Hidden Desire

Da ditafeb_

420K 17.5K 4.7K

Mature Content! 21+ Sequel Black Rose | Bisa dibaca terpisah [ Follow dulu sebelum membaca!] Scarlett baru me... Altro

Review Para Pembaca
Welcome
Prolog
Chapter 01 Hidden Desire ~ Scandal
Chapter 02 Hidden Desire ~ Feel it
Chapter 03 Hidden Desire ~ Interisting Opponent
Chapter 04 Hidden Desire ~ Wellcome to my world, candy
Chapter 05 Hidden Desire ~ Temptation
Chapter 06 Hidden Desire ~ The Same Mistake
Chapter 07 Hidden Desire ~ Three days mission
Chapter 08 Hidden Desire ~ Say you want me
Hidden Desire ~ INFO!
Chapter 09 Hidden Desire ~ Rival
Chapter 10 Hidden Desire - Secret Room
Chapter 11 Hidden Desire - Lowly Bitch!
Chapter 12 Hidden Desire - It almost happened
Chapter 13 Hidden Desire - Own You
Chapter 14 Hidden Desire - Catwalk
Hidden Desire | Black Rose - VOTE COVER!
Hidden Desire | BLACK ROSE - Pre order (11-17 Mei 2021)
Hidden Desire | BLACK ROSE - PO TAHAP KEDUA
HIDDEN DESIRE | Cek ombak!
Chapter 15 Hidden Desire - Jealous
Chapter 16 Hidden Desire - Peak event
Chapter 17 Hidden Desire - He's Back
Chapter 18 Hidden Desire - Excellent morning
Chapter 19 Hidden Desire - Dominan
Chapter 20 Hidden Desire - Dangerous touch
Chapter 22 Hidden Desire - Apology
Chapter 23 Hidden Desire ~ Something Different
Chapter 24 Hidden Desire ~ My Feelings
Chapter • Plis deh Baca•

Chapter 21 Hidden Desire - Feel strange

11.3K 592 219
Da ditafeb_

Playlist : Selena Gomez & Kygo ~ It Ain't me
...

Jangan lupa selalu jaga kesehatan ya
Selamat beraktivitas 🥰

Spam komentar yang banyak!

Happy Reading
...

Di sebelah bagian barat Seattle, seorang pria berdiri tegak dengan satu tangan yang diselipkan ke dalam saku, menatap lurus ke luar kaca jendela yang langsung memperlihatkan arus jalan raya di malam hari.

"Jangan sekarang!" Larangan keras itu seperti angin lalu. Pria itu sama sekali tidak mendengarnya.

"Lalu?"

"Demi tuhan jangan sekarang. Dia sudah kembali yang artinya jika kau bertemu dengannya sekarang, akan membuat segalanya berantakan. Semuanya akan semakin rumit," pekikan itu nyaris frustasi.

Pria itu menaikkan alisnya dan tersenyum miring. "Dia yang asli sudah kembali? Bukankah itu bagus? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya."

"Kau sudah tahu aturannya. Dia sangat membencimu. Ingat itu!"

Helaan napasnya terdengar kasar dan berat bersamaan.

"Aku tahu. Sayang sekali... Baiklah. Aku akan menunggu lagi si bodoh itu kembali datang," katanya sebelum pembicara lewat telepon itu berakhir. Kemudian Pria itu melempar ponselnya ke atas sofa. Ada perasaan kesal, geram, dan amarah, yang terkombinasi jadi satu. Sayangnya, ia tidak mau mengalah lagi. Cukup sekali ia mengalah. Tapi sekarang, ia akan mengambil semuanya.

"Will or Willem," gumamnya seraya menyeruput Whiskey.

•••

"Wanitaku sudah bangun?" Tanya Willem kepada kepala Maid yang berada di Mansionnya. Willem baru saja menyelesaikan sedikit pekerjaannya di kantor. Tadi ketika dia pergi, Scarlett masih tertidur nyenyak. Dan sepertinya wanita itu masih tertidur sampai sekarang.

"Nona masih ada di kamarnya tuan." Willem mengangguk. Kakinya langsung melangkah lebar menuju kamar utama.

Setibanya Willem di kamar, benar dugaannya. Scarlett masih tertidur bergelung dengan selimut. Wanita itu masih polos sama seperti ia meninggalkan nya tadi.

Kaki Willem bergerak mendekati tepi ranjang. Willem mengelus pundak Scarlett yang polos. Menyingkirkan surai rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Lalu memandangi wajah damai wanita itu lekat.

Scarlett menggeliat, sedikit terusik merasakan sentuhan di tubuhnya.

"Wake up Candy." Suara itu bernada perintah. Sejujurnya matanya malas terbuka. Tubuh nya masih terasa lemas, remuk redam, akibat perciqntaan panas mereka.

Meski berat, usapan menuntut yang membelai wajahnya itu, mau tidak mau membuatnya membuka mata. Pemandangan yang dilihat nya pertama, wajah tegas Willem, hidung mancung yang terpahat sempurna, serta sorot tajam yang selalu mengawasimu.

Scarlett akui, ia mengagumi semua yang ada pada diri Willem. Termasuk mengakui bahwa pria itu memang tampan sedari awal mereka bertemu. Hanya saja pertemuan yang tidak menyenangkan itu, membuat Scarlett menepis jauh-jauh rasa kagumnya.

"Pagi," sapa Scarlett tersenyum lebar.

"Ini sudah hampir petang. Kau tidak lelah tidur seharian?" tanya Willem menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajah Scarlett.

Scarlett mengerucutkan bibir, "Aku kelelahan akibat ulahmu semalam. Rasanya aku ingin tidur sampai besok pagi," keluhnya tak ayal tetap meringsut maju ke perut Willem yang sedang duduk untuk mencari posisi ternyaman. Scarlett enggan berpindah, enggan bergerak, barang sedikitpun.

"Bangun! Kau belum makan seharian, Candy." Willem membuka paksa selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

"Willem!" Peringat Scarlett melotot, seraya menarik kembali selimutnya sebatas dada. "Aku tidak bertenaga melakukan apapun."

"Kau baru saja menarik selimutmu!" Kata Willem tak mau kalah.

"Itu karena aku malu," ucap Scarlett, semburat merah di pipinya muncul. Scarlett makin menenggelamkan wajahnya ke dalam selimut.

Willem menaikkan sebelah alisnya ke atas. "Malu? Kita sudah sering melihat tubuh masing-masing, untuk apa malu." Willem berkata enteng, nyaris tanpa beban.

Enteng sekali dia bicara. Scarlett wanita. Dan wanita memiliki kadar tingkat malu yang cukup tinggi. Berbeda dengan pria yang kerap tidak tahu malu apalagi jika itu urusan ranjang. Scarlett berani bersumpah. Satu banding seribu jika kalian menemukan pria yang tidak berotak mesum.

"Jangan keras kepala, Candy! Apa perlu ku gendong baru kau bangun?"

Hening. Tidak ada suara. Seluruh tubuhnya ditelan oleh selimut. Willem gemas sendiri melihat tingkah Scarlett. Lalu tanpa aba-aba Willem menggendong Scarlett beserta selimut yang melilit tubuhnya.

"Willem turunkan aku!" Pekik Scarlett saking terkejutnya.

"Aku paling tidak suka ditantang, Candy. Dan kau sudah berani menantang ku. Mandi berdua bukan ide yang buruk kan?" Willem mengedipkan sebelah mata. Mata Scarlett membelalak lebar.

Mandi berdua?

Oh tidak. Bisa-bisa mereka akan menghabiskan waktu berjam-jam di kamar mandi. Tapi mau menolak pun percuma. Apa yang Willem katakan, tidak bisa diganggu gugat. Pria itu sudah membawanya pergi, dengan atau tanpa persetujuan Scarlett.

***

"Sudah ku bilang jangan beri tanda banyak-banyak Willem. Sulit menghilangkan semua tanda yang kau ciptakan!" Scarlett mendengus di depan cermin. Melihat banyaknya bercak merah di sekujur lehernya.

Sekali lagi seperti yang dia katakan, mandi berdua dengan Willem nyatanya menghabiskan waktu tiga jam hingga menjelang malam. Baru saja Scarlett hendak memulihkan kesehatan fisiknya, kembali dibuat ambruk, karena Willem mengulang kembali malam panas mereka.

Scarlett keluar dari kamar mandi. Sama sekali tidak menemukan keberadaan Willem. Sial! Jadi sedari tadi Scarlett ngoceh bersama angin. Scarlett mencibir kesal. Perutnya tiba-tiba berbunyi, getaran kecil itu menandakan bahwa ia kelaparan. Scarlett menepuk jidat. Melihat jam di dinding menunjukkan pukul 9 malam. Scarlett ingat, seharain ini dia belum mengisi asupan apapun. Ditambah, percintaan panas nya tadi bersama Willem membuatnya benar-benar lemas tak berdaya.

Pintu terbuka. Willem datang membawa nampan berisi makanan, lengkap dengan satu gelas susu.

"Kau butuh makan yang banyak untuk olahraga setiap malam."

"Sudah kuduga. Ini semua tidak ada yang gratis." Scarlett kembali duduk di ranjang. Willem meletakkan makanan itu di atas pangkuannya. Kemudian Scarlett menyantap makanannya dengan tenang.

"Besok aku sudah mulai pemotretan," kata Scarlett membuka pembicaraan.

"Dimana?"

"Pantai," jawab Scarlett sekenanya.

"Mulai sekarang biar Ray yang mengantar dan menjemputmu," ucap Willem.

Scarlett mengernyit. "Kenapa? Aku bersama Kimberly." Ada rasa tidak terima ketika Willem mulai sedikit bersikap protektif padanya.

Scarlett tidak biasa dikekang. Dan perkataan Willem tadi sukses membuatnya terkekang.

"Tidak apa-apa. Hanya memastikan bahwa kau sampai dan kembali dengan selamat."

"Aku bisa mengirimi mu pesan dan menelponmu. Kau tidak percaya padaku?" tanya Scarlett merasa tertohok dengan pertanyaannya sendiri. Diamnya Willem seolah menjawab segalanya. Scarlett mendengus tak percaya.

Scarlett beranjak dari duduknya. "Aku tidak mau diawasi Willem. Menjalin hubungan denganmu bukan berarti kau bebas mengaturku seenaknya."

"Ini demi kepentingan mu."

"Kepentingan ku? Will, sejak kapan kau bersikap egois hah! Will yang aku kenal tidak sepertimu. Dia tidak mengekang, tidak membatasi jarak, dan tidak mementingkan ego, tidak sepertimu! Kau berbeda!"

Amarah dalam diri Willem tersulut karena Scarlett membahas tentang ego. Willem berdiri, mencengkram pergelangan tangan Scarlett.

"Jangan sekali-kali kau membandingkanku dengannya Candy. Aku Willem. Selamanya adalah Willem," gertak Willem, semakin menguatkan cengkeramannya.

"Ahh.. sakit. Willem, kau menyakitiku!" rintih Scarlett merasakan sakit di pergelangan tangannya.

Willem benar-benar keterlaluan. Pria itu sudah menyakitinya. Seakan menyadari dimana titik kesalahannya. Cengkraman Willem mengendur. Garis rahangnya mengetat, giginya bergemeletuk tajam.

"Ray tetap akan bersamamu. Terserah kau suka atau tidak. Dia akan tetap mendampingimu," titah Willem dingin. Tanpa menghiraukan bagaimana keadaan Scarlett, Willem pergi meninggalkan nya.

Scarlett menatap nanar, melihat tingkah Willem yang sangat berubah. Mereka dekat, tapi Scarlett merasa asing. Willem yang bersamanya, seperti bukan Willem yang dia kenal.

"Semakin kesini aku semakin tidak mengenalmu Will. Kau siapa?"

To be continued

Yang penasaran acungkan tangan ✋?


Yang sempat tanya kemarin, ini udah masuk konflik atau belum, aku jawab ya..

Cerita Willem ini udah memasuki konflik tahap kedua. Jangan bosan untuk menunggu update nya ya🤗

••


Willem Govert

Sumpah sih, mukanya Willem songong banget sumpah! Pengen Dita catuk kepalanya🤣 kalau kalian???

Scarlett Venezia

Ini ekspresi Scarlett ketika Willem habis cengkram tangannya🥺 kasian banget jadi Scarlett. Scarlett yang sabar ya🤗

Follow Instagram dits_feb
Tiktok : wp.ditafeb

Continua a leggere

Ti piacerà anche

16.3M 623K 36
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
Love Hate Da C I C I

Storie d'amore

1.5M 128K 28
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
312K 4.1K 8
"Because man and desire can't be separated." 🔞Mature content, harap bijak. Buku ini berisi banyak cerita. Setiap ceritanya terdiri dari 2-4 bab. Hap...
994K 46K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...