Beginning of the End | Attack...

By CIA395

23K 3.4K 365

- End - . . . Budayakan baca deskripsi sebelum membaca! :) Biar nggk salah lapak :D •°•°• Ash yang sedang ber... More

| Prolog |
| 1 |
| 2 |
| 4 |
| 5 |
| 6 |
| 7 |
| 8 |
| 9 |
| 10 |
| 11 |
| 12 |
| 13 |
| 14 |
| 15 |
| 16 |
Not Up! Just Promotion New FF!✨
| 17 |
| 18 |
| 19 |
| 20 |
| 21 |
| 22 |
💤 23 💤
| 24 |
| 25 |
| Special Chap! |
Announce‼️

| 3 |

1.1K 186 2
By CIA395

••

|Key of the end|

°°°
Hajime Isayama © SnK
Akimi Yoshida © Ash [Banana Fish]

°°°
OOC, OC, Shounen Ai
Typo

°°°
|Story by me|

••

"Oh iya. Kau tak ditanyakan dari mana asalmu. Tapi karena kau kakak Ash apa itu berarti kau juga berasal dari Shigashina?" Tanya Marco menghadap Eren.

"Iya, kami dan juga Mikasa dari Shigashina." Jawab Eren sambil menepuk pelan pundak Armin.

"Begitu, ya.." lirih Marco.

"Itu berarti pada hari itu kau ada disana, ya?" Kejut Connie langsung bertanya.

"He- hei!" Gugup Marco merasa tidak enak namun tidak digubris oleh Connie yang masih terus bertanya.

"Apa kau melihatnya? Titan Kolosal itu?!"

"I- iya." Lirih Eren menjawab.

Malam pun menjelang, waktu para kadet untuk makan malam kemudian beristirahat.

"Sudah kubilang aku melihatnya." Ucap Eren menghentikan sendok dengan makanan yang akan dimakannya.

"Uwaah.." kagum para kadet.

Eren terus bercerita mengenai titan kolosan dan titan zirah yang menyerang sampai seorang pemuda berwajah kuda bernama Jean Kirstein, mencibir ucapan Eren yang berkata ingin bergabung dengan pasukan pengintai dan membunuh semua titan.

Mereka sempat akan berkelahi sampai suara lonceng tanda mereka harus beristirahat dikamar masing-masing, menghentikan mereka dan akhirnya pemuda bernama Jean itu lebih dulu meminta maaf dan Eren juga meminta maaf dan mengakhirinya dengan men'tos'kan tangan mereka. Eren kemudian pergi menjauh diikuti Mikasa yang berjalan mengikuti Eren.

Sementara itu, Sasha dan Ash memutuskan untuk berhenti dengan Ash memapah Sasha yang sudah tidak kuat berlari lagi untuk istirahat didekat obor yang menyala pada setiap depan rumah tempat mereka tidur.

"Hei.. apa.. kau.. baik-baik saja.. Sasha?" Tanya Ash terengah-engah mendudukan diri disamping Sasha yang sudah berbaring lemas ditanah.

"Sasha?" Bingung Ash melihat hidung Sasha yang terlihat berkedut kedut, ia kemudian membuka matanya dan berlari kearah seorang gadis yang sedang berjalan menuju kearah mereka.

"Ini.. roti!" Teriak Sasha setelah mengambil apa yang dibawa oleh sang gadis bersurai kuning yang sudah jatuh terduduk karena terkejut.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Ash mengulurkan tangannya pada sang gadis dan ia menerima uluran tangan Ash dengan malu-malu.

"Oh, aku baik-baik saja terimakasih. Dan ini untukmu." Balasnya setelah berdiri dan menyodorkan sebuah roti kepada Ash. "Tapi, mungkin sebaiknya sebelum itu kalian minum air dulu." Lanjutnya mengangkat sebuah kantong air.

"Apakah engkau dewi? Dewi?!" Teriak Sasha sambil memegang kedua bahu gadis itu erat.

"Hei Sasha, kau membuatnya takut." Ucap Ash melepaskan tangan Sasha dari sang gadis.

"Hei, sedang apa kalian bertiga?" Tanya seorang gadis bersurai hitam melerai.

"Eng.. selama ini mereka berdua sudah berlari secara terus-menerus.." gagap gadis kuning itu gugup.

"Kamu cuma ingin melakukan kebaikan, ya.." lanjut gadis bersurai hitam.

"Maaf, bukankah kata-katamu agak kelewatan." Lerai Ash berdiri didepan gadis kuning, sedangkan Sasha hanya memakan roti yang ia pegang tidak peduli.

Setelah menghabiskan roti ia langsung tergeletak dan tidur dipangkuan sang gadis. Ash dan gadis bersurai hitam itu saling bertatapan dalam diam sampai, "Hoi, Ash! Apa kau baik-baik saja?" Tanya Eren dengan Mikasa yang berjalan disampingnya.

"Aku baik-baik saja." Jawab Ash sambil melambaikan tangannya kemudian ia berbalik menghadap sang gadis kuning. "Terimakasih rotinya, pasti akan kumakan." Ucapnya sambil berjongkok didepannya dan menepuk pundaknya pelan.

"Namamu.. Krista kan? Sekali lagi terimakasih, Krista." Ucap Ash setelah berdiri dan akan pergi ketempat Eren sudah menunggunya tidak jauh dari sana sampai, "Anu.. ini minumannya.." ucap Krista menahan baju belakang Ash sambil menyodorkan kantong minum yang dibawanya.

"Oh, terimakasih lagi." Ucap Ash setelah menerima kantong air dari Krista, sedangkan Krista sendiri merasa sangat senang dengan wajahnya yang sudah memerah padam.

Keesokan harinya ujian selanjutnya dimulai yaitu ujian ketangkasan. Para kadet akan mencoba untuk menyeimbangkan diri disebuah tali yang dikaitkan pada besi diatas tiga batang kayu besar dimasing-masing sisinya.

"Ini adalah dasar dari semua dasar." Bincang instruktur kepada instruktur lain yang berdiri beriringan dengannya. "Dari latihan ini kita bisa melihat bakat mereka dalam menggunakan Gear Manuver 3D." Lanjutnya.

"Lihat dia, dia tidak bergeming sedikitpun." Ucapnya mengarah pada Mikasa yang sekarang sedang diuji.

"Oh, dia pemuda yang waktu itu.. kalau tidak salah namanya, Ash." Ucap instruktur yang lain menunjuk Ash yang berdiri diam tidak goyah sedikitpun dan kemudian ia mencoba pose duduk dan bersila.

"Ooh..! Sepertinya ia tidak hanya mengatakan omong kosong." Kagum instruktur melihat Ash yang sedang berayun dengan santainya dengan posisi bersila.

Sedangkan Ash sedang melamun, 'Rasanya tidak jauh berbeda dengan duduk di ayunan, hanya saja tidak ada tempat duduk dan mengandalkan keseimbangan.' dan setelah itu ia turun dan lulus ujian ketangkasan dan melihat bagaimana Eren melakukannya yang kemudian terbalik (njengking) dan dimarahi habis-habisan oleh Keith.

Setelah itu Eren minta dilatih oleh Ash, Armin, dan juga Mikasa namun tetap gagal sampai ia terjatuh dan hampir membenturkan kepalanya bila Ash tidak sigap menangkapnya.

Mereka kembali kerumah untuk beristiraha dan makan malam setelah hari menjelang malam.

"Lihat dia, padahal dia itu kemarin sudah bilang kalau dia akan membasmi semua Titan." Remeh salah satu kadet yang sedang makan kepada kadel lain sambil melihat tempat dimana Eren duduk. "Yah, besok dia akan dikirim kedaerah pengembangan." Jawab kadet lain.

"Eren, sebaiknya kau fokus saja agar besok bisa berhasil." Ucap Mikasa membuyarkan lamunan Eren.

"Aku ini menyedihkan.. kalau begini, aku takkan bisa membasmi mereka semua." Lirih Eren.

Sedangkan Ash yang duduk bersama mereka sedang diam tidak memerhatikan dan melamun, 'Aku merasa ada yang salah dengan perlengkapan yang tadi dipakai Eren.. tapi, apa mungkin itu hanya perasaanku saja?' batinnya sambil mengaduk sup dipiringnya.

Mikasa mencoba meyakinkan Eren untuk tidak menjadi prajurit sampai tidak terasa bel jam makan malam habis. Eren, Armin, dan juga Ash sudah pergi duluan meninggalkan Mikasa yang masih menyakinkan Eren dan mengatakkan akan ikut dengan Eren kedaerah pengembangan. Setelah seledai bicara ia krmbali menghadap tempat dimana Eren duduk namun yang duduk disana bukan Eren melainkan Sasha yang sedang melihat roti dipiring Mikasa ngiler.

"Kau ingin diajarkan triknya?" Ucap Connie remeh. "Maaf ya, aku ini berbakat. Jadi aku cuma melakukannya dengan perasaan ku."

"Aku malah ingin kau menceritakan padaku.. bagaimana caranya kau bisa tetap waras setelah mempermalukan dirimu seperti itu." Ucap muka kuda bernama Jean dengan tampang minta digaplok.

"Kalau kalian tidak mau mengajarinya, katakan saja tidak mau.bapakah itu terlalu sulit untuk kalian." Sinis Ash kemudian membawa Eren dan Armin pergi dari sana.

"Tunggu!" Teriak Connie.

"Apa?" Sinis Ash menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Aku tidak pandai menjelaskannya dan hanya mengikuti instingku jadi, maaf kalau tidak bisa membantu." Sesal Connie.

Ash yang mendengarnya tersenyum, "Tidak apa-apa, aku mengerti maksudmu." Dan Connie yang mendengar perkataan Ash merasa lega entah kenapa ia tidak ingin pemuda bernama Ash itu membencinya.

"Aku juga.. aku juga tidak pandai menjelaskan dan hanya mengikuti instingku saja sampai akhirnya berhasil!" Ucap Jean sedikit berteriak.

"Oh begitu.." datar Ash kembali menarik Eren dan Armin pergi dari sana meninggalkan Jean dengan muka masamnya sedangkan Connie tersenyum melihat punggung Ash yang menghilang dibalik pintu. Dan sejak saat itu Jean entah mengapa menjadi lebih marah pada Eren.

"Kumohon! Kudengar kalian berdua sangatlah hebat! Bertold! Reiner!" Ucap Eren kepada dua pemuda bersurai hitam dan kuning.

"Maaf. Tapi, menurutku tak ada rahasia bisa tergantung seimbang. Aku tak bisa mengajarkan apa-apa padamu." Ucap Reiner setelah menunduk berpikir beberapa saat.

"Begitu, ya.." lemas Eren.

"Berhentilah menatapku seperti itu." Ucap Ash kepada Bertold yang sedari tadi menatapnya lekat. "Ma- maaf." Ucap Bertold menunduk malu.

Setelah itu mereka bertiga akan pergi, namun tertahan saat Bertold kembali membuka suara dan bertanya tentang mereka yang berasal dari Shigashina. Mereka bertiga menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Bertold, sampai akhirnya giliran ia sendiri yang bercerita mengenai dirinya sendiri pada hari itu.

Bertold terus berbicara mengenai para Titan dan mengatakan bahwa tempat tinggal mereka berada disebuah bukit di Wall Maria. Beberapa saat kemudian Reiner ikut bercerita sambil mengajak Eren, Ash, dan Armin kesuatu bukit dan melihat sebuah danau yang terlihat berkelap-kelip diterangi cahaya rembulan bersama-sama.


To be Continue

Jangan lupa voment

See you

Continue Reading

You'll Also Like

6.2M 605K 96
Yang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdap...
219K 20.3K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
161K 8K 27
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
38.6K 7.1K 78
Marsha anak yang sangat pintar di sekolahnya, dengan prestasi yang ia dapat ia lolos ke perguruan tinggi negeri yang ia mau selama ini. Namun, masala...