Freak Couple : Nikah SMA [TAM...

By anahstasya

627K 40.9K 11.1K

Hanya sebuah kisah klasik yang menceritakan bagaimana kehidupan Kevin dan Kayra setelah menikah di umur yang... More

πŸ““PROLOG
πŸ““PERKENALAN
πŸ““[1] Kenaikan Kelas
πŸ““[2] Seranjang
πŸ““[3] Semalam ... 🌚
πŸ““[4] Apel Pagi
πŸ““[5] Lapangan
πŸ““[6] Karena Pesona
πŸ““[7] Cinta?
πŸ““[8] Perihal Rasa
πŸ““[9] Telat
πŸ““[10] Hukuman
πŸ““[11] Bahan Ghibah
πŸ““[12] Produksi Anak
πŸ““[13] Gara-Gara Balon
πŸ““[14] Cowok Rese
πŸ““[15] Keluar Darah
πŸ““[16] Malmingan di Kasur
πŸ““[17] Panas!!!
πŸ““[18] Cuek-Cuekan
πŸ““[19] Tithid
πŸ““[20] Dalam Kamar
πŸ““[21] Rumah Bunda
πŸ““[22] Mata-Mata
πŸ““[23] Ciuman Tertunda
πŸ““[24] Absen
πŸ““[26] Angry
πŸ““[27] Bertengkar & Kehilangan
πŸ““[28] Always Love
πŸ““[29] Rekreasi
πŸ““[30] Di Bawah Pohon
πŸ““[31] Marahnya Kevin
πŸ““[32] Kapal Kayla
πŸ““[33] Mimpi Buruk
πŸ““[34] Kenyataan
πŸ““[35] "By, begadang yuk!"
πŸ““[36] Morning Routine
πŸ““[37] Mual + Ngidam = Hamil? I
πŸ““[38] Mual + Ngidam = Hamil? II
πŸ““[39] Happy News
πŸ““[40] Si Bayi Banyak Tingkah
πŸ““[41] Acara Perpisahan
πŸ““[42] Welcome Baby Girl
πŸ““[43] Nama Dari Someone
πŸ““EPILOG
SEQUEL πŸ˜‡

πŸ““[25] He's Back

7.8K 602 151
By anahstasya

[25] He's back

Jangan lupa vote and komen!

🍁

Sehari tidak masuk sekolah, Kayra sudah  dihadapkan dengan ocehan kedua sahabatnya. Ria dan Viona sedari tadi berbicara layaknya seekor anjing yang tak berhenti menggong-gong.

Sepanjang koridor, mereka berdua terus mengoceh menyerukan bahwa kemarin ada siswa baru yang terdampar di kelasnya, 12 IPS 2. Hanya karena siswa baru yang memiliki paras tampan nan rupawan itu, Ria dan Viona seperti layaknya sedang mendapat tiket liburan gratis keliling dunia selama setahun.

Kayra yang bosan mendengar ocehan mereka hanya bisa menggerutu dalam hati. Setampan apa sih siswa baru itu? Apa ketampannya bisa mengalahkan wajah Kevin?

"Ya ampun, Ra. Rugi banget kemarin lo gak masuk!" seru Ria yang seperti sedang kesurupan.

"Kalau lo liat dia, mungkin lo lupa caranya bernapas," ujar Viona yang menurut Kayra agak lebay.

"Dia masuk kelas kita lagi. Nikmat mana lagi yang kau dustakan," ucap Ria mendramtisir.

"Dan satu hal yang lo harus tau, dia duduk samping kursi lo!"

"Akhirnya lo gak duduk sendirian lagi kek jones," sambung Ria histeris.

Sontak Kayra membulatkan matanya. Apa kata Ria? Siswa baru itu duduk di sampingnya? Itu tidak bisa dibiarkan, dirinya tidak ingin ada teman duduk. Karena duduk sendiri adalah hal yang sangat menyenangkan, apalagi letak mejanya yang di pojok.

Dengan tergesah-gesah, Kayra memasuki kelasnya yang sudah agak ramai. Ia melihat ke arah mejanya di belakang sana. Dan benar saja, ada seorang siswa yang sedang duduk di sana.

Kayra menghampiri siswa tersebut yang sedang menunduk memainkan ponselnya. Cewek itu bertolak pinggang, tatapan matanya menajam melihat cowok itu.

"Gue gak terima ada orang yang duduk di samping meja gue!" seru Kayra.

"Jadi, lo pindah aja dari sini! Di sana masih ada meja yang kosong," sambung Kayra dengan ketus.

Siswa baru itu mematikan ponselnya lalu menyimpannya di atas meja. Perlahan, kepalanya mendongak. Mata Kayra yang tadinya menajam, kini telah membulat sempurna. Tatapan mereka bertemu hingga beberapa detik. Sampai saat cowok itu tersenyum lebar, ia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk tubuh Kayra.

Sementara cewek itu masih menegang. Matanya masih membulat sempurna, napasnya seperti tercekat beberapa saat.

Suasana kelas yang tadinya sangat bising kini berubah menjadi ruangan yang sangat sunyi. Semua murid menyaksikan adegan antara Kayra dan siswa baru itu. Bahkan Ria dan Viona sudah menganga lebar melihat mereka berpelukan.

"Omo," gumam Viona pelan.

"Ai sat!" seru Ria dengan logat Thailand-nya.

Kayra tak mampu berkutik. Tubuhnya terasa kaku berada dalam pelukan cowok itu. Cowok yang selama ini ia tunggu kabarnya. Cowok yang selama ini sering mengganggu pikirannya. Dan cowok yang selama ini ia tunggu kedatangannya kembali.

"Shawty, I'am back. I miss you so much," ujar cowok itu lalu mengeratkan pelukannya.

Air mata Kayra tak terbendung lagi. Ia juga merindukan cowok itu. Ia merindukan pelukan hangat ini. Kayra tak menghiraukan lagi semua teman sekelasnya yang sedang memandangnya. Ia membalas pelukan cowok itu tak kalah erat. Bagaimana pun juga, ia tidak bisa membohongi hatinya jikalau ia rindu cowok itu, Rafael Moriarti Abraham.

***

Setelah kejadian di kelas pagi tadi. Kini Ria dan Viona sudah anteng duduk di kantin. Mereka berdua masih syok dengan kejadian waktu di kelas. Mereka tak percaya itu, siswa baru yang gantengnya tidak manusiawi itu ternyata ada hubungan dengan Kayra, sahabatnya.

"Oh may ghost! Kayra sama siswa baru itu ternyata ...," ujar Viona sambil menekuk-nekuk jari manis dan telunjuknya di udara.

"Pupus deh harapan gue buat pdkt sama tuh murid baru," ujar Ria lesu.

"Hai, ciwi-ciwi." Dirga datang dari arah belakang Ria. Dan tentunya tak terlupakan ketiga temannya. Mereka pun duduk di sana.

"Berdua aja nih? Tumben Kayra gak ada?" tanya Arthit yang mencari keberadaan Kayra. Kevin sebenarnya juga melakukan hal yang sama layaknya Arthit, tapi ia tak menunjukkan itu secara terang-terangan.

"Eh iya, Kayra mana? Tumben gak sama kalian. Apa dia belum masuk? Padahal si Kevin udah masuk," ucap Dirga yang sepertinya juga baru menyadari bahwa mereka hanya berdua tanpa Kayra.

"Vin, Kayra masih absen?" tanya Arthit kepada Kevin.

Kevin menggeleng pelan, jelas-jelas tadi mereka berangkat bareng di dalam satu kendaraan yang sama. Mana mungkin Kayra masih absen.

Ria kembali menegakkan tubuhnya. Ia melihat cowok-cowok itu lalu berkata, "Kayra lagi temu kangen sama pacarnya."

"Pacar?!" seru Arthit, Dirga, dan Kevin bersamaan. Jelas-jelas mereka kaget mendengar Kayra punya pacar. Apalagi Kevin, cowok itu merasa tak percaya.

"Kayra punya pacar?" tanya Arthit kembali memastikan. Ria dan Viona mengangguk.

"Dia selama ini LDR. Sekarang baru ketemu lagi," jelas Ria membuat perasaan Kevin sudah tak karuan.

"Kayra!" teriak Ria. Dia melambaikan tangannya ke arah jalan masuk kantin. Sontak mereka semua beralih atensi ke sana, dan terlihat sepasang kekasih yang memasuki kantin dan saling menggenggam satu sama lain.

Terlihat wajah berseri-seri yang terpancar dari wajah Kayra, Kevin melihat itu. Dengan cepat, cowok itu mengalihkan pandangannya menunduk ke bawah meja.

Kayra dan siswa baru bernama Rafael itu menghampiri meja mereka. Keduanya lalu duduk di kursi yang masih kosong, tampaknya Kayra masih fine-fine saja.

Tak lama kemudian, wajah sumringan Kayra langsung berubah total. Saat matanya bertemu pandang dengan mata Kevin yang sedang duduk di hadapannya.

Tatapan mata Kevin sangatlah berbeda. Raut wajahnya datar, tak seperti sebelum-sebelumnya yang selalu konyol.

Perlahan Kayra menunduk, ia menggerutu dalam hati. Bisa-bisanya dia melupakan Kevin, suaminya yang telah menemaninya kurang lebih dua bulan terakhir.

"Ra, gimana? Ceritain ini semua sekarang!" tuntut Ria.

Kayra kembali mendongak, ekspresinya masih kalang kabut. Kevin masih memandanginya dengan raut wajah datar. Menurut Kayra itu seram.

"G-gimana apanya?" jawab Kayra.

Ria menghela napas kasar. "Ini siswa baru beneran pacar lo? Kok bisa? Udah berapa lama? Kok gak pernah bilang sama kita?"

Kayra melirik Rafael sejenak, cowok itu tersenyum ke arahnya. Kayra pun membalasnya dengan senyuman kaku.

"Eem ...," gumam Kayra. Dirinya tak tahu harus jawab apa. Apalagi di depannya ada Kevin yang masih terus menatapnya tajam.

Rafael beralih menggenggam tangan Kayra yang ada di atas meja. Semua atensi sekarang berada di sana. "Biar gue yang jelasin," ujar Rafael.

"Baiknya kita kenalan dulu. Gue Rafael atau sebut aja Rafa. Gue sama Luna memang pacaran dan selama ini kita LDR, karena gue ada urusan di Belanda. So this, kita baru ketemu lagi sekarang setelah setahun." Mata Ria kini membulat, mendengar penuturan cowok itu membuatnya kini beralih menatap Kayra.

"Wait-wait, Luna? Setahun? Coba deh ceritain lebih detail."

Rafa terkekeh pelan. "Ya Luna, panggilan khusus gue buat pacar gue ini," ujarnya seraya mengacak gemas rambut Kayra.

"Dan ya ... kita udah pacaran selama setahun. Belum sih, sebulan lagi baru setahun," lanjut Rafa.

"Wah parah! Kok lo gak pernah cerita sih sama kita, Ra!" ujar Ria tak santai.

"Yah, mundur alon-alon," gumam Arthit merasa sedih.

"Sekarang gue percaya, Vin. Kalau lo sama Kayra memang sepupuan. Buktinya Kayra punya pacar dan itu bukan lo," tutur Dirga menepuk-nepuk bahu Kevin.

Kayra masih diam membisu, pandangan matanya menatap Kevin dengan sayu. Sementara cowok itu bergeming, dia lalu berdiri meninggalkan meja itu.

"Lah, napa tuh?" gumam Dirga pelan.

Raka mengikuti jejak Kevin, cowok itu meninggalkan kantin tanpa permisi kepada teman-temannya. Seketika Viona bernapas lega, akhirnya ia tidak lagi menahan dirinya untuk berkoar.

"Tahan juga lo, Ra, LDR-an hampir setahun. Pantesan gak pernah deket-deket sama cowok, kecuali Kevin sih. Itu pun baru aja kemarin-kemarin deketnya," timpal Ria.

"Lo tau kan harus ngapain, Thit? Inget kata tukang parkir, mundur!" ujar Dirga berniat menjahili Arthit.

Arthit menghela napas pasrah, ia mengangguk pelan. "Gak papa, serius gak papa. Lagian Viona masih ada."

"Apa maksud, lo!" tegas Dirga.

Arthit menampilkan smirk-nya, ia memandang Viona dan Dirga bergantian. "Kenapa? Lo gak ada hak sama sekali ngelarang gue buat deketin Viona."

Dirga tertegun. Memang dirinya tak punya hak sama sekali dan ia sadar akan hal itu.

"Udah, lah! Lo berdua gak usah capek-capek buat dapetin Viona. Jelas-jelas dia sukanya sama--" Omongan Ria terputus. Dan itu ulah Viona, cewek itu membekap mulut cerewet itu agar rahasianya tetap aman.

"Apaan sih, lo!" gumam Viona dekat telinga Ria.

Ria memberontak hingga bekapan itu terlepas. "Tangan lo bau eek!"

"Enak aja!" tukas Viona merasa kesal.

"Jadi El itu si Rafa, Ra?" tanya Viona yang membuat Kayra langsung terkesiap.

"Rafa panggil lo Luna. Dan lo panggil Rafa, El. Cucok meong," ujar Ria melebih-lebihkan.

Kayra, cewek itu semakin tak enak hati dengan Kevin, suaminya. Bagaimana keadaan Kevin saat ini? Apakah suaminya itu akan memarahinya? Apakah Kevin akan membencinya? Atau bahkan Kevin akan menceraikannya?

Kayra menggeleng cepat dan itu tak luput dari penglihatan Rafa. "Kamu kenapa, sayang?"

Kayra langsung tersadar, dia beralih melihat Rafa dan langsung memberikan senyum kecilnya seraya menggeleng pelan tanda tak apa-apa.

"Lo berdua harus traktir kita! Gak ada penolakan, titik!" seru Ria yang langsung dianggukkan oleh Viona, Dirga, dan Arthit.

Cewek itu menghela napas kasar. Tak ada cara lain, ia harus menyetujui seruan sahabatnya itu. Jikalau ia menolak, Ria bisa saja tak berhenti mengoceh. Dan itu bisa membuat kepala Kayra pusing sendiri.

"Oke!"

🍁

🖇 Quotes of the day :

"Jangan sesekali mengecewakan orang yang telah sangat percaya kepadamu!"

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 420K 49
-jangan lupa follow sebelum membaca- Aster tidak menyangka bahwa pacar yang dulu hanya memanfaatkannya, kini berubah obsesif padanya. Jika resikonya...
954K 94.8K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
406K 5.8K 18
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
1.3M 103K 115
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...