulu mengambilnya.

"Jangan katakan kalau foto yang aku temukan di nakas milikmu itu adalah foto Haechan?" tebak Hendery.

Mark hanya mengangguk malas.

"Argh Mark bajingan Jung. Kau harus menjelaskannya semuanya!"

"Dari mana aku harus memulainya?"

















kalau semakin rame joya semakin rajin juga. kayaknya, hehe

tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

99K 10.8K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
5.4K 144 31
ga tau deh mau deskripsiin apa??? #sudah di revisi NON BAKU❌‼️ 100% pemikiran sendiri homophobic? Jauh-jauh sana bxb ⚠️🔞 -markhyuk -nomin -guaren
1M 83.3K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
272K 20.6K 15
[ft. NOMIN] Mark Lee, seorang Ayah Muda yang menyukai anak lelaki manisnya, Lee Haechan. Start : 22 July, 2018 END : 17 August, 2018 © 2018, markeume...