SEKALA

Por kaffeinlessugarr

2M 149K 54.2K

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] --Kamu adalah segenggam harapan yang tak akan pernah menjadi nyata-- Altair Sekala W... M谩s

1. Pembuat onar
2. Cabut kelas
3. Alasan
4. Takut
5. Uks
6. Bulan (lagi)
7. Selingkuh?
8.With Kyra
9. Cakra?
10. met u
11. Sekala atau Bintang?
12. Kamu dan Senja favoritku
13. Bunga
14. Siapa dia?
15. Ribut
16. Not ur priority
17. Aleser Elard Zephyr
18. Dekapan
19. Sedikit perhatian
20. Tahap pertama
21. Upset
22. Bittersweet Sekala
23. Cantik-ku
24. Tahap kedua
25. Who is the queen?
26. Sekala dan egois
27. Punya-nya Altair Sekala
28. Masih sama
29. Kyra past
30. Maaf, Ra
31. Cepat sembuh, cantikku
32. Pekara seblak
33. Until whenever
34. Sister from the best chairman of Bertha
35. Another level of pain
36. Hampir menyerah
37. Hang in there
38. Bu Setya dan liptint
39. Terungkap
40. Setitik sesal dan sebuah pelukan
41. Berubah
42. About feels and us
43. Perdebatan
44. Cantikku VS Rara
45. hate but love
46. Letting you go
47. Melawan ego
48. Pelangi untuk Kyra
50. Puncak perpisahan
51. Need to go
52. The day
53. Kehilangan
54. Mereka yang ditinggalkan
55. Different pain
56. After a month
57. Feels like home
Aquila Kyra and her journey
Altair Sekala and his world
58. The final
59. Better version of us
60. Meet Family
61. Different things for us
What if ; Kyra passed away.
62. She deserve to be love
Part of Sekala Kyra ; The way he loves me.
63. We lose each other? Again?
64. Naka and his first born.
The Ending : My Forever, K. (Part 1)

49. Kalah

33.7K 2.3K 2.2K
Por kaffeinlessugarr

halooo! siapa yang kangen?😃
udah siap belum baca part ini?😲

sebelum lanjut baca, wajib hukum nya buat ninggalin vote dan komen kalian di part ini!😡❤

pastikan kalian udah nekan tombol bintang sebelum baca ini yaa!😻

terima kasih yang sudah menghargai karya aku dengan meninggalkan jejak, it's means a lot to me! wufyuu frenn!❤🍭

*jgn lupa buat setel lagu yg udah aku sediain di mulmed ya fren<3!❤

ramein tiap paragraf yaa?❤

🌱 - Dia sudah menambatkan pusat hidup nya, pada pusaran yang Kyra sendiri menjadi garis akhirnya. - 🌱

Sekala menahan diri nya untuk tidak mengeluarkan ringisan pada setiap sudut sakit yang ia terima. Satria menghajar nya habis habisan, tidak perduli bahwa satu tangan nya sedang di baluti dengan gips.

Starla mendiami Sekala, bahkan tak urung wanita itu menangis setiap mengingat perlakuan sang putra kepada Kyra. Starla mengetahui alasan kuat Sekala menyakiti Kyra, juga Sekala yang bercerita jujur tentang apa saja yang ia lakukan kepada Kyra.

"Kamu udah cari gara gara dengan Naka, Sekala!" bentak Satria murka.

Sekala terbatuk pelan, dada nya terasa sangat nyeri, pelipis laki laki itu berdarah berkat hujaman kuat yang di berikan Satria.

Satria menyentak kerah baju Sekala, memaksa anak itu untuk bangun dan berdiri tegap menghadapnya.

"Naka Samudera Sanjaya, gak bisa kamu anggap remeh, ayah kenal dia dengan baik, pembunuh berdarah dingin yang gak segan ngebunuh siapapun yang menyakiti orang yang dia sayangi," ujar Satria dingin.

Sekala meringis pelan, Satria semakin mengeratkan cengkraman nya, "Naka bukan tandingan kamu, Sekala." kecam Satria.

"Sekarang, jauhi Kyra." tekan Satria.

Sekala menatap Satria tak kalah dingin, "Enggak bisa," jawab Sekala.

"Naka bakal murka kalau tahu kamu masih ada di sekitar putri nya!" sentak Satria.

"Demi Kyra, aku gak perduli," ucap Sekala tegas.

Satria terkekeh geram, ia kembali melayangkan pukulan keras nya pada wajah Sekala, membuat cowok itu tersungkur.

"Sekarang liat hasil perbuatan kamu? Ayah udah bilang buat enggak main main dengan perasaan kamu sendiri! Bajingan kaya kamu gak boleh ada di hidup perempuan rapuh seperti Kyra!" sentak Satria murka.

Perkataan Satria menampar Sekala dengan kuat, menyadari pria itu bahwa memang ia tidak pantas bersanding dengan perempuan setulus Kyra.

"Tanya sama diri kamu sendiri, kamu memang butuh Kyra atau karena ego kamu yang terluka karena dia memilih pergi?"

"Aku butuh Kyra!" sentak Sekala.

Sekala berdiri, memegangi dada nya yang terasa begitu nyeri, menghujam bola mata Satria dengan tatapan putus asa dan marah.

"Aku merasa hidup karena Kyra, aku merasa berharga karena Kyra, aku merasa lebih manusia sejak bersama Kyra." ujar Sekala tegas dan lirih bersamaan.

"Aku gak pernah merasa seputus asa ini karena kehilangan sesuatu yang sebenarnya gak pernah aku genggam," jelas Sekala lagi.

"Kamu tau tapi kamu tetap lakukan!"

"Aku nyesal! Harus berapa kali aku bilang kalau aku nyesal dan semua udah terlambat?!" sentak Sekala.

Sekala menatap Satria sendu, "Gimana perasaan ayah waktu natap bunda?" tanya Sekala seraya mengamati wajah ayah nya, "Ngerasa hidup? Bahagia? Iya, itu juga yang aku rasaiin waktu ngelihat Kyra."

"Mungkin kemarin aku mikir cara terbaik buat Kyra bahagia adalah ngelepas dia, tapi aku kembali mempertimbangkan kata-kata bunda." Sekala menggantung ucapan nya.

"Aku yang melukai Kyra, aku yang bertanggung jawab penuh buat kembali menata bahagia nya." sambung Sekala.

"Ini emang egois, tapi aku gak mau kehilangan satu satu nya alasan. Alasan kenapa aku harus hidup jauh lebih baik." ujar Sekala.

"Demi Kyra, cuman demi dia."

Satria terkekeh remeh, "Sulit di percaya bajingan kaya kamu barusan menyerahkan hidup demi perempuan,"

Sekala menyeringai, "Kenap? ayah merasa sedang melihat diri sendiri?"

Satria Perisai Wijaya, berbeda dengan Naka yang menggeluti bidang tinju ilegal dan menjadi pembunuh bayaran, Satria dibesarkan di keluarga mafia. Tumbuh dan hidup di keluarga yang tidak memiliki cinta, menjadikan Satria tumbuh menjadi sosok tanpa belas kasih, berbeda dengan Naka yang tumbuh di keluarga tak utuh. Satria di tuntut oleh sang ayah untuk menjadi pribadi yang kuat dan tak mengenal kalah, sedangkan Naka membenci kekalahan dan tawa bahagia.

Kedua pria itu sama sama tidak menyukai rasa bahagia seseorang, tidak pernah percaya dengan yang namanya kebahagiaan dan rasa cinta, karena terbiasa mendengarkan jeritan isak tangis dan perasaan puas setelah menghabisi nyawa seseorang. Terbiasa berurusan dengan darah, kejahatan, dan kematian membuat kedua pria itu berteman. Tidak pernah ada di rencana hidup mereka akan menikah, dan membangun sebuah kebahagiaan hingga akhir hayat.

"Ayah gak bisa ngelak kalau darah ayah mengalir deras di tubuh aku, sayang nya segala yang buruk lebih terlihat mendominan." ujar Sekala dingin.

Dengan langkah tertatih sembari memegangi dada nya, ia berjalan menjauhi sang ayah, namun perkataan Satria menghentikan langkah nya.

"Maka dari itu, jangan pernah jadi ayah, Sekala."

Tanpa berniat membalas perkataan Satria, dengan langkah tertatih Sekala meninggalkan rumah nya. Satria menatap punggung Sekala dengan sendu. Selalu, selalu ia dihantui rasa bersalah dengan dosa di masa lalu nya, tidak bisa menampik bahwa sedikit banyak Sekala sangat mirip dengan nya.

Sekala berdiri di depan gerbang rumah nya yang tinggi menjulang, bersandar pada tembok guna menopang berat tubuh nya. Lampu kendaraan yang mengarah pada Sekala, membuat cowok itu mengernyit. Sebuah range rover sport berawarna putih berhenti di hadapan nya.

"WOI SETAN! ELU NGAPAIN DISITUU?!" seru Darel kaget bukan main.

"Astagfirullah Sekala, enggak begini juga kalau depresi ditinggal Kyra! Heh sadar! hidup masih panj---,"

"Bacot! Tolongin gue anjing." sergah Sekala menahan geram.

Darel berdecak, tapi tak urung turun dari mobil nya dan memapah Sekala, "Sialan kenapa jadi galakan elu?!" kesal Darel.

BRAK.

"Darel ANJING!" marah Sekala kala Darel mendorong kasar tubuh nya masuk ke dalam mobil.

"Lemah lu!" celetuk Darel dengan raut wajah menyebalkan.

"Bangsat! Habis lo nanti!" ancam Sekala, lalu cowok itu meringis pelan.

Darel mengedikkan bahu nya tak perduli, lalu cowok itu mulai menjalankan mobil nya. Sedikit bergidik ngeri melihat Sekala yang meringkuk menahan nyeri.

"Gila! Gini banget punya bokap mantan mafia!"

BUGH.

"AW! SAKETTT MONYET!" jerit Darel histeris kala Sekala memukul kuat tengkuk kepala nya.

"Babi lu! Udah ditolongin juga!" sungut Darel kesal.

"Diem." tekan Sekala dengan tatapan menghunus pada Darel.

"Kalau mau mati bilang, biar gue kabarin Kyra supaya maafin lo," oceh Darel, tampak nya cowok itu tidak perduli dengan ancaman yang Sekala berikan.

"Bilang juga supaya Batara siapain kandidat ketua bar---, SEKALA!! Turun aja lah lo monyet! Kesel gua lama lama!" cerocos Darel kala Sekala kembali melayangkan pukulan pada kepala nya.

"Udah sampe! Turun sono lu!" usir Darel, kedua nya tiba di markas Batara.

"Bantuin bangsat." geram Sekala.

"Ogah! Tur--- IYE IYE! SETAN LUUU!!" Darel menyerah kala Sekala mengambil ancang-ancang hendak memecahkan kaca mobil nya.

Dengan perasaan setengah hati dan dongkol luar biasa, Darel memapah Sekala, "Udah kaya lumpuh lu!" celetuk Darel.

"Mulut lo kaya dora,"

"Lu monyet nya!"

"Cana monyet nya."

"Suka suka lu aja malih!" pasrah Darel.

"LAHHH?! TAWURAN DIMANA KOK GAK NGAJAKK?!!"

"PAK BOS?! MUKA GANTENG LO KENAPA?!"

"YESS! SEKALA GAK GANTENG LAGI!" seru Rico antusias.

Gamma mentoyor kepala nya, "Dia gak cakep lagi, bukan berarti lo jadi ganteng," cetus Gamma.

"Lo tercipta buat burik, bisa apa Co?" timpal Gamma.

"Body shamming!" balas Rico.

"Sesama lipetan ketek gak boleh bertengkar," Cana berujar sembari menggerakkan jari telunjuk nya ke kiri dan kanan.

Virgo berdecih, "Sok iye, lo kan termasuk golongan nya Can!" ujar Virgo.

"Virgoo!" seru Cana kesal, "Lo harus di pihak gue bagong!" dumel Cana.

"Ogah! Cuman orang gila yang mihak lu!" balas Virgo.

"Gak usah bacot, lo pada emang minim kewarasan!" celetuk Cakra.

"Lo yang miara orang minim kewarasan harus gue sebut apa?" ucap Xavier santai dengan nada datar.

"Anying lu Xav, anying, anying, anying!" dumel Cakra.

"WOI! INI TOLONGIN TOLOL! UDAH SEKARAT INII!" seru Darel.

Barulah mereka bergegas, ada yang mengambil kotak p3k, kompresan, makanan, serta minuman.

Bima menggaruk kepala nya yang tam gatal, "Gue harus bantu apa bang? Telfonin kak Kyra aja kali ya?" cetus Bima.

Rimba mendelik, "Itumah mauan lu!" sergah Rimba.

Aji menarik baju belakang Rimba, "Jangan emosian, ntar diabetes,"

"Darah tinggi anjing!" hardik Daniel.

Mikhael mengusap bahu Daniel, "Sabarr, jangan macem-macem, ingat itu anak emas nya si Sekala," ujar Mikhael.

Aji Shakeel Gaelan, kandidat ketua Batara untuk angkatan ke- delapan dan generasi ke 16. Saat Sekala berada di kelas 12 akhir, maka jabatan akan sepenuhnya berada di kekuasan Aji. Aji ini hiperaktif, pecicilan, gak bisa serius, dan jago mancing emosi. Yang paling identik dengan Aji, cowok itu memiliki anting hitam. Suka kesel sendiri karena sering gak ada wibawa di hadapan anggota nya. Sekala tidak asal memilih Aji, cowok itu memiliki jiwa tarung dan kekuatan yang tak main-main, kepemimpinan Aji juga sangat kuat jika cowok itu sudah serius, lagi otak licik nya bisa sangat berguna untuk menyusun strategi dan membaca pergerakan lawan.

Bima Pradana Ryszard dan Abrial Rimba Cyrano terpilih menjadi anggota inti Batara generasi selanjutnya yang berada di bawah pimpinan Aji nanti nya.

Aji menepuk dada nya bangga, "Jangan maen-maen, kesayangan nya bang Al nih!" seru Aji berbangga hati.

"Najis." cetus Sekala tajam.

Aji menelan ludah nya, "Bisa-bisa nya satu kata doang lu bikin gue kicep bang," ujar Aji.

"Tau lu! Dasar kurang ajar! Gue udah bacotin sampe Bandung lo tetep gak perduli!" hardik Cana.

Aji menatap nya santai, "Lo gak ganteng sih bang!" cetus Aji.

"Ajii! Setan! Gue doain ada kandidat baru mampus luu!"

"HEH! JAHAT AMAT DOA NYA! SUSAH NI ADA DI POSISI INI!" seru Aji tak terima.

"Diem atau lo berdua gue tembak."

Kedua nya merapatkan bibir, melirik Sekala yang memejamkan mata nya dengan satu tangan ia letakkan di atas mata nya.

"Obatin dulu sono!" suruh Cakra.

"Ho'oh bos, lu serem anying," celetuk Samuel.

Cana mengambil kain basah dan kapas, hendak membersihkan darah yang ada pada wajah Sekala, namun belum sempat tangan Cana mendarat pada wajah Sekala, ia sudah di sikut duluan.

"TAI LU AL! Sakit setan!" omel Cana.

Virgo tertawa kecil, "Dia gak suka kepala nya di pegang tolol,"

"Giliran Kyra aja mau!" sergah Cana.

"Obatin," suruh Xavier.

"Nanti." jawab Sekala dengan suara serak dan berat nya.

Darel berdecak sebal, "Itu darah nya di elap dulu anj---,"

"CANAA! BALIKIN AIRPODS GUEEE!"

Mendengar teriakan Zemira yang melengking luar biasa, membuat mereka terlonjak kaget. Samuel, Mikhael, Daniel, Aji, Bima, Rico, dan Gamma memasang ekspresi kaget dibuat-buat.

"Buset! Kaya terompet sangkakala!" celetuk Aji. "Diem lo!" hardik Zemira.

Aji tersenyum menggoda, "Jangan galak galak kak, ntar cintaa," goda Aji.

Zemira mendelik, "Dih, mimpi!" ketus Zemira yang memancing gelak tawa.

Zemira kembali menatap Cana kesal, "AIRPODS GUE BALIKIN KAMBING!" seru Zemira.

Aurel meringis, lalu membekap mulut sahabat nya, "Jangan teriak teriak, ini bukan kawasan kita, enggak sopan Zemira," tegur Aurel.

Zemira menghentakkan kaki nya sebal, lalu berjalan menghampiri Cana, "Balikin Canaaa!" rengek Zemira.

"Iya ah! Berisik bener ini lampir!"

"Lagian juga! Itu barang kenapa ada di Cana?!" tanya Darel penasaran.

"Privacy."

"Geli!" seru Kyra.

Mereka terkecuali Sekala sontak menoleh kepada sumber berdiri, menelan ludah nya kala melihat penampilan sederhana Kyra tapi sangat memukau.

"Dilihat ilang kepala, gak dilihat mubazir," gumam Rico.

"Ogah aing mah, masih mau hidup," celetuk Gamma.

Kyra memang sengaja menurunkan cardigan nya hingga ke lengan untuk menambah kesan manis. Kalung emas berbandul gembok juga menambah kesan manis nya.

Mata Kyra berpencar, dengan cepat ia bisa menemukan sosok Sekala. Pria yang ia khawatirkan keadaan nya belakangan ini, tampak tidur dengan tenang sembari menahan ringisan nya. Kening Sekala sesekali mengernyit, urat leher nya mengencang, dan jakun naik turun.

Tanpa sadar, Kyra berjalan menghampiri Sekala yang terbaring di sofa.

Kyra menatap Xavier, "Dia kenapa?" tanya Kyra lirih.

"Dihajar bokap nya," cetus Xavier.

"Kasian banget muka ganteng nya," ceplos Kirei. Darel mendelik, "Buaya betina dasar lu!" cerca Darel.

"Iri!" balas Kirei tak mau kalah.

"Obatin aja Ra, mumpung dia lagi tidur," ucap Cakra.

"Gak usah Ra, biarin aja!" kompor Zemira.

"Jangan anjir Zem! Aset berharga cewek cewek tuh!" sambar Kirei cepat.

"Lu yaaaa!" geram Zemira, Aurel memicing tajam pada kedua nya, "Bagusan diem, Sekala lagi tidur, kalau dia kebangun mampus lu berdua di tendang sampe amazon,"

"Kenapa gak di obatin?" tanya Kyra sembari memeras kain basah yang akan ia gunakan untuk mengelap darah dan mengompres beberapa lebam di wajah Sekala.

"Gak mau si tai, cerewet banget emang mantan lu!" celetuk Cana.

Virgo memukul punggung nya, "Temen lo itu monyet!" seru Virgo.

Dengan telaten Kyra mengelap darah pada kening Sekala, sudut mata, dan juga sudut bibir nya. Sesekali memerhatikan wajah damai Sekala saat tertidur.

"Masih sayang banget roman nya!" celetuk Samuel.

"Gue setahun dua bulan sama dia, bohong kalau udah gak sayang secepat itu," ujar Kyra dengan fokus nya pada wajah Sekala.

"Mana dia mantan paling ganteng lagi, kan Ra?" celetuk Kirei.

"Kirei sekali lagi lo besuara gue gantung lo ntar balik!!" ancam Zemira.

"Galak banget," gumam Kirei.

"Sekala lagi pejam mata aja lo berani!" ejek Virgo.

"Liat mata nya bikin kecewa," ujar Kyra.

Menyadari nada sedih Kyra, Cakra menyenggol lengan Virgo, "Mampus lu!" ucap Cakra.

"Pernah sehangat nafas, sebelum sedingin laut lepas," ujar Aurel yang mana membuat Xavier melirik nya.

"Aduh! Nyindir yang mana tuh!" seru Cana heboh.

"Yang tunangan sama cewek lain." jawab Aurel.

Anggota Batara hendak bersorak heboh, namun kala di pelototi oleh Kyra, mereka mengurungkan niat nya.

Darel mengambil botol mineral yang sudah kosong, lalu menyodorkan tepat di depan Aurel, mempergunakan benda itu layak nya mic.

"Gimana rasa nya pacar sendiri tunangan sama cewek lain?"

"Tolong honest review nya mba," celetuk Samuel.

"Rasa nya sih gak usah ditanya, yang perlu jadi pertanyaan itu," Aurel menggantung ucapan nya, sembari menatap Xavier dingin.

"Kapan dekat nya?" ucap Aurel lagi.

"Anjirrr! Damage nya bro," heboh Aji.

"Aji jangan kompor lu kutil kuda!" sergah Rimba.

Aji berdecak, "Rimba mah emosi mulu dah sama gua!" sungut Aji.

"Ya lu mancing kemarahan gue mulu setan!" hardik Rimba.

"Ulululu, sini ketua Batara angkatan delapan gue peluk ajaa!" Kirei merentangkan kedua tangan nya pada Aji.

Aji tersenyum sumringah, ia maju hendak memeluk Kirei, namun tubuh nya di terjang dahulu oleh Zemira.

"Mati lo macem macem sama temen gue!" ancam Zemira tajam.

Aji meringis sembari memegang perut nya, "Buset lu kak! Cantik cantik tenaga banteng!"

"APA LO BILANG?!"

"Zemira! Ah lu mah kaya kompor meleduk anjir!" gerutu Mikhael.

"Lu pada rusuh banget! Balik sana!" omel Cakra.

Ringisan Sekala membuat mereka menoleh kepada pria itu. Kyra bergegas bangkit kala Sekala perlahan membuka kedua mata nya. Namun, cowok itu sudah terlebih dahulu mencekal pergelangan tangan Kyra.

"Jangan pergi Ra," ujar Sekala dengan suara serak dan berat nya khas pria bangun tidur.

Darel berdehem, "Lu disini aja dulu bentaran Ra, ntar---,"

"Jangan pergi dari aku, dari hidup aku." ujar Sekala.

Tubuh Kyra menegang, baru kali ini Sekala meminta sesuatu kepada nya. Sekala merubah posisi nya menjadi duduk, cowok itu meringis kala dada nya terasa sangat nyeri. Ia memegang dada nya yang terasa sakit. Reflek, Kyra juga ikut memegang bagian yang Sekala pegang.

"Sakit banget Al? Tidur aja kalau sa---,"

"Eh!"

Kyra tersentak kala Sekala menarik tubuh nya kedalam dekapan cowok itu. Harum Sekala menguar, dan selalu berhasil membuat Kyra merasa nyaman.

"Aw aw, aduduh baper ku aing," goda Aji dengan tampak sangat menyebalkan.

Rimba memukul tengkuk nya, "Diem Ji! Ah elah! Cape banget gue temenan sama lu!" cerocos Rimba berkeluh kesah.

"Itulah yang gue rasain saat berteman dengan Cana dan Darel, Rim," cetus Cakra.

"Jahat lu Cakra!"

"Enak aja mulut lo!"

"Ini lo pada gak berniat keluar?" ujar Aurel dengan tatapan malas.

"Lah, iya juga, ngapain gue nontonin mantan pacar yang lagi lovey dovey," goda Samuel.

"Semoga balikan ye."

"Semangat Al, masih banyak cobaan yang kudu di cobain!" cetus Rico.

"Ini lagi satu!" hardik Gamma.

"Semangat Al, jangan kaya orang darah rendah lu!" ucap Cana.

"Kalau Kyra gak mau, cium aja Al!" seru Darel.

"Anjing lo!" maki Kyra marah.

Mereka keluar berangsur-angsur, meninggalkan kedua sejoli itu dengan siulan dan tatapan menggoda.

Bahkan setelah semua anggota Batara pergi, Sekala sama sekali tidak mengendorkan pelukan nya.

"Jangan gini Al, kita udah putus," ujar Kyra, berusaha melepaskan pelukan Sekala, tapi cowok itu malah semakin mengeratkan pelukan nya.

"Bintang, nembak kamu yaa?"

Kyra terdiam kala Sekala tiba-tiba menanyakan hal tersebut, "Tau dari mana?" Kyra bertanya balik.

"Jadi bener ya?"

Sejujurnya, Kyra tidak tahu apakah Bintang menembak nya atau tidak, yang pasti cowok itu sudah mengutarakan perasaan nya dan memaksa Kyra untuk menerima nya.

"Enggak tahu harus jawab apa," ucap Kyra jujur.

Sekala mengehembuskan nafas kasar, ia menyerukkan wajah nya di ceruk leher Kyra. Kyra yang sedari tadi berusaha melepaskan pelukan kedua nya memilih mengalah, membiarkan Sekala memeluk diri nya dan Kyra menyandarkan kepala nya di dada bidang Sekala.

"Udah lama engga gini," ucap Sekala.

"Kita gak pernah sedamai ini," balas Kyra.

Sekala mengecup kening Kyra lama, Kyra terdiam, merasakan kasih sayang yang menguar dari diri Sekala.

"Aku ngaku kalah Ra," ujar Sekala yang tidak dapat di mengerti Kyra.

"Kalah apa?"

"Aku ngaku kalah sama diri aku sendiri, aku kalah Ra. Aku kalah sama rasa yang menguasai diri aku, aku ngaku kalah sama kamu Ra," ujar Sekala.

Kyra diam, tidak berniat menyela apalagi memotong perkataan Sekala.

"Hal yang paling berharga dari hidup manusia itu adalah dunia nya, dan aku memilih untuk beri dunia-ku ke kamu. Aku memilih kamu sebagai garis akhir dari segala tujuanku, Ra." ujar Sekala tulus.

Kyra menahan sesak di dada nya, apakah ini pertanda bahwa, "Makasih udah hadir di bumi buat melengkapi segala kerampungan di hidup aku," tutur Sekala.

"Mau ya Ra, buat tetap menyusuri langit malam. Tapi kali ini enggak seorang diri, kali ini sama aku."

"Aku enggak tahu, semua nya masih terasa abu, kecewa nya gak sesederhana itu Al." jawab Kyra.

"Kalau aku jawab enggak bisa, gimana Al?"

Sekala menatap nya dalam, "Kalau aku bilang aku butuh kamu, gimana Ra?"

***

haloo fweenn! aku udah update lagii, siapa senengg?❤
siapa yang dari kemarin spam komen supaya aku next? makasii yaa aku jadi semangat dan rajin ngetiknyaa!❤😻💘

gimana? kita siksa sekala lebih lanjut aja kali yaa? atau udah sampai sini ajaa? haha kita liat aja nanti deh yaa gimana mau nya akuu!😜❤

aku udah nentuin ending sebenarnya, cuman masih suka labil mau pakai ending yang manaa, doain aja ya semoga harapan kalian ke kabul hehe!🐱😃

udah di vote dan komen belum part inii? aku sedih kalau yang vote bahkan gak nyampe setengah yang baca, di vote gais biar aku makin seneng ngetiknyaa!😚🙆

buat next part aku kasih target 2k, gakpapa ya? hehehe❤

okeww segitu aja fren, have a nice day everyone<3!❤

salam sayang ;
naylaoreo🙋💜

bonus pict ;

sekala dan kyra😻💘


Seguir leyendo

Tambi茅n te gustar谩n

1.1M 51.9K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
MARSELANA Por kiaa

Novela Juvenil

619K 28.9K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
354K 4.1K 19
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
424K 30.9K 26
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...