5 TAHUN UNTUK GALUH

By BUAHPIRAH

21.7K 11K 9.6K

HANYA KARENA JUDUL NYA SEPERTI ITU, BELUM TENTU ENDING NYA AKAN SEDIH JUGA!!! Kita Bertemu Lalu Dipisahkan Ke... More

🎀SATU : MAHASISWA BARU 🎀
🎀DUA : HARI PERTAMA OSPEK 🎀
🎀TIGA : KEHILANGAN HP 🎀
🎀EMPAT : DIPERTEMUKAN KEMBALI 🎀
🎀ENAM : HOODIE HITAM 🎀
🎀TUJUH : SUDAHI ATAU BERJUANG KEMBALI? 🎀
🎀DELAPAN : HARI KEDUA OSPEK🎀
🎀SEMBILAN : PERGI BERSAMA🎀
🎀SEPULUH : HARI TERAKHIR OSPEK🎀
🎀SEBELAS : PULANG BARENG🎀
🎀DUABELAS : JANJI YANG PERNAH DIBUAT🎀
🎀TIGABELAS : DIALAH PENYEBAB NYA 🎀
🎀EMPATBELAS : HADIAH UNTUK KANAYA🎀
🎀LIMABELAS : PERINGATAN UNTUK SATRIO🎀
🎀ENAMBELAS HUJAN - HUJANAN🎀
🎀TUJUHBELAS : APARTEMEN GALUH 🎀
🎀DELAPANBELAS : MENGINAP🎀
🎀SEMBILANBELAS : PINGSAN🎀
🎀DUAPULUH : PERMINTAAN PAPA🎀
🎀DUAPULUHSATU : LIMA TAHUN🎀
🎀DUAPULUHDUA : DUA LAWAN DUA 🎀
🎀DUAPULUHTIGA : IBU GALUH 🎀
🎀DUAPULUHEMPAT: BAYANGAN MASA LALU 🎀
🎀DUAPULUHLIMA : LELAH🎀
🎀DUAPULUHENAM : TANDA PERMINTAAN MAAF🎀
🎀DUAPULUHTUJUH: YAYA? 🎀
DUAPULUHDELAPAN: FLASHBACK | 🎀🎀🎀PERJUANGAN AWAL MENDAPAT DIA
🎀DUAPULUHSEMBILAN : FLASHBACK | PERJUANGAN AWAL UNTUK MENDAPATKAN DIA 🎀
🎀TIGAPULUH: FLASHBACK| PERJUANGAN AWAL UNTUK MENDAPATKAN DIA ||| 🎀

🎀LIMA : BELAJAR MOTOR 🎀

910 694 341
By BUAHPIRAH

Mohon maklumin kalau kalian melihat komenan nya sedikit karena sebelumnya part ini udah di revisi makanya semua komen - komen udah hilang 🥺🙏

Selamat membaca teman-teman❤❤ ✅
____________________________________

⚫️️ 3 TAHUN YANG LALU ⚫️

"Ma, Kanaya mau naik motor!" teriak Kanaya dari teras rumah.

"Tinggal naik aja!" celetuk Papa di belakang Kanaya. Papa berdiri tepat di belakang Kanaya.

Kanaya menoleh, melihat sang Ayah. "Bukan itu maksud Yaya. Maksud Yaya, tuh, ajarin Yaya bawa motor. Bukan diajarin cara naiki motornya. Kalau cuma naik doang mah Yaya juga bisa. Lagian sekarang Yaya udah mau SMA, masa anak SMA gak bisa bawa motor," sebal Kanaya menghentakkan kakinya.

"Katanya kalau orang yang gak bisa bawa motor, dia disebut beban teman nya," lanjut Kanaya lagi.

"Terus maksud kamu, sekarang kamu minta Papa ajarin cara bawa motor?" tanya Papa dan Kanaya tersenyum manis.

"Ya iya, dong."

"Gak bisa." Seketika ekspresi Kanaya berubah menjadi mengerecut.

"Kenapa?"

Papa melihat sang Istri keluar dari dalam ruang. Dia berjalan mendekati mereka berdua.

"Tadi siapa yang mau belajar naik motor?" celetuk Mama membuat Kanaya membalikkan badannya.

"Yaya!" jawab Kanaya.

"Gak boleh!" Tegas Mama.

"Kenapa?" Cemberut Kanaya.

"Karena sampai kapan pun Mama sama Papa gak akan pernah izinin kamu bawa motor."

"Alasannya?"

"Karena kami gak mau kamu celaka Kanaya."

"Tapi Yaya bisa jadi beban teman – teman Yaya kalau gitu."

"Kalau kamu gak mau jadi beban teman – teman kamu, kamu pake aja ojek online terus."

"Gak mau, itu jauh lebih boros Ma," ucap Kanaya cemberut.

"Emangnya bayar ojek online berapa, sih?" potong Papa cepat. "Kamu sehari lima kali naik ojek online aja kami masih mampu biayainnya."

Kanaya mendelik sebal ke sang Ayah. Tidak ada satupun yang mengertinya. Padahal dia ingin sekali bisa mengendarai motor seperti teman – teman nya. Dengan hentakkan kaki yang kesal, Kanaya kemudian pergi darisana.

"Naya!" panggil Mama menahan Kanaya.

"Apa?"

"Jangan sekali – kali kamu berani nyentuh motor di garasi."

"Iya!" jawab Kanaya ketus.

Didalam kamar, Kanaya sedang duduk di kursi belajarnya sembari menonton tutorial mengendarai sepeda motor. Setiap video tutorial itu selesai, Kanaya selalu menghela karena percuma aja dia gak diizinin bawa motor.

Tapi karena rasa keinginannya tinggi, Kanaya memaksakannya untuk bisa belajar motor hari ini. Dia harus bisa! Harus! HARUS BISA!

Kanaya mengendap – endap keluar dari kamar terus turun dari tangga lalu menuju pintu kearah garasi. Sampai di garasi, Kanaya pelan – pelan mendorong pintu lalu mengeluarkan motor yang mau digunakannya. Setelah itu, Kanaya mendorongnya keluar pagar. Tidak lupa juga dia kembali menutup pagar pelan – pelan.

Sekarang dia naik keatas motor dan mulai menghidupkan starter. Mampu menghidupkan mesin saja udah ada kebanggaan sendiri untuknya.

"Tarik napas... buang ..."

"Oke, Kanaya tenang ini gampang kok, gak susah, gak sesusah lo ngerjain aljabar. Lo pasti bisa. Bayangin aja kalau lo lagi di kolam jadi lo gak boleh panik. Kalau lo panik lo bisa tenggelam sama hal nya dengan ini kalau lo panik lo bisa nabrak nanti."

Kanaya mulai menjalankan motor secara pelan – pelan sembari tetap memperhatikan sekitarnya. Dia tidak se- expect gini bisa langsung bisa. Selain bisa menghidupkan mesin motor, Kanaya juga bangga bisa menghindari lubang.

"Ma, lihat anak mu bisa naik motor!" teriak Kanaya kegirangan.

Karena merasa sudah bisa Kanaya mulai mempercepat kecepatannya. Dirasa bisa juga, Kanaya semakin mempercepat kecepatannya. Sampai akhirnya karena iseng bagaimana rasanya bawa motor dengan kecepatan tinggi Kanaya semakin menarik gas untuk menambah kecepatan. Tapi sayangnya motor yang dibawa tiba – tiba oleng kesana – kemari.

Kanaya yang mendadak menjadi panik karena tiba – tiba motornya bermasalah bukannya menarik rem, malah menarik tuas gas nya sehingga motor nya malah loncat lebih tinggi lalu terbawa terbang.

"AAAAAAAAAHHHHHHHH.....!!!!" teriak Kanaya sekencang – kencangnya. Dirinya baru ingat kalau dia cuma bisa jalan lurus aja gak bisa belok. Nggak mungkin dia bakalan terus – terus saja sampai nabrak pohon atau rumah orang.

"TOLONGIIINNNNNN YAYAAAAAA!!!" teriak Kanaya lagi yang kali ini membutuhkan pertolongan.

"Mama, Yaya minta maaf! Yaya kena karma!!!"

"Mamaaaaa....!!!"

Kanaya melototkan matanya melihat di depan sana ada gerobak bakso yang sedang ramai pengunjung. Dia nggak mungkin menabrak gerobak tersebut beserta orang – orangnya karena dia bisa masuk penjara.

"JANGAN CABUT NYAWA YAYA DULU TUHAN! YAYA MASIH BANYAK DOSA! YAYA BELUM MINTA MAAF SAMA MAMA DAN PAPA!"

"Awassssss....!!!" Teriak Kanaya memberi peringatan agar semua orang yang disana mengelak.

"AAAAAAAA ..."

Bruk

Bruk

Bruk

Bruk

Dan benar saja, Kanaya menabrak sebuah gerobak bakso tersebut  hingga membuat gerobak bakso tersebut terbalik. Mie beserta bakso dan sayur - sayuran nya pun ikut berserakan dimana - mana.

Kanaya juga hampir menabrak dua pemuda yang merupakan pelanggan disana tapi untungnya dua pemuda tersebut bisa mengelak.

"Awww..." Rintih Kanaya kesakitan karena leher nya kejepit setang motor. Tubuhnya juga tertindih oleh motor.

"Tolongin saya..."

Bapak pemilik gerobak bakso tersebut alias Mang Agus langsung berlari membantu Kanaya. Walaupun gerobak nya sudah hancur tidak membuat bapak tersebut tidak mau menolong Kanaya.

"Naya!" teriaknya khawatir kemudian mengangkat motor setelah itu membantu Kanaya berdiri.

Pelipis, dagu, tangan dan kaki Kanaya sudah bercucuran darah segar akibat terseret aspal. Tapi Kanaya masih sempat – sempatnya tersenyum menyapa kerumunan orang yang ada disini.

Setelah Kanaya berhasil berdiri Kanaya lalu terkekeh kecil melihat Mang Agus. "Untung saya cuma berdarah aja Pak, gak sampe mati."

"Kamu gila Kanaya! Bisa - bisa nya kamu bilang cuma berdarah aja. Ini badan kamu semua luka!" Pukul Bapak tersebut dengan pelan karena dia khawatir kondisi Kanaya sekarang.

"Woiiii!!" teriaknya mendekati Kanaya membuat Kanaya langsung menoleh ke arah orang yang meneriakinya tersebut.

"Lo bisa bawa motor nggak sihh!" teriak nya penuh emosi.

"Kalo gak bisa mending jangan sosoan bawa motor!" lanjutnya lagi.

Pemuda tersebut melihat penampilan Kanaya dari atas sampai kebawah. "Ohhh pantes," Gantungnya membuat Kanaya bingung.

"Gak salah kalau orang seperti kalian kalau bawa motor suka gak tahu diri," lanjutnya yang tadi sempat digantung.

"Gal, udah. Lo gak lihat mukanya bercucuran darah gitu," bisik pemuda satu nya lagi yang merupakan temannya. Dia kasihan melihat kondisi Kanaya yang seperti itu.

"Gak peduli gue! Dia yang salah dia juga harus bertanggung jawab!" jawab nya bentak.

Karena tidak terima sama omongan pemuda tersebut, dengan tubuh yang bercucuran darah, Kanaya melangkahkan satu langkah mendekat ke pemuda tersebut. "Maksud lo apaan ngomong kayak tadi? Emangnya gue orang kayak apa makanya lo bilang selalu gak tahu diri bawa motor?"

"Lo kayak cewek cabe – cabean! Orang kayak lo biasanya suka gak tahu diri kalau bawa motor."

Kanaya melototkan matanya dikatain sebagai cewek cabe – cabean. Bisa – bisanya orang ini mengecap dirinya sebagai pasukan tersebut.

Baru aja mau melayangkan satu pukulan ke wajah pemuda tersebut Kanaya tiba – tiba tersungkur kebelakang lantaran penghilatannya mulai buram.

Orang – orang yang ada disana termasuk Mang Agus dan dua pemuda itu yang melihat Kanaya ambruk sontak terkejut.

Kanaya dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah pingsan akibat kecelakaan yang menimpanya. Pemilik bakso yang menjadi saksi Kanaya kecelakaan langsung memberitahu kalau anak mereka sedang dirawat di rumah sakit.

Keluarga Kanaya yang mendengar kabar seperti itu langsung syok setengah mati. Padahal tadi mereka udah melarang keras Kanaya untuk tidak berani menyentuh motor yang ada di garasi.

Sekarang ini mereka semua sudah berada di ruangan tempat Kanaya dirawat. Mereka menggelengkan kepalanya sewaktu Kanaya telah membuka mata.

"Udah puas naik motornya?" tanya Kinan sebagai orang pertama yang membuka suara.

"Gak mau lagi," sahut Kanaya menggelengkan kepalanya lalu mencoba bangun pelan – pelan kemudian duduk.

"Yaiyalah gak mau lagi, udah kena karma nya kan lo?" balas Kinan.

"Kan Mama sama Papa udah peringatin kamu jangan bawa motor, jangan sentuh motor yang di garasi tapi kamu kenapa ngeyel?" Omel Mama kesal.

"Yaya mau bisa bawa motor Ma. Lagian kecelakaan tadi bukan karena Yaya gak bisa ngendarai nya, Yaya tadi udah bisa tapi tiba – tiba motornya oleng," jawab Kanaya.

"Emang motornya lagi rusak sayang ..." ucap Mama berusaha sabar menghadapi putri bungsunya itu.

"Rusak?" Kaget Kanaya.

"Iya, rusak. Makanya kalau Mama sama Papa nasihatin tuh dengerin!"

"Kalian berdua gak bilang kalau motornya rusak," balas Kanaya.

"Lo sama sekali gak ada ngerasa ada hilang ingatan kan?" Kali ini Kinan bertanya dengan sedikit takut.

"Gue cuma kecelakaan kecil doang bukan kecelakaan maut. Lagian yang gue tabrak cuma gerobak bakso doang," jawab Kanaya ketus.

"Iya, cuma tabrak gerobak doang tapi sampai buat leher lo kejepit setang. Lo dibawah kesini juga udah bercucuran darah."

Gara – gara Mas Agus, Kanaya jadi kepikiran dua pemuda tadi. Dia masih belum terima dikatain cewek cabe – cabean.

"Mereka berdua mana?" tanya Kanaya.

"Mereka berdua yang mana lo maksud?" tanya balik Kinan.

"Mereka berdua ngatain gue cewek cabe - cabean."

Continue Reading

You'll Also Like

540K 26.4K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
2.6M 151K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.3M 97.7K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
451K 49.5K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...