°🌳🌳🌳°
I hope you will enjoy with my stroy
Don't forget to clik stars n coment
Thank you
°🌳🌳🌳°
09. RAVEL-ALUNA
Ini sudah hari ke dua setelah kejadian Aluna dilecehkan oleh Nolan, Ravel lelaki itu tidak menampakkan diri selama itu juga. Entahlah setiap Aluna bertanya tak ada yang mau menjawab termasuk Agam dan Alkar.
Aluna juga sudah menelpon Ravel menggunakan telpon rumah tetapi lelaki itu tetap tidak mengangkat. Kangen? Banget. Tapi Aluna merasa dia kotor dan tidak pantas untuk Ravel.
Bagaimana tidak bahkan Ravel saja hanya berani mencium bibirnya bukan yang lain, tapi Nolan? Lelaki itu dengan kurang ajar menyentuh bagian tubuhnya yang lain.
"Maaf," gumam Aluna sambil menatap foto Ravel.
Aluna selama dua hari ini selalu menggunakan pakaian Ravel karena dia benar-benar rindu lelaki itu. Aluna juga tidak lagi tidur dikamar Ravel dia memilih tidur bersama Bu Rasih, meski beberapa maid ada yang masih mencibirnya dan besoknya maid itu hilang entah kemana.
"Aluna kangen," gumam Aluna.
Aluna memejamkan matanya dia berharap setelah dia bangun akan ada Ravel disampingnya.
°🌳🌳🌳°
Ravel lelaki itu sedang berada disalah satu markas besar yang hanya dia, Agam dan Alkar yang tau. Markas itu biasanya di pakai untuk mengadakan rapat dadakan atau membunuh seseorang.
Hanya Agam, Farhan dan Alkar yang tau siapa Ravel sebenarnya. Lelaki yang selalu tertawa itu adalah salah satu keponakan mafia terbesar di dunia. Ravel merupakan keponakan dari Jason dan nama orang tua asli Ravel adalah Atlas dan Nia. Bukan anak bapak Kaffi dan ibu Hermalina.
Nama Kaffi dan Hermalina hanya sebagai nama pura-pura untuk menutupi identitas keluarga asli Ravel.
Ravel menatap lelaki yang sudah terkulai lemas di atas lantai semen dengan pandangan datar, selama dua hari ini dia berada di markas ini. Menyiksa Nolan.
"you touched my girl, damn it!"
(Kau menyentuh gadisku sialan!).
"You are the most savage human being that I have ever known!"
(Kau adalah manusia paling biadab yang pernah aku kenal).
"She is interesting to be used as a toy," gumam Nolan.
(Dia menarik untuk dijadikan mainan).
CTARRRR
Ravel memberikan cambukan panas kepada Nolan, cambukan itu sempat Ravel panaskan dengan api, jadi saat menyentuh kulit rasanya tidak bisa dijelaskan lagi.
Sangat sakit dan pedih.
"ARGHHH!!" teriak Nolan kesakitan.
Ini adalah cambuk kesekian yang Nolan rasakan,lelaki itu hanya bisa berteriak tanpa bisa melalukan perlawanan. Memang keluarga Nolan berasal dari keluarga terpandang tapi dibandingkan keluarga Ravel, Alkar dan Agam keluarga Nolan jauh dibawah.
Bisa dikatakan keluarga Nolan hanya kaya biasa saja bukan yang benar-benar kaya. Salah satu dari keluarga Nolan juga ada yang terjerat kasus narkoba, jadi bisa dikatakan keluarga Nolan bukan keluarga yang baik-baik.
Tapi entah kenapa Farhan memilih Nolan menjadi guru Aluna dan Ara, bukannya sebelum di tunjuk Farhan akan melakukan pencarian identitas guru itu.
Ravel meninggalkan Nolan didalam ruangan dengan pencahayaan remang-remang tersebut, dia mengunci Nolan dari luar, jangan harap dia bisa kabur dan dapat makan dari Ravel!
"Halo tuan badan nona Aluna panas." Tubuh Ravel menegang, Aluna sakit?
Ravel memang tidak pulang selama dua hari ke mansion Wiratama, dia hanya tinggal di markas ini bersama beberapa orang kepercayaan. Tapi dia selalu memantau kondisi Aluna.
Ravel berlari keluar dari ruang bawah tanah itu, dia menuju garasi lalu melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Panik dan takut semuanya tercampur menjadi satu.
Tadi pagi dia mendapat informasi bahwa Aluna baik-baik saja tapi kenapa sekarang gadisnya sakit?
Ravel telah sampai didepan mansion Wiratama hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk Ravel sampai ke sini, padahal jarak dari markas ke mansion cukup jauh jika santai memakan waktu 45 menit.
Ravel memarkirkan mobilnya sembarangan, Ravel bergegas masuk menuju kamar bi Rasih. Ravel membuka pintu pandangan pertamanya jatuh kepada perempuan berambut coklat yang sedang memeluk sebuah frame foto.
"Sayang," panggil Ravel pelan.
Ravel mendekat mengusap pucuk kepala Aluna dengan sayang, dia mengecup dahi gadis itu lama.
"Maaf..."
"Jangan sakit."
"Saya gak suka liat kamu sakit," lirih Ravel.
Matanya memanas karena tak ada respon apapun dari gadisnya, mata Ravel mengeluarkan kristal bening. Lelaki itu menangis hanya karena Aluna sakit.
"S-sayang bangun."
"J-jan-j-i g-gak bakal ting-galin hikss lagi..."
"Maaf, bangun!"
"A-ayok b-bangun hikss..."
"HUAAAAA LUNA BANGUN," teriak Ravel histeris.
Lelaki itu menangis meraung-raung seperti anak kecil, tapi mungkin jika orang melihatnya Ravel terlihat menggemaskan. Wajah putihnya memerah, matanya bengkak dan hidungnya kembang kempis di tambah tangan lelaki itu terkepal dan memukul udara.
"R-ravel," gumam Aluna pelan.
Ravel mengalihkan perhatiannya kepada Aluna masih dengan air mata yang menetes.
"HUA JANGAN SAKIT LAGI...."
"Hiksss...Luna sakit..."
Aluna menatap Ravel tak percaya. Kenapa lelaki itu menangis. Aluna bangun dari tidurnya meski kepalanya sedikit pusing.
Aluna merentangkan kedua tangannya kepada Ravel, Ravel dengan senang hati masuk kedalam pelukan perempuan yang dia claim sebagai calon istrinya itu.
"Jangan nangis," gumam Aluna pelan tenaganya seakan terkuras tapi terbayarkan saat dia melihat Ravel.
Aluna memeluk Ravel dengan erat begitu pula dengan Ravel, dia membenamkan wajahnya di cekuk leher Aluna. Dia tidak melepaskan pelukannya. Bahkan lelaki itu masih menangis walah tidak se-histeris tadi.
"Em, tuan marah sama Luna?" Tanya Aluna, karena Aluna tau cowok mana si yang mau pacarnya dipegang oleh orang lain.
"Enggak, saya cuma kecewa," jawab Ravel pelan.
"Saya kecewa sama dengan diri saya sendiri yang gak bisa jaga kamu, harusnya dihari pertama kamu sekolah itu memberikan kesan baik bukan kesan buruk seperti ini. Maaf, lagi dan lagi aku gagal jaga kamu. Maafin cowok brengsek ini yang udah gagal jaga ratunya," ujar Ravel pelan.
Aluna menahan tangisnya, lihatlah seberapa Ravel sayang dan cinta kepada Aluna. Aluna adalah gadis pertama yang berhasil memporak-porandakan hati Ravel, perempuan pertama yang berhasil membuat dia jatuh cinta selain mamanya.
Bahkan lelaki itu meminta maaf kepada Aluna karena gagal menjaga Aluna dengan baik. Sebesar itu cinta Ravel kepada Aluna.
"K-kamu g-gak salah," lirih Aluna.
"Aku yang salah, a-aku gak b-bisa jaga diri hikss..." Lirih Aluna.
Ravel menggeleng tegas dia mengeratkan pelukannya. "Kamu gak salah, kamu gak salah. Saya yang salah, saya yang gagal jaga kamu. Saya yang gak becus jaga kamu," gumam Ravel.
Aluna semakin menangis mendengar perkataan Ravel, saat awal datang ke sini Aluna ingin seperti Ara yang di perlakukan seperti ratu dan sekarang dia merasakan itu dan dia mendapatkannya dari seseorang yang berhasil membuat Aluna jatuh cinta.
Ravel Morrison.
°🌳🌳🌳°
Vote and coment:)
Hi!
See u next chptr!
More info : ig : @wattpad._zulfa
@itsmezulfa._
Tiktok : @cappucicooo
17 Juni 2021
📍 Bumi