Vad [END]

By fleujoi

648K 54.8K 4.1K

Penyesalan terindah Lee Haechan adalah bersedia menjadi budak dari seorang iblis yang bernama Mark Jung. ⚠️ M... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
30
-extrapart
-extrapart 2.0

22

18K 1.6K 353
By fleujoi

Mark telah bersiap untuk pemanasan sebelum menjatuhkan diri ke dalam kolam air. Ia tidak tahu kemana perginya Haechan. Wanita itu hanya meminta izin untuk pergi ke dapur. Entah berenang atau tidak, Mark tidak memaksa Haechan. Biarlah wanita itu melakukan sesuatu semaunya disini.

Merasa sudah cukup untuk pemanasan, Mark perlahan memasukkan kakinya ke dalam kolam. Pengaruh musim gugur membuat suhu kolam menjadi dingin. Tapi tak apa, pertahanan Mark sudah kebal terhadap rasa dingin sebab lama tinggal di Toronto yang mana kalau musim dingin suhu mencapai angka minus 20.

Jadi jangan heran kalau Mark menyebutkan bahwa cuaca saat ini sangat mendukung untuk berenang. Disisi lain ia menyukai musim dingin, berenang adalah kegemarannya.

Sebelum masuk ke bagian yang lebih dalam, Mark menyesuaikan suhu tubuhnya terlebih dulu dengan suhu kolam. Selepasnya ia semakin menenggelamkan dirinya. Kebetulan kolam ini hanya sebatas dada nya jadi ia harus menekuk kakinya jika ingin tubuhnya tenggelam seluruhnya. Saat kehabisan nafas, Mark langsung memunculkan dirinya kepermukaan air.

Tangannya mengusap wajahnya kasar lalu menyugar rambutnya. Menghalau air yang mengalir ke daerah wajahnya. Tak perlu berlama lagi, Mark mulai berenang. Mendapatkan enam putaran Mark berhenti di sisi utara kolam.

Mata tajam Mark menangkap sepasang kaki jenjang yang berdiri tepat di hadapannya. Matanya perlahan mengikuti garis kaki hingga akhirnya bertemu dengan mata sang pemilik kaki.

Sialan.

Sialan.

Sialan.

Dalam hati Mark selalu mengumpat tak senonoh. Ia menelan ludahnya kasar. Sesuatu terbangun di dalam dirinya. Nafsunya bagaikan singa yang baru saja mendapatkan daging yang sangat segar.

Tepat di depan matanya Haechan berdiri menggunakan bikini two piece berwarna putih. Begitu tipisnya sehingga Mark yakin kalau bikini itu tidak ada gunanya menutup aset-aset miliknya.

"Kau akan mengajariku berenang bukan? Kajja, aku siap." tantang Haechan yang sebenarnya gugup setengah mati. Ia sangat sadar telah membangunkan seekor singa buas. Mundur pun tidak mungkin. Ia sudah kepalang basah. Mark pun tak akan melepaskan hidangannya begitu mudah.

Haechan berjalan anggun menjauhi Mark. Hal itu tidak luput dari tatapan Mark. Pria itu seolah tidak ingin mengalihkan tatapannya dari Haechan barang sedetikpun.

Kaki jenjangnya menuruni tangga satu persatu dengan hati-hati. Cukup terkejut karena suhu kolam yang dingin. Namun Haechan terus melanjutkan aksinya. Belum sampai di anak tangga terakhir Haechan menghentikan langkahnya. Tidak mungkin ia terus turun sebab kalau ia nekat, ia yakin akan tenggelam.

Mark mendengus lalu menghampiri Haechan. Ia melihat wanita itu tengah menggodanya. Dapat ia ketahui dari gerak-gerik seduktif yang dilakukan oleh wanita itu.

Sejak kapan Haechan berani terang-terangan menggodanya, hm?

"Kau menggodaku?" tanya Mark dengan tangan yang sudah bertengger di pinggang ramping Haechan.

"Aku? Menggodamu? Yang benar saja. Aku hanya ingin meminta kau untuk mengajariku berenang, Oppa."

Haechan bahkan dengan sengaja memanggil Mark dengan sebutan 'Oppa' yang masih jarang Haechan gunakan. Jadi apa namanya kalau bukan menggoda?

"Saat ini aku tidak suka bermain-main, Chan." suara Mark semakin memberat.

"Memangnya siapa yang bermain-main, hm?" tanya Haechan.

Mark menarik tubuh Haechan semakin mendekat hingga menempel sepenuhnya pada dirinya.

"Omo!" pekik Haechan ketika dada atas dan wajahnya terkena cipratan air kolam.

Pandangan Mark kian menggelap melihat dada Haechan yang naik turun serta mengkilap karena air. Pikirannya terbukti benar saat bikini yang Haechan kenakan telah basah. Ia bisa melihat kedua puting merah muda kesukaannya bersembunyi di kain tipis itu.

"Fuck." gumam Mark.

"Your words, King."

Mark membawa bibir Haechan bertemu dengan bibirnya. Walau tatapan Mark penuh nafsu yang menggebu-gebu tetapi pria itu memilih untuk mencium dengan penuh kelembutan sehingga Haechan merasa dirinya sangat dicintai.

Tanpa ragu Haechan pun membalas ciuman Mark. Awal-awal hanya lumatan biasa, kini lumatan itu berubah menjadi lebih panas sebab lidah Mark bermain di rongga mulut Haechan. Membelitkan lidahnya dengan milik Haechan.

Tangannya pun tak tinggal diam. Satu memeluk Haechan posesif, satu ia layangkan di dada berisi milik Haechan. Mark meremasnya pelan, tak ingin menyakiti Haechan.

Desahan Haechan mengalun disela-sela ciuman mereka. Mark melepas ciuman tersebut dan mulutnya berpindah ke leher jenjang wanita itu. Rasa yang begitu nikmat sampai perutnya seakan ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Haechan meremas rambut basah Mark sembari mendesah. Ia tidak perlu takut sebab hanya ada mereka berdua di villa ini.

Mark mengeluarkan salah satu payudara Haechan yang ia remas tadi tanpa membuka kaitan bikini yang dikenakan Haechan. Jarinya memilin puting Haechan dan sesekali mengecupnya. Tak tahan lagi karena puting merah muda itu sangat menggodanya, Mark melarikan bibirnya untuk menangkup puting itu. Ia bergantian menggoda dengan gerakan memutar disekitar puting. Membuat desahan Haechan menjadi tidak karuan.

"Nghhh~"

"Aku ingin memasukimu, Haechan. Di kolam ini. Saat ini juga."

•••

Bercinta di kolam renang berkali-kali lebih melelahkan. Saat selesai tadi pun Haechan meminta untuk langsung tidur di kamar. Tidak kuat menahan kantuk sebab kelelahan. Mark benar-benar menggempurnya habis-habisan di kolam. Bahkan tangan mereka sampai mengeriput. Salah Haechan sendiri yang memancing Mark. Hanya karena ingin tahu bagaimana reaksi Mark saat ia menggunakan bikini.

Tapi Haechan merasa sangat bahagia. Percintaan di kolam renang yang sangat panas. Ia baru mencoba bercinta di ruang terbuka bersama Mark. Dan semoga selalu bersama Mark.

Tidur Haechan terusik karena seseorang menggoyangkan tubuhnya. Ia pikir orang itu Mark, namun bukan. Suaranya terdengar lembut.

"Nona, bangun Nona."

Haechan membuka matanya perlahan. Mengerjapkan beberapa kali matanya sebelum melihat dengan jelas ada 3 orang wanita cantik yang berdiri di samping ranjang.

"Oh astaga!" Haechan bangun dan duduk. Ia pun menarik selimut guna menutupi bagian tubuh depannya.

"Jeosonghamnida, Nona Haechan. Maafkan kami yang membuat Anda terkejut." ucap salah satu dari ketiganya.

"Ada apa? Siapa kalian? Kenapa kalian bisa masuk ke kamar ini? Dimana Mark?"

"Kami adalah orang suruhan Tuan Muda Jung, Nona."

"Kami bisa masuk kamar ini karena perintah dari Tuan Muda Jung supaya membantu Nona Haechan untuk bersiap malam ini." ujar wanita yang lainnya.

"Sekarang sudah malam?" Haechan membeo.

"Iya, Nona."

"Selama itukah aku tertidur?" gumam Haechan pada dirinya sendiri.

"Nona, kami tidak punya banyak waktu. Nona harus segera bersiap. Kalau tidak Tuan Muda akan marah." ujar wanita yang memiliki rambut sebahu.

"Dasar pria itu, bisakah tidak selalu mengancam orang?!" gerutu Haechan. Ia mengikuti apa yang akan dipersiapkan oleh ketiga wanita ini.

Hampir menghabiskan waktu satu jam, akhirnya Haechan telah disulap menjadi seorang wanita cantik nan anggun dengan riasan yang natural. Yang sebelumnya ia hanyalah seorang upik abu.

Jujur Haechan bingung kenapa dirinya harus berdandan seperti ini. Apalagi perutnya sedari tadi tidak berhenti berbunyi. Membuat Haechan harus menahan malu.

"Nona sudah siap. Mari," ajak Sohee. Mereka sudah berkenalan.

"Kita akan kemana, Sohee-ssi?"

"Bertemu dengan Tuan Muda, Nona."

"Memangnya dimana Mark Oppa?" tanya Haechan. Ia tengah membiasakan diri memanggil Mark dengan sebutan baru.

"Ada di suatu tempat Nona. Sebaiknya Nona ikuti saya, sebab Tuan Muda sudah menunggu."

Bibir Haechan terkatup tak lagi menanyakan apapun. Ia hanya berjalan mengikuti langkah Sohee. Mereka berjalan ke arah kanan bangunan. Haechan sendiri belum menyambanginya. Karena tadi siang ia hanya pergi ke dapur yang letaknya di bagian belakang-tengah bangunan.

Sampailah mereka di depan pintu berwarna putih. Sohee menyuruhnya untuk membukanya kemudian izin berpamit untuk pergi karena tugasnya sudah selesai.

Menuruti perintah Sohee, Haechan membuka pintu tersebut. Satu hal mengejutkan karena di balik pintu tersebut ada meja bundar dan dua kursi dengan lilin di atas meja tersebut beserta hidangan.

Candle light dinner? Apakah Mark yang menyiapkan ini semua?

Haechan membuka pintu tersebut semakin lebar. Ia melihat Mark membelakanginya. Pria itu menghadap dinding yang terbuat dari kaca. Menyaksikan hamparan laut luas serta gelapnya malam yang sangat indah.

"Kau datang," Mark membalikkan badannya. Pria itu malam ini sangat tampan. Menggunakan kemeja putih dan celana hitam. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam kantong saku celananya.

Mark menjemput Haechan. Ia menggandeng tangan Haechan ke arah meja di tengah ruangan. Mark melepaskan tautan tangan mereka lalu menarik kursi kosong supaya Haechan duduk. Setelah memastikan Haechan duduk dengan nyaman, Mark berjalan menuju kursi kosong di seberang Haechan.

"Op-pa, ini ada apa?"

"Kau memanggilku Oppa?" tanya Mark jahil. Senyum pria itu bahkan terlihat sangat tulus. Haechan menjadi salah tingkah.

"Y-ya aku mulai membiasakan diri."

"Ayo kita makan lebih dulu. Aku bisa mendengar suara perutmu." goda Mark.

Haechan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya karena malu. "Oppa, aku malu."

Sedangkan Mark terkekeh kecil kegemasan dengan tingkah Haechan.

Mereka makan dengan tenang. Tak ada suara apapun kecuali dentingan sendok serta deburan ombak yang terdengar cukup keras meski mereka berada di dalam ruangan.

"Haechan-ah," panggil Mark kala mereka selesai makan.

"Ne?"

"Bukankah langit kini begitu cantik?"

Haechan memalingkan kepalanya, ikut menatap langit di luar sana. Tubuhnya berjengit kaget, saat kaca bening itu tiba-tiba berubah secara perlahan menampilkan sebuah potret Tuhan yang mereka yakini. Lampu ruangan ini pun padam. Pencahayaan mereka hanya mengandalkan dari potret tersebut dan lilin yang ada di atas meja.

Mark berdiri dari duduknya dan mendekat kepada Haechan. Ia mengulurkan tangannya, yang disambut oleh wanita itu.

Haechan pikir Mark akan mengajaknya berdiri, namun pria itu justru berlutut di hadapannya. Jantungnya berdegup tidak wajar. Pikirannya menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh pria itu. Tapi Haechan tidak ingin berharap lebih.

"Haechan-ah,"

"N-ne Oppa?"

"Di hadapan Tuhan, aku bersaksi dan memberanikan diri untuk melamarmu.—

Lee Haechan, will you marry me?"

•••

"Oh my God, oh my God, oh my God! Bayi singaku sangat romantis sekali! Aku sampai terharu ingin menangis." komentar Taeyong saat melihat layar datar yang memunculkan putra tunggalnya melamar seorang wanita. Ia mengibaskan jemarinya di depan mata supaya air matanya tidak jadi jatuh.

"Aku jauh lebih romantis." tukas Jaehyun.

"Kau romantis apanya?! Melamar setelah kita selesai making love apakah itu bisa disebut romantis, Tuan Jung?"

"Of course. Sangat-sangat romantis. Tak ada yang bisa mengalahkan keromantisan itu."

Taeyong yang kesal pun memukul tubuh kekar Jaehyun menggunakan bantal yang ada di pangkuannya. "Pabbo-ya! Bisa-bisanya kau berkata seperti itu! Menyebalkan!"

Baiklah, saatnya berdoa supaya Mark tidak murka karena Jaehyun diam-diam memasang kamera pengintai di beberapa titik di bangunan itu. Jangan salahkan Jaehyun, ini adalah paksaan Taeyong sendiri.

Ingat, tahta tertinggi keluarga Jung masih diduduki oleh Jung Taeyong.



















ayooo ramein lagi biar joya senang.
btw, kapan ya konfliknya?🤔

tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

151K 15.7K 40
Mark dan Donghyuck bertemu lagi, tapi segalanya benar-benar berubah. Sequel to Match Made in Hell (by: minniemism) -2021-
223K 26.6K 18
🍻 °Special Project MarkHyuck Summer Party 2019° 🍻 Kiat-kiat Haechan mengejar cinta jodohnya. "Kak Mark sudah jatuh cinㅡEh! Suka dulu deh yang stra...
87.7K 8.5K 24
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...